Anda di halaman 1dari 11

HUKUM DAN ETIKA BISNIS

MATERI X
Mata Kuliah : Hukum dan Etika Bisnis ( SPBIS 11373 )

Dosen Pengasuh : 1. Dr. Pius Bumi Kellen, MM, 2. Dra. Erna E. Giri, M.Si

Oleh :
1. Maria Yosefinta Karunil ( 2303020042 ) No. Urut : 17, Dosen Wali : Drs.
Soleman D. NubUf, M.Si

2. Nurhaida Muhammad ( 2303020043 ) No. Urut : 18, Dosen Wali: Drs. Soleman
D. NubUf, M.Si

3. Nayla Najwa Choranka (2303020068 ) No. Urut : , Dosen Wali :

SEMESTER I-B
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB X Etika dan Manajemen Keuangan .................................................. 1

9.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

9.2 Materi .................................................................................................2

9.2.1 Pengertian Etika ..................................................................... 2

9.2.2 Pengertian Manajemen Keuangan ......................................... 3

9.2.3 Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan ........................... 3

9.2.4 Manfaat Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan ............. 6

9.3 Kesimpulan ......................................................................................... 6

9.4 Diskusi Kasus ..................................................................................... 7

9.5 Soal Latihan ........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

ii
BAB IX
ETIKA DAN MANAJEMEN KEUANGAN

9.1 Latar Belakang


Etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan
buruknya individu di dalam bermasyarakat. Etika tentunya harus dimiliki oleh
setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi yang mana hal itu
menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam
kehidupan bermasyarakat.
Etika bisnis dalam manajemen keuangan adalah tentang
mempertimbangkan moralitas dan integritas dalam mengambil keputusan
keuangan. Dalam bisnis,setiap keputusan keuangan harus dipertimbangkan
dengan matang dan tidak hanya berdasarkan pada keuntungan semata .Etika
bisnis dalam manajemen keuangan harus menjadi perhatian utama bagi setiap
perusahaan karena dapat mempengaruhi banyak pihak.
Etika manajemen dalam keuangan merupakan suatu bidang keuangan
yang mempunyai cakupan yang luas dan dinamis. Akuntan manajemen
mempunyai peran penting dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan,
dimana tujuan tersebut harus dicapai melalui cara yang legal dan etis, maka
para akuntan manajemen dituntut untuk bertindak jujur, terpercaya, dan etis.
Dalam hubungannya dengan kesadaran etika, disebutkan bahwa masalah ini
sering mencuat sebagai salah satu persoalan yang sering menghinggapi
akuntan lokal. Untuk itu perlu bagi para akuntan manajemen untuk
mengetahui standar etika bagi akuntan manajemen yang dikeluarkan oleh
Institute of Management Accountants, agar menampilkan karakteristik
akuntan yang berkualitas dan mampu menjaga profesionalismenya di era
globalisasi ini.

Pada bab ini terdapat empat pokok bahasan utama yang akan membawa
kita untuk belajar tentang konsep etika, konsep manajemen keuangan,

1
peranan etika bisnis dalam manajemen keuangan dan manfaat etika bisnis
dalam manajemen keuangan.

9.2 Materi

9.2.1 Pengertian Etika


Etika berasal dari kata ethos sebuah kata dari Yunani, yang diartikan
identik dengan moral atau moralitas. Kedua istilah ini dijadikan
sebagai pedoman atau ukuran bagi tindakan manusia dengan penilaian
baik atau buruk dan benar atau salah. Etika melibatkan analisis kritis
mengenai tindakan manusia untuk menentukan suatu nilai benar dan
salah dari segi kebenaran dan keadilan. Jadi ukuran yang dipergunakan
adalah norma, agama, nilai positif, dan universalitas. Oleh karena itu
istilah etika sering dikonotasikan dengan istilah-istilah: tata krama,
sopan santun, pedoman moral, norma susila dan lain-lain yang berpijak
pada norma-norma tata hubungan antarunsur atau antarelemen di dalam
masyarakat dan lingkungannya.
Etika merupakan cabang filsafat yang membahas tentang nilai dan
norma moral yang mengatur perilaku manusia baik sebagai individu
maupun sebagai kelompok dan institusi di dalam masyarakat. Oleh
karena itu, di samping etika merupakan ilmu yang memberikan
pedoman norma tentang bagaimana hidup manusia diatur secara
harmonis, agar tercapai keselarasan dalam kehidupan baik antarsesama
manusia maupun antarmanusia dengan lingkungannya. Etika juga
mengatur tata hubungan antara institusi di dalam masyarakat dengan
institusi lain dalam sistem masyarakat dan environment (lingkungan)-
nya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan digunakannya etika dalam
pergaulan antarelemen-elemen di dalam masyarakat pada hakikatnya
supaya tercipta suatu hubungan yang harmonis, serasi, dan saling
menguntungkan.

2
9.2.2 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan
manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu
perusahaan. Sehingga dapat diartikan bahwa manajemen keuangan
adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,
pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen keuangan
dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan
prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan
dana pada berbagai aktivatas.
2. Aktivitas perolehan dana. yaitu aktivitas untuk mendapatkan
sumber dana. Baik dari sumber dana internal maupun sumber dana
eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan
dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien
mungkin.

9.2.3 Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan


Adapun kriteria standar etika dalam manajemen keuangan yaitu:
1. Competence Praktisi
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
 Mempertahankan tingkat sesuai kompetensi profesional dengan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan
 Melakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum
peraturan dan standar teknis
 Menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk memperoleh
informasi yang relevan dan dapat dipercaya

3
2. Confidentiality
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
 Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau
keperluan hukum untuk melakukannya.
 Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan
informasi yang diperoleh dalam pekerjaan mereka dan
memantau kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan
kerahasiaan
 Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis
atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak ketiga.
3. Integritas
Integritas adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari
perubahan yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun
secara tidak sengaja. Itegritas mengharuskan untuk menghindari
"conflicts of interest" menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka dalam
menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan
hadiah yang dapat mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga
tidak boleh menjatuhkan legitimasi perusahaan, tetapi harus
mengakui keterbatasan profesionalisme mereka,
mengkomunikasikan informasi yang menguntungkan atau
merugikan, dan menjauhi diri dari perilaku yang dapat
mendiskreditkan profesi mereka.
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab
untuk :
 Menghindari konflik aktual atau kepentingan baik yang tersirat
maupun tersurat.

4
 Menahan diri dari keterlibatan dalam kegiatan apapun yang
akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan
tugasnya secara etis.
 Menolak hadiah atau bantuan yang akan mempengaruhi
tindakan mereka.
 Mengenali dan berkomunikasi tentang keterbatasan profesional
atau kendala lain yang akan menghalangi penilaian
bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu
kegiatan.
 Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan
serta menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
 Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun
yang akan mendiskreditkan profesi
4. Objektivitas
Praktisi manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
 Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif.
 Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat
diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna
dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang
disampaikan.
5. Resolusi Konflik Etis
Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi
manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan
dari organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini
tidak menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut harus
mempertimbangkan program tindakan berikut :
 Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali
ketika muncul unggul yang terlibat dalam hal masalah harus
disajikan ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi
 Jika resolusi yang memuaskan tidak dapat dicapai ketika
masalah awalnya disajikan maka serahkan masalah ini ke
tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika kontak

5
dengan tingkat atasan langsung harus dimulai dengan
pengetahuan atasannya, asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali
ditentukan secara legal, komunikasi masalah tersebut kepada
pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau
terlibat dengan organisasi tidak dianggap sesuai.
 Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia
dengan penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang
lebih baik.
 Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan
hak- hak mengenai konflik etika.

9.2.4 Manfaat Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan


Sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab
sosial. Etika bisnis merupakan aspek penting dalam membangun
hubungan bisnis dengan pihak lain. Sukses atau gagalnya suatu bisnis
sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Etika bisnis yang baik
juga dapat membangun komunikasi yang lebih baik dan
mengembangkan sikap saling percaya antarsesama pebisnis. Ada dua
hal yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Yang pertama adalah
memerhatikan kepentingan dan menjaga perasaan orang lain. Yang
kedua adalah mencegah terjadinya salah paham dengan orang lain,
karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika berbeda.
Pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang
karena :
 Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan
terjadinya friksi, baik internal perusahaan maupun dengan eksternal
 Mampu meningkatkan motivasi kerja
 Melindungi prinsip kebebasan berniaga
 Mampu meningkatkan keunggulan bersaing

9.3 Kesimpulan

6
Etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang
biasa digunakan sebagai pedoman atau dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan
buruknya individu di dalam bermasyarakat. Dalam mengelola bidang
manajemen diperlukan etika bisnis.
Etika bisnis dalam manajemen keuangan adalah tentang
mempertimbangkan moralitas dan integritas dalam mengambil keputusan
keuangan. Dalam bisnis, setiap keputusan keuangan harus dipertimbangkan
dengan matang dan tidak hanya berdasarkan pada keuntungan semata. Etika
bisnis dalam manajemen keuangan harus menjadi perhatian utama bagi setiap
perusahaan karena dapat mempengaruhi banyak pihak.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan
yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat. Beberapa kriteria standar etika untuk
manajemen keuangan yaitu: Competance (kompetensi), Confidentiality
(kerahasiaan), Integritas, Objektivitas dan Resolusi Konflik Etis.

9.4 Diskusi Kasus


Kasus Laporan Keuangan Garuda Indonesia Kasus ini bermula saat
PT.GIA melaporkan dalam laporan keuangannya kepada Bursa Efek
Indonesia yang berhasil meraup laba yang berbanding terbalik dengan laporan
keuangan tahun 2017 yang menunjukan kerugian. Keuntungan yang
dilaporkan Garuda Indonesia tersebut ternyata berasal dari piutang yang
dimiliki Garuda atas pemasangan Wifi PT.Mahata Aeoro Teknologi. Hutan
Pt.Mahata Aero Teknologi kepada PT.GIA adalah sebesar USD 239 juta.
USD 239 juta inilah yang dimasukan sebagai keuntungan dalam Laporan
Keuangan Garuda Indonesia tahun 2018. Alhasil Garuda Indonesia dikenakan
sanksi oleh beberapa pihak dan sejumlah direksi petingginya dicopot sela
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang megaudit Laporan Keuangan PT.GIA
diberikan sanksi pembekuan izin selama 12 bulan.

7
Dari sudut pandang etika, hal yang dilakukan oleh PT.GIA dengan
membuat laporan keuangan yang tidak benar jelas menunjukan kurangnya
integritas serta kompetensi. Sedangkan Auditor yang mengaudit Laporan
Keuangan PT.GIA tidak menjalankan nilai profesionalisme serta menjaga
independensi seorang auditor. Hal ini berdampak buruk bagi perusahaan
sendiri karena kepercayaan investor bisa tergerus.

9.5 Latihan Soal


1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis dalam manajemen keuangan?
2. Mengapa etika bisnis dalam manajemen keuangan itu penting?
3. Bagaimana menerapkan etika bisnis dalam manajemen keuangan?
4. Apa manfaat etika bisnis dalam manajemen keuangan?
5. Bagaimana dampak etika bisnis dalam manajemen keuangan pada reputasi
perusahaan?

8
DAFTAR PUSTAKA

UNTUNG, BUDI. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Lestari.2022. “Etika Bisnis dan Manajemen Keuangan” https://www.studocu/,


diakses 2 September 2023.

Anda mungkin juga menyukai