Dosen pengampu:
Disusun oleh:
SUGIHWARAS PATIANROWO
NGANJUK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat danhidayahNya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudulPancasila sebagai Sistem Etika tepat pada waktunya.Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari dosenpengampu
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untukmenambah wawasan tentang Pancasila sebagai Sistem EtikaSaya ucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad Samawi, MHum selaku dosenpengampu mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapatmenambah pengetahuan pada bidang Pendidikan Pancasila. Saya ucapkan
terima kasih jugakepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kita dapatmenyelesaikan tugas ini.Kami menyadari
bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Maka dari itu,
kami meminta kritik dan saran diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Dan kami
berharap semoga para pembaca dapat menambah pengetahuan dari maklah yangkami
buat.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.1 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.2 Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
2.1 Pengertian Etika, Nilai, Norma, dan Moral...................................................6
2.1.1 Pengertian Etika.......................................................................................6
2.1.2 Pengertian Nilai.......................................................................................7
1.1.3 Pengertian Norma..................................................................................10
2.1.4 Pengertian Moral...................................................................................11
2.2 Pancasila Sebagai sistem Etika.....................................................................11
2.3 Hubungan Nilai, Norma dan Moral..............................................................13
2.4 Aplikasi Nilai, Norma dan Moral dalam Kehidupan Sehari-hari.................14
BAB III PENUTUP.....................................................................................................16
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
III
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral
seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia, terutama oleh anak muda.
Sehingga mengakibatkan hilangnya karakter bangsa Indonesia yang
sesungguhnya. Menanggapi itu semua, perlu diperkenalkannya pancasila
sebagai nilai etika. Karena pada dasarnya pancasila merupakan suatu nilai
yang didalamnya terkandung pemikiran – pemikiran yang bersifat kritis,
mendasar, rasional, sistematis dan komperhensif (menyeluruh). Seperti yang
kita ketahui, sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasar yang
bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara
untaian sila dengan sila lainnya. Setiap sila mengandung makna dan nilai
tersendiri.
Masalah etika merupakan masalah yang makin mendapat perhatian di
dunia, bahwa cita-cita Pancasila untuk membangun Indonesia dari berbagai
aspek. Selain sebagai sebuah ideologi. Pancasila juga memperhatikan nilai,
norma, etika, moral bangsa Indonesia.
Etika tidak lah cukup didefinisikan atau digeneralisir dari masalah
keramahan dan kesantunan saja. Masih banyak lagi permasalahan yang
berkaitan dengan etika. Cakupan etika sangat lah luas. Pancasila sebagai
sistem etika, maka nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila diaplikasikan
ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud etika
sesungguhnya.
Dengan demikian dapat dipahami, bahwa Pancasila memiliki peranan
penting bagi bangsa ini dalam pembangunan bangsa dan pembangunan jiwa
bangsa ini.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui arti etika, nilai, norma dan moral.
1.3.2 Mengetahui hakekat Pancasila sebagai sistem etika.
1.3.3 Mengetahui hubungan antara nilai, norma, dan moral.
1.2.5 Mengetahui aplikasi nilai, norma dan moral dalam kehidupan sehari-
hari.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
a. Etika Deontologi
Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai baik
atau rkan buruk berdasarkan apakahtindakan itu sesuai atau tidak
dengan kewajiban. Etika deontologi tidak mempersoalkan akibat
dari tindakan tersebut, baik atau buruk.
b. Etika Teleologi
Panangan etika teleology berkebalikan dengan etika
deontology, yaitu bahwa baik buruk suatu tindakan dilihat
berdasarkan tujuan atau akibat dari perbuatan itu. Etika teologi
digolongkan menjadi dua, yaitu egoisme etis dan utilitaranisme.
Egoisme etis memandang bahwa tindakan yang baik adalah
tindakan yang berakibat baik untuk pelakunya. Utilitarianisme
menilai bahwa baik buruknnya suatu perbuatan tergantung
bagaimana akibatnya terhadap banyak orang.
c. Etika Keutamaan
Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak
juga mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban terhadap
hokum moral universal, tetapi pada pengembangan karakter moral
pada diri setiap orang. Karakter moral ini dibangun dengan cara
meneladani perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh para
tokoh besar.
7
Di dalam nilai terkandung cita-cita, harapan, dan dambaan-
dambaan serta keharusan. Maka apabila kita berbicara tetang nilai
sebenarnya kita berbicara tentang hal yang ideal, tentang hal yang
merupakan cita-cita, harapan, dambaan dan keharusan. Nilai bukan
hanya sesuatu yang berwujud maerial saja, akan tetapi juga sesuatu
yang berwujud nonmaterial atau immaterial.
8
3. Nilai hibburan: nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang
dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan.
4. Nilai sosial: berasal mula dari keutuhan kepribadian dan social
yang diinginkan.
5. Nilai watak: keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan social
yang diinginkan.
6. Nilai estetis: nilai-nilai keindahan dalam alam dan karya seni.
7. Nilai inteektual: nilai-nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran.
8. Nilai keagamaan
9
a) Nilai dasar, yaitu nilai yang bersifat tetap tidak berubah sepanjang
masa, abstrak, umum, tidak terikat dengan waktu dan tempat. Dalam
sistem ketatanegaraan nilai dasar tercantum dalam hukum dasar
tertulis, pembukaan dan Batang Tubuh yang memuat kaidah yang
hakiki antara lain cita-cita, tujuan nasional, tatanan dasar dan ciri
khasnya. Nilai dasar juga disebut sebagai sumber norma yang
dijabarkan atau direalisasikan dalam suatu kehidupan yang bersifat
praksis.
b) Nilai instrumental, yaitu penjabaran dari nilai dasar, yang merupakan
arahan kinerja untuk waktu dan kondisi, mempunyai sifat dinamis
konstekstual dan mengikuti perkembangan zaman. Nilai di tuangkan
dalam bentuk norma. Nilai ini tercantum dalam seluruh dokumen
kenegaraan yang menindak lanjuti UUD, misal UU dan peraturan
pelaksanaan termasuk konvensi. Kongkritnya diperlukan strategi dan
kebijaksanaan. Nilai instrumental merupakan suatu eksplitasi dari nilai
dasar.
c) Nilai praksis, merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai
instrumental dalam suatu kehidupan yang nyata. Sehingga nilai praksis
merupakan perwujudan dari nilai instrumental. Nilai prakis dalam
wujud penarapannya nilai pancasila oleh organisasi kegiatan politik,
ormas, badan-badan ekonomi, pemimpin kemasyarakatan,
warganegara perseorangan. Dalam kenyataan sehari-hari nilai prakis
terkandung dalam cara bagaimana kita melaksanakan nilai-nilai
pancasila.
10
filsafat, norma kesusilaan, norma hokum dan norma sosial serta norma
hukum. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena adnya sanksi.
11
2.2 Pancasila Sebagai sistem Etika
12
Keadaban mengindikasikan keunggulan manusia disbanding dengan
makhluk lain.
Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu perbuatan
dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan.
Nilai yang keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitannya dengan
kerakyatan, terkandung nilai lain yang sangat penting yaitu nilai
hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata
hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung
nilai kebaikan tertinggi. Perbuatan belum tentu baik apabila
disetujui/bermanfaat untuk orang banyak, namun perbuatan itu baik
jika atas dasar musyawarah yang didasarkan pada konsep
hikmah/kebijaksanaan.Nilai yang kelima adalah keadilan. Nilai
keadilan pada sila kelima lebih diarahkan pada konteks social. Suatu
perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip keadilan
masyarakat banyak.
Sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,
maka Pancasila dapat menjadi system etika yang sangat kuat, nilai-
nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar, namun juga realistis
dan aplikatif. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai yang bersifat
abstrak umum dan universal, yaitu nilai yang melingkkupi realitas
kemanusiaan dimanapun, kapanpun dan merupakan dasar bagi
setiap tindakan dan munculnya nilai-nilai yang lain. Misalnya, nilai
ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan
toleransi. Nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan, tolong
menolong, penghargaan, penghormtan, kerjasama, dan lain-lain.
Nilai persatuan menghasilkan nilai cinnta tanah air, pengorbanan
dan lai-lain. Nilai keadilan menghasilkan nilai kepedulian,
kesejahteraan ekonomi, kemajuan bersama dan lain-lain.
13
2.3 Hubungan Nilai, Norma dan Moral
14
Nilai, norma dan moral penting untuk digunakan sebagai
panduan ataupun dasar dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Contoh dari penggunaan nilai, norma dan moral yaitu ketika kita
dihadapkan pada situasi dimana pada saat kita jalan, kita
menemukan dompet yang berisi sejumlah uang dan kartu
identitasnya. Disinilah moral kita akan terlihat. Bila moral kita baik
pasti kita akan memberikan dompet itu kepada pihak yang berwajib
atau pun mengembalikannya langsung kepada pemiliknya.
Berikut adalah beberapa norma yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat di Indonesia.
Norma sopan santun, adalah norma yang mengatur tata
pergaulan sesame manusia di dalam masyarakat. Contohnya, hormat
terhadap orang tua dan guru, berbicara dengan bahasa yang sopan
kepada semua orang,
Norma agama, adalah norma yang mengatur kehidupan
manusia yang berasal dari peraturan kitab suci melalui wahyu yang
diturunkan nabi berdasarkan agama dan kepercayaannya masing-
masing. Contohnya, membayar zakat tepat pada waktunya bagi
agama Islam, menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa serta
menjauhi segala sesuatu yang dilarang oleh agama yang dianutnya.
Norma hukum, adalah norma yang mengatur kehidupan
social kemasyarakatan yang berasal dari undang-undang yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menciptakan
kondisi negara yang damai, tertib, aman, sejahtera, makmur dan
sebagainya. Contohnya, tidak melanggar rambu-rambu lalu lintas
walaupun tidak ada polentas, menghormati pengadilan dan peradilan
di Indonesia, taat membayar pajak serta menghindari KKN.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
-. (2018, Desember 04). Pancasila Sebagai Sistem Etika. (superadmin, Ed.) Retrieved
Desember 2023, from Karya Tulis Ilmiah:
https://karyatulisilmiah.com/pancasila-sebagai-sistem-etika/
Aryanti Dwi Astuti Damayanti dan Safari Hasan, S. (2019). Pancasila Sebagai Sistem
Etika. Academia, 12. Retrieved Desember 2023, from
https://www.academia.edu/38141119/PANCASILA_SEBAGAI_SISTEM_ET
IKA_pdf
Munir, A. (2019). Buku Ajar Pendidikan Pancasila. (K. L. Illia Seldon, Ed.) Jember:
repository. Retrieved Desember 2023, from
https://repository.unej.ac.id/jspui/bitstream/123456789/109069/1/FASILKOM
_KATARINA%20LEBA_BUKU%20TEKS_PENDIDIKAN
%20PANCASILA_removed.pdf