MANAJEMEN PEMASARAN II
S.E.,M.M,CMA
Nim : 22110079
Kelas : 4 C-Manajemen
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2022
Berikut ini review artikel dari penulis Eska Nia Sarinastiti,dan Uljanatunnisa2 yang
berjudul Strengthening e-Branding Strategy of Sharia Hotel in Indonesian hotel industry
1. Identitas Jurnal
2. Pendahuluan
Salah satu unsur utama pendukung pengembangan wisata syariah adalah infrastruktur
akomodasi berupa Hotel Syariah. Hotel syariah diartikan sebagai hotel yang
memberikan layanan dengan mengikuti prinsip syariah, yang dipahami dengan
mengikuti ketentuan Islam (Saad, Ali, & Abdel-Ati, 2014: 1). Ketersediaan jumlah
hotel syariah di setiap destinasi wisata halal di Indonesia harus dipenuhi untuk
mendukung keberhasilan wisata halal.Hotel Syariah di Indonesia telah diakui dunia
melalui penghargaan di World Halal Tourism Awards 2016 antara lain The Rhadana
Hotel, Trans Luxury Hotel, dan Novotel Resort & Villas, dan pada tahun 2015 ada
Hotel Sofyan.
Sedangkan untuk hotel syariah harus memiliki standar sertifikasi halal dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dengan segala persyaratan yang sesuai dengan aturan Islam
dalam hal pelayanan dan penyediaan fasilitas dan makanan. Sementara itu, wisatawan
mancanegara dari Timur Tengah, Eropa, dan China semakin banyak yang tertarik
untuk berkunjung ke Indonesia yang turut meningkatkan kebutuhan akan hotel syariah
di Indonesia.Dengan mengikuti perkembangan teknologi online dibutuhkan keahlian
pihak hotel untuk melakukan branding secara offline mengingat saat ini setiap orang
hanya memegang gadget yang dimilikinya dan cenderung melakukan pembelian
secara online. Terbukti dari hasil riset tahun 2014 oleh Nielsen Indonesia, konsumen
yang memilih hotel secara online sudah mencapai persentase 40%.Oleh karena itu,
diperlukan juga strategi branding secara online atau bisa disebut e-branding hotel
syariah agar lebih powerful dalam menciptakan brand awareness, brand image hingga
brand equity pada calon wisatawan hotel syariah di Indonesia.
3. Latar belakang
4. Metode Penelitian
Agar mendapatkan hasil maksimal, penulis menggunakan teknik berikut ini, yaitu: (1)
pendekatan studi; (2) objek dan lokasi penelitian; (3) pengumpulan data; dan (4)
teknik analisis data.
Pendekatan studi
Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan studi eksplorasi dengan unit
analisisnya gambaran umum industri hotel syariah di Indonesia, strategi e-branding
masing-masing hotel syariah, tantangan yang dihadapi hotel syariah dalam e-
branding, dampak ebranding. -branding untuk hotel syariah.
Pengumpulan data
Analisis data dilakukan dengan dua cara yaitu hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi dikategorikan pada beberapa tema terkait sesuai dengan unit analisis
yang telah ditentukan, kemudian diinterpretasikan berdasarkan kajian pustaka.
5. Kelebihan Jurnal
Struktur penulisan artikel sudah benar, mulai dari pendahuluan hingga akhir. Metode
penelitian yang digunakan cocok dalam penelitian Strengthening e-Branding Strategy
of Sharia Hotel in Indonesian Hotel Industry. sehingga langkah-langkah penelitian
terstruktur, dan lebih mudah.
6. Kekurangan Jurnal
Dalam artikel ini Penelitian ini memiliki keterbatasan data wawancara hanya dari
Aziza Syariah Hotel Solo sehingga kurang menggali sudut pandang hotel syariah.
Selain itu, efek e-branding pada industri perhotelan masih belum terlalu dalam data
yang diperoleh. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat membuat
pemetaan hotel syariah di Indonesia secara keseluruhan.
7. Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi e-branding Hotel Syariah di Indonesia
terdiri dari pemilihan media online yang efektif; pengelolaan identitas merek melalui
situs web dan jaringan media sosial mulai dari logo, nama domain, tagline, galeri
gambar; kemitraan dengan portal web dan agen perjalanan online; menampilkan iklan
dan konten promosi; dan pengelolaan ruang interaksi online melalui jaringan media
sosial. Sebagai hotel berbasis syariah memiliki tantangan yang harus dihadapi, mulai
dari kurangnya brand awareness terkait segmentasi hotel syariah yang bersifat
universal tidak hanya pada wisatawan muslim saja. Dan, anggapan pihak hotel sendiri
dengan menampilkan konsep hotel syariah akan sulit menarik minat wisatawan karena
mindset yang masih ada di masyarakat bahwa hotel syariah sarat dengan aturan Islam
yang ketat. Namun demikian e-branding melalui media online yang efektif dalam
industri hotel syariah terbukti dapat membangun citra positif, dan tidak hanya
wisatawan muslim yang telah mengenal hotel syariah, namun beberapa wisatawan
non muslim juga memiliki brand awareness terhadap keberadaan Hotel Syariah