MATERI X
Mata Kuliah : Hukum dan Etika Bisnis ( SPBIS 11373 )
Dosen Pengasuh : 1. Dr. Pius Bumi Kellen, MM, 2. Dra. Erna E. Giri, M.Si
Oleh :
1. Maria Yosefinta Karunil ( 2303020042 ) No. Urut : 17, Dosen Wali : Drs.
Soleman D. NubUf, M.Si
2. Nurhaida Muhammad ( 2303020043 ) No. Urut : 18, Dosen Wali: Drs. Soleman
D. NubUf, M.Si
SEMESTER I-B
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
HALAMAN JUDUL
ii
BAB IX
ETIKA DAN MANAJEMEN KEUANGAN
Pada bab ini terdapat empat pokok bahasan utama yang akan membawa
kita untuk belajar tentang konsep etika, konsep manajemen keuangan,
1
peranan etika bisnis dalam manajemen keuangan dan manfaat etika bisnis
dalam manajemen keuangan.
9.2 Materi
2
9.2.2 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan
manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu
perusahaan. Sehingga dapat diartikan bahwa manajemen keuangan
adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan
dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan
prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktivatas.
2. Aktivitas perolehan dana. yaitu aktivitas untuk mendapatkan
sumber dana. Baik dari sumber dana internal maupun sumber dana
eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien
mungkin.
3
2. Confidentiality
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau
keperluan hukum untuk melakukannya.
Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam pekerjaan mereka dan
memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan
kerahasiaan
Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis
atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Integritas adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari
perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun
secara tidak sengaja. Itegritas mengharuskan untuk menghindari
"conflicts of interest" menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan
hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga
tidak boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus
mengakui keterbatasan profesionalisme mereka,
mengkomunikasikan informasi yang menguntungkan atau
merugikan, dan menjauhi diri dari perilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka.
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab
untuk :
Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat
maupun tersurat.
4
Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang
akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan
tugasnya secara etis.
Menolak hadiah atau bantuan yang akan mempengaruhi
tindakan mereka.
Mengenali dan berkomunikasi tentang keterbatasan profesional
atau kendala lain yang akan menghalangi penilaian
bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu
kegiatan.
Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan
serta menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun
yang akan mendiskreditkan profesi
4. Objektivitas
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat
diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna
dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang
disampaikan.
5. Resolusi Konflik Etis
Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi
manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan
dari organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini
tidak menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut harus
mempertimbangkan program tindakan berikut :
Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali
ketika muncul unggul yang terlibat dalam hal masalah harus
disajikan ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi
Jika resolusi yang memuaskan tidak dapat dicapai ketika
masalah awalnya disajikan maka serahkan masalah ini ke
tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika kontak
5
dengan tingkat atasan langsung harus dimulai dengan
pengetahuan atasannya, asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali
ditentukan secara legal, komunikasi masalah tersebut kepada
pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau
terlibat dengan organisasi tidak dianggap sesuai.
Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia
dengan penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang
lebih baik.
Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan
hak- hak mengenai konflik etika.
9.3 Kesimpulan
6
Etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan
buruknya individu di dalam bermasyarakat. Dalam mengelola bidang
manajemen diperlukan etika bisnis.
Etika bisnis dalam manajemen keuangan adalah tentang
mempertimbangkan moralitas dan integritas dalam mengambil keputusan
keuangan. Dalam bisnis, setiap keputusan keuangan harus dipertimbangkan
dengan matang dan tidak hanya berdasarkan pada keuntungan semata. Etika
bisnis dalam manajemen keuangan harus menjadi perhatian utama bagi setiap
perusahaan karena dapat mempengaruhi banyak pihak.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan
yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat. Beberapa kriteria standar etika untuk
manajemen keuangan yaitu: Competance (kompetensi), Confidentiality
(kerahasiaan), Integritas, Objektivitas dan Resolusi Konflik Etis.
7
Dari sudut pandang etika, hal yang dilakukan oleh PT.GIA dengan
membuat laporan keuangan yang tidak benar jelas menunjukan kurangnya
integritas serta kompetensi. Sedangkan Auditor yang mengaudit Laporan
Keuangan PT.GIA tidak menjalankan nilai profesionalisme serta menjaga
independensi seorang auditor. Hal ini berdampak buruk bagi perusahaan
sendiri karena kepercayaan investor bisa tergerus.
8
DAFTAR PUSTAKA