Disusun Oleh :
Kelas 3A
Teknologi Industri
BAB IV PENUTUP........................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti
karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan
dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik.
1
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat
memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit
profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada
saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang
memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semual dikenal sebagai sebuah
profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan
pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai
idealisme dan ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak- adanya lagi respek
maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang
tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan
adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional.
3
2.3 Pengertian Professionalisme dan Professional
Profesionalisme didefinisikan sebagai suatu paham yang mencitakan
dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat,
berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar
(fateri/profiteri) untuk
menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu
siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung
kesulitan ditengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999). Ciri-ciri
profesionalisme yaitu :
4
BAB III
ISI
3.1 Ringkasan
Apa cara terbaik untuk menangani krisis dalam bisnis? Menggali
bagaimana strategi yang berbeda dapat bekerja ketika dihadapkan dengan
dilema etika.
Anda mendirikan perusahaan yang memproduksi burger tanpa daging
yang dijual di toko-toko di seluruh dunia. Tetapi Anda baru-baru ini
menerima berita buruk: tiga orang di satu kota meninggal setelah
memakan burger Anda. Seorang penjahat telah menyuntikkan racun ke
dalam produk Anda! Kematian adalah berita utama dan penjualan anjlok.
Bagaimana Anda menghadapi krisis? Anda harus segera mengembangkan
strategi untuk menghadapi krisis.
Tim Anda memiliki pilihan:
1. Tidak melakukan apa-apa;
2. Menarik produk dari toko kelontong kota dan menghancurkannya;
3. Menarik dan menghancurkan produk di seluruh dunia.
Pada opsi 2 adalah jawaban terbaik. Anda perlu melawan pers yang
buruk ini dengan pers yang menunjukkan bahwa Anda mengambil
langkah-langkah untuk menjaga konsumen tetap aman, tanpa
mengorbankan terlalu banyak produk. Dengan cara ini pembeli merasa
cukup aman untuk melanjutkan pembelian dari Anda, dan Anda dapat
mulai mendapatkan kembali sebagian pendapatan yang hilang. Karena
fakta bahwa ia menjual berbagai jenis barang, jika ia menarik semua
produknya, ia meningkatkan kepercayaan dan dukungan pelanggan dan
mereka membeli produk lain dalam jumlah yang lebih besar. Juga ukuran
perusahaan sangat besar dan pasti punya uang untuk membangun kembali
dari awal.
5
Belum ada bukti bahwa racun berada di luar kota sehingga untuk
mencegah kematian lebih lanjut serta meminimalkan kehilangan pekerjaan
di perusahaan. Jika kematian bertambah segera setelah dalam skala yang
lebih luas daripada saya akan melakukan penarikan yang lebih luas, tetapi
kecuali kematian dilaporkan di seluruh dunia, saya tidak berpikir itu perlu
untuk penarikan di seluruh dunia, itu akan membuang makanan yang
sangat baik menambah makanan di dunia ini. Jadi mempertahankan
penarikan ke kota-kota yang terkena dampak adalah pilihan terbaik
menurut saya
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa Profesi
hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam
diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi
kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang
semual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi)
yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-
ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
4.2 Saran
Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha
yang dapat di lakukan adalah:
1. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek
pendidikan yang di jalani.
2. Pembahasan dari kode etik diatas menjadikan individu yang tahu
akan pentingnya kode etik profesi
7
DAFTAR PUSTAKA
Ed, T. . (2020, Juli 28). Ethical dilemma: The burger murders - George Siedel and
Christine Ladwig. Diambil kembali dari
https://www.youtube.com/watch?v=W8O131s31Rg
Martin, A., Swarbick, J., dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik 2. Edisi III.
Jakarta: UI Press. Pp. 940-1010, 1162, 1163, 1170.