Oleh:
i
KONSEP BISNIS SYARIAH PADA HOTEL FAMILIE 2
SYARIAH KOTA METRO
Oleh:
IDA NUR SA’ADAH
NPM.14118364
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
vii
MOTTO
Sebaik-baik skripsi adalah skripsi yang selesai? Baik selesai tepat waktu maupun
tidak tepat waktu.
viii
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Jumiran dan ibu Sukarti yang
ix
Ita Kusniawati, Elis Setiana, Luluk Muthoharoh, Uswatun Khasanah,
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
bisnis hotel di Indonesia. Hampir semua kota dibangun hotel, baik kota besar
maupun kota kecil dibangun hotel berbintang satu sampai dengan hotel
perhatian. Salah satunya adalah hotel syariah. Hotel syariah merupakan usaha
aturan prinsip-prinsip syariah di dalamnya yang menjadi ciri khas setiap unit
usaha syariah.1 Konsep semacam ini adalah satu hal yang baru namun banyak
kepada hotel pada umumnya menjadikan beberapa pelaku bisnis berfikir dan
berusaha membuat sebuah konsep baru yang sesuai dengan norma dan aturan
1
Sumar’in, Ekonomi Islam Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 61.
2
tidak bertentangan dengan syariat Islam. Bisnis hotel yang berbasis Syariah
lantai jika hotel tersebut luas atau bertingkat dan dipasang speaker untuk
mengizinkan pertemuan antara tamu yang bukan muhrim dengan tamu yang
konsumsi tamu, memiliki sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia).
oleh seseorang dengan berdasarkan syariat agama Islam, dimana setiap cara
dengan aturan agama Islam (halal dan haram). Dalam bisnis Islam seseorang
harus selalu mengingat dan menyerahkan semua hasil usaha yang telah
dilakukan kepada Allah karena dengan berserah diri kepada Allah dan
menganggap kerja sebagai ibadah seseorang akan selalu ikhlas dalam bekerja
inilah yang dimaksud dengan tauhid uluhiyyah.3 Hal ini yang harus diterapkan
oleh wirausaha muslim karena sebagai pelaku bisnis harus bekerja sesuai
2
Didin Hafidhuddin dan Henry Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktek, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2003), h. 5.
3
Choirul Huda, “Model Pengelolaan Bisnis Syariah”, (Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang), Volume 24 No. 1/ Mei 2016, h. 169.
3
memiliki kriteria yang mencakup aspek produk, aspek pelayanan dan aspek
sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara
pasarnya, Hotel Syariah harus melihat dari produk yang mereka tawarkan agar
menambah nilai pelanggan yang lebih besar.4 Dalam aspek pelayanan yaitu
minuman di restoran. Jadi, dalam hal ini lingkupnya adalah tawaran produk
pelayanan dapat pula dipadang sebagai sebuah sistem yang terdiri atas dua
komponen utama, yakni serviceoperations yang kerap kali tidak tampak atau
tidak di ketahui keberadaanya oleh pelanggan (back office atau backstage) dan
service delivery yang biasanya tampak atau diketahui pelanggan (front office
ketertiban sosial diantara masyarakat agar merubah citra hotel yang buruk.
Tetapi sampai saat ini, Hotel Syariah Familie 2 belum memiliki sertifikat halal
dan buah yang beraroma tajam/menyengat, karena dalam hotel syariah itu tidak
di perbolehkan menginap dalam satu kamar kecuali bagi pasangan suami istri
buku nikah atau KTP dengan alamat yang sesuai terlebih dahulu. Namun masih
saja terdapat tamu-tamu yang tidak bertanggung jawab seperti bukan pasutri
yang sah yang masuk ke hotel yang terlepas dari pemantauan pihak hotel, hal
6
Hasil wawancara dengan Bapak Reza Setiawan Manager Hotel Syariah Familie 2 Kota
Metro, pada tanggal 27 Juli 2018.
5
ini terjadi di Hotel syari’ah Familie 2 Kota Metro yang masih terdapat tamu-
tamu yang nakal tersebut di hotel familie 2 dengan cara mengelabui karyawan
hotel.7
Ibu wiwid dan bapak ahmad fauzan merupakan salah satu pelanggan
tetap hotel syariah familie 2 yang berasal dari Bandar Lampung. Menurut
beliau hotel syariah familie 2 sudah memenuhi syarat sebagai hotel syariah.
Akan tetapi, fasilitas di dalam kamar hotel syariah tersebut tidak tersedia
penelitian dengan judul “Konsep Bisnis Syariah Pada Hotel Familie 2 Syariah
KotaMetro”.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
7
Hasil wawancara dengan Ibu Desi Yuliana Supervisior Hotel Syariah Familie 2 Kota
Metro, pada tanggal 27 Juli 2018.
8
Hasil wawancara dengan Ibu Wiwid konsumen pada Tanggal 5 juli 2019.
6
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
padaHotel Syariah.
D. Penelitian Relevan
“Praktek Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Pada Toko Santri Syariah
terapkan toko santri syariah sebagian besar telah ditetapkan dan ssuai dengan
bahwa apa yang dilakukan toko santri syariah dalam kegiatan bisnisnya telah
9
Zuhairi, pedomanPenulisan Karya Ilmiah, Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016),
h. 39
7
Hasil analisis menunjukan bahwa hotel Al-badar syariah tidak jauh beda
dengan hotel konvensional, tetap buka 2 jam dan terbuka untuk semua
kalangan baik muslim maupun non muslim. Yang membedakan hanya pada
tamu hotel dimana pada Al-badar hotel syariah tidak menerima tamu
minuman haram).11
10
Adimas Fahmi Firmansyah, “Praktek Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Pada Toko Santri
Syariah Surakarta)” (Skripsi-Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013).
11
Ismawati dan Syaharudin, “Analisis Pengelolaan Hotel Al-badar Syariah di Kota
Makasar” jurnal.uin-alaudin.ac.id/index.php/iqtisaduna/article/view/2398
8
keimanan yang cukup baik, merasa bersyukur dengan penawaran hotel syariah,
karna bisa mendapatkan tempat yang nyaman dan berkah dalam beristirahat.12
bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki kajian yang
berbeda, walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-tema tertentu.
Pengelolaan Bisnis Secara Islam dan penelitian ini dilakukan pada Hotel
pada penelitian ini berfokus pada Konsep Bisnis Syariah pada Hotel Syariah.
12
Widyarini, “Pengelolaan Hotel Syariah di Yogyakarta” jurnal Eksibisi,vol. VIII, No. 1,
Desember 2013, h. 1-12
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada dasarnya bisnis memiliki makna sebagai “the buying and selling
organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang tunai
13
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta:
Gramedia, 2011), h. 238.
14
Panji Anoraga, Manajemen Syariah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 12
15
Francis Tantri, Pengantar Bisnis, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2009), h. 4
16
M. Quraish Shihab, Berbisnis Dengan Allah, (Jakarta: Lentera Hati, 2008), h. 6
17
A. Kadir, Hukum Bisnis Islam Dalam Al Quran, (Jakarta: Azmah, 2010), h. 19
10
hartanya (atas aturan halal dan haram), sesuai dengan hukum syar’i
saja atau keuntungan duniawi. Namun menjadi lebih baik jika akhirat
berhubungan dengan bisnis syariah yaitu firman Allah pada QS. Al-
18
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakata: Fajar Interpratama Mandiri,
2013), h. 3-4
19
Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Cet. Ke-3, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2005), h. 16
11
Artinya: “Kemudian Kami jadikan engkau (Muhammad)
mengetahui.20
kepada manusia agar tidak terjebak oleh hawa nafsu yang mencelakai
harapan bagi pelaku bisnis muslim. Karena dengan kehalalan akan dan
antara lain:21
20
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2005), h. 399
21
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis., h. 34
12
a. Prinsip kesatuan
1) Alam semesta dan manusia sendiri adalah ciptaan allah. Dia maha
22
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 5
13
b. Prinsip kebolehan
Konsep halal dan haram tidak tidak saja pada barang atau jasa
beribadah”.23
c. Prinsip keadilan
dengan tidak memakan harta sesama dengan cara yang bathil. Sebab
23
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 20
14
dari jual beli hashoh (hasil lemparan krikil, itulah yang dibeli) dan
tabiat yang buruk dan kontradiktif dengan ketentuan yang dibuat oleh
manusia ada yang menempuh jalan yang lurus, sehingga dia menjadi
e. Prinsip Pertanggungjawaban
24
Yusanto dan Karebet, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 32
25
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 462
15
QS. An-Nisa: 85
Kandungannya:
perbuatan itu baik, maka baik pula balasanya dan bila buruk, maka
3) Dari ayat ini juga difahami bahwa tanggung jawab dalam dunia
bisnis terdiri dari dua tingkatan. Yaitu tanggung jawab mikro yang
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 73
16
seimbang.
benar dan jujur yaitu QS. At- Taubah ayat 119 sebagai berikut:
g. Prinsip kemanfaatan
berlebel halal tapi juga memberikan manfaat bagi konsumen. Hal ini
27
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 164
17
a. At-tijarah
28
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya., h. 20
29
Ma‟ruf Abdullah, ManajemenBisnisSyariah, (Yogyakarta: AswajaPressindo, 2011), h.
38.
18
Artinya:
mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami
tanah liat.
sifat-sifat diatas tidak ada, maka bisnis yang dilakukan tidak akan
30
Ibid.,h.40.
19
b. Al-ba’u
dalam dua pengertian. Pertama jual beli dalam konteks tidak ada jual beli
Jual beli disini tidak hanya jual beli sebagai aspek bisnis, tetapi jual
beli antara manusia dengan tuhan, yaitu ketika manusia melakukan jihad
membeli diri dan harta orang mukmin dengan surga. Jual beli yang
c. Isytara
dengan Allah atau transaksi sesema manusia yang dilakukan karena dan
menjual kitab Allah dengan sihir, mereka adalah orang-orang yang pasti
akhirat.31
Ada beberapa perbedaan bisnis islami dan bisnis non islami. Perbedaan
tersebut meliputi:32
31
Ibid.,h.43.
32
Yusanto, Widjajakusuma, MenggagasBisnisIslami, (Jakarta: GemaInsani Press, 2002), h.
22.
21
materialisme)
keberlangsungan, keberlangsungan
pertumbuhan, keberkahan
duniawi
punishment
individu
22
oprasional hotel, mulai dari hal kecil seperti informasi apa yang harus
kriteria syariah.33
penginapan, makan, minum serta jasa lainnya bagi umum, dikelola secara
33
Rianto Sofyan, Bisnis Syariah Mengapa Tidak?, (Jakarta: Gramedia Utama, 2011), h.
64.
34
M. Rayhan Janitra, Hotel Syariah Konsep Dan Penerapan, (Jakarta: RajaGafindo
Persada, 2003),h. 13.
23
kesuksesan besar bagi para pelaku bisnis, baik di dunia maupun diakhirat.
Para pelaku bisnis syariah harus berpedoman pada aturan yang sudah
islam. Akan tetapi, jika kita telah lebih dalam, terdapat beberapa ayat
35
Departemen Agama RI, al-Qur’an danTerjemahnya, (Bandung: CV. Diponegoro,
2005), h. 221
24
36
Departemen Agama RI, al-Qur’an danTerjemahnya., h. 318
37
Departemen Agama RI, al-Qur’an danTerjemahnya., h. 326
25
kemampuannya.40
38
Departemen Agama RI, al-Qur’an danTerjemahnya., h. 103
39
M. Rayhan Janitra, Hotel Syariah., h. 20
40
Ibid., h. 21
26
kegiatan bisnisnya dengan prinsip hukum islam yang sudah diatur oleh
dan kualifikasi yang telah disusun oleh Dewan Syariah Nasional- Majlis
merujuk pada standar tersebut, maka sebuah hotel bisa masuk dalam
41
Ibid, h. 13
27
yang diatur oleh DSN-MUI ini, hotel berbasis syariah dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
terbagi atas 3 aspek, yaitu Produkyang dijual oleh hotel, Pelayanan yang
a. Fasilitas
syariah dngan menhapus dan menutup produk dan fasilitas yang tidak
syariah.
42
Ibid, h. 14-15
43
Ibid., h. 66
29
penyalahgunaan fasilitas.
b. Tamu
c. Pemasaran
yang dilarang oleh syariah). Restoran buka setiap saat begitu juga
44
Ibid., h. 68
30
f. Operasional
1) Kebijakan
2) Pengelolaan SDM
45
Fadlan Mudhafier, Makanan Halal, (Jakarta: Zakia Press, 2004), h. 37
46
Rianto Sofyan, Bisnis Syariah., h. 71
47
Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah Dalam Praktik, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2003), h. 33
31
3) Keuangan
4) Struktur
48
M. Rayhan Janitra, Hotel Syariah., h. 35
32
5) Pelayanan
maaf dan terima kasih. Pelayanan yang dilakukan juga harus pada
6) Fasilitas Ibadah
49
Ibid., h. 40
50
Rianto Sofyan, Bisnis Syariah., h. 74
33
hotel.
hotel.
51
Oka A. Yoeti, Strategi Pemasaran Hotel, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,1999),
h. 7
35
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dilakukan secara langsung dimana objek yang diteliti yaitu Hotel Syariah
2. Sifat Penelitian
52
Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2006), h . 26
53
Husaini Usman dan Purnomo, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi
Angkasa, 2003),Cet Ke-4, h. 5
36
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku yang
dapat diamati.54
yang diperoleh.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari peneliti dari
54
Moh Kasiram, Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif,(Yogyakarta:
SuksesOffset,2010) h 175
55
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi IV,
(Jakarta; PT Rineka Cipta, 2006), h. 172
37
familie 2 kota Metro. Sumber data primer yang peneliti temui dilapangan
Kota Metro.
Familie 2 Syariah.
1. MetodeWawancara
jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari
56
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Isam, Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta;
Rajawali Pers,2013), h. 103
57
Bani Ahmad Saebani, MetodelogiPenelitianCet-2, (Bandung: PustakaSetia, 2008), h.99
38
diwawancarai.58
memperoleh data yang ada kaitanya dengan penelitian ini, maka peneliti
Setiawan S.E selaku Manager dan Desi Yuliana selaku Supervisior Hotel
Syariah Famile 2 Kota Metro,ibu wiwid dan bapak arif fauzan sebagai
2. Dokumentasi
58
Morissan, MetodePenelitianSurvei, (Jakarta: Kencana, 2012), h.105
59
SutrisnoHadi, Metode Research I, (Yogyakarta: YayasanPenerbitPsikolog UGM, 1985),
h.142
60
Abdurrahmat Fathoni, Metode Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rinika Cipta, 2011), h. 113.
39
3. Observasi
tanpa perantara terhadap objek yang diteliti atau biasa disebut dengan
penelitian langsung.
Kota Metro.
secara terus menerus agar data yang diperoleh baik melalui wawancara,
61
Edi Kusnadi, Metode Penelitian, (STAIN Metro: Ramayana Pers, 2008), h. 98
62
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Peneliti Survei, (Jakarta: LP3ES,
1995), h. 263.
40
deskriptif. Metode berfikir induktif yaitu bertitik tolak dari fakta-fakta khusus,
umum.63
analisa tersebut, yaitu analisis yang berangkat dari data-data khusus dan fakta
empiris yang diperoleh darikonsep Bisnis Syariah pada Hotel Familie 2 Syariah
tersebut.
63
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, Jilid 1, (Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada,1985), h. 70
41
BAB IV
tanya dimana Hotel Familie 1 berada. Pada saat itu masih bernama Losmen
Familie, dan Losmen Familie sudah ada sekitar tahun 1967, bermula dari
Abdul Hakim Bin Hasan, nama Wisma Pendowo dirubah namanya menjadi
keluarga dan nama Familie ini sudah ada dari dulu tahun 90an yang
Bayangkara dibeli oleh Alm. Bpk. Ki Agus Haji Abdul Hakim Bin Hasan
64
Dokumen Hotel Familie 2 syariahMetro, TANGGAL SESUAI RISET 18 juni 2019
42
Ria, dikarenakan ada tata ruang kota oleh pemerintah setempat, sehingga
masyarakat.
Kemudian loseman Familie 2 oleh Alm. Bpk. Ki Agus Haji Abdul Hakim
Bin Hasan diserahkan kepada anaknya Almh. Ibu. Yohana Hakim, Losmen
Hj. Yulisa Binti Tubagus Mansur yang merupakan istri dari Bpk. H. Kemas
menjadi Hotel Familie 2, lalu pada tahun 2014 Hotel Familie 2 direnovasi
seluruhnya dan merubah seluruh bentuk asli dari Losmen Familie 2, pada
tahun 2015, tepatnya hari senin, tanggal 10 agustus 2015 Hotel Familie 2
diresmikan oleh wali kota metro Bpk. H. Lukman Hakim, yang dihadiri
Hotel Familie 2 adalah hotel yang berkonsep syariah, saat ini Hotel
bangunan lima lantai, yang didukung oleh fasilitas lift untuk menuju ke
tarif yang terjangkau, total kamar Hotel Familie 2 saat ini mencapai 40
kamar. Selain itu ada beberapa fasilitas Hotel Familie 2 yang menjadikan
a. Visi:
b. Misi
berkepentingan.65
65
Ibid
44
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi Hotel Familie 2
Syariah Kota Metro
PEMILIK HOTEL
(GENERAL MANAGER)
MANAGER OPRASIONAL
LOUNDRY MAINTANANCE
DEPARTEMENT DEPARTEMENT
SECURITY
66
Hasil wawancara dengan Bapak Reza SetiawanManagerHotel Familie 2 syariahMetro,
pada tanggal 18 juni 2019
45
Keterangan:
Hotel.
bertanggung jawab atas pencucian semua linen, baik itu house loundry
menghasilkan uang.
2016 4.144
2017 4.329
2018 4.314
2019 3.591
berdirinya hotel syariah familie 2 kota metro Yaitu 4.144 dari tahun
fasilitas kamar yang tidak banyak dan belum memadai. Kemudian di tahun
47
B. Analisis konsep bisnis syariah pada Hotel Familie 2 Syariah Kota Metro
konsep terhadap usaha yang akan dijalankan. Konsep tersebut harus memiliki
daya tarik agar usaha tersebut tetap konsisten walaupun banyak pesaing.
Supaya memiliki daya tarik tersendiri usaha tersebut harus memilki ciri khas
penginapan, makan, minum serta jasa lainnya bagi umum, dikelola secara
syariah Kota Metroyaitu menerapkan fasilitas hotel yang sesuai dengan label
syariah. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Hotel Syariah adalah harus
bukan muhrim dengan tamu yang menginap jika ingin bertemu bisa dilakukan
di area umum seperti dilobby atau diluar hotel, tidak menyediakan minuman
67
M.Rayhan Janitra, Hotel Syariah Konsep Dan Penerapan, (Jakarta: RajaGafindo Persada,
2003),h. 13.
48
golongan yaitu Hotel Syariah Hilal-1 dan Hotel Syariah Hilal-2.69 Hotel
Syariah Hilal-1 adalah hotel syariah memenuhi sebagian unsur syariah yang
memenuhi seluruh unsur syariah yang ditentukan oleh DSN-MUI. Dalam hal
Hilal-1 karena hotel syariah belum memiliki sertifikat halal dari DSN-MUI.
dilarang membawa senjata tajan dan dilarang membawa buah yang beraroma
Kota Metro melalui online dan bukan suami istri maka pihak hotel tetap
bukan muhrim satu kamar hotel sehingga pengunjung harus memesan satu
kamar hotel lagi.70 Menurut peneliti Hotel Familie 2 syariah Kota Metrotetap
mushola, cafe dan restaurant, laundry service, hot and cool water (familie &
deluxe room), parking area, lift service, AC, LED TV, wifi, room service, dan
tamu karena hanya pasangan suami istri yang boleh memesan satu kamar
Metroyaitu melalui media masa dan media cetak karena terbuka kepada siapa
saja baik pribadi maupun kelompok tanpa membedakan suku, agama, ras dan
70
Hasil wawancara dengan Mukhtarul Ihsan Karyawan Hotel Familie 2 syariahMetro, pada
tanggal 18 juni 2019
50
Hotel Familie2 syariah Kota Metroyaitu adanya tulisan kaligrafi dan tidak
adannya patung.
fasilitas travel seperti antar jemput bandara Rp. 169.400,- , pemakaian 3 jam
Rp. 278.300,- , untuk harian (12 jam) Rp. 496.100,-. Ada ketentuannya untuk
pemakaian jam dan harian, biaya tidak termasuk BBM/bensin dan mobil hotel
hanya boleh dikendarai oleh driver hotel. Biaya penginapan di Hotel Familie
Familie Room Rp. 847.000,- , Deluxe Plus Rp. 695.750,- Nett , Standard Plus
menginap di Hotel Familie2 syariah Kota Metro. Ibu wiwid dan Bapak
Ahmad Fauzan yang merupakan salah satu pelanggan tetap Hotel Familie2
dalam kamar hotel syariah tersebut tidak tersedia perlengkapan alat shalat.
71
Hasil wawancara dengan Desi Yuliana Karyawan Hotel Familie 2 syariahMetro, pada
tanggal 18 juni 2019
72
Hasil wawancara dengan Ibu Wiwid selaku pengunjung Hotel Familie 2 syariahMetro,
pada tanggal 5 juli 2019
51
Hotel Familie2 syariah Kota Metro sudah cukup baik dan sesuai dengan
atau jasa yang diperoleh harus dilakukan dengan cara-cara yang dibenarkan
makanan dan minuman halal kepada tamu hotel.Hotel Familie2 syariah Kota
73
Hasil wawancara dengan Bapak Ahmad Fauzan selaku pengunjung Hotel Familie 2
syariahMetro, pada tanggal 5 juli 2019
74
Ika Yunia Fauzia, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakata: Fajar Interpratama Mandiri, 2013),
h.34.
52
syariah Kota Metroagar tamu hotel nyaman dan percaya pada Hotel Familie2
aturan yang ada dalam Islam. Peraturan ini diterapkan oleh pihak Hotel
judi.
sesuai dengan aturan yang ada dalam Islam yaitu melarang tamu
jawabannya sebagai pelaku usaha. Ada bebarapa syarat yang belum terpenuhi
sebagai hotel syariah yaitu tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah, tidak
dan jujur. sebuaha usaha yang dijalankan secara benar dan jujur mempunyai
Hotel Familie2 syariah Kota Metromenjalankan prinsip ini yaitu ketika ada
tamu hotel yang bukan muhrim memesan kamar hotel melalui aplikasi
Metromemberikan tawaran kepada tamu agar memesan kamar hotel lagi. Hal
menurut tamu hotel fasilitas yang disediakan oleh Hotel Familie2 syariah
Konsep bisnis dalam Islam menjelaskan aturan halal dan haram dalam
Allah atau transaksi sesema manusia yang dilakukan karena dan untuk Allah,
75
Ma‟ruf Abdullah, Manajemen Bisnis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2011), h.
38.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
syariah pada hotel familie 2 syariah Kota Metro yaitu masuk ke dalam isytara
sudah memenuhi syarat sebagai hotel syariah. Akan tetapi, hotel familie2
syariah Kota Metrobelum memenuhi aspek legal dari sebuah hotel syariah
sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan masih bekerja sama
tamu hotel fasilitas yanng di sediakan oleh hotel belum sepenuhnya seperti di
B. Saran
Hotel Syariah kepada DSN-MUI, Hotel Familie2 Syariah Kota Metro harus
bekerja sama dengan Bank Syariah agar Hotel Familie2 Syariah Kota Metro
LAMPIRAN
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
DOKUMENTASI
(Gambar 1)
(Gambar 2)
(Gambar 3)
(Gambar 4)
(Gambar 5)
(Gambar 6)
(Gambar 7)
RIWAYAT HIDUP
Sukarti.
tahun 2008 dan dilanjutkan pendidikan di Mts N Metro Batanghari selesai pada
tahun 2011. Sekolah menengah keatas di MAN 1 Metro tamat pada tahun 2014.
Penulis terdaftar sebagai mahasiswa IAIN Metro Fakultas Ekonomi dan Bisnis