MAKALAH
Oleh Kelompok 4 :
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................4
BAB II............................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................5
BAB III........................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
1. Etika Deskriptif
2. Etika Normatif
Dalam hal ini, sesorang dapat dikatakan sebagai participation
approach karena yang bersangkutan telah melibatkan diri
dengan mengemukakkan penilaian tentang perilaku manusia. Ia
tidak netral karena berhak untuk mengatakan atau menolak
suatu etika tertentu.
3. Metaetika
eudaemonisme.
Sumber Historis
Pada zaman Orde Lama, Pancasila sebagai sistem etika
masih
berbentuk sebagai Philosofische Grondslag atau
Weltanschauung.
Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan ke dalam sistem
etika, tetapi nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup
masyarakat. Masyarakat dalam masa orde lama telah mengenal
nilai-nilai kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno
disebut dengan istilah berdikari (berdiri di atas kaki sendiri).
Pada zaman orde baru, Pancasila sebagai system etika
disosialisasikan melalui penataran P-4 dan diinstusionalkan
dalam wadah BP-7, Ada banyak butir Pancasila yang dijabarkan
dari kelima sila Pancasila sebagai hasil temuan dari para peneliti
BP-7, sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, cara pengamalannya :
a. Manusia Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Hormat menghormati dan bekerja sama antar para pemeluk
agama dan para penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada
orang lain.
2.Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, cara pengamalannya :
a. Mengakiu persamaan derajat, persamaan hak, dan
persamaan kewajiban asasi antar sesame manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnyasebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa.
b. Saling mencintai sesame manusia.
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
3. Sila Persatuan Indonesia, cara pengamalnnya :
a.Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan,
keselamatan bangsa dan bernegara di atas kepentingan pribadi
atau golongan.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Cinta tanah air dan bangsa.
d. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia.
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
yang berbhineka tunggal ika.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan /Perwakilan, cara pengamalannya :
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
b. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
c. Dengan itikad yang baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil putusan musyawarah.
d. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
5. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, cara
pengamalannya:
a. Bersikap adil.
b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Menghormati hak-hak orang lain.
d. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
e. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
a. Pancasila dan etika adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan karena merupakan suatu sistem yang
membentuk satu kesatuan yang utuh, saling berkaitan satu
dengan yang lain yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
b. Implementasi Pancasila sebagai sistem etika dapat
terwujud apabila pemerintah dan masyarakat dapat
menerapkan nilai-nilai yang ada dalam pancasila dengan
mengedepankan prinsip keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang
filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika
Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut
membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika
bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara di Indonesia. Dengan demikian, pelanggaran
dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dapat diminimalkan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata
sempurna, untuk ke depannya kamisebagai penulis
akan berusaha untuk membuat makalah dengan
lebih baik lagi.Demikianlah makalah ini kami buat,
semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuanpembaca sekalian. Kami mohon maaf jika ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dankalimat yang
kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas. Dan kami juga
mengharapkansaran dan kritik dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini10
DAFTAR PUSTAKA