Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIKA BISNIS

KELOMPOK 6
ETIKA DALAM KEGIATAN
MANAJEMEN PRODUKSI

SHAHREZA SHAUQI ISMAIL 215210205


ROHIMAH 205210254
SYAHRIATI MAHFUZOH 205210259
MITHA OKTAVIA SYAHFITRI 205210386

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 2 Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Etika Secara Umum........................................................................................ 2
2.2 Pengertian Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi ...................................... 3
2.3 Tujuan Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi ........................................... 3
2.4 Kunci-Kunci Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manejemen Produksi .................................. 4
2.5 Metode Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi ........................................... 5
2.6 Hak-Hak Konsumen Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi ...................... 5
2.7 Kewajiban Konsumen Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi.................... 6
2.8 Contoh Penerapan Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi .......................... 6
2.9 Contoh Pelanggaran Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi ....................... 8
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 9
3.2 Saran ................................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa
digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah
laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu di
dalam bermasyarakat. Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya
serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap
individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika
mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.
Etika bisnis menyoroti segi-segi moral perilaku manusia yang mempunyai profesi
dibidang bisnis dan manajemen. Dalam dunia bisnis etika memiliki peranan yang sangat
penting ketika keuntungan bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan organisasi. Bisnis juga
akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal ini akan
meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat
mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh
karyawan.
Manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah
menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual. Manajemen produksi juga merupakan
bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk melakukan koordinasi beragam
kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. Selain itu, manajemen produksi adalah suatu
penataan proses yang fokus pada pengubahan bahan mentah menjadi produk, serta memberi
nilai jual pada produk tadi. Melalui manajemen produksi yang rapi, perusahaan dapat
menciptakan barang sesuai spesifikasi, jumlah dan waktu yang ditargetkan, serta berbiaya
minimum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi ?
2. Apa saja tujuan dari etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi ?
3. Sebutkan hal-hal yang menjadi kunci etika bisnis dalam kegiatan manajemen
produksi.
4. Apa saja contoh etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi ?
5. Apa saja pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi ?
1.3 Tujuan
1. Agar pembaca memiliki pengetahuan akan dasar dari etika bisnis dalam kegiatan
manajemen produksi.
2. Agar pembaca memahami tujuan dari etika bisnis dalam kegiatan manajemen
produksi.
3. Agar pembaca mengetahui kunci etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi.
4. Agar pembaca dapat mengetahui contoh-contoh dari penerapan etika bisnis dalam
kegiatan manajemen produksi.
5. Agar pembaca memiliki wawasan akan apa saja yang menjadi pelanggaran etika
bisnis dalam kegiatan manajemen produksi.
1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Secara Umum
Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu
kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau
tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan
suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait
tingkah laku yang dianggap benar.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata
cara yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan
perbuatan dan tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan
buruknya individu di dalam bermasyarakat.

Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban,
hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam
kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang
berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya

Menurut K. Bertens, pengertian etika, nilai moral dan norma yang menjadi pedoman,
baik bagi suatu individu maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku.
Dengan kata lain, pengertian ini disebut juga sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik
perorangan maupun bermasyarakat.

Menurut Wilfridus. J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra Indonesia,


mengemukakan bahwa etika adalah ilmu pengetahuan terkait perbuatan dan perilaku manusia
dilihat dari sisi baik dan sisi buruknya yang ditentukan oleh manusia pula.

H. A. Mustafa mengemukakan pengertian etika adalah ilmu yang menelaah suatu


tingkah laku atau perbuatan manusia dari segi baik dan buruknya dengan memperhatikan
perilaku manusia tersebut sejauh yang diketahui oleh akal pikiran manusia.

2
2.2 Pengertian Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah bagian dari lingkup manajemen yang memiliki peran
untuk mengkoordinasikan dan mengambil keputusan dari berbagai kegiatan seperti
perencanaan, organisasi, arah, serta pelaksanaan aktivitas produksi untuk mencapai suatu
tujuan organisasi atau perusahaan. Kegiatan manajemen produksi merupakan penggabungan
6 elemen yang saling berkaitan satu sama lainnya, yaitu:

1. Man (Tenaga Kerja ).


2. Money (Uang).
3. Material (Material).
4. Machine (Mesin).
5. Methode (Metode).
6. Market (Pasar).
Jadi, Etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi adalah seperangkat prinsip-
prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal-hal yang
dilakukan dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang.

2.3 Tujuan Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi


a. Memperbanyak jumlah barang dan jasa.
Salah satu tujuan etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi adalah agar
memperbanyak jumlah barang dan jasa guna untuk memenuhi kebutuhan permintaan/
demand dari konsumen itu sendiri.
b. Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi.
Etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi juga harus menghasilkan barang dan
jasa yang berkualitas tinggi guna agar menghasilkan kepuasan konsumen (Customer
Satisfaction).
c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan permintaan konsumen.
Kegiatan manajemen produksi dalam etika bisnis juga untuk memenuhi kebutuhan
konsumen (Customer needs).

d. Mengganti barang-barang yang rusak atau habis.


Selain itu, kegaiatan produksi tentunya juga untuk mengganti barang-barang yang
sudah rusak atu tidak layak pakai dan untuk memproduksi produk yang sudah habis (Out
Of Stock)

3
e. Memenuhi pasar internasional.
Etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi untuk memenuhi pasar local dan pasar
internasional. Hal ini tentunya agar memperluas pangsa pasar yang dapat dicakup dan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari sebelumnya.

f. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.


Terakhir, Etika bisnis dalam kegiatan manajemen produksi juga untuk menghasilkan
kepuasan konsumen (Customer Satisfaction), kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat.

2.4 Kunci-Kunci Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manejemen Produksi


1. Nilai
Nilai merupakan aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan dalam
berusaha.
2. Hak dan kewajiban
Pengusaha yang mengerti etika akan meminta haknya sebagai pihak yang mendapat
keuntungan dari hasil usaha, namun ia juga memahami kewajibannya. Misalnya
menggaji pegawai, membayar pajak, dan lain-lain.

3. Peraturan moral
Peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat pentoing bagi Perusahaan Ketika
mengalami dilema atau permasalahan, baik internal atau eksternal.

4. Hubungan manusia
Beberapa sikap pengusaha yang menunjukkan sikap kepeduliuan terhadap hubungan
manusia sebagai berikut.
a. Menepati janji yang telah dibuat, apabila berjanji ikutmengelola lingkungan hidup.
b. Saling membantu, misalnya memprioritaskan perekrutan pegawai dari Masyarakat
sekitar perusahaan.
c. Menghargai orang lain, misalnya memebrikan gaji yang layak kepada pegawai.
d. Menghargai milik orang lain, misalnya hak cipta.

4
2.5 Metode Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi
Metode Produksi yang Tepat
Dalam melakukan produksi, seorang manajer produksi bertanggung jawab memilih mana
metode yang tepat untuk bisnisnya. Ia harus memperhitungkan sifat produk dan jumlah
produksi yang ditargetkan. Beberapa metode produksi yang dapat dipilih antara lain:
1. Produksi pesanan
Pembuatan produk berdasarkan pesanan pelanggan sehingga produk yang diproduksi
cenderung beragam dan tidak terstandar. Ciri metode produksi ini adalah adanya pasokan besar
komponen ke pabrik, tersedia satu area produksi tertentu dalam skala besar, atau pembuatan
menggunakan bahan atau peralatan khusus.
2. Produksi batch
Berkaitan dengan pembuatan produk secara berulang. Biasanya jumlah produksi barang sudah
diketahui di muka. Sistem batch memungkinkan pekerjaan produksi dibagi dalam beberapa
periode. Satu periode fokus pada satu operasi. Selesai pada satu tahap operasi, berlanjut ke
operasi berikutnya sampai produk akhir selesai.
3. Produksi massal
Produksi massal fokus pada kegiatan produksi skala besar guna menyediakan pasokan barang
tertentu secara berkelanjutan. Setiap proses harus dilalui dan segera berlanjut ke tahapan
berikutnya sesegera mungkin. Produksi berkelanjutan cenderung berjalan progresif, artinya
produk terus melalui beberapa tahap hingga didapat produk akhir.

2.6 Hak-Hak Konsumen Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi


Hak konsumen tidak hanya diatur dalam peraturan nasional, namun juga diatur berdasarkan
hukum internasional. John F. Kennedy mengemukakan setidaknya ada 4 (empat) hak
konsumen yang wajib dilindungi, terdiri dari:
1. The right to safety, atau hak memperoleh keamanan. Hak ini ditujukan untuk
melindungi konsumen dari pemasaran barang dan/atau jasa yang membahayakan
keselamatan konsumen. Intervensi dan tanggung jawab pemerintah dalam rangka
menjamin keselamatan konsumen sangat penting, maka dari itu regulasi konsumen
sangat dibutuhkan untuk menjaga konsumen dari perilaku produsen yang dapat
merugikan keselamatan konsumen.
2. The right to choose, yakni hak untuk memilih. Bagi konsumen, hak memilih adalah hak
prerogatif konsumen yakni apakah ia akan membeli atau tidak membeli barang dan/atau
jasa tersebut.
3. The right to be informed, yaitu hak mendapatkan informasi. Dalam hak ini, keterangan
mengenai barang yang akan dibeli konsumen harus lengkap dan jujur, agar tidak
menyesatkan konsumen.
4. The right to be heard, atau hak untuk didengar. Hak ini dimaksudkan untuk menjamin
bahwa konsumen harus diperhatikan dalam kebijaksanaan pemerintah, termasuk turut

5
didengar dalam pembentukkan kebijaksanaan. Selain itu, keluhan dan harapan
konsumen juga wajib didengar oleh produsen.
2.7 Kewajiban Konsumen Dalam Etika Bisnis Kegiatan Manajemen Produksi
Kewajiban Konsumen Tidak hanya bicara hak, Pasal 5 Undang-undang Perlindungan
Konsumen juga memuat kewajiban konsumen, antara lain :
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumensecara patut.

2.8 Contoh Penerapan Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi


1 Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa yangTidak sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan, peraturan yang berlaku, ukuran, takaran, timbangan dan
jumlah yang sebenarnya.
a. Tidak sesuai dengan pernyataan dalam label, etiket dan keterangan lain
mengenai barang dan/atau jasa yang menyangkut berat bersih, isi bersih dan jumlah dalam
hitungan, kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran, mutu, tingkatan, komposisi,
proses pengolahan, gaya, mode atau penggunaan tertentu, janji yang diberikan.
b. Tidak mencantumkan tanggal kadaluarsa/jangka waktu penggunaan/
pemanfaatan paling baik atas barang tertentu, informasi dan petunjuk penggunaan dalam
bahasa indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal sebagaimana pernyataan
“halal” yang dicantumkan dalam label
d. Tidak memasang label/membuat penjelasan yang memuat nama barang,
ukuran, berat/isi bersih, komposisi, tanggal pembuatan, aturan pakai, akibat sampingan,
ama dan alamat pelaku usaha, keterangan penggunaan lain yang menurut ketentuan harus
dipasang atau dibuat.
e. Rusak, cacat atau bekas dan tercemar (terutama sediaan Farmasi dan Pangan),
tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar.

2. Dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan barang dan/atau jasa


a. Secara tidak benar dan/atau seolah-olah barang tersebut telah memenuhi
standar mutu tertentu, potongan harga/harga khusus, gaya/mode tertentu, sejarah atau
guna tertentu, dalam keadaan baik/baru, tidak mengandung cacat, berasal dari daerah
tertentu, merupakan kelengkapan dari barang tertentu.

6
b. Secara tidak benar dan seolah -olah barang dan/atau jasa tersebut telah
mendapatkan/memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu,
ciri-ciri kerja atau aksesoris tertentu, dibuat perusahaan yangmempunyai sponsor,
persetujuan/afiliasi, telah tersedia bagi konsumen, langsung/tidak langsung merendahkan
barang dan/atau jasa lain, menggunakan kata-kata berlebihan, secara aman, tidak
berbahaya, tidak mengandung resiko/efek samping tanpa keterangan lengkap, menawarkan
sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti, dengan harga/tarif khusus dalam waktu
dan jumlah tertentu, jika bermaksud tidak dilaksanakan, dengan menjanjikan hadiah cuma-
cuma, dengan maksud tidak memberikannya atau memberikan tetapi tidak sesuai dengan
janji, dengan menjanjikan hadiah barang dan/atau jasa lain, untuk obat-obat tradisional,
suplemen makanan, alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan.
3 Dalam menawarkan barang dan/atau jasa untuk diperdagangkan dilarang
mempromosikan,mengiklankan atau membuat pernyataan tidak benar atau menyesatkan
mengenai :
a. Harga/tarifdan potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan.
b. Kondisi, tanggungan, jaminan, hak/ganti rugi atas barang dan/atau jasa.
c. Kegunaan dan bahaya penggunaan barang dan/aatau jasa.
4. Dalam menawarkan barang dan/atau jasa untuk diperdagangkan dengan memberikan
hadiah dengan cara undian dilarang
a. Tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu dijanjikan.
b. Mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa.
c. Memberikan hadiah tidak sesuai janji dan/atau menggantikannya dengan hadiah
yang tidak setara dengan nilai hadiah yang dijanjikan.
5 .Dalam menawarkan barang dan/atau jasa, dilarang melakukan cara pemaksaan atau cara
lain yang dapat menimbulkan gangguan kepada konsumen baik secara fisik maupun psikis.
6. Dalam hal penjualan melalui obral atau lelang, dilarang menyesatkan dan mengelabui
konsumen dengan
a. Menyatakan barang dan/atau jasa tersebut seolah-olah memenuhi standar mutu
tertentu dan tidak mengandung cacat tersembunyi.
b. Tidak berniat menjual barang yang ditawarkan,melainkan untuk menjual barang
lain.
c. Tidak menyediaakan barang dan/atau jasa dalam jumlah tertentu/cukup dengan
maksud menjual barang lain.

7
2.9 Contoh Pelanggaran Etika Bisnis Dalam Kegiatan Manajemen Produksi
a. Kasus Pelanggaran PT. Ajinomoto Pada Tahun 2000
Contoh pelanggaran etika bisnis datang dari PT. Ajinomoto. Perusahaan yang satu ini memang
sudah lama terkenal sebagai produsen terbesar yang memproduksi bumbu penyedap untuk
makanan. Akan tetapi, mereka pernah tersandung sebuah skandal yang cukup membuat nama
mereka sedikit buruk di kalangan masyarakat pada tahun 2000 silam.
Kasus pelanggaran ini bermula ketika ada laporan bahwa perusahaan ini menggunakan bahan
bactosoyone untuk membuat bumbu penyedap mereka. BPOM dan LPPOMMUI yang
melaporkan kejadian tersebut pun berharap bahwa pemerintah harus menghentikan peredaran
produknya dari pasar sebab sudah melanggar kode etik keamanan dan konsumsi konsumen.
Beberapa waktu setelah adanya kejadian tersebut, PT. Ajinomoto pun menyatakan permohonan
maafnya kepada publik dan pihak yang sudah dirugikan. Mereka pun berjanji untuk tidak
mengulangi kejadian tersebut serta membuat bumbu penyedap sesuai prosedur dan ketentuan
yang ada. BPOM sendiri menyarankan agar mereka menggunakan mameno agar produknya
lolos tes kehalalan.
b. Kasus monopoli yang dilakukan oleh PT. PLN
Adalah fungsi PT. PLN sebagai pembangkit, distribusi, dan transmisi listrik mulai dipecah.
Swasta diizinkan berpartisipasi dalam upaya pembangkitan tenaga listrik. Sementara untuk
distribusi dan transmisi tetap ditangani PT. PLN. Saat ini telah ada 27 Independent Power
Producer di Indonesia. Mereka termasuk Siemens, General Electric, Enron, Mitsubishi,
Californian Energy, Edison Mission Energy, Mitsui & Co, Black & Veath Internasional, Duke
Energy, Hoppwell Holding, dan masih banyak lagi. Tetapi dalam menentukan harga listrik yang
harus dibayar masyarakat tetap ditentukan oleh PT. PLN sendiri.
C. Kasus Pelanggaran Etika Bisnis Telkomsel Diduga Lakukan Manipulasi dalam Iklan
Talkmania Telkomsel diduga melakukan manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap
menarik pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak diberikan. Salah seorang
warga Kota Medan, Mulyadi (37) di Medan, Selasa, mengatakan, dalam iklannya, Telkomsel
menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk operator selular itu selama 5.400 detik (90
menit -red). Untuk mendapatkan layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3 ribu setelah
mendaftar melalui SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999 terlebih dulu.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas diatas dapat disimpulkan bahwa etika diperlukan dalam
kegiatan bisnis, Etika adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan
tentang benar dan salah. Sedangkan produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna
barang dengan menggunakan sumber daya yang ada. Jadi, Etika produksi adalah seperangkat
prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menegaskan tentang benar dan salahnya hal-hal yang
dikukan dalam proses produksi atau dalam proses penambahan nilai guna barang. Tujuan
Produksi antara lain sebagai berikut: Memperbanyak jumlah barang dan jasa,
Menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas tinggi, Memenuhi kebutuhan sesuai dengan
permintaan, dan lain-lain.
Etika diperlukan juga dalam organisasi dan perusahaan karena etika bisnis mampu
menunjang bertahannya suatu bisnis, organisasi/ perusahaan. Etika pula dapat
memberdayakan SDM secara maksimal dalam berbisnis, organisasi/perusahaan dengan
diberlakukanya etika-etika dalam berbisnis dan berorganisasi yang baik dan tepat. Selain itu
juga implementasi etika juga dapat dilihat dari fungsi manajemen sumber daya manusia itu
sendiri.
3.2 Saran
Dalam penulisan tugas makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna,
Masih ada kesalahan-kesalahan, baik dalam penulisan ataupun penyusunannya. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik, dan masukan yang dapat membangun penulisan
makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Agus Arijanyo, SE. MM. ETIKA BISNIS bagi PELAKU BISNIS.
Ebook Prof. Dr. Thomas Santoso, M.Si. ETIKA BISNIS
Suminto, A. (2020). Etika Kegiatan Produksi: Perspektif Etika Bisnis Islam. Islamic
Economics Journal, 6(1), 123-138.
Marjuki, A. BAB 13 ETIKA DALAM MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI.
MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI, 194.

10

Anda mungkin juga menyukai