Anda di halaman 1dari 16

the function of corporate social responbility in the cogindo inc

Disusun Oleh :

1.Muhammad mufidul fikri (042110390)

FAKULITAS EKONOMI

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul fungsi tanggung jawab pebisnis . Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah etika bisnis.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan Lingkungan dan,serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan lingkungan. Terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah ini, serta memberikan bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini.

Penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, dalam hal ini
dapat menambah wawasan mengenai permasalahan etika dalam berbisnis. Makalah ini
mungkin belum sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 pengertian etika bisnis....................................................................................... 3

2.2 Prinsip-prinsip etika bisnis................................................................................. 5

2.3 CSR or corporate social responbility................................................................. 7

2.4 Bentuk-bentuk program CSR............................................................................. 8

2.5 Kegiatan CSR PT. COGINDO......................................................................... 11

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 14

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan perkembangan


teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun bisnis secara on-line.
Bahkan pangsa pasar bisnis on-line lebih luas dan tentunya dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan kualitas produk yang
ditawarkan secara on-line.

Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan keuntungan, ternyata masih banyak


para pebisnis yang mengacuhkan etika bisnis yang baik, seperti misalnya tidak
memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual. Sejatinya, etika bisnis
harus tertanam dalam jiwa para pebisnis, karena dengan etika bisnis yang baik tidak hanya
keuntungan saja yang didapatkan namun kepuasan dan keloyalitasan konsumenpun akan
didapatkan pula. Untuk itu, para pebisnis harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh
dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pebisnis.

Sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial sesuai
dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro. Dalam bisnis tidak jarang berlaku
konsep tujuan menghalalkan segala cara, bahkan tindakan yang identik dengan kriminalpun
ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis
tampaknya tidak menampakkan kecendrungan tetapi sebaliknya, semakin hari semakin
meningkat. Melihat pentingnya etika dan tanggung jawab sosial maka kami akan membahas
di dalam makalah ini.

iv
1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan etika bisnis?

2.apa saja prinsip-prinsip etika bisnis?

3. apa itu tanggung jawab social perusahaan (CSR)?

4.Apa saja bentuk program nilai positif CSR?

5. bagaimana bentuk CSR PT. COGINDO

1.3 Tujuan Penulisan

1.Untuk memahami lebih jauh tentang etika bisnis

2.supaya mengerti prinsip-prinsip yang harus di pegang saat berbisnis

3.agar mengerti tanggung jawab sebagai pebisnis

4.untuk lebih memahami konsep- konsep program yang harus dijalankan

5.untuk mengetahui tanggung jawab social PT.COGINDO

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian etika bisnis

Bisnis menurut KBBI adalah usaha dagang, usaha komersial didunia


perdagangan, dan bidang usaha. Skinner (1992) bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau
uang yang saling menguntungkan dan memberi manfaat. Menurut pandangan Straub dan
Attner (1994), bisnis adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produksi dan
penjualan barang-barang , dimana barang tersewbut adalah benda berwujud, dan jasa
(aktivitas yang memberi manfaat ), yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh
profit.[1][1] Dapat disimpulkan, bahwa bisnis adalah suatu organisasi pelaku bisnis harusb
melakukan aktivitas dalam bentuk memproduksi dan atau mendistribusikan barang atau jasa,
mencari profit dan mencoba memuaskan keinginan konsumen.

Etika adalah sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai
mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan dan masyarakat. Sedangkan etika
bisnis adalah sebagai pengetahuan tentang cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas menunjang maksud dan tujuan bisnis. [2][2]

Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntutan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaan atau berusaha. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas
stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan
persoalan perusahaan. Sistem bisnis beroperasi dalam suatu lingkungan dimana perilaku etis,
tanggungjawab social, peraturan pemerintah dan perundangan saling berkaitan satu sama lain.

Dalam kegiatan bisnis yang semakin baik di dalam maupun di luar negeri, telah
menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntunan praktis bisnis yang baik, yang etis, juga
menjadi tuntutan kehidupan bisnis di banyak negara. Ada empat cangkupan etika bisnis yaitu:

[1]

[2]

vi
1. Penerapan prinsip etika umum pada praktik-praktik khusus dalam bisnis.

2. Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip etika pada kegiatan bisnis, tetapi
merupakan “ meta- etika” yang juga menyoroti apakah perilaku yang di nilai atau tidak secara
individu dapat diterapkan pada organisasi atau perusahaan bisnis.

3. Bidang penelaah etika bisnis yang menyangkut asumsi mengenai bisnis. Dalam hal ini , etika
bisnis juga menyoroti moralitas sistem ekonomi pada umumnya serta sistem ekonomi suatu
negara pada khususnya.

4. Etika bisnis juga menyangkut bidang yang biasanya sudah meluah lebih dari sekedar etika,
seperti ekonomi dan teori organisasi.

Pada keempat bidang tersebut, etika bisnis membantu para pelaku bisnis untuk
melakukan pendekatan permasalahan moral dalam bisnis secra tepat dan sebaliknya
mendekati permasalahan yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan moral yang mungkin
sering di abaikan. Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa
bisnis yang “ berhasil “, tidak hanya bisnis yang mempunyai keuntungan secara meterial saja
melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung jawab dan
memelihara hubungan baik antara manusia yang terlibat di dalamnya. Etika bisnis memiliki
tujuan yang penting yaitu membangunkan kesadaran tentang dimensi etis dari kegiatan bisnis
dan manajemen, etika bisnis juga menghalau pencitraan bisnis sebagai kegiatan yang kotor
penuh muslihat dan dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan ushanya dengan licik. [3][3]

Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal
(1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis,
yaitu

1. Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan
biaya serendah-rendahnya.

[3]

vii
2. Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari
apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.

3. Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.

Etika bisnis juga memiliki prinsip-prinsip umum yang dijadikan acuan dalam
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan bisnis yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip
etika bisnis tersebut berikut,

2.2 prinsip-prinsip etika bisnis

Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para
pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang
mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja atau
operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis
sebagai berikut:

1. Prinsip Otonomi

Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran


tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas keputusan
yang diambil.

2. Prinsip Kejujuran
Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran karena
kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran dalam pelaksanaan
kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam hubungan kerja dan lain-lain).

3. Prinsip Keadilan

viii
Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang sesuai dengan
haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan haknya.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian pula untuk
berbisnis yang kompetitif.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis dalam
menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan agar tetap dipercaya
dan merupakan perusahaan terbaik.

Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang
juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:

a. Pengendalian diri

b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)

c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi

d. Menciptakan persaingan yang sehat

e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan

f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

g. Mampu menyatakan yang benar itu benar

h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah

i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

j. kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa
peraturan perundang-undangan.

ix
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif baik lingkup makro ataupun
mikro.

2.3 CSR or corporate social responsibility

Istilah CSR yang mulai dikenal sejak tahun 1970-an, saat ini menjadi salah
satu bentuk inovasi bagi hubungan perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR kini
banyak diterapkan baik oleh perusahaan multi-nasional maupun perusahaan nasional atau
lokal. CSR adalah tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya sebuah
perusahaan dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi
secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka mmewujudkan
pembangunan berkelanjutan. CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di
Perusahaan dan dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate
culture); dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata.
Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan
regulasi pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) mendefiniskan


Corporate Social Responsibility sebagai komitmen berkelanjutan kalangan bisnis untuk
berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus
memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan
masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004). “Corporate Social Responsibility adalah
komitmen perusahaan meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis
yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan”(Kotler & Nancy,
2005) Vasin, Heyn & Company (2004) dalam Hardinsyah (2007) merumuskan definisi CSR
sebagai kesanggupan untuk berkelakuan dengan cara
cara yang sesuai azas ekonomi, sosial dan lingkungan dengan tetap mengindahkan
kepentingan langsung dari stakeholder. Sedangkan Sukada, et. al. (2007)
mendefinisikan CSR sebagai upaya sungguh-sungguh dari perusahaan untuk
meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya dalam

x
ranah ekonomi, sosial, dan lingkungan, terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)


adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah
memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang
di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan.

Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni
suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan
keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat
keuntungan atau deviden, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang
timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.

2.4 bentuk bentuk program csr

Kotler (2005) menyebutkan beberapa bentuk program Corporate Social


Responsibilityyang dapat dipilih, yaitu :

1. Cause Promotions

Dalam cause promotionsini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness


masyarakat mengenai suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus berhubungan atau
berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat

xi
untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk membantu mengatasi atau
mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa
melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain,
misalnya, non government organization. Cause Promotions dapat dilakukan dalam bentuk :

a. Meningkatkan awareness dan concernmasyarakat terhadap satu issue tertentu.

b. Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai suatu issue
tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun
barang milik mereka untuk membantu mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu.

c. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, misalnya :
mengikuti gerak jalan, menandatangani petisi, dll.

2. Cause-Related Marketing

Dalam cause related marketing perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli
atau menggunakan produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan
yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk membantu mengatasi atau mencegah
masalah tertentu.Cause related marketing dapat berupa, Setiap barang yang terjual, maka
sekian persen akan didonasikan. Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka
beberapa rupiah akan didonasikan.

3. Corporate Social Marketing

Dalam Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu. Biasanya
corporate social marketing, berfokus pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu :

a. Bidang kesehatan (health issues), misalnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS,


kanker, eating disorders, dll. Bidang keselamatan (injury prevention issues), misalnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.

b. Bidang lingkungan hidup (environmental issues), misalnya : konservasi air, polusi,


pengurangan penggunaan pestisida.
c. Bidang masyarakat (community involvement issues), misalnya : memberikan suara dalam
pemilu, menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak binatang, dll.

xii
4. Corporate Philanthrophy

Dalam Corporate philanthropymungkin merupakan bentuk Corporate Social


Responsibilityyang paling tua. Corporate philanthrophyini dilakukan oleh perusahaan dengan
memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, atau alat kepada
pihak yang membutuhkan baik itulembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu. Corporate
philanthropy dapat dilakukan dengan menyumbangkan : Menyumbangkan uang secara
langsung, misalnya: memberikan beasiswa kepada anak-anak yang tidak mampu,dll.
Memberikan barang/produk, misalnya: memberikan bantuan peralatan tulis untuk anak-anak
yang belajar di sekolah-sekolah terbuka, dll. Memberikan jasa, misalnya: memberikan
bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah terpencil,dll.Memberi ijin untuk menggunakan
fasilitas atau jalur distribusi yang dimiliki olehperusahaan, misalnya: sebuah hotel
menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadishowroom bagi produk-produk kerajinan
tangan rakyat setempat, dll.

5. Community Volunteering

Dalam Community Volunteering adalah bentuk Corporate Social Responsibilitydi


mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam program
Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan
waktu dan tenaganya. Beberapa bentuk community volunteering, yaitu : Perusahaan
mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam program Corporate Social
Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, misalnya sebagai staff pengajar, dll.
Perusahaan memberikan dukungan dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam
program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-
lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut disesuaikan
dengan bakat dan minat karyawan. Memberikan kesempatan (waktu) bagi karyawan untuk
mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan
tersebut tetap mendapatkan gajinya. Memberikan bantuan dana ke tempat-tempat dimana
karyawan terlibat dalam program Corporate Social Responsibilitynya. Banyaknya dana yang
disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti
xiii
program Corporate Social Responsibilitydi tempat tersebut. Socially Responsible
BussinessDalam aktivitas ini perusahaan melakukan perubahan terhadap salah satu
atakeseluruhan sistem kerja nya agar dapat mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan
dan masyarakat.Socially responsible business, dapat dilakukan dalam bentuk : Memperbaiki
proses produksi, misalnya : melakukan penyaringanterhadap limbah sebelum dibuang ke
alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, menggunakan
pembungkus yang dapat didaur ulang (ramah lingkungan). Menghentikan produk-produk
yang dianggap berbahaya tapi tidak illegal. Hanya menggunakan distributor yang memenuhi
persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup. Membuat batasan umur dalam melakukan
penjualan, misalnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum
berumur 18 tahun

2.5 KEGIATAN CSR PT. COGINDO

Kegiatan yang dilakukan oleh PT Cogindo DayaBersama yaitu :

1. Bantuan Hari Raya Keagamaan, Rumah Ibadah dan Fasilitas lainnya


Perusahaan fokus dalam bidang Keagamaan. Partisipasi dilakukan dengan memberikan
bantuan untuk peringatan Hari Raya Keagamaan,

Panti Asuhan / Panti Jompo / Yayasan / Masyarakat yang kurang mampu dan memberikan
bantuan Alat Ibadah
2. Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sebagai bentuk kepedulian terhadap Masyarakat, Perusahaan memberikan bantuan berupa
bantuan Modal UKM dan juga pelatihan untuk

Pengembangan Usaha Masyarakat


3. Pendidikan
Perusahaan berkomitmen untuk mensejahterakan Masyarakat melalui bidang
Pendidikan.Dalam hal ini komitmen Perusahaan diwujudkan

dengan pemberian bantuan Peralatan Praktikum di SMK dan melengkapi / memberikan /


membetulkan Infrastruktur sekolah
4. Sponsorship dan Partisipasi Kegiatan untuk LSM dan Desa

xiv
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Secara umum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau disebut Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan ataupun konsep yang dilakukan oleh Perusahaan
di lingkungan sekitar sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Adapun maksud dan tujuan dari CSR adalah karena Perusahaan sangat menyadari bahwa
lingkungan dan masyarakat sosial menjadi satu kesatuan yang memiliki keterikatan dengan
Perusahaan. Perusahaan senantiasa melaksanakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang sesuai dengan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang berkelanjutan sebagai
manifestasi dari budaya Perusahaan.

Kita harus menyadari bahwa kesuksesan perkembangan usaha bisnis Perusahaan perlu
dicapai secara menyeluruh dan seimbang. Pencapaian tersebut akan tercipta ketika setiap
aspek dalam triple bottom line, yaitu profit, people, dan planet diperhatikan dan dicapai
secara bersama-sama tanpa meninggalkan satu aspek pun.

Adapun pelaksanaan program CSR perusahaan mengacu pada peraturan perundang-undangan


di Indonesia baik yang mengatur secara umum maupun khusus mengenai CSR diantaranya
pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.

xv
Daftar pustaka

file:///D:/semester%206/Pengertian%20dan%20Cakupan%20Etika%20Bisnis-1.doc#_ftn1

file:///D:/semester%206/Pengertian%20dan%20Cakupan%20Etika%20Bisnis-1.doc#_ftn2

file:///D:/semester%206/Pengertian%20dan%20Cakupan%20Etika%20Bisnis-1.doc#_ftn3

https://www.cogindo.co.id/web/csr/detail/1

xvi

Anda mungkin juga menyukai