TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Etika
Profesi ini tepat waktu dan tanpa halangan yangbesar.
Makalah dengan judul “Etika dalam penelitian pertanian ” ini dibuat sebagai
salah satu pemenuhan tugas terstruktur mata kuliah Etika Profesi, yang akan
membahas etika dalam penulisan penelitian khususnya dalam bidang pertanian.
Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas
dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan waktu
yang dimiliki. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja keras agar
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan ............................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ................................................ 5
BAB II Pembahasan ............................................................ 6
2.1 Pengertian Etika ................................................ 6
2.2 Etika Profesi ................................................ 7
2.3 Pentingnya Etika Profesi ..................................... . 11
2.4 Etika Dalam Penelitian .................................... 13
2.5 Gambaran Umum Etika dalam Pertanian ............ 15
2.5.1 Pokok Permasalahan dalam etika .......... 16
2.5.2 Manfaat dari teori moral ........................ 17
2.5.3 Defisiensi dalam teori manfaat: Keadilan 17
2.5.4 Defisiensi dalam teori manfaat: Otonomi 18
2.5.5 Tanggung jawab moral dalam penelitian 18
BAB III Penutup ............................................................ 19
3.1 Kesimpulan ............................................... 19
3.2 Penutup ........................................................... 19
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan manusia yang paling penting. Aktivitas
dalam pertanian memiliki arti yang sangat penting dalam perjalanan
kehidupan manusia. Pertanian adalah sumber makanan, penyedia bahan
serat dan bionergi yang tentunya berdampak terhadap menyediakan
lapangan kerja bagi banyak orang di dunia. Hal yang paling penting dan
terbesar bagaimana manusia berinteraksi dengan Tuhannya, sesama
manusia dan berinteraksi dengan lingkungannya. Karena sifatnya yang
penting, aktifitas profesi dibidang pertanian tak terhindarkan berinteraksi
dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan gangguan alam serta
aktivitas manusia dibidang profesi lainnya.
Pengembangan Pertanian saat ini sedang menapatkan sorotan dari
banyak pihak karena tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pangan, serat
dan energi bagai kehidupan manusia di masa depan. Untuk itu etika
penelitian dan pengembangan teknologi kususnya dalam pemanfaatan
bioteknologi, pengendalian hama dan penyakit tumbuhan serta
pemanfaatan sumberdaya alam (tanah, air dan tetumbuhan) dan
lingkungan perlu adanya pemahaman etika profesi agar mampu melayani
kepentingan publik. Sebagai praktisi dalam bidang pertanian tentunya kita
perlu menguasai pengetahuan tentang etika profesi dan dapat
mengartikulasikan dan mempertahankan tata-nilai professional dibidang
pertanian. Sebagai mahasiswa kita tentu harus mengerti kejelasan berbagai
perdebatan isu-isu dalam perkembangan ilmu dan teknologi pertanian serta
bisnisnya dan mengeksplorasi dimensi etika dari penerapan tata nilai
dalam menjalankan profesi pertanian serta menganalisis lebih lanjut
masalah pertanian penting lainnya.
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di
dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasi-
generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah
4
yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat
menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat
menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau
dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu,
makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam
lingkungan.
2. Rumusan masalah.
Berdasarkan penulisan latar belakang diatas, maka masalah yang akan
dikaji dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian etika, etika dalam profesi beserta peranannya dan
etika dalam penelitian?
2. Bagaimana gambaran umum etika dalam penelitian pertanian?
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan penulisan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pengertian etika, etika dalam profesi
beserta peranannya dan etika dalam penelitian pertanian.
2. Mengetahui dan memahami gambaran etika dalam penelitian
pertanian.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau
nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan
salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat
e. Susen (1987)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan pelbagai ajaran moral.
7
Ciri Profesi:
a. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
b. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama.
c. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
d. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam
8
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa
yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
professional.
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan
pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya
dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang
menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik
menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan
kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama
adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(Chung, 1981
mengemukakan empat asas etis, yaitu :
9
Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai
pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam
menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang
harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada
dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan
berhadapan dengan sanksi.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh cita-
cita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap
kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap,
tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan
menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang
baik-baik. Bukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan
etis atau tidak etis Kadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat
terasa saling bertentangan ataupun dengan kode etik lain.Kita harus
menggunakan keputusan yang etis untuk bertindak sesuai dengan
semangat kode etik profesi.Kode etik yang baik menggariskan dengan
jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan kepatuhan
membuta.
Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi :
10
2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosialbagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi
dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar
juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga
memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan
kerja (kalangan social).
3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti
tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu
instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri
pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
11
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan
dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam
bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat
berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan
akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam
tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari
apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat
dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok
yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses
pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu
hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama
profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in
mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan
untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain
melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999).
Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya
dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para
elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika
profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada
masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semua
dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi)
yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung-
ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun
kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
12
2.4. Etika Dalam Penelitian.
Penelitian adalah suatu proses penjelajahan/penemuan baik hal
yang sudah ada maupun yang belum ada. Dalam banyak hal, proses dan
metodologi mencari pengetahuan adalah sebagai hasil yang nyata dari
pencarian dan temuan tersebut. Penelitian pertanian, seperti semua
penelitian lain, dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengajukan
pertanyaan dari fenomena alam. Kemajuan secara bertahap dari penelitian
pada dasarnya adalah modus diterimanya praktek "etika" penelitian.
Fakta yang paling penting yang harus kita ingat tentang penelitian
adalah hubungan implisit antara kejujuran dalam pelaksanaan penelitian
dan validitas data penelitian. Jika aplikasi teori dan teknologi harus
berlaku dan berfungsi, maka suatu hal penting bahwa temuan peneliti
didasarkan pada kejujuran.
Dalam penelitian, kita harus mempertimbangkan beberapa etika,
diantaranya kita perlu mempertanyaan etika pribadi kita, termasuk
kejujuran dasar, kredibilitas, dan motivasi, kepatuhan terhadap kode etik,
termasuk ekspektasi masyarakat, undang-undang, standar profesional, dan
kebijakan dan menghindari tindakan atau praktek yang beresiko tinggi,
termasuk urusan melindungi kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan
serta sistem lingkungan yang lebih besar serta mempertanyaan etika dalam
proses menetapkan prioritas.
Mengapa kita harus mengetahui tentang etika dalam penelitian?
Etika merupakan aturan moral adalah aturan-aturan yang masuk akal,
dalam ketidaktahuan keadaan mereka sendiri atau masa depan, kita setuju
untuk menetapkan standar terbaik untuk perilaku kita sendiri dan perilaku
orang lain (Werhane & Doering, 1997). Etika juga merupakan peraturan
yang konsisten dengan moralitas yang masuk akal ,aturan kepentingan diri
kita sendiri dan agar kita berupaya menghindari dihukum.
Dalam setiap penelitian pasti terdapat isu-isu etis yang mungkin
muncul. Begitu pula dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kualitatif terdapat isu-isu etis yang mungkin muncul.Terdapat pertanyaan-
pertanyaan etis yang mungkin muncul dalam penelitian kualitatif.
13
Termasuk di dalamnya, yaitu pertanyaan tentang konsekuensi positif dan
manfaat penelitian, persetujuan subjek berupa informed consent,
kerahasiaan dan anonimitas, konsekuensi negatif penelitian serta posisi
dan peran peneliti. Isu-isu tersebut dapat muncul dalam setiap tahapan
penelitian.
Tahapan yang mungkin memunculkan isu etis, yaitu pada tahap
pemilihan tema atau topik, penyusunan desain, pada proses pengumpulan
data dan transkrip, analisis dan interpretasi serta pelaporan dan publikasi.
Adapun hal-hal pokok penting terkait etika dalam penelitian, yaitu terdapat
penyelewengan ilmiah, kemungkinan adanya penipuan dan plagiarisme
dalam penelitian. Selain itu pada informed consent, subjek menyatakan
kesediaan untuk terlibat dalam penelitian. Ada pula kerahasiaan dan
anonimitas di mana identitas subjek disembunyikan, tetapi transkrip boleh
dibaca pihak yang berkepentingan.
Selain itu, ada pula konsekuensi dan manfaat penelitian. Usahakan
seminimal mungkin dampak yang mungkin muncul. Dan, pada
independensi peneliti, masalah etis dapat muncul pada penelitian sponsor
atau didanai pihak tertentu. Jangan sampai penulisan laporan didikte oleh
pihak sponsor.
Sejumlah dilema etis biasanya muncul dalam penelitian yang
menyangkut isu-isu SARA dan hal-hal yang sangat pribadi. Adapun cara
implementasi prinsip etis dilakukan dengan tahapan identifikasi isu etis,
cari tahu alternatif solusi, menganalisis resiko, melaksanakan pilihan dan
evaluasi serta mengatasi konsekuensi negatif. Prinsip-prinsip etis dalam
penelitian bersinggungan isu moral dalam masyarakat. Untuk itu
diperlukan perhatian khusus dari peneliti.
Studi Kasus:
14
bahwa konsep utama yang digunakan dalam karyanya telah dirumuskan
oleh peneliti lain. Pembicara tersenyum lebar dan menjawab: "Yah, perlu
anda tahu, aku tidak terlalu pandai memberikan penghargaan ..."
15
depannya di dapatkan suatu penelitian yang lebih baik dan menghasilkan
suatu hasil pertanian yang berkualitas tinggi. Karena dalam
perkembangannya dari waktu ke waktu pasti di tuntut untuk selalu
melakukan penelitian baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dala hal
ini seua elemen yang terlibat dala penelitian berhak untuk memberi
evaluasi supaya ke depannya di dapat sistem penelititan pertanian yang
lebih baik lagi.
16
2.5.2. Manfaat dari teori moral yang bertanggung jawab
Setelah mempelajari teori moral yang bertanggung jawab dari penelititan
pertanian kita dapat mengambil dua kriteria yang dirasa dapat memberi
manfaat dalam jumlah besar bagi petani yaitu :
1. Tentang produktivitas.
Dari hasil penelitian pertanian memang mayoritas bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas hasil produksi. Hal ini mengingat
kebutuhan pangan yang terus meningkat harus di imbangi oleh
kuantitas pangan yang tinggi.
2. Efisiensi
Selain itu hasil penelitian pertanian juga dapat meningkatkan efisiensi
produksi pertanian sehingga mengurangi faktor-faktor yang tidak perlu
dilakukan dalam sistem pertanian.
17
produktivitas kecuali untuk memperluas kontribusi mereka dalam
kesenangan, kepuasan, atau mengejar kebutuhan ekonomi.
18
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah etika
merupakan suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai
ajaran moral, sedangkan kaitannya dengan profesi adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Dalam penelitian, kita harus mempertimbangkan beberapa etika,
diantaranya kita perlu mempertanyaan etika pribadi kita, termasuk
kejujuran dasar, kredibilitas, dan motivasi, kepatuhan terhadap kode etik,
termasuk ekspektasi masyarakat, undang-undang, standar profesional, dan
kebijakan dan menghindari tindakan atau praktek yang beresiko tinggi,
termasuk urusan melindungi kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan
serta sistem lingkungan yang lebih besar serta mempertanyaan etika dalam
proses menetapkan prioritas.
3. 2. Penutup
Berdasarkan penulisan kesimpulan diatas, maka mudah-mudahan makalah
ini telah menjawab sedikitnya pertanyaan yang timbul dala rumusan
masalah. Kiranya makalah ini dapat berguna bagi pembaca baik untuk
dijadikan seagai referensi dalam pengembangan ke depannya. Atas segala
kekurangan dan kelebihan serta kesalahan dalam penulisan, penulis
memohon maaf yang sebesar-besarnya akan ketidak sempunaan ini. Akhir
kata saya mengucapka terimakasih.
19
DAFTAR PUSTAKA
20