Anda di halaman 1dari 13

PELUANG DAN TANTANGAN BISNIS HOTEL SYARIAH

PADA MASYARAKAT KOSMOPOLITAN

Firqah Annajiyah Mansyuroh


UIN Antasari, Banjarmasin
e-mail: firqahannajiyahmansyuroh@gmail.com

Abstract: The purpose of the writing is because of the opportunities and challenges of hotel syariah in a cosmopolitan society
that can survive and even progress in the cosmopolitan society. The author uses descriptive research with a qualitative analysis
approach. The results of this study show opportunities for sharia hotels namely; The number of Muslims in the world continues
to increase, the Islamic concept is accepted by moral universality, and sharia quality services. The challenge is that people are
still unfamiliar with sharia-based hotels and training on sharia concepts must be done by business people for staff working in
sharia hotels.

Abstrak: Tujuan tulisan karena adanya peluang dan tantangan hotel syariah dalam masyarakat kosmopolitan
yang dapat bertahan dan bahkan semakin maju di dalam tatanan masyarakat kosmopolitan. Penulis
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini
terlihat peluang untuk hotel syariah yaitu; Jumlah umat Islam dunia terus meningkat, konsep syariah diterima
oleh universalitas moral, dan layanan kualitas syariah. Tantangannya yaitu masih belum akrabnya orang-
orang dengan hotel yang berbasis syariah dan pelatihan-pelatihan tentang konsep syariah harus dilakukan
oleh pelaku bisnis untuk para staf yang bekerja di hotel syariah.

Keywords: Cosmopolitan Society, Sharia Hotel, Sharia Compliance

Pendahuluan Secara umum kosmopolitanisme merupakan


Dewasa ini, kesadaran masyarakat global harapan ideal tentang warga dunia tanpa
terhadap produk yang bersertifikat syariah sangat perbatasan, dan kosmopolitanisme bersumber dari
meningkat. Semangat industri syariah dalam dekade inspirasi pemikiran humanitas rasional, sebuah nilai
terakhir ini semakin marak di berbagai belahan yang terkandung dalam diri setiap manusia.
dunia, bahkan di negara yang penduduknya Sehingga konsep syariah sebagai salah satu nilai
minoritas Muslim sekalipun. Inggris, Jepang, yang paling dasar bagi masyarakat Muslim dapat
Korea, Thailand, dan negara-negara lainnya beradu diterima dan diaplikasikan di mana pun.1
dalam pengembangan perindustrian syariah di Di Indonesia sendiri sebagai negara yang
negaranya masing-masing. Masyarakat dunia kini memiliki penduduk penganut agama Islam terbesar
tidak hanya memandang syariah sebagai suatu di dunia, awalnya hanya menerapkan konsep
konsep yang dapat dipakai atau dimiliki oleh bangsa syariah pada dimensi dasar seperti kebutuhan
atau negara tertentu yang mayoritas penduduknya produk konsumsi dan penggunaan harian, yang
Muslim saja. Namun konsep ini sudah dipakai di kemudian disusul dengan lahirnya industri jasa
belahan bumi yang minoritas Muslim sekali pun. keuangan syariah pada awal tahun 90-an. Saat ini
Masyarakat dunia kini telah menjadi masyarakat persepsi mengenai industri syariah meningkat
kosmopolitan. hingga ke ranah bisnis pariwisata atau yang sering
Masyarakat yang ikut dalam kosmopolitanisme disebut dengan halal tourism. Untuk memajukan
pada dasarnya memberi ruang penting pada peran industri wisata syariah, Kementerian Pariwisata
individu dalam membentuk komunitas. Dengan Indonesia meluncurkan program Indonesia Muslim
dampak globalisasi pada relasi-relasi sosial, Travel Index (IMTI). Tahun 2018 ini Malaysia
kosmopolitanisme menegaskan bahwa perbedaan adalah negara yang menempati posisi pertama
kultur individu, kelompok dan bangsa, dan dialog sebagai pariwisata syariah terbaik dunia, disusul
antar kelompok tersebut, sebagai batu pijakan oleh Indonesia dan Uni Emirat Arab yang sama-
dalam membangun tatanan komunitas global. sama menempati peringkat dua.2

1 HM. Syamsudini, “Cinta Dan Toleransi Perspektif 2 Muhammad Irzal Adiakurnia, “Kejar Wisata Halal
Fethullah Gulen,” Edu Islamika 5, no. 2 (September 2, Terbaik Dunia, Kemenpar Terapkan Index Wisata
2013): 378–97, http://ejournal.iain- Muslim - Kompas.Com,” Kompas, 2018,
jember.ac.id/index.php/eduIslamika/article/view/42/ https://travel.kompas.com/read/2018/06/06/103647
35. 727/kejar-wisata-halal-terbaik-dunia-kemenpar-
terapkan-index-wisata-Muslim.
92 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

Pengelolaan bisnis hotel syariah kini telah berbagai teori yang dibutuhkan. Ada pun jurnal-
menjadi tren pariwisata dunia serta pasar yang jurnal dan tesis yang digunakan sebagai rujukan
sangat menjanjikan. Ini karena wisata syariah bukan yaitu penelitian yang berkaitan tentang faktor-
hanya meliputi keberadaan tempat wisata ziarah faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis suatu
dan religi yang merupakan pengertian wisata hotel syariah, baik di Indonesia mau pun di luar
‘keagamaan’ pada zaman dahulu saja, melainkan negeri yang mana penelitian tersebut dilakukan
pula mencakup wisata syariah dalam pengertian kurang dari 10 (sepuluh) tahun terakhir agar lebih
masyarakat modern, seperti restoran dan hotel yang up-to-date dan relevan dengan masyarakat
menyediakan makanan halal dan tempat shalat, cosmopolitan.
serta persyaratan lainnya sehingga mendapat label Sebagai acuan dalam menentukan peluang dan
syariah.3 Peningkatan tren wisata syariah modern ini tantangan bisnis hotel syariah, penulis memakai
dapat dilihat pemenuhan 30 sampai 50 persen dari kriteria yang dipakai sebagai penilaian dalam Global
target 20.000.000 kunjungan wisatawan Indonesia Muslim Travel Index. Kriteria pembahasan dalam
pada 2019 nanti. Jika kita coba hitung nominal yang GMTI yaitu access, communication, environment, dan
bisa didapatkan, rata-rata pengeluaran wisatawan service. Selain itu penulis juga akan menggunakan
dari Arab Saudi misalnya, adalah 1.750 sampai nilai-nilai yang dipandang penting dalam dasar etika
dengan 2.200 dolar Amerika per kunjungan, dengan masyarakat kosmopolitan yaitu keramahan,
lama tinggal rata-rata 12 hari.4 kesiapan, dan keinginan untuk menyambut orang
Berdasarkan gambaran di atas, perkembangan lain, sebagai pedoman pengambilan kesimpulan.
industri wisata syariah dunia memberikan harapan
besar yang menumbuhkan optimisme bagi pelaku Pembahasan
bisnis hotel syariah, terlebih lagi dengan lahirnya A. Konsep Bisnis Hotel Syariah
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Secara etimologis (lughawi) kata ‘syariah’
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang berasal dari kata berbahasa Arab al-syari’ah yang
Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah, berarti ‘jalan ke sumber air’ atau jalan yang harus
dan praktiknya yang kini kian meluas. Tulisan ini diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi
akan mendeskripsikan tentang beberapa konsep kehidupan (al-Fairuzabadiy, 1995: 659). Orang-
bisnis hotel syariah yang menjadi tren ekonomi orang Arab menerapkan istilah ini khususnya pada
Islam global dari sisi perkembangan istilah dan jalan setapak menuju palung air yang tetap dan
praktiknya. Studi ini akan menelusuri pula diberi tanda yang jelas terlihat mata (Ahmad Hasan,
bagaimana peluang praktik bisnis hotel syariah dari 1984: 7). Syariah diartikan jalan air karena siapa saja
sisi potensi dan prospek pembangunan industri yang mengikuti syariah akan mengalir dan bersih
pariwisata syariah pada masyarakat kosmopolitan. jiwanya.5
Selain itu penulis juga akan mencoba menjabarkan Konsep bisnis hotel syariah berkembang
tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh menjadi sebuah pasar unik yang dengan cepat
pelaku bisnis hotel syariah pada keadaan masyarakat menjadi sangat menarik di seluruh Timur Tengah.
kosmopolitan saat ini. Beberapa pengaruh utama yang diidentifikasi di
balik keberhasilan konsep ini adalah semakin
Metode tersedianya dana dari mereka yang patuh kepada
Penulis akan menggunakan pendekatan prinsip syariah dan peningkatan intra-regional di
analisis kualitatif dan merupakan jenis penelitian kawasan Timur Tengah & Afrika Utara (Middle
deskriptif. Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah East & North Africa atau MENA). Konsep ini
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan sebenarnya tidak benar-benar baru, karena sebagian
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai besar hotel yang dikembangkan di Arab Saudi
fakta-fakta, sehingga mempermudah pemahaman adalah hotel yang memenuhi prinsip-prinsip
dan penarikan kesimpulan. syariah. Namun, pengenalan konsep di tempat
Jenis data yang penulis pakai hanya data lainnya selain daerah Timur Tengah telah menarik
sekunder, data ini digunakan untuk mendukung banyak perhatian dan minat.6

3 Aan Jaelani, “Halal Tourism Industry in Indonesia: /wisata-halal-beri-kontribusi-30-terhadap-target-20-


Potential and Prospects,” Munich Personal RePEc Archive, juta-kunjungan-wisman.
no. 3 January (2017): 1–22. 5 https://www.suduthukum.com/2015/06/pengertian-
4 Yanita Petriella, “Wisata Halal Beri Kontribusi 30% hukum-islam-syariah-fikih.html
Terhadap Target 20 Juta Kunjungan Wisman,” Bisnis 6 Paul Rosenberg and Hala Matar Choufany, “Spiritual

Indonesia, 2018, Lodging-the Sharia-Compliant Hotel Concept” (Dubai,


http://industri.bisnis.com/read/20180830/12/833354 2009), https://www.hvs.com/content/2856.pdf. 2.
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 93

Di Indonesia misalnya, pemangku Islam, tabloid Islam, buku ke Islaman, majalah dan
kepentingan industri pariwisata, baik pemerintah, buku motivasi, dan bukan majalah dengan gambar
Majelis Ulama Indonesia, swasta dan seluruh model fashion terkecuali fashion Muslim. Hiasan
elemen masyarakat, bekerjasama untuk yang ada juga harus lah bernuansa Islami seperti
mengembangkan usaha pariwisata syariah sehingga kaligrafi. Lalu tempat tidur dan toilet tidak boleh
kini telah lahir Peraturan Menteri Pariwisata dan ditempatkan di arah Mekah serta tidak
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 diperkenankan pasangan yang bukan mahram
Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan untuk menginap di hotel syariah. Alkohol atau babi
Usaha Hotel Syariah, sebagai bentuk keseriusan tidak boleh disajikan di gerai makanan dan
dalam industri halal tourism. Begitu pula dengan minuman di hotel, dan tentu saja tidak boleh ada
negara tetangga, Malaysia, yang memberikan minibar berisikan minuman haram di kamar.
sertifikat oleh Jabatan Kemajuan Islam Malaysia Minibar hanya boleh menyediakan makanan dalam
(JAKIM) kepada hotel-hotel yang memiliki konsep kemasan dan minuman yang berlogo halal resmi.8
syariah. Hal ini sebenarnya adalah penyesuaian pada
Pengertian bisnis hotel syariah jika menurut prinsip umum muamalah dalam ekonomi Islam
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu (1) tidak memproduksi, memperdagangkan,
Republik Indonesia adalah penyediaan akomodasi menyediakan, atau menyewakan produk atau jasa
berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan yang yang secara keseluruhan maupun sebagiannya
dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan dilarang dalam ketentuan syariah. Seperti dalam hal
minum, kegiatan hiburan dan atau fasilitas lainnya makanan, mengandung unsur babi, minuman
secara harian dengan tujuan memperoleh beralkohol, perjudian, perzinaan, dan yang
keuntungan, yang penyelenggaraannya harus semacam itu; (2) tidak mengandung unsur
memenuhi prinsip-prinsip hukum Islam kezhaliman, kemungkaran, kemaksiatan maupun
sebagaimana yang diatur fatwa dan/atau telah kesesatan yang terlarang dalam kaidah syariah, baik
disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia. Bisnis hotel secara langsung maupun tidak langsung; (3) tidak
syariah ini kemudian dibagi menjadi dua golongan ada pula unsur penipuan, kecurangan, kebohongan,
yaitu hotel syariah hilal-1 dan hotel syariah hilal-2. ketidak-jelasan, resiko yang berlebihan dan
Perbedaannya terletak pada nilai yang memenuhi membahayakan; dan (4) ada komitmen menyeluruh
seluruh kriteria yang diperlukan untuk melayani dan konsekuen dalam menjalankan perjanjian yang
kebutuhan wisatawan. Kriteria yang memenuhi disepakati antar pihak-pihak terkait, yang kemudian
kebutuhan minimal wisatawan Muslim sebagai dituangkan kedalam persyaratan agar bisnis hotel
golongan hilal-1, sedangkan yang dapat melayani menjadi berlabel syariah.9
kebutuhan secara moderat digolongkan pada hilal- Pengembangan hotel dan operasi bisnis
2.7 hotel juga harus dibiayai melalui pengaturan
Agar hotel sepenuhnya sesuai syariah, sangat keuangan Islam untuk sepenuhnya
penting untuk fasilitas-fasilitas seperti spa dan menghormati prinsip keuangan syariah.10 Tentu
ruang olahraga, terpisah untuk pria dan wanita. Ini saja ini berarti pada hotel syariah, tidak
harus sudah diperhatikan sejak tahap diperkenankan menggunakan pembayaran
pengembangan saat merancang denah hotel. Dari dengan kartu debit dan kredit dari bank
awal masuk lobby, hotel dengan label syariah sudah konvensional. Hal ini juga berlaku pada
harus menyediakan bacaan yang Islami dan atau manajemen bisnis hotel syariah yang harus
memiliki pesan moral berupa antara lain majalah bekerjasama dengan bank-bank syariah sebagai

7 “Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif http://www.kemenpar.go.id/userfiles/LAMPIRAN


Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang TENTANG PEDOMAN HOTEL SYARIAH.pdf.
Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah,” Pub. 9 Anwar Basalamah, “Hadirnya Kemasan Syariah Dalam

L. No. 2, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bisnis Perhotelan Di Tanah Air,” Binus Business Review 2,
Indonesia (2014), no. 2 (2011): 763–69.
https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/P 10 “Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata Dan

ermen_Parweka_2_2014.pdf. Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 Tahun


8 “Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel
Kreatif Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Syariah Kriteria Mutlak Dan Kriteria Tidak Mutlak
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah Usaha Hotel Syariah A. Kriteria Hotel Syariah Hilal 1,”
Kriteria Mutlak Dan Kriteria Tidak Mutlak Usaha Hotel Pub. L. No. 2, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Syariah A. Kriteria Hotel Syariah Hilal 1,” Pub. L. No. 2, Kreatif Republik Indonesia (2014),
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik http://www.kemenpar.go.id/userfiles/LAMPIRAN
Indonesia (2014), TENTANG PEDOMAN HOTEL SYARIAH.pdf.
94 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

afiliasi perusahaan keuangan dalam bisnisnya. disebut sebagai kosmopolitanisme yang kreatif,
Selain itu hotel syariah juga wajib menyisihkan yang memungkinkan pencarian sisi-sisi paling
sebagian pendapatan untuk zakat yang tidak masuk akal dari kebenaran yang ingin
disalurkan melalui lembaga zakat resmi. dicari dan ditemukan.12
B. Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Dengan semakin pesatnya perkembangan
Syariah pada Masyarakat Kosmopolitan perbankan syariah dan lembaga keuangan
Kosmopolitan berasal dari kata “kosmo” syariah di seluruh dunia, dapat kita katakan
yang berarti universe atau dunia dan kata “polis” kosmopolitanisme Islam juga semakin menjadi
yang berarti kota. Dengan kata lain, manusia kosmopolitanisme yang kreatif. Kini Islam tidak
dapat hidup dalam dua lingkungan, yaitu kota lagi hanya dipandang sebagai sebuah ajaran,
dimana manusia tersebut tinggal dan di lingkup tetapi bisa membuktikan bahwa Islam memang
global dimana manusia menjadi bagiannya. bersifat universal dan dapat diterapkan dalam
Immanuel Kant mengungkapkan, bidang apa pun dan berkembang.
“kosmopolitan sangat menjunjung tinggi moral Perkembangan ini tidak hanya berhenti pada
di mana semua manusia harus memiliki saling syariah finance namun kini sudah merambah
pengertian.” Seseorang yang memiliki pemikiran bidang industri. Salah satunya adalah industri
kosmopolitanisme dalam bentuk apapun perhotelan syariah.
disebut kosmpolitan atau kosmopolit. Sehingga Menurut Anwar, hotel syariah merupakan
kosmopolitanisme adalah ideologi yang suatu jasa akomodasi yang beroperasi dan
menyatakan bahwa semua suku bangsa manusia menganut prinsip-prinsip pedoman ajaran
merupakan satu komunitas tunggal yang Islam. Secara operasionalnya, pelayanan yang
memiliki moralitas yang sama.11 diberikan di hotel syariah tentunya hampir
Kosmopolitanisme peradaban Islam menyerupai hotel konvensional atau non-
muncul dalam sejumlah unsur dominan, seperti syariah pada umumnya. Namun konsep hotel ini
hilangnya batasan etnis, kuatnya pluralitas menyeimbangkan aspek-aspek spiritual Islam
budaya dan heteroginitas politik. yang berlaku didalam pengelolaan dan
Kosmopolitanisme itu bahkan menampakkan pengoperasiannya. Dalam pandangan awam,
diri dalam unsur dominan yang menakjubkan, hotel syariah kadang masih dianggap sebagai
yakni kehidupan beragama selama berabad- suatu bisnis usaha jasa yang hanya dikhususkan
abad. Menurut Wahid, nilai-nilai moral Islam untuk pasar Muslim. Padahal hotel syariah
yang universal menampakkan diri dalam merupakan akomodasi yang juga beroperasi 24
berbagai manifestasi ajaran-ajarannya, seperti jam dan terbuka untuk segala kalangan, baik
hukum agama (fiqh), keimanan (tauhid), serta masyarakat Muslim maupun nonMuslim.13 Dari
etika (akhlaq). Masyarakat Islam kosmopolitan pandangan tersebut kita akan membahas
ada sekelompok Muslim yang memahami peluang dan tantangannya dari bisnis hotel
ajaran-ajaran tersebut secara luas, sehingga syariah pada masyarakat kosmopolitan.
mengesankan Islam sebagai agama yang bersifat 1. Jumlah Penduduk Muslim
internasional dan bisa berbaur dengan budaya Meski umat Kristen tetap menjadi
lokal. Dalam pandangan Wahid, ajaran-ajaran kelompok agama terbesar di dunia pada
Islam tersebut memiliki kepedulian kepada tahun 2015, membentuk hampir sepertiga
unsur-unsur utama kemanusiaan yang diimbangi (31%) dari 7,3 miliar penduduk Bumi,
oleh kearifan yang muncul dari keterbukaan menurut analisis demografi Pew Research
peradaban Islam sendiri. Kosmopolitanisme Center terbaru, tetapi umat Islam ada pada
peradaban Islam mencapai titik optimalnya jika kelompok terbesar kedua di dunia. Secara
tercapai keseimbangan antara kecenderungan global, kelompok Muslim memiliki 1,8 miliar
normatif kaum Muslimin dan kebebasan orang, atau 24% dari populasi dunia, diikuti
berpikir semua warga masyarakat, termasuk oleh ‘tidak beragama’ (16%), Hindu (15%)
mereka yang non Muslim. Situasi seperti itu dan Buddha (7%).14 Sementara populasi

11Lunyka Adelia Pertiwi, “Analisa Perspektif Islam Dan 12 Abdurrahman Wahid, Islam Kosmopolitan, Nilai-Nilai
Kosmopolitanisme Terhadap Upaya Global Penanganan Indonesia & Transformasi Kebudayaan, ed. Agus Maftuh
Pengungsi Suriah,” JISIERA: THE JOURNAL OF Abegebriel, 1st ed. (Jakarta: The Wahid Institute, 2007).
ISLAMIC STUDIES AND INTERNATIONAL 13 Basalamah, “Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis

RELATIONS 1, no. Agustus (2016): 1–13, Perhotelan Di Tanah Air.”


http://jisiera.insiera.org/index.php/jisiera/article/view 14 Conrad Hackett and David Mcclendon, “World’s

/012016/2. Largest Religion by Population Is Still Christianity | Pew


Research Center,” Pew Research Center, 2017,
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 95

dunia diproyeksikan tumbuh 32% dalam yang muncul adalah dari negara-negara
beberapa dekade mendatang, jumlah Muslim mayoritas penduduk Muslim di dunia, hanya
diperkirakan akan meningkat sebesar 70% - masyarakat di kawasan Timur Tengah yang
dari 1,8 miliar pada tahun 2015 menjadi paling sering melancong dan menginap di
hampir 3 miliar pada 2060. Pada 2015, umat hotel-hotel. Dari laporan Kementerian
Muslim mencapai 24,1% dari global Pariwisata Indonesia misalnya, melaporkan
populasi. Empat puluh lima tahun bahwa negara yang paling sering berkunjung
kemudian, Muslim diproyeksikan akan ke Nusantara adalah dari Tiongkok, Eropa,
membuat lebih dari tiga dari sepuluh orang Australia, Singapura, dan India, sedangkan
di dunia (31,1%).15 Malaysia berada di urutan keenam dan Timur
Muslim merupakan mayoritas Tengah berada di urutan ketigabelas.18
penduduk di 49 negara di seluruh dunia. Meski begitu, Timur Tengah masih lah
Negara dengan jumlah terbesar (sekitar 209 menjadi potensi pasar halal tourism di masa
juta) adalah Indonesia, di mana 87,2% depan yang keberhasilannya terletak pada
penduduk mengidentifikasi diri mereka rencana promosi dan pemasaran yang
sebagai Muslim. India memiliki populasi efektif. Timur Tengah sangat berpotensi
Muslim terbesar kedua di dunia dalam untuk berbelanja dengan nilai yang tinggi.
jumlah mentah (sekitar 176 juta), meskipun Penduduk yang melakukan perjalanan ini
umat Islam hanya mencakup 14,4% dari total rata- rata berusia 30-45 tahun, bepergian
populasi India. Namun, kawasan Timur dengan kelompok besar/keluarga, maka
Tengah-Afrika Utara memiliki konsentrasi strategi komunikasi pemasaran sebaiknya
Muslim tertinggi di kawasan mana pun di disesuaikan dengan karakteristik usia dan
dunia: 93% dari sekitar 341 juta motivasi perjalanannya. Maka produk-
penduduknya adalah Muslim, dibandingkan produk yang harus dipromosikan oleh hotel
dengan 30% di sub-Sahara Afrika dan 24% syariah tidak hanya sekedar kamar atau
di Asia-Pasifik.16 Dari data tersebut kita tempat menginap, tetapi juga menyuguhkan
dapat melihat bahwa pasar Muslim dunia paket wisata pendamping sesuai dengan
sangat besar dan akan semakin besar. Hal ini pangsa pasar yang dituju.19
tentu saja membawa angin segar kepada 2. Konsep Syariah
pelaku bisnis di industri syariah. Artinya akan Konsep syariah dalam industri
ada banyak peluang dari pangsa pasar perhotelan memang telah meningkat
Muslim dunia. permintaannya, yang menyebabkan banyak
Wiwiek Sisto Widayat, Direktur pebisnis hotel global tertarik untuk
Eksekutif Bank Indonesia, dalam seminar menerapkan konsep syariah dan membuka
yang merupakan rangkaian acara dari Annual hotel-hotel tersebut untuk menangkap pasar.
Meeting IMF-World Bank di Lombok, Nusa Meskipun permintaan meningkat, masih
Tenggara Barat, juga mengatakan wisata banyak orang yang tidak sepenuhnya
syariah menjadi salah satu bidang yang menyadari konsep syariah ini karena
sangat potensial dikembangkan mengingat kesalahpahaman. Seperti yang disarankan
banyaknya umat Islam yang tersebar di oleh Huang, Qiu, Bai, & Pray dalam
seluruh dunia.17 Namun kemudian tantangan Mahmud, pengetahuan dan informasi

http://www.pewresearch.org/fact- 17 Ahmad Baiquni, “Wisata Halal Berpotensi Kuatkan


tank/2017/04/05/christians-remain-worlds-largest- Ekonomi Indonesia | Travel.Dream.Co.Id,” Travel
religious-group-but-they-are-declining-in-europe/. Dream, 2018, https://travel.dream.co.id/news/wisata-
15 Michael Lipka and Conrad Hackett, “Why Muslims halal-berperan-strategis-kuatkan-ekonomi-nasional-
Are the World’s Fastest-Growing Religious Group,” 1810174.html.
Pew Research Center, 2017, 18 Puri Yuanita, “Turis Dari 5 Negara Ini Paling Banyak

http://www.pewresearch.org/fact- Kunjungi Indonesia | Travel.Dream.Co.Id,” Travel


tank/2017/04/06/why-Muslims-are-the-worlds-fastest- Dream, 2018,
growing-religious-group/. https://travel.dream.co.id/destination/turis-dari-5-
16 Drew Desilver and David Masci, “World Muslim negara-ini-paling-banyak-kunjungi-indonesia-
Population More Widespread than You Might Think,” 180209r.html.
Pew Research Center, 2017, 19 Kurniawan Gilang Widagyo, “Analisis Pasar Pariwisata

http://www.pewresearch.org/fact- Halal Indonesia,” The Journal of Tauhidinomics 1, no. 1


tank/2017/01/31/worlds-Muslim-population-more- (2015): 73–80.
widespread-than-you-might-think/.
96 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

tentang konsep hotel syariah dapat menghargai. Kwame Anthony


mempengaruhi sikap pelanggan. Dengan Appiah pernah memaparkan komunitas
demikian pelanggan harus mendapatkan kosmopolitan adalah ketika orang-orang dari
informasi tentang konsep syariah untuk berbagai bidang membina hubungan yang
mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Ini saling menghargai meski memiliki
dapat dilakukan melalui berbagai materi kepercayaan yang berbeda (baik agama,
pemasaran seperti buku, majalah, media dan politik, bangsa mau pun negara).22
banyak lagi cara-cara pemasaran lainnya. Di Konsep kosmopolitan sebetulnya dapat
sisi lain, pelaku industri hotel syariah juga dipahami melalui prinsip Islam dalam
harus bekerja sama untuk mendidik memandang manusia. Dalam surat An-Nahl
pelanggan dengan memberi mereka ayat 90 Allah SWT, yang artinya:
informasi tentang konsep untuk mencegah ‘sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
terjadinya salah tafsir.20 berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
Penelitian Azsyanti dan Salamiah kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
kepada wisatawan lokal non-Muslim di perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Malaysia misalnya, menunjukkan bahwa Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
kesadaran akan konsep dan praktik yang dapat mengambil pelajaran’.
terkait dengan syariah bervariasi secara Nilai-nilai yang ada pada hotel syariah
signifikan. Pelanggan non-Muslim pada sebenarnya termasuk kedalam universalisme
dasarnya tidak begitu jelas mengerti tentang moral yang dianggap baik tidak hanya pada
fitur konsep yang sesuai dengan syariah. agama Islam saja, tetapi sudah masuk
Mereka tidak menyadari praktik-praktik apa kedalam nilai yang dapat diterima oleh
yang sesuai dengan syariah. Faktor-faktor komunitas kosmopolitan dunia. Misalnya
yang berkontribusi terhadap tingkat dengan adanya hotel syariah, tindakan
kesadaran rendah dari pelanggan non- asusila, perselingkuhan, mabuk-mabukan,
Muslim lokal dari konsep dan praktik Syariah dan spa plus-plus yang melekat erat pada
adalah karena kurangnya iklan di Malaysia hotel konvensional membuat masyarakat
untuk mempromosikan konsep ini resah dan tidak nyaman bisa diminimalisir.
dibandingkan dengan inisiatif pemerintah Masyarakat kosmopolitan menganggap
dalam mempromosikan kesadaran taat bahwa setiap manusia memilki tugas dan
syariah kepada orang Malaysia. Faktor lain kewajiban yang sama di manapun ia berada.
mungkin juga disebabkan oleh fakta bahwa Karena itu, sebagai manusia, setiap orang
konsep Sharia Compliance masih baru di dituntut untuk hidup berperilaku dan
Malaysia, dan hanya beberapa hotel yang bertindak sebagai manusia, sehingga ia dapat
telah mempraktikkannya.21 dianggap hidup baik secara moral. Sebagai
Padahal konsep syariah yang dipakai di paham etis, universalisme mengakui dan
hotel-hotel bersertifikat syariah tidak jauh menjunjung tinggi kemanusiaan. Meskipun
beda pada nilai-nilai yang diyakini dan sebagai sebuah konsep bernada abstrak, bagi
dianggap penting oleh masyarakat mereka yang menganut paham universalisme
kosmopolitan dunia. Komunitas kemanusiaan merupakan hal nyata.
kosmopolitan saat ini didasarkan pada Kemanusiaan pantas dijaga, dilindungi
moralitas inklusif, hubungan ekonomi terhadap serangan, dibela, dan
bersama, atau struktur politik yang dikembangkan agar mencapai kesempurnaan
mencakup berbagi bangsa. Dalam komunitas dalam pemenuhannya.23
kosmopolitan, orang-orang dari berbagai Hanya saja kemudian yang menjadi
tempat (misalnya negara-bangsa) penghalang adalah kurangnya informasi dan
membentuk hubungan yang saling sosialisasi sehingga masih banyak yang

20Haji Mahmud bin Haji Mohamed, “Promoting Islamic 22 Kwame Anthony Appiah, “Cosmopolitan Patriots,”
Tourism in Brunei: Through Customers Understanding Critical Inquiry 23, no. 3 (1997): 617–39,
Towards the Syariah Compliant Hotel Concepts” http://appiah.net/wp-
(University of Nottingham, 2014). content/uploads/2010/10/Cosmopolitan-Patriots.-
21 Azsyanti Ibrahim and Salamiah A Jamal, “A Case Critical-Inquiry-23.3.-1997.pdf.
Study of Local Non-Muslim Guest Awareness towards 23 A. Mangunhardjana, Isme-Isme Dalam Etika Dari A

Syariah-Compliance in Grand BlueWave Shah Alam,” Sampai Z (Yogyakarta: Kanisius, 1997). 224-227.
TEAM Journal of Hospitality and Tourism 13, no. 1 (2016):
55–64.
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 97

kurang paham dengan konsep syariah pada pandangan miring masyarakat terhadap
hotel syariah. Hal ini bisa disebabkan oleh sebuah hotel sebagai tempat yang
informasi mengenai standarisasi menyediakan layanan jasa penginapan yang
pembentukan hotel syariah sendiri masih memiliki citra buruk masih menghantui
belum tergambar jelas di mata publik, bisnis hotel syariah. Kemudian
khususnya bagi para pelaku bisnis hotel. perkembangan dan dinamika dalam dunia
Banyak pengusaha hotel syariah yang masih bisnis menuntut pelaku bisnis untuk
rancu terhadap legalitas penetapan syariah senantiasa berkompetisi, yang terkadang
yang harus dimiliki sebagai acuan. Tidak bisa dapat menjadikan mereka lupa diri sehingga
dipungkiri jika beberapa pemilik hotel menerjang aturan-aturan, etika dan moral
syariah memberanikan diri mengoperasikan yang seharusnya dijaga oleh pelaku binis
usahanya hanya atas dasar pemahaman ke hotel syariah.26
Islaman pribadi mereka sendiri. Sehingga Padahal konsep syariah ini lah daya jual
kualitas pengelolaan dan pengoperasiaannya yang dimiliki oleh hotel syariah. Sebagaimana
kadang masih belum maksimal.24 hasil penelitian Miriyanti, Sari, dan Putri di
Penelitian Ahmat di Malaysia kota Padang, bahwa persepsi nilai
menyatakan bahwa penerapan praktik- berpengaruh terhadap minat berkunjung,
praktik sebuah hotel syariah tidak semudah dari beberapa pernyataan yang telah diajukan
yang dipikirkan terutama ketika berhadapan kepada tamu hotel syariah yang ada dikota
dengan tamu non-Muslim karena berbagai Padang bahwasanya tamu sangat
latar belakang tamu hotel memeluk tingkat mementingkan nilai-nilai yang melekat pada
pemahaman dan penerimaan yang berbeda. hotel syariah.27 Ini juga sejalan dengan
Dalam konteks ini, latar belakang multi-rasial penelitian Nasrullah, di mana Islamic Branding
Melayu, Cina, India, dan ras lain dianggap sangat berpengaruh terhadap keputusan
memiliki kedudukan mereka sendiri dan konsumen untuk membeli suatu produk.28
penerimaan pada praktik-praktik syariah Penelitian dari Ratna dan Salma pada hotel
meskipun Malaysia menyatakan dirinya syariah di Surabaya juga menunjukkan hasil
sebagai negara Islam. Tidak hanya di yang sama, yaitu dengan penyediaan layanan
kalangan non-Muslim, komunitas Muslim yang sesuai dengan syariah Islam maka akan
juga akan memiliki tingkat penerimaan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan hotel
berbeda.25 syariah.29
Senada dengan itu Ulfa dengan Saleh dalam penelitiannya di kota
penelitiannya di hotel Arini Syariah Surakarta Bandung menyatakan seratus persen mereka
menyatakan bahwa tidak adanya sertifikat yang menginap di hotel syariah menyatakan
dari Dewan Nasional Syariah Majelis Ulama bahwa mereka merasa lebih nyaman memilih
Indonesia yang menjadi bukti legal-formal hotel yang melarang pasangan yang bukan
sebagai hotel syariah menjadi salah satu muhrim untuk bermalam di satu kamar.30
hambatan besar bagi berjalannya bisnis hotel Ada pun menurut penelitian dari Rahardi
syariah. Kemudian standar kualifikasi dan dan Wiliasih, semakin tinggi citra hotel yang
kompetensi karyawan yang masih rendah baik maka konsumen akan lebih cenderung
(SKNI) juga berpengaruh terhadap kualitas memilih hotel syariah.31 Dari hasil penelitian
pelayanan kepada pelanggan. Menurut Ulfa, yang sudah penulis jabarkan, artinya konsep

24 Basalamah, “Hadirnya Kemasan Syariah Dalam Bisnis 28 Muhammad Nasrullah, “Islamic Branding, Religiusitas
Perhotelan Di Tanah Air.” Dan Keputusan Konsumen Terhadap Produk,” Jurnal
25 Nur’ Hidayah Che Ahmat, Ahmad Hidayat Ahmad Hukum Islam 13, no. 2 (2015): 79–87.
Ridzuan, and Mohd Salehuddin Mohd Zahari, “Dry 29 Fitria Solahika Salma and Ririn Tri Ratnasari,

Hotel and Syariah Compliant Practices: Concepts, “Pengaruh Kualitas Jasa Perspektif Islam Terhadap
Challenges and Reality in Malaysia,” in International Kepuasan Dan Loyatitas Pelanggan Hotel Grand
Conference on Innovation, Management and Technology Research Kalimas Di Surabaya,” JESTT 2, no. 4 (2015): 322–39.
(Malacca: ResearchGate, 2012), 107–11. 30 Sri Sundari Saleh, “Willingness To Pay (WTP) Dan
26 Maria Ulfa, “Analisis Penerapan Prinsip Syariah Di Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Konsumen Dalam
Hotel Arini Syariah Surakarta” (Surabaya, 2012). Memilih Hotel Syariah Di Kota Bandung” (Institut
27 Eka Mariyanti, Puti Embun Sari, and Siska Lusia Putri, Pertanian Bogor, 2017).
“Persepsi Konsumen Terhadap Minat Berkunjung Pada 31 N. Rahardi and R. Wiliasih, “Analisis Faktor-Faktor

Hotel Syariah Di Kota Padang,” Menara Ekonomi IV, no. Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap
1 (2018): 9–17. Hotel Syariah,” Jurnal Syarikah 2, no. 1 (2016): 180–92.
98 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

syariah bukan hanya harus diterapkan secara kamu menolak laba yang kecil karena itu
maksimal, tetapi juga konsumen harus tahu akan menghalangi kamu dari mendapatkan
apa itu konsep syariah pada sebuah hotel. (laba) yang banyak.” Pernyataan ini
Tantangan yang timbul adalah bagaimana menjelaskan bahwa batasan laba ideal (yang
pebisnis hotel syariah mengedukasi pantas dan wajar) dapat dilakukan dengan
masyarakat luas agar mengetahui bahwa merendahkan harga. Keadaan ini sering
hotel miliknya adalah hotel bercitra baik dan menimbulkan bertambahan jumlah barang
berkonsep syariah. Maka hal yang harus dan meningkatnya peranan uang dan pada
dilakukan adalah melakukan promosi besar- gilirannya akan membawa pada pertambahan
besaran agar para konsumen tahu apa itu laba.33
konsep syariah pada hotel syariah. Oleh karena itu dalam hal bisnis, meski
3. Access,Communication, Environment, pun memakai konsep syariah, namun tetap
dan Service harus mementingkan persaingan harga yang
Sebagai kriteria penilaian dalam Global wajar, baik persaingan antara hotel-hotel
Muslim Travel Indeks, access, communication, syariah lainnya atau pun dengan hotel-hotel
environment, dan service, menjadi penting untuk konvensional. Karena pada akhirnya jika
kita bahas dalam hal peluang dan tantangan harga mahal, meski pun syariah, konsumen
pada bisnis hotel syariah. Akses di sini selain akan mempertimbangkan berulang kali jika
lokasi hotel syariah, termasuk juga dengan tidak sesuai dengan budget mereka. Namun,
harga yang ditawarkan oleh hotel syariah. menurut Saleh dalam hasil penelitiannya,
Meskipun hotel sudah menerapkan konsep- para konsumen hotel syariah mengatakan
konsep syariah tetapi harga merupakan bahwa harga hanya 10% pengaruhnya pada
faktor penting yang diperhatikan oleh para alasan mereka menginap. Alasan yang paling
konsumen ketika memilih tempat untuk mempengaruhi adalah fasilitas dan disusul
menginap. Penelitian dari Mariyanti, Sari dan oleh pelayanan atau service. Sedangkan lokasi
Putri menyatakan bahwa persepsi harga hanya berpengaruh 13% terhadap konsumen
berpengaruh terhadap minat berkunjung. hotel syariah. Hal ini karena mereka memiliki
Persepsi harga menjadi sebuah penilaian kebersediaan untuk membayar di atas rata-
konsumen tentang perbandingan besarnya rata untuk hotel syariah adalah mereka yang
pengorbanan dengan apa yang akan sudah paham dan ingin menerapkan lifestyle
didapatkan dari produk dan jasa. Persepsi sesuai syariah sampai kepada hotel yang
harga sering diidentikkan dengan persepsi mereka tinggali.34
kualitas dan persepsi biaya yang dikeluarkan Sejalan dengan itu, penelitian Hayati
untuk memperoleh produk. Persepsi harga yang menyatakan bahwa keinginan untuk
dilihat dari tiga indikator yaitu harga yang menginap di hotel syariah adalah karena
terjangkau, fasilitas yang tersedia dan lebih faktor lokasi, atmosfer hotel syariah, citra
murah dari pesaing kondisi hotel yang ada.32 hotel syariah, budaya, fasilitas, dan
Penetapan harga ini bergantung pada keamanan.35 Penelitian Rahardi dan Wiliasih
beban biaya dan keuntungan yang ingin juga mengemukakan bahwa semakin
didapatkan. Dalam Islam pengambilan strategis lokasi maka konsumen akan lebih
keuntungan atau laba memang tidak dibatasi cenderung memilih hotel syariah karena
tetapi diharapkan pada range kewajaran. lokasi yang strategis akan berpengaruh pada
Islam menganjurkan agar para pedagang pertimbangan konsumen untuk memilih
tidak berlebihan dalam mengambil laba. Ali hotel syariah.36 Maka access yang lebih
bin Thalib r.a. berkata, “Wahai para berpengaruh pada industri hotel syariah
saudagar! Ambil lah (laba) yang pantas maka adalah lokasi ketimbang harga. Dengan
kamu akan selamat (berhasil) dan jangan

32 Mariyanti, Sari, and Putri, “Persepsi Konsumen 35 Asfarina Hayati, “Faktor Yang Mempengaruhi
Terhadap Minat Berkunjung Pada Hotel Syariah Di Kota Keputusan Konsumen Muslim Memilih Hotel Syariah
Padang.” Grand Kalimas Surabaya” (Universitas Airlangga, 2014).
33 Moh. Idil Ghufron, “Konsep Maslahah Maximizer 36 Rahardi and Wiliasih, “Analisis Faktor-Faktor Yang

Pada Hotel Syariah Perspektif Etika Bisnis Islam,” Jurnal Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap Hotel
Islam Nusantara 01, no. 02 (2017): 131–43. Syariah.”
34 Saleh, “Willingness To Pay (WTP) Dan Faktor-Faktor

Yang Memengaruhi Konsumen Dalam Memilih Hotel


Syariah Di Kota Bandung.”
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 99

catatan konsumen sudah terlebih dahulu Namun menurut responden penelitian


mengerti konsep syariah pada sebuah hotel.37 Saleh, konsumen hotel syariah merasa bahwa
Kemudian communication, environment dan sikap yang diberikan oleh karyawan hotel
service akan penulis bahas sebagai fasilitas, syariah tidak berbeda jauh dengan sikap
pelayanan, dan SDM yang bekerja di hotel karyawan di hotel konvensional.42 Padahal
syariah. Fasilitas mempengaruhi sebesar 33% menurut Ratnasari dan Salma, sesuai dengan
kepada keinginan konsumen untuk hasil penelitian mereka, kualitas jasa
bermalam di hotel syariah. Penelitian Saleh perspektif Islam merupakan faktor dalam
juga menunjukkan bahwa hotel dengan membentuk kepuasan dan loyalitas
fasilitas yang lebih lengkap (seperti adanya pelanggan di Surabaya.43 Oleh karena itu,
peralatan shalat di setiap kamar, adanya harusnya agar bisnis hotel syariah lebih
informasi mengenai waktu shalat dan berkembang, maka yang harus dilakukan
ketersediaan peralatan bersuci) memiliki adalah menjaga kualitas pelayanan sesuai
kecenderungan dipilih oleh konsumen dengan kriteria pelayanan jasa Islam.
Muslim lebih besar dibandingkan hotel Dimensi kualitas jasa perspektif Islam
konvensional.38 Semakin tinggi fasilitas hotel pertama kali diperkenalkan oleh Othman
syariah maka konsumen akan lebih dan Owen yang digunakan untuk mengukur
berpeluang memilih hotel syariah, karena kualitas jasa. Dimensi tersebut adalah
tingkat fasilitas yang tinggi akan berpengaruh CARTER model, yaitu Compliance, Assurance,
pada pertimbangan konsumen untuk Reliability, Tangible, Empathy dan Responsiveness
memilih hotel syariah, begitulah hasil (CARTER).44 Dimensi CARTER yang
penelitian dari Rahardi dan Wiliasih.39 Ini dijelaskan dalam konsep Islam adalah
juga sesuai dengan penelitian dari Mariyanti, sebagai berikut:
Sari, dan Putri, di mana masyarakat Padang a. Compliance (kepatuhan) adalah kepatuhan
akan semakin memilih hotel syariah jika terhadap aturan atau hukum-hukum yang
fasilitasnya semakin baik.40 ditetapkan dalam Alquran dan sunah.
Penataan ruangan yang baik dan Pemenuhan kriteria ini menurut Othman
nyaman, petugas selalu berpakaian rapi dan dan Owen ialah pada hukum dan prinsip-
berpenampilan sopan, mempunyai prinsip Islam. Kemudian tidak ada bunga
kemampuan yang baik dalam menjawab yang dibayarkan atau diambil dari
semua pertanyaan dari konsumen. Termasuk juga penyediaan
pelanggan/konsumen, dapat melayani produk dan layanan Islami. Jika
dengan cermat dan teliti, merupakan kualitas konsumen menggunakan fasilitas
pelayanan yang diharapkan ada pada hotel keuangan berupa kredit maka tidak boleh
syariah. Wijiatno dalam penelitiannya mengambil bunga atasnya. Investasi bagi
menyebutkan bahwa tingkat pelayanan pebisnis hotel syariah harus lah dalam
berpengaruh sangat signifikan terhadap bentuk bagi hasil. Hal ini harus
keputusan konsumen dalam memilih hotel melibatkan karyawan yang mengetahui
syariah sebagai tempat menginap.41 dan menjalankan bisnis sesuai dengan
Pelayanan menurut Saleh berpengaruh peraturan yang berlaku 45
sebesar 30% terhadap keinginan konsumen b. Assurance (jaminan) adalah pengetahuan,
untuk membeli produk jasa hotel syariah. dan kesopanan karyawan dan

37 Andri Wijiatmoko, “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas 41 Wijiatmoko, “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas
Pelayanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Pelayanan, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Hotel Syariah (Studi Pada Pelanggan Hotel Syariah Di Hotel Syariah (Studi Pada Pelanggan Hotel Syariah Di
Surakarta)” (Surakarta, 2016). Surakarta).”
38 Saleh, “Willingness To Pay (WTP) Dan Faktor-Faktor 42 Saleh, “Willingness To Pay (WTP) Dan Faktor-Faktor

Yang Memengaruhi Konsumen Dalam Memilih Hotel Yang Memengaruhi Konsumen Dalam Memilih Hotel
Syariah Di Kota Bandung.” Syariah Di Kota Bandung.”
39 Rahardi and Wiliasih, “Analisis Faktor-Faktor Yang 43 Salma and Ratnasari, “Pengaruh Kualitas Jasa

Mempengaruhi Preferensi Konsumen Terhadap Hotel Perspektif Islam Terhadap Kepuasan Dan Loyatitas
Syariah.” Pelanggan Hotel Grand Kalimas Di Surabaya.”
40 Mariyanti, Sari, and Putri, “Persepsi Konsumen 44 Salma and Ratnasari.

Terhadap Minat Berkunjung Pada Hotel Syariah Di Kota 45 Abdul Qawi Othman and Lynn Owen, “Adopting and

Padang.” Measuring Customer Service Quality (SQ) in Islamic


Banks: A Case Study in Kuwait Finance House,”
100 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

kemampuan serta kemahiran mereka staf yang menutup aurat dan terlihat
untuk menyampaikan kepercayaan dan identitas syariahnya.48
keyakinan. Pengetahuan dan kemahiran e. Empathy (empati) sebuah organisasi jasa
atas suatu produk hanya akan diperoleh syariah harus senantiasa memberikan
dari sebuah proses belajar yang tekun dan perhatian khusus terhadap masing-
bersungguh-sungguh. Ini juga termasuk masing pelanggannya yang ditunjukkan
komunikasi verbal dan tertulis antara staf dengan sikap komunikatif yang diiringi
dan pelanggan. Kesopanan dan staf yang kepahaman tentang kebutuhan
ramah menjadi hal yang penting untuk pelanggan. Karyawan harus memiliki
diperhatikan agar layanan menjadi keterampilan penunjang sehingga staff
semakin baik. Kenyamanan interior, dapat melakukan tugasnya dengan benar
kemudahan akses ke informasi, dan tim konsisten, penuh motivasi & disiplin.
manajemen yang berpengetahuan dan f. Reliability (kehandalan) adalah
berpengalaman akan menjadi jaminan kemampuan untuk memberikan
kenyamanan layanan. Salah satunya kenyamanan dalam waktu singkat untuk
dengan cara meningkatkan knowledge layanan kapan saja. Berbagai macam
management yang dimiliki karyawan produk dan layanan yang disediakan
dengan tujuan meningkatkan competitive harus lah benar-benar dikuasai oleh para
advantage.46 staf, sehingga kita bisa mengatakan para
c. Responsiveness (daya tanggap) adalah staf itu sungguh handal dalam
kesediaan untuk membantu pelanggan pekerjaannya. Selain itu, kita bisa melihat
dan memberikan layanan yang cepat. Ini kehandalan seseorang pada bisnis hotel
merupakan bagian dari profesionalitas. syariah saat mereka cekatan memberikan
Daya tanggap ini berkaitan dengan layanan meskipun dalam musim-musim
pengetahuan tentang bisnis pelayanan liburan yang penuh dengan konsumen.
dan kesadaran untuk selalu bersedia Karyawan harus memiliki segala
membantu konsumen serta bagaimana keterampilan sehingga staff dapat
para staf memperlakukan pelanggan. melakukan tugas pokoknya.49
Ketersediaan sarana prasarana yang Saat ini manusia sudah menuju
mempermudah pelanggan, layanan yang berkewarganegaraan dunia (world citizenship)
cepat dan efisien, serta dalam dalam masyarakat yang kosmopolis, lalu
perkembangan teknologi dewasa ini berhadapan dengan kemajuan sains dan
admin website dan media sosial milik teknologi yang benar-benar berbeda dan
hotel syariah harus selalu up-date dan lebih canggih, perkembangan industrialisasi
cepat respon. Salah satu caranya maka yang semakin pesat, dan ini merupakan hal
karyawan bekerja harus ditempatkan yang masuk akal secara sosiologis. Peluang
sesuai dengan keahliannya dan karyawan besar dalam industri bisnis hotel syariah pada
harus cepat beradaptasi dengan budaya akhirnya tidak akan bisa diraih jika
kerja yang berlaku. 47 tantangan-tantangan tidak ditaklukkan.
d. Tangible (bukti fisik) merupakan tampilan Marilah kita renungkan pernyataan dari Karl
fisik yang akan menunjukkan identitas Mannheim yang sangat relevan berikut ini:
organisasi sekaligus faktor pendorong “One can understand the
munculnya persepsi awal pelanggan contemporary world in its rapid
terhadap suatu organisasi jasa. Dalam hal change only if one learns to think
ini misalnya adalah bagaimana tampilan sociologically, if one is capable of
hotel yang memiliki design yang understanding changes in ways of
menunjukkan prinsip-prinsip keIslaman. human behavior by reference to the
Begitu pula dengan tampilan dari para changing conditions of society. This,
however, also requires acquaintance

International Journal of Islamic Financial Services 3, no. 1 48 Salma and Ratnasari, “Pengaruh Kualitas Jasa
(2001), Perspektif Islam Terhadap Kepuasan Dan Loyatitas
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=1 Pelanggan Hotel Grand Kalimas Di Surabaya.”
0.1.1.201.1893&rep=rep1&type=pdf. 49 AbdulQawi Othman and Lynn Owen, “Adopting and
46 AbdulQawi Othman and Lynn Owen. Measuring Customer Service Quality (SQ) in Islamic
47 AbdulQawi Othman and Lynn Owen. Banks: A Case Study in Kuwait Finance House.”
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 101

with recent findings in psychology Ahmat, Nur’ Hidayah Che, Ahmad Hidayat Ahmad
and philosophy”.50 Ridzuan, and Mohd Salehuddin Mohd Zahari.
“Dry Hotel and Syariah Compliant Practices:
Penutup Concepts, Challenges and Reality in
Sebagai industri baru di bidang syariah, bisnis Malaysia.” In International Conference on
hotel syariah mempunyai peluang-peluang di dalam Innovation, Management and Technology Research,
masyarakat kosmopolitan. Jumlah penduduk 107–11. Malacca: ResearchGate, 2012.
Muslim di seluruh dunia yang semakin pesat Ahyakudin. “Dampak Program Training Terhadap
perkembangannya menjadi kesempatan pangsa Peningkatan Keunggulan Kompetitif
pasar hotel syariah yang paling utama. Kemudian Perusahaan (Studi Kasus Pada Hotel Sofyan
konsep syariah yang ditawarkan sebuah hotel Inn Altama Syariah Pandegelang).” Syi’ar
syariah sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Iqtishadi Journal of Islamic Economics, Finance and
moralitas yang dipegang oleh masyarakat Banking 2, no. 1 (2018): 59–79.
kosmopolitan sebagai bagian dari universalisme Bachtiar, Hasan, Haeri Fadly, and Moh. Nurhakim.
moral. “Visi Kosmopolitanisme Islam Di
Namun tentu saja terdapat tantangan- Lingkungan Jaringan Intelektual Muda
tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku Muhammadiyah.” Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan
bisnis hotel syariah. Penduduk dunia yang Pemikiran Islam 5, no. 2 (2015): 455–85.
beragama Islam memang banyak tetapi yang paling Basalamah, Anwar. “Hadirnya Kemasan Syariah
sering melakukan kegiatan traveling bukan berasal Dalam Bisnis Perhotelan Di Tanah Air.” Binus
dari negara mayoritas Muslim. Sehingga promosi Business Review 2, no. 2 (2011): 763–69.
dan pengenalan konsep syariah terhadap mereka Conrad Hackett, and David Mcclendon. “World’s
yang tidak beragama Islam pun harus dilakukan Largest Religion by Population Is Still
lebih. Penawaran produk yang termasuk bagian dari Christianity | Pew Research Center.” Pew
penginapan seperti kegiatan wisata dan fasilitas- Research Center, 2017.
fasilitas tambahan harus menjadi bagian dari http://www.pewresearch.org/fact-
promosi manajemen hotel syariah. Selain itu, agar tank/2017/04/05/christians-remain-worlds-
hotel syariah memiliki pelayanan yang prima dan largest-religious-group-but-they-are-
benar-benar menerapkan konsep syariah dengan declining-in-europe/.
baik, para pegawai atau staf hendaknya diberikan Drew Desilver, and David Masci. “World Muslim
pelatihan-pelatihan mengenai pengetahuan tentang Population More Widespread than You
syariah serta kualiatas layanan yang sesuai dengan Might Think.” Pew Research Center, 2017.
syariah. http://www.pewresearch.org/fact-
tank/2017/01/31/worlds-Muslim-
Daftar Pustaka population-more-widespread-than-you-
AbdulQawi Othman, and Lynn Owen. “Adopting might-think/.
and Measuring Customer Service Quality Fahruddin Ali Sabri. “Perkembangan Hotel Syariah
(SQ) in Islamic Banks: A Case Study in Di Indonesia; Mengonsep Pariwisata Islami.”
Kuwait Finance House.” International Journal of KARSA XVIII, no. 2 (2010): 114–22.
Islamic Financial Services 3, no. 1 (2001). http://download.portalgaruda.org/article.ph
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/downl p?article=251050&val=6749&title.
oad?doi=10.1.1.201.1893&rep=rep1&type= Ghufron, Moh. Idil. “Konsep Maslahah Maximizer
pdf. Pada Hotel Syariah Perspektif Etika Bisnis
Abdurrahman Wahid. Islam Kosmopolitan, Nilai-Nilai Islam.” Jurnal Islam Nusantara 01, no. 02
Indonesia & Transformasi Kebudayaan. (2017): 131–43.
Edited by Agus Maftuh Abegebriel. 1st ed. Hayati, Asfarina. “Faktor Yang Mempengaruhi
Jakarta: The Wahid Institute, 2007. Keputusan Konsumen Muslim Memilih
Ahmad Baiquni. “Wisata Halal Berpotensi Kuatkan Hotel Syariah Grand Kalimas Surabaya.”
Ekonomi Indonesia | Travel.Dream.Co.Id.” Universitas Airlangga, 2014.
Travel Dream, 2018. Ibrahim, Azsyanti, and Salamiah A Jamal. “A Case
https://travel.dream.co.id/news/wisata- Study of Local Non-Muslim Guest
halal-berperan-strategis-kuatkan-ekonomi- Awareness towards Syariah-Compliance in
nasional-1810174.html. Grand BlueWave Shah Alam.” TEAM Journal

50Hasan Bachtiar, Haeri Fadly, and Moh. Nurhakim, Intelektual Muda Muhammadiyah,” Teosofi: Jurnal
“Visi Kosmopolitanisme Islam Di Lingkungan Jaringan Tasawuf Dan Pemikiran Islam 5, no. 2 (2015): 455–85.
102 AT-TARADHI: Jurnal Studi Ekonomi, Volume 9, Nomor 2, Desember 2018, hlm. 91-103

of Hospitality and Tourism 13, no. 1 (2016): 55– 2018.


64. https://travel.kompas.com/read/2018/06/0
Jaelani, Aan. “Halal Tourism Industry in Indonesia: 6/103647727/kejar-wisata-halal-terbaik-
Potential and Prospects.” Munich Personal dunia-kemenpar-terapkan-index-wisata-
RePEc Archive, no. 3 January (2017): 1–22. Muslim.
Kwame Anthony Appiah. “Cosmopolitan Muthoifin. “Fenomena Maraknya Hotel Syariah:
Patriots.” Critical Inquiry 23, no. 3 (1997): 617– Studi Efektifitas, Existensi, Dan Kesyariahan
39. http://appiah.net/wp- Hotel Syariah Di Surakarta.” Surakarta, 2015.
content/uploads/2010/10/Cosmopolitan- https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/
Patriots.-Critical-Inquiry-23.3.-1997.pdf. handle/11617/5146/9.Muthoifin.pdf;sequen
Lampiran Peraturan Menteri Pariwisata Dan ce=1.
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor Nasrullah, Muhammad. “Islamic Branding,
2 Tahun 2014 Tentang Pedoman Religiusitas Dan Keputusan Konsumen
Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah Terhadap Produk.” Jurnal Hukum Islam 13, no.
Kriteria Mutlak Dan Kriteria Tidak Mutlak 2 (2015): 79–87.
Usaha Hotel Syariah A. Kriteria Hotel Syariah Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hilal 1, Pub. L. No. 2, Kementrian Pariwisata Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014
Dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha
(2014). Hotel Syariah, Pub. L. No. 2, Menteri
Http://Www.Kemenpar.Go.Id/Userfiles/L Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
ampiran Tentang Pedoman Hotel (2014).
Syariah.Pdf. https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles
Lunyka Adelia Pertiwi. “Analisa Perspektif Islam /batang/Permen_Parweka_2_2014.pdf.
Dan Kosmopolitanisme Terhadap Upaya Puri Yuanita. “Turis Dari 5 Negara Ini Paling
Global Penanganan Pengungsi Suriah.” Banyak Kunjungi Indonesia |
JISIERA: THE JOURNAL OF ISLAMIC Travel.Dream.Co.Id.” Travel Dream, 2018.
STUDIES AND INTERNATIONAL https://travel.dream.co.id/destination/turis-
RELATIONS 1, no. Agustus (2016): 1–13. dari-5-negara-ini-paling-banyak-kunjungi-
http://jisiera.insiera.org/index.php/jisiera/a indonesia-180209r.html.
rticle/view/012016/2. Rahardi, N., and R. Wiliasih. “Analisis Faktor-
Majelis Ulama Indonesia. “Pameran Halal Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi
INDHEX 2018 Siap Digelar.” Majelis Ulama Konsumen Terhadap Hotel Syariah.” Jurnal
Indonesia, 2018. Syarikah 2, no. 1 (2016): 180–92.
http://www.halalmui.org/mui14/index.php Rosenberg, Paul, and Hala Matar Choufany.
/main/detil_page/138/24731. “Spiritual Lodging-the Sharia-Compliant
Mangunhardjana, A. Isme-Isme Dalam Etika Dari A Hotel Concept.” Dubai, 2009.
Sampai Z. Yogyakarta: Kanisius, 1997. https://www.hvs.com/content/2856.pdf.
Mariyanti, Eka, Puti Embun Sari, and Siska Lusia Saleh, Sri Sundari. “Willingness To Pay (WTP) Dan
Putri. “Persepsi Konsumen Terhadap Minat Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Berkunjung Pada Hotel Syariah Di Kota Konsumen Dalam Memilih Hotel Syariah Di
Padang.” Menara Ekonomi IV, no. 1 (2018): 9– Kota Bandung.” Institut Pertanian Bogor,
17. 2017.
Michael Lipka, and Conrad Hackett. “Why Salma, Fitria Solahika, and Ririn Tri Ratnasari.
Muslims Are the World’s Fastest-Growing “Pengaruh Kualitas Jasa Perspektif Islam
Religious Group.” Pew Research Center, Terhadap Kepuasan Dan Loyatitas Pelanggan
2017. http://www.pewresearch.org/fact- Hotel Grand Kalimas Di Surabaya.” JESTT 2,
tank/2017/04/06/why-Muslims-are-the- no. 4 (2015): 322–39.
worlds-fastest-growing-religious-group/. Syamsudini, HM. “Cinta Dan Toleransi Perspektif
Mohamed, Haji Mahmud bin Haji. “Promoting Fethullah Gulen.” Edu Islamika 5, no. 2
Islamic Tourism in Brunei: Through (September 2, 2013): 378–97.
Customers Understanding Towards the http://ejournal.iain-
Syariah Compliant Hotel Concepts.” jember.ac.id/index.php/eduIslamika/article/
University of Nottingham, 2014. view/42/35.
Muhammad Irzal Adiakurnia. “Kejar Wisata Halal Ulfa, Maria. “Analisis Penerapan Prinsip Syariah Di
Terbaik Dunia, Kemenpar Terapkan Index Hotel Arini Syariah Surakarta.” Surabaya,
Wisata Muslim - Kompas.Com.” Kompas, 2012.
Peluang dan Tantangan Bisnis Hotel Syariah … Firqah Annajiyah Mansyuroh 103

Widagyo, Kurniawan Gilang. “Analisis Pasar


Pariwisata Halal Indonesia.” The Journal of
Tauhidinomics 1, no. 1 (2015): 73–80.
Wijiatmoko, Andri. “Analisis Pengaruh Harga,
Kualitas Pelayanan, Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Hotel Syariah (Studi
Pada Pelanggan Hotel Syariah Di Surakarta).”
Surakarta, 2016.
Yanita Petriella. “Wisata Halal Beri Kontribusi 30%
Terhadap Target 20 Juta Kunjungan
Wisman.” Bisnis Indonesia, 2018.
http://industri.bisnis.com/read/20180830/1
2/833354/wisata-halal-beri-kontribusi-30-
terhadap-target-20-juta-kunjungan-wisman.

Anda mungkin juga menyukai