OLEH :
KELAS II/D
KELOMPOK 3
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR……………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
1.1. Latar Belakang.................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah............................................................................5
1.3. Tujuan..............................................................................................5
1.3.1. Tujuan umum........................................................................5
1.3.2. Tujuan khusus.......................................................................5
1.4. Manfaat Penulisan............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................6
2.1.Pengertian Etika................................................................................6
2.2.Pengertian Nilai,Norma dan Moral...................................................7
2.3.Macam-macam noma yang ada di masyarakat.................................10
2.4.Hubungan Nilai,Norma dan Moral....................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................14
3.1 Kesimpulan .......................................................................................14
3.2 Saran.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkungan bahasannya masing-
masing. Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua kelompok bahasan pokok yaitu filsafat
teoritis dan filsafat praktis. Filsafat teoritis membahas tentang segala sesuatu yang ada,
sedangkan filsafat praktis membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada
tersebut. Dalam hal ini filsafat teoritispun juga mempunyai maksud-maksud dan berkaitan
erat dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.
Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional.
Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat kaidah penuntun hukum yang harus
dijadikan pedoman dalam pembangunan hukum. Empat kaidah itu meliputi, pertama hukum
Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi bangsa, baik secara teritorial maupun
ideologis.
Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara
ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap
tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang
adil dan beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini, agar mahasiswa dan pembaca mampu
memahami bagaimana nilai etika pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari serta lebih memahami bagaimana mahasiswa dan pembaca mengaplikasikan
nilai-nilai etika tersebut dalam diri masing-masing.
1.4.MANFAAT PENULISAN
2.1.PENGERTIAN ETIKA
Filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut lingkungan bahasannya masing-
masing. Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua kelompok bahasan pokok yaitu filsafat
teoritis dan filsafat praktis. Filsafat teoritis membahas tentang segala sesuatu yang ada,
sedangkan filsafat praktis membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada
tersebut. Dalam hal ini filsafat teoritispun juga mempunyai maksud-maksud dan berkaitan
erat dengan hal-hal yang bersifat praktis.
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
etika umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan
berbagai ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu
dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987). Etika
khusus dibagi menjadi etika individual yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap
diri sendiri dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia
lain dalam hidup masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus.
Sebenarnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar
pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986). Dapat juga
dikatakan bahwa etika berkaitan dengan tingkah laku manusia.
Pancasila menjadi semacam etika perilaku para penyelenggara negara dan
masyarakat Indonesia agar sejalan dengan nilai normatif Pancasila itu sendiri. Pengalaman
sejarah pernah menjadikan Pancasila sebagai semacam norma etik bagi perilaku segenap
warga bangsa. Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang P4 dapat dianggap sebagai etika
sosial dan etika politik bagi bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
(Achmad Fauzi, 2003).
Di era sekarang ini, tampaknya kebutuhan akan norma etik untuk kehidupan
bernegara masih perlu bahkan penting untuk ditetapkan. Hal ini terwujud dengan keluarnya
ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan
Bermasyarakat.
Etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat ini bertujuan untuk :
1. memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa dalam menjalankan
kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek.
2. menentukan pokok-pokok etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
3. menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral
dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
1. Nilai-nilai ekonomis : ditujukan oleh harga pasar dan meliputi semua benda yang
dapat dibeli.
2. Nilai-nilai kejasmanian : membantu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan dari
kehidupan badan.
3. Nilai-nilai hiburan : nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat
menyumbangkan pada pengayaan kehidupan.
4. Nilai-nilai sosial : berasal mula dari keutuhan kepribadian dan sosial yang
diinginkan.
5. Nilai-nilai watak : keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang
diinginkan.
6. Nilai-nilai estetis : nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni.
7. Nilai-nilai intelektual : nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran.
8. Nilai-nilai keagamaan.
Prof. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. Nilai material : segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau
kebutuhan material ragawi manusia.
2. Nilai vital : segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melaksanakan
kegiatan atau aktivitas.
3. Nilai kerohanian : segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
Dalam filsafat pancasila, juga disebutkan bahwa ada tiga tingkatan nilai, yaitu:
1. Nilai Dasar
Nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar ( dalam bahasa
ilmiahnya disebut dasar onotologis), yaitu merupakan hakikat, esensi, intisari atau
makana terdalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai dasar ini bersifat universal karena
menyangkut hakikat kenyataan objektif segala sesuatu, misalnya: hakikat Tuhan,
manusia atau segala sesuatu lainnya.
b). Nilai Instrumental
Nilai instrumental merupakan suatu pedoman yang dapat diukur dan
dapat diarahkan. Nilai instrumental juga merupakan pelaksanaan umum dari nilai
dasar. Umumnya berbentuk norma social dan norma hokum yang selanjutnya akan
terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.
c). Nilai Praksis
Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran dari nilai
instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata. Nilai praksis sesungguhnya
menjadi batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup
dalam masyarakat Indonesia.
Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa, nilai Kemanusiaan Yang adil dan beradab, nilai persatuan Indonesia, nilai
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Norma atau kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam
berperilaku sebagai perwujudan dari nilai yaitu perwujudan martabat manusia
sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu
kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi.
3.1.Kesimpulan
Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral
(Suseno, 1987). Etika dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus.
Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai
aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987).
Hubungan antara nilai, norma, moral dan etika memang sangat erat sekali dan
kadangkala hal tersebut disamakan begitu saja. Namun sebenarnya hal tersebut memiliki
perbedaan.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia
pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. Oleh karena itu
sebagai suatu dasar filsafat maka sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat,
hierarkhis dan sistematis. Pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat fundamental dan
universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.2.Saran
1. Etika, nilai, norma dan moral harus senantiasa kita terapkan dalam bersikap dan
berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud perilaku yang sesuai
dengan adat, budaya dan karakter bangsa Indonesia. Karena nilai-nali itu akan tumbuh
dengan baik jika kita sebagai anak bangsa berusaha untuk menjaganya bersama dalam
kehidupan kita masing-masing.