Anda di halaman 1dari 16

ETIKA PROFESI

ETIKA DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

Haikal Ferziaz Alif


NIM. 1921402039

Kelas 3A
Teknologi Industri

Dosen Pengajar Mata Kuliah : Fakhriza, ST., MT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
JURUSAN TEKNIK MESIN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Etika Profesi tentang Judul Etika Dalam
Manajemen Perusahaan. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga
untuk menambah wawasan tentang pengetahuan Etika & Profesi secara
meluas. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Fakhriza, ST.,
MT selaku pengampu mata kuliah Etika Profesi, yang telah membimbing
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya penyusun menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penyusun
menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Untuk itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.

Lhokseumawe, 27 Juni 2022

Haikal Ferziaz Alif

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penulis ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. Definisi Etika ....................................................................................... 3

B. Etika Manajemen ................................................................................. 4

C. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Etika Manajemen ...................... 4

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Etis .................................. 5

E. Upaya Perwujudan dan Peningkatan Etika Manajemen ........................ 7

F. Hasil Penerapan Etika Manajemen ....................................................... 8

G. Manfaat Etika Manajemen ................................................................... 8

BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................ 10

B. Saran.................................................................................................. 11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perkembangan Tahap Oral.................................................................... 6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembahasan manajemen tidak dapat dipisahkan dengan etika karena
hampir semua aspek manajemen dikaitkan dengan etika.
banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kesuksesan kegiatan
manajemen. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal
yang wajar, asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan
banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada
batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.
Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah sesuatu yang penting demi
kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan
bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis
yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang baik
adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang
baik secara moral. Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis,
merupakan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral.
Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan, maka semakin besar
pula tuntutan masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut.
Banyak lembaga bisnis yang menggunakan segala cara untuk memenangkan
persaingan. Oleh karena itu, diharapkan manajer dapat menjalankan bisnis
yang memenuhi syarat dalam etika bisnis manajerial, baik secara moral
maupun norma masyarakat. Organisasi sebagai suatu sistem juga diharapkan
dapat memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Etika manajemen merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan
aktivitas perusahaan demi terjaminnya kelangsungan perusahaan. Untuk itu,
perlu adanya penerapan dari etika manajemen. Penerapan etika manajemen
bukan hanya menjadi tanggungan bagi manajer atau pimpinan melainkan
juga dari karyawan perusahaan. Tak hanya itu, partisipasi dari masyarakat

1
dan pemerintah juga diperlukan dalam lingkup ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu etika?
2. Apa itu etika manajemen?
3. Bagaimana cara pengambilan keputusan berdasarkan etika manajemen?
4. Bagaimana upaya perwujudan dan peningkatan etika manajemen?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan etis?
6. Bagaimana hasil penerapan etika manajemen?
7. Apa manfaat etika manajemen?

C. Tujuan Penulis
1. Agar dapat mengetahui pengertian etika
2. Agar dapat mengetahui pengertian etika manajemen
3. Agar dapat mengetahui cara pengambilan keputusan berdasarkan etika
manajemen
4. Agar dapat mengetahui bagaimana upaya perwujudan dan peningkatan
etika manajemen
5. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan etis
6. Agar dapat mengetahui hasil penerapan etika manajemen
7. Agar dapat mengetahui manfaat etika manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Etika
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan moral yang menentukan dan
terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi
maupun kelompok. Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan
bukan suatu ajaran. Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita
harus hidup secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam
ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan peraturan, perintah dan
semacamnya yang bersifat turun temurun.
Jadi moralitas adalah petunjuk konkrit yang siap pakai tentang
bagaimana kita harus hidup sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis
dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu. Pada dasarnya keduanya
memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam
hidup ini. Tetapi bedanya moralitas langsung mengatakan “inilah caranya
harus melangkah”, Sedangkan etika justru mempersoalkan “apakah harus
melangkah dengan cara ini dan mengapa harus dengan cara ini”
Istilah lainya yang memiliki konotasi makna dengan etika (menurut
K.Bartens, dalam buku etika, hal. 4) adalah moral. Kata moral dalam bahasa
Indonesia berasal dari kata bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan.
Kata mores ini mempunyai sinonim; mos, moris, manner mores, atau
manners, morals. Kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang
mengandung makna tata tertib batin \atau tata tertib hatinurani yang menjadi
pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Kata moral ini dalam bahasa
Yunani sama dengan ethos yang menjadi etika

3
B. Etika Manajemen
Etika (etics) adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang
mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Etika juga diartikan
sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan untuk bertindak (rule
of conduct). Etika menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia
terhadap peristiwa penting dalam hidupnya. Isu etika hadir dalam sebuah
situasi ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah
organisasi dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi yang lain. Jadi
etika manajemen merupakan Standar kelayakan pengelolaan yang
memenuhi kriteria Etika.

C. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Etika Manajemen


Hampir semua dilema etika melibatkan suatu konflik antara kebutuhan
sebagian dan keseluruhan individu versus organisasi, atau organisasi versus
masyarakat sebagai suatu keseluruhan. Kadang-kadang suatu keputusan
etika menimbulkan konflik antara dua pihak. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi etika manajemen dalam mengambil keputusan yaitu hukum,
peraturan pemerintah, kode etik industri atau perusahaan, tekanan-tekanan
arsial, dan tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi.
Para manajer yang menghadapi jenis pilihan etis yang sulit, sering
memanfaatkan suatu pendekatan normatif yang berdasarkan norma dan
nilai-nilai untuk membimbing pembuatan keputusan mereka. Etika normatif
menggunakan beberapa pendekatan untuk menggambarkan nilai-nilai acuan
dalam pembuatan keputusan yang etis.
Ada 4 Kriteria Pendidikan :
1. Pendekatan Ulitarian
Suatu konsep etika yang menyatakan bahwa perilaku moral
menghasilkan kebaikan paling utama dengan jumlah sebesar mungkin.

4
2. Pendekatan Individualisme
Konsep etika yang menyatakan bahwa tindakan dianggap bermoral
apabila mempromosikan kepentingan jangka panjang terbaik seseorang,
yang pada akhirnya membawa pada kebaikan yang lebih besar.

3. Pendekatan Hak Moral


Konsep etika yang menyatakan bahwa keputusan moral adalah
keputusan paling baik mempertahankan hak orang-orang yang
dipengaruhi oleh keputusan tersebut.
1. Hak untuk memberi konsesi
2. Hak untuk privasi
3. Hak kebebasan menganut kepercayaan
4. Hak kebebasan berbicara
5. Hak memperoleh keadilan
6. Hak untuk hidup dan mendapatkan keselamatan

4. Pendekatan Keadilan
Konsep etika yang menyatakan bahwa keputusan moral harus
didasarkan pada standar kesetaraan,keseimbangan,dan keadilan.
Ada 3 jenis keadilan:
1. Keadilan Distribusi
2. Keadilan Prosedural
3. Keadilan Kompensasi

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Etis


1. Manajer (Individu)

Manajer membawa pengaruh berupa kepribadian dan perilaku


terhadap pekerjaan. Kebutuhan pribadi, pengaruh keluarga, dan latar
belakang agama seluruhnya membentuk sistem nilai seorang manajer.
Karakteristik pribadi yang khusus,seperti kekuatan ego, percaya diri,

5
dan rasa kebebasan yang kuat memungkinkan manajer untuk membuat
keputusan yang etis.

Satu karakter pribadi yang penting adalah tahap perkembangan tahap oral
yang terbagi atas tiga tahap yakni sebagai berikut:

Tabel 2.1 Perkembangan Tahap Oral

Tahap Tahap I : Tahap II : Tahap III :

Prakonvensional Konvensional Pascakonvensional

Deskripsi Mengikuti aturan Memenuhi Mengikuti prinsip


untuk menhindari harapan orang keadilan dan
hukuman. lain. Memenuhi kebenaran yang
Bertindak untuk tugas dan dipilih sendiri.
kepentingan kewajiban sistem Menyadari bahwa
sendiri. Kepatuhan sosial. orang menganut
untuk keselamatan Menjunjung nilai yang berbeda
diri sendiri. tinggi hokum. dan mengupayakan
solusi kreatif untuk
dilema etika.
Menyeimbangkan
perhatian terhadap
individu dengan
perhatian terhadap
kebaikan bersama.

Gaya Otoriter / Menuntun / Kepemimpinan


memaksa mendorong transformatif /
kepemimpinan Berorientasi pelayanan
pada kelompok

Perilaku Pencapaian tugas Kolaborasi Karyawan yang


kelompok kerja diberdayakan,
Karyawan partisipasi penuh

6
2. Organisasi

Seluruh keputusan beretika dibuat dalam konteks interaksi dengan


orang lain dan jaringan sosial dalam organisasi memainkan peranan
penting dalam memandu tindakan seseorang. Dalam organisasi
pengaruh yang penting terhadap perilaku etis adalah adanya norma dan
nilai tim, departemen, dan organisasi secara keseluruhan. Aspek
organisasi yang lain seperti budaya, aturan, dan kebijakan yang
eksplisit, sistem penghargaan, sejauh mana perusahaaan memperhatikan
karyawannya, sistem seleksi, penekanan pada standar hukum dan
professional, serta proses kepemipinan dan pengambilan keputusan,
juga dapat mempengaruhi nilai etika dan proses pegambilan keputusan
oleh manajer.

E. Upaya Perwujudan dan Peningkatan Etika Manajemen


1. Pelatihan Etika ( Ethics Training )
Melalui pelatihan ini kita diajak untuk mengenallebih jauh tentang
kode etik batasan kerja dan pengertia etka serta berbagai kajian secara
tuntas mengenai bagaimana orang bekerja dan mendorong orang
menemukan nilai nilai dalam dirinya. Berbagai potensi/kualitas harus
diketahui dan disadari oleh karyawan supaya dapat berkinerja secara
bagus serta dapat membangun etika kerja secara profesional didalam
era global yang dapat dipandang sebagai dasar sukses sosial, organisasi
dan pribadi. Tujuan dari pelatihan ini agar para peserta mampu
menumbuhkebangkan sifat-sifat atau perilaku kerja secara etis dan
bertanggung jawab terhadap perusahaan.

2. Advokasi Etika ( Etical Advocates )


Upaya persuhaan untuk menjalankan etika dalam kegiatannya
dengan cara menempatkan orang atau tim khusus dalam tim manajemen

7
perusahaan yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi segala
kegiatan perusahaan agar tetap memenuhi standar – standar etika.

a. Menerapkan Kode Etik ( Code of Ethics )

Menetapkan standar aturan mengenai aturan etika yang harus


dijalankan oleh perusahaan.

b. Melibatkan Publik dalam Etika Manajemen Perusahaan

F. Hasil Penerapan Etika Manajemen


Banyak perusahaan menyadari bahwa ukuran kesuksesan bukan
hanyadari laporan keuangan, melainkan dari etika perusahaan dengan
kinerja keuangannya menjadi perhatian baik bagi para manajer maupun
ilmuwan manajemen. Salah satu hal yang diperhatikan manajer adalah
apakah menjadi warga negara yang baik akan membawa dampak buruk bagi
kinerja perusahaan. Sejumlah studi telah dilakukan untuk menentukan
apakah peningkatan etika dan respon sosial meningkatkan atau menurunkan
performa keuangan. Studi tersebut memberikan hasil yang bervariasi namun
umumnya menemukan suatu hubungan kecil yang positif antara tanggung
jawab sosial dan kinerja keuangan.

G. Manfaat Etika Manajemen


1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Hal ini terutama penting bagi
perusahaan besar yang karyawannya tidak semuanya saling mengenal
satu sama lainnya. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua
karyawan terikat dengan standard etis yang sama, sehingga akan
mefigambil kebijakan/keputusan yang sama terhadap kasus sejenis yang
timbul.

8
2. Dapat membantu menghilangkan grey area (kawasan kelabu) dibidang
etika. (penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban
perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya,
kemungkinan untuk mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go publik dapat memperoleh manfaat
berupa meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena
adanya kenaikan harga saham, maka dapat menarik minat para investor
untuk membeli saham perusahaan tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image / citra positif

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan moral yang menentukan dan
terwujud dalam sikp dan dola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi
maupun kelompok, dengan begitu Etika Manajemen merupakan standar
kelayakan pengelolaan yang memenuhi kriteria Etika. Nilai personal sebagai
standar etika tergolong menjadi beberapa yaitu: Nilai (Values), Nilai
Personal (Personal Values), Nilai Personal terdiri dari Nilai Terminal dan
Nilai Instrumental, yang merupakan cara pandang, cara berpikir dan
perilaku dari seseorang.
Mendorong etika dalam manajemen dapat diperlakukan diantaranya
pelatihan etika agar pembiasaan kepada pelaku organisasi, harus memiliki
standart aturan etika di suatu perusahaan untuk keterlibatan masyarakat
dalam mengontrol etika itu sendiri.
Penerapan etika manajemen dalam organisasi bisnis keduanya baik
konsumen maupun produsen harus saling menguntungkan dengan
menerapkan kode etik. Etika Manajemen berhubungan dengan nilai-nilai
internal yang merupakan sebagian dari budaya perusahaan. Sudah banyak
perusahaan-perusahaan di Indonesia maupun di luar negeri yang telah
menerapkan etika manajemen dan tanggung jawab sosial. Dampaknya pun
telah dirasakan, karena dari penerapan hal tersebut masyarakat semakin
mengenal perusahaan tersebut dan cenderung mengapresiasi produknya.
Untuk itu, perlu pemahaman lebih mendalam tentang etika manajemen.

10
B. Saran
Dari kesimpulan yang dijabarkan diatas, maka dapat diberi saran
kepada pembaca dan pelaku usaha antara lain :
1. Alangkah baiknya apabila dipelajari maka diterapkan pula, demi
kebaikan internal maupun eksternal.
2. Pengolahan kode etik pun harus ada standart resmi dari nilai-nilai yang
di muat perusahaan terkait yang harus berstruktur etis guna mewakili
berbagai sistem posisi dapat dilaksanakan oleh perusahaan untuk
menerapkan perilaku beretika. Serta harus didukung juga pelatihan
etika yang berguna untuk membantu pegawai dalam menghadapi etika
dan nilai perusahaan / organisai yang bersangkutan.

11
DAFTAR PUSAKA

K.Bartens, 2001. Etika. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Biyasa.R(2011). Manfaat Etika Bisnis bagi Perusahaan. [Online]. Tersedia:


https://rezaabiyasa.wordpress.com/2011/10/12/manfaat-etika-bisnis-bagi-
perusahaan/.[2011, Oktober 12]

Naimah. N [2015] Tujuan dan Manfaat Mempelajari Etika dan Kode Etik.
[Online]. Tersedia:https://naynaimah.wordpress.com/2015/03/05/tujuan-
dan-manfaat-mempelajari-etika-dan-kode-etik/ [2015, Maret 5]

Vita. V (2013). Etika Manajemen.


[Online].Tersedia:https://vtastubblefield.wordpress.com/2013/01/30/tang
gung-jawab-sosial-dan-etika-manajemen/ [2013, Januari 30]

Yasin, A. (2012). Tanggung jawab sosial dan Etika manajemen. [Online].


Tersedia: http://abdul-yasin.blogspot.com/2012/06/tanggung-jawab-
social-dan-etika.html [2012, Juni 23]

12

Anda mungkin juga menyukai