MATA KULIAH
Dosen Pengampu ,
Yuniartik, SH.,ME
OLEH,
PURNAMASARI (301.2022.006)
NURHAFIZA (301.2022.010)
IRTA (301.2022.004)
Semester , II
Kelompok 3
Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas harian semester 2 (dua)
program Studi Hukum Ekonomi Syariah dari ibu Yuniarti, S.H.,ME pada mata
kuliah Etika bisnis Syariah. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Pengertian etika perbankan...................................................................3
B. Dasar-dasar etika berbankan.................................................................4
C. Etika bankir...........................................................................................6
D. Prinsip dasar etika perbankan...............................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
memberikan alternatif yang halal bagi pelanggan, dan berkontribusi pada
perkembangan industri keuangan syariah secara keseluruhan.
Dengan mematuhi etika bisnis dalam lembaga syariah, lembaga bisnis dapat
membangun reputasi yang baik, memperoleh kepercayaan pelanggan, dan
berperan aktif dalam mendukung ekonomi berbasis prinsip syariah. Etika bisnis
lembaga syariah adalah panduan yang penting dalam menjalankan kegiatan bisnis
yang sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai Islam.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, (Bandung: Alfabeta, Cet. 1. 2013) hlm 22
3
adil terhadap pelanggan, serta mempertimbangkan kepentingan
masyarakat secara keseluruhan.
5. Menurut Profesor Roger McCormick, etika perbankan melibatkan
pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral dalam pengambilan keputusan
perbankan, termasuk perlakuan yang adil terhadap pelanggan, kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan, pengelolaan risiko yang bertanggung
jawab, dan kontribusi positif terhadap masyarakat.
Pengertian etika perbankan menurut para ahli mencakup prinsip-prinsip
moral, nilai-nilai, dan perilaku yang terkait dengan praktik perbankan. Etika
perbankan melibatkan keputusan dan tindakan moral yang menghormati
kepentingan pelanggan, pemegang saham, masyarakat, dan prinsip-prinsip
keuangan yang bertanggung jawab.
.
B. Dasar-dasar etika berbankan
Dasar-dasar etika perbankan didasarkan pada prinsip-prinsip moral yang
mengatur perilaku dan praktik perbankan. Berikut adalah beberapa dasar-dasar
etika perbankan yang umum:2
1. Integritas, Integritas adalah dasar utama dalam etika perbankan. Bank
harus berpegang pada prinsip kejujuran, kejujuran, dan keadilan dalam
semua aspek bisnis mereka. Mereka harus menjaga kepercayaan pelanggan
dengan memberikan informasi yang jujur, transparan, dan akurat.
2. Tanggung Jawab Sosial
Bank memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di mana
mereka beroperasi. Mereka harus mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi,
dan lingkungan dari keputusan dan praktik bisnis mereka. Tanggung jawab sosial
melibatkan keterlibatan dalam inisiatif sosial, pengelolaan risiko lingkungan, dan
kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan.
3. Keamanan dan Privasi
2
Abdul Aziz, Ekonomi Islam: Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta: Graha Ilmu, Cet.
1. 2008) hlm 7
4
Bank memiliki kewajiban untuk melindungi keamanan dan privasi
informasi pelanggan. Mereka harus menjaga kerahasiaan data pribadi dan
finansial, serta mengadopsi langkah-langkah yang tepat untuk melindungi
informasi dari akses yang tidak sah.
4. Pelayanan Pelanggan
Etika perbankan mencakup memberikan pelayanan pelanggan yang baik.
Bank harus memberikan layanan yang responsif, efisien, dan profesional kepada
pelanggan mereka. Ini melibatkan memberikan informasi yang jelas dan
komprehensif, menangani keluhan dengan cepat, dan menjaga hubungan yang
saling menguntungkan dengan pelanggan.
5. Keadilan dan Keterbukaan
Etika perbankan menekankan pentingnya perlakuan yang adil dan
keterbukaan dalam semua transaksi dan hubungan bisnis. Bank harus
memperlakukan pelanggan dan mitra bisnis dengan integritas dan menghindari
diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil. Mereka juga harus mengungkapkan
dengan jelas dan transparan tentang biaya, risiko, dan persyaratan yang terkait
dengan produk dan layanan mereka.3
6. Kepatuhan dan Etika Hukum
Bank harus mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku dalam
industri perbankan. Mereka harus beroperasi dengan integritas dan etika hukum,
serta melaksanakan praktik bisnis yang sesuai dengan peraturan dan standar yang
relevan.
Dasar-dasar etika perbankan ini menjadi landasan untuk membangun
kepercayaan pelanggan, menjaga integritas sistem keuangan, dan memberikan
manfaat sosial yang positif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, bank dapat
mencapai kesuksesan jangka panjang yang didasarkan pada praktik bisnis yang
bertanggung jawab dan adil.
C. Etika banker
3
Abdul Ghofur Noor Ruslan, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam dan Format
Keadilan Ekonomi di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 1. 2013) hlm 76
5
Bankir adalah seseorang yang bekerja di bank dan sedang/pernah
berkecimpung dalam bidang teknis operasional dan non operasional perbankan.
Seorang bankir melakukan pencatatan yang benar mengenai segala transaksi yang
bertalian dengan kegiatan banknya. Seorang bankir menghindarkan diri dari
persaingan yang tidak sehat. Seorang bankir tidak meyalahgunakan wewenangnya
untuk kepentingan pribadi.Etika bankir merujuk pada prinsip-prinsip moral dan
nilai-nilai yang mengatur perilaku dan praktik individu dalam industri perbankan.
Ini melibatkan penerapan standar moral yang tinggi dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawab sebagai seorang bankir. Berikut ini adalah beberapa aspek utama
dari etika banker:4
1. Integritas
Integritas merupakan prinsip dasar dalam etika bankir. Seorang bankir
harus bertindak dengan kejujuran, jujur, dan adil dalam semua aspek
pekerjaannya. Mereka harus memegang teguh prinsip-prinsip etis dan
menghindari konflik kepentingan.
2. Kerahasiaan dan Privasi
Etika bankir menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan dan privasi
informasi pelanggan. Seorang bankir harus menjaga kerahasiaan data pribadi dan
finansial pelanggan serta mematuhi kebijakan dan peraturan terkait privasi.
3. Kompetensi dan Profesionalisme
Seorang bankir harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai untuk menjalankan tugas mereka dengan baik. Mereka harus berusaha
untuk terus meningkatkan kompetensi mereka dan menjaga standar
profesionalisme yang tinggi.
4. Keadilan dan Kesetaraan
Etika bankir mendorong perlakuan yang adil dan setara terhadap semua
pelanggan. Seorang bankir tidak boleh melakukan diskriminasi berdasarkan ras,
agama, jenis kelamin, atau faktor-faktor lainnya.
5. Kepatuhan Hukum
4
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2008) hlm 12
6
Seorang bankir harus mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang
berlaku dalam industri perbankan. Mereka harus beroperasi sesuai dengan
kerangka hukum yang berlaku dan melaksanakan praktik bisnis yang sesuai
dengan standar dan regulasi yang relevan.
6. Tanggung Jawab Sosial
Etika bankir melibatkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat di
mana bank beroperasi. Seorang bankir harus mempertimbangkan dampak sosial
dari keputusan dan praktik bisnis mereka serta berkontribusi pada keberlanjutan
ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Etika bankir penting untuk membangun kepercayaan pelanggan, menjaga
integritas sistem keuangan, dan memberikan manfaat sosial yang positif. Bankir
yang mengadopsi etika bankir yang baik mampu menjalankan tugas mereka
dengan integritas, menjaga kepercayaan pelanggan, dan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
5
A. Riawan Amin, Menggagas Manajemen Syariah: Teori dan Praktik The Calestial
Management, (Jakarta: Salemba Empat. 2010) hlm 23
7
kegiatan bisnis mereka. Bank harus berperan sebagai warga korporasi yang
bertanggung jawab dengan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di
sekitarnya.
4. Pelayanan Pelanggan
Prinsip ini menekankan pentingnya memberikan pelayanan pelanggan
yang berkualitas tinggi. Bank harus melayani pelanggan dengan sopan, responsif,
dan profesional, memberikan informasi yang jelas dan akurat, serta memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.
5. Keadilan
Prinsip keadilan melibatkan perlakuan yang adil dan setara terhadap semua
pelanggan, tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, atau faktor-
faktor lainnya. Bank harus memastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan
layanan yang diberikan didasarkan pada prinsip keadilan.6
6. Keamanan dan Privasi
Prinsip ini menuntut bank untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan
informasi pelanggan. Bank harus melindungi data pribadi dan finansial pelanggan
serta mematuhi aturan privasi yang berlaku.
7. Kepatuhan Hukum
Prinsip kepatuhan hukum mengharuskan bank untuk mematuhi semua
undang-undang dan peraturan yang berlaku dalam industri perbankan. Mereka
harus menjalankan praktik bisnis sesuai dengan standar dan regulasi yang relevan.
8. Pengelolaan Risiko yang Bertanggung Jawab
Prinsip ini melibatkan pengelolaan risiko secara bertanggung jawab,
termasuk identifikasi, penilaian, dan pengelolaan risiko secara efektif. Bank harus
menjaga kestabilan keuangan dan mengelola risiko dengan hati-hati untuk
melindungi kepentingan pelanggan dan pemegang saham.
Prinsip-prinsip dasar etika perbankan ini memberikan panduan bagi bank
dan praktisi perbankan dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka dengan
integritas, tanggung jawab, dan konsistensi etis. Dengan mematuhi prinsip-prinsip
6
Arikanto Suharsimi, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta. 2003) hlm 76
8
ini, bank dapat membangun reputasi yang baik, menjaga kepercayaan pelanggan,
dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
Ibid, hlm 76
9
Dalam konteks etika lembaga bisnis syariah, terdapat beberapa kesimpulan
yang dapat diambil:
1. Prinsip Integritas, Etika lembaga bisnis syariah didasarkan pada prinsip
integritas yang tinggi. Lembaga bisnis syariah harus bertindak dengan
kejujuran, transparansi, dan konsistensi dalam semua aspek
operasionalnya. Integritas adalah landasan penting dalam membangun
kepercayaan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
2. Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah, Etika lembaga bisnis syariah
menekankan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam semua
kegiatan bisnis. Lembaga bisnis syariah harus mengikuti ketentuan yang
ditetapkan oleh hukum Islam dalam hal keuangan, investasi, pembiayaan,
dan lainnya. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah adalah landasan
utama dalam membedakan lembaga bisnis syariah dengan lembaga bisnis
konvensional.
3. Tanggung Jawab Sosial, Lembaga bisnis syariah memiliki tanggung jawab
sosial terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. Mereka harus
mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari
keputusan dan kegiatan bisnis mereka. Tanggung jawab sosial melibatkan
kontribusi positif terhadap pembangunan berkelanjutan dan memberikan
manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
4. Transparansi dan Akuntabilitas, Etika lembaga bisnis syariah mendorong
transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan dan operasional.
Lembaga bisnis syariah harus menyediakan informasi yang jelas dan
akurat kepada pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, pemegang
saham, dan otoritas pengawas. Transparansi dan akuntabilitas adalah aspek
penting dalam membangun kepercayaan dan menjaga integritas lembaga
bisnis syariah.
5. Pelayanan Pelanggan, Etika lembaga bisnis syariah menekankan
pentingnya memberikan pelayanan pelanggan yang baik. Lembaga bisnis
syariah harus merespons kebutuhan pelanggan dengan baik, memberikan
10
solusi finansial yang sesuai dengan prinsip syariah, dan menjaga hubungan
yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
6. Inovasi dan Pengembangan Produk, Lembaga bisnis syariah harus terus
berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah serta memenuhi kebutuhan pelanggan. Etika
lembaga bisnis syariah mendorong perusahaan untuk menciptakan solusi
finansial yang kreatif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, Bandung: Alfabeta, Cet. 1. 2013
11
Abdul Aziz, Ekonomi Islam: Analisis Mikro dan Makro, Yogyakarta: Graha Ilmu,
Cet. 1. 2008
Abdul Ghofur Noor Ruslan, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam dan Format
Keadilan Ekonomi di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 1.
2013
12