Anda di halaman 1dari 12

PERAN PENTING DAN SIKAP POSITIF PANCASILA TERHADAP SISTEM

ETIKA POLITIK DAN IDEOLOGI NEGARA

NAMA :Fitri Wijaya


NIM :1811102414018
PRODI :S1 Kesehatan Lingkungan
MATKUL :Pancasila
DOSEN PENGAMPU :Sunariyo, S.H., M.H

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
kehendak-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini berisi tentang PERAN PENTING DAN SIKAP POSITIF PANCASILA
TERHADAP SISTEM ETIKA POLITIK DAN IDEOLOGI NEGARA. Penulisan laporan ini
didasarkan pada materi-materi yang penulis dapat dari berbagai sumber, baik itu dari
internet dan buku buku pelajaran. Penulisan materi penulis buat dengan langkah-langkah
dan metode yang tidak terlalu rumit sehingga dapat dengan mudah dipahami.

Dalam penyelesaian laporan, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun, berkat kerja keras saya lakukan,
akhirnya laporan ini dapat diselesaikan, walaupun masih banyak kekurangannya.

Penulis dan pembuat laporan ini menyadari, sebagai seorang mahasiswa/i yang
pengetahuannya belum terlalu memahami dan masih perlu banyak belajar dalam penulisan
laporan, bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan kekurangan.

Samarinda, 15 November 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………..………………………………………………I

DAFTAR ISI…………………………………………………...……………………………………….II

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang…………………………………………………….……….……………………...1

1.2 Rumusan masalah………………………………………………………….….………………...1

1.3 Tujuan penulisan………………………………………………………...….…………………...1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika......................................…………………..………………….….….2
2.2 Prinsip Dasar Etika Ideologi......................................................................2

2.3 Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi.........................................................2

2.4 Filosof Penerapan Etika Politik..................................................................2

2.5 Pentingnya Pancasila sebagai Ideologi bagi suatu Bangsa dan Negara........2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..…11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA.....……………………………………..…………………….......

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berkenaan Pancasila sebagai Sistem Etika, kita menyadari bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila merupakan satu kesatuan antara untaian sila dengan sila
lainnya. Setiap sila mengandung makna dan nilai tersendiri. Masalah etika merupakan
masalah yang makin mendapat perhatian di dunia, bahwa cita-cita Pancasila untuk
membangun Indonesia dari berbagai aspek. Selain sebagai sebuah ideologi. Pancasila juga
memperhatikan nilai, norma, etika, moral bangsa Indonesia.

Etika tidak lah cukup didefinisikan atau digeneralisir dari masalah keramahan dan
kesantunan saja. Masih banyak lagi permasalahan yang berkaitan dengan etika. Cakupan
etika sangatlah luas. Pancasila sebagai sistem etika, maka nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila diaplikasikan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai wujud etika
sesungguhnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Etika?


2. Apa pengertian dari Etika Pancasila?
3. Apa makna yang terkandung dalam nilai-nilai Etis Pancasila?
4. Bagaimana solusi Pancasila sebagai sistem nilai dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
5. Apakah yang dimaksud dengan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka?

1.3 Tujuan Penulisan

 Untuk mengetahui tentang Pancasila sebagai sistem etika.


 Untuk mengungkap informasi tentang solusi Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia dan ideologi negara

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika


Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya
watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa Latin,
mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun kata etika dan
moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata ini digunakan secara
berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan
etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada. Dalam bahasa Arab, padanan kata
etika adalah akhlak yang merupakan kata jamak khuluk yang berarti perangai, tingkah laku
atau tabiat.1

Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika
umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang
ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai
ajaran moral (Suseno, 1987). Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku
bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam
hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika
individual) maupun mahluk sosial (etika sosial).

Etika berkaitan dengan berbagai masalah nilai karena etika pada pokoknya
membicarakan masalah-masalah yang berkaitan dengan predikat nilai “susila” dan “tidak
susila”, “baik” dan “buruk”. Sebagai bahasan khusus etika membicarakan sifat-sifat yang
menyebabkan orang dapat disebut susila atau bijak. Sebenarnya etika lebih banyak
bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah
laku manusia (Kattsoff, 1986).

Etika termasuk salah satu cabang filsafat yang mempunyai kedudukan tersendiri.
Etika membahas yang harus dilakukan oleh seseorang karenanya berhubungan dengan yang
harus dan tidak harus atau boleh dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya. Nilai dan
norma etis banyak juga berasal dari agama, sehingga setiap orang yang beragama akan
berusaha menjadikan agama sebagai pedoman nilai dan norma etis dalam kehidupan pribadi
dan sosialnya.

1
“PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK DAN IDEOLOGI NEGARA”.11 November 2018.
http://dwirahma-ramley.blogspot.com/2016/11/pancasila-sebagai-etika-politik-dan.html
2
2.2 Prinsip Dasar Etika Politik
1. Pluralisme
Dengan pluralism dimaksud kesediaan untuk menerima pluralitas, artinya untuk hidup
dengan positif, damai, toleran, dan biasa/normal bersama warga masyarakat yang berbeda
pandangan hidup, agama, budaya dan adat.
Mengimplikasikan pengakuan terhadap kebabasan beragama, berfikir, mencari informasi dan
toleransi.
Memerlukan kematangan kepribadian seseorang dan kelompok orang.Terungkap dalam
Ketuhanan Yang Maha Esa yang menyatakan bahwa di Indonesia tidak ada orang yang
boleh didiskriminasikan karna keyakinan religiusnya.Sikap ini adalah bukti keberadaban dan
kematangan karakter klektif bangsa.2

2. HAM
Jaminan hak-hak asasi manusia adalah bukti kemanusiaan yang adil dan beradab, karena
hak asasi manusia menyatakan bagaimana manusia wajib diperlakukan dan wajib tidak
diperlakuakan agar sesuai dengan martabatnya sebagai manusia. Kontekstual karena baru
mempunyai fungsi dimana manusia tidak lagi dilindungi oleh adat/tradisi dan sebaliknya
diancam oleh Negara modern
Mutlak karena manusia memilikinya bukan karena pemberian Negara, masyarakat,
meliankan karena ia manusia, jadi dari tangan pencipta. Kemanusiaan yang adil dan
beradab juga menolak kekerasan dan eklusivisme suku dan ras.

3. Solidaritas Bangsa
Solidaritas mengatakan bahwa kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri melaikan juga demi
orang lain. Solidaritas dilanggar kasar oleh korupsi.Korupsi bak kanker yang mengerogoti
kejujuran, tanggung jawab, sikap obyektif, dan kompetensi orang/kelompok orang yang
korup.

2
“PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK”. 11 November 2018.
https://www.sastrawan.web.id/pancasila-sebagai-etika-politik/
3
4. Demokrasi
Prinsip “kedaulatan rakyat” menyatakan bahwa tidak ada manusia atau sebuah elit, untuk
menentukan dan memaksakan bagaimana orang lain harus atau boleh hidup. Demokrasi
berdasarkan kesadaran bahwa mereka yang dipimpin berhak menentukan siapa yang
memimpin mereka dan kemana tujuan mereka dipimpin.
Demokrasi adalah kedaulatan rakyat dan keterwakilan.Jadi demokrasi memerlukan sebuah
sistem penerjemah kehendak rakyat kedalam tindakan politik.Dasar-dasar
demokrasi.Kekuasaan dijalankan atas dasar ketaatan terhadap hokum.Pengakuan dan
jaminan terhadap HAM.

5. Keadilan Sosial
Keadilan merupakan norma moral paling dasar dalam kehidupan masyarakat, Keadilan sosial
mencegah dari perpecahan Tuntutan keadilan sosial tidak boleh dipahami secara ideolodis,
sebagai pelaksana ide-ide, agama-agama tertentu. Keadilan adalah yang terlaksan Keadilan
sosial diusahakan dengan membongkar ketidak adilan dalam masyarakat.

2.3 Nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi


Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnyamerupakan nilai-nilai Ketuhanan,
Kemanusiaan,Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yangmerupakan nilai dasar
bagi kehidupan kenegaraan,kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasilatergolong
nilai kerokhanian yang didalamnya terkandungnilai-nilai lainnya secara lengkap dan
harmonis, baik nilaimaterial, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilaiestetis, nilai etis
maupun nilai religius.Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifatobjektif dan subjektif,
artinya hakikat nilai-nilai Pancasilaadalah bersifat universal (berlaku di manapun),
sehinggadimungkinkan dapat diterapkan pada negara lain. Jadikalau ada suatu negara lain
menggunakan prinsipfalsafah, bahwa negara berKetuhanan, berKemanusiaan,berPersatuan,
berKerakyatan, dan berKeadilan, makanegara tersebut pada hakikatnya menggunakan
dasarfilsafat dari nilai-nilai Pancasila.3

Nilai-nilai Pancasila bersifat objektif, maksudnyaadalah:

1) Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna yang terdalam menunjukkan
adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak karena merupakan suatu nilai;

2) Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa
Indonesia baik dalam adat kebiasaan, kebudayaan, kenegaraan maupun dalam kehidupan
keagamaan;

3
“ Pancasila Sebagai Ideologi Dan Dasar Negara”. 11 November 2018.
https://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-8/pancasila-sebagai-ideologi-dan-dasar-negara/
4
3) Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara
yang mendasar, sehingga merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.

Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, terkandung maksud bahwa keberadaan


nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia sendiri. Hal ini dapat
dijelaskan, karena:

1) Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sebagai
penyebab adanya nilai-nilai tersebut;

2) Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga merupakan


jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan
kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;

3) Nilai-nilai Pancasila di dalamnya terkandung nilai-nilai kerokhanian, yaitu nilai kebenaran,


keadilan, kebaikan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai religius yang sesuai dengan hati
nurani bangsa Indonesia dikarenakan bersumber pada kepribadian bangsa.

Oleh karena nilai-nilai Pancasila yang bersifat objektif dan subjektif tersebut, maka
nilai-nilai Pancasila bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, menjadi dasar serta semangat
bagi segala tindakan atau perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila sebagai sumber nilai bagi manusia Indonesia dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara, maksudnya sumber acuan dalam
bertingkah laku dan bertindak dalam menentukan dan menyusun tata aturan hidup
berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari
budaya bangsa Indonesia yang telah berakar dari keyakinan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian nilai-nilai Pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh negara
melainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia
sendiri. Sebagai nilai-nilai yang digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
Indonesia sendiri, maka nilai-nilai Pancasila akan selalu berkembang mengikuti
perkembangan masyarakat Indonesia.

Sebagai ideologi yang tidak diciptakan oleh negara, menjadikan Pancasila sebagai
ideologi juga merupakan sumber nilai, sehingga Pancasila merupakan asas kerokhanian bagi
tertib hukum Indonesia, dan meliputi suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund) dari
Undang- Undang Dasar 1945 serta mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara.

Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang-Undang Dasar mengandung


isi yang mewajibkan pemerintah, penyelenggara negara termasuk pengurus partai dan
golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang
cita-cita moral rakyat yang luhur.

5
2.4 Filosof Penerapan Etika Politik
Immanuel Kant pernah menyindir, ada dua watak binatang terselip di setiap insan
politik: merpati dan ular. Politisi memiliki watak merpati yang lembut dan penuh kemuliaan
dalam memperjuangkan idealisme. Tetapi, ia juga punya watak ular yang licik dan jahat,
serta selalu berupaya untuk memangsa merpati. Celakanya, yang sering menonjol adalah
“sisi ular” ketimbang watak “merpati”-nya. Metafora sang filosof yang normatif dan simbolik
itu sudah menjadi pengetahuan umum, ketika berbicara soal etika politik. Bahkan ekstimitas
watak poltisi pun diasosiasikan dengan “watak binatang”1.4

1. Politik “Kebun Binatang”


Memang, pada sejak zaman dahulu, para budayawan dan filosof kerap
menggunakan kisah-kisah perumpamaan “dunia binatang”. Sastrawan Inggris George Orwell
mengarang fabel yang diterjemahkan almarhum Mahbub Djunaidi berjudul “Binatangisme”.
Bahkan suatu ketika, Mahbub sendiri menulis kolom “Politik Kebun Binatang” untuk
mengkritik tingkah laku politisi kita masa itu. Tentu saja politisi kita bukan binatang,
walaupun ada istilah homo hop ini lupus. Politisi kita diharapkan lebih berwatak hanif, cinta
dan konsisten pada kebenaran, bukan melakukan “pembenaran”.

2. Uang adalah Panglima


Etika, atau filsafat moral (Telchman, 1998) mempunyai tujuan menerangkan
kebaikan dan kejahatan. Etika politik dengan demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana
tingkah laku politik yang baik dan sebaliknya. Apa standar baik? Apakah menurut agama
tertentu? Tidak! Standar baik dalam konteks politik adalah bagaimana politik diarahkan
untuk memajukan kepentingan umum. Jadi kalau politik sudah mengarah pada kepentingan
pribadi dan golongan tertentu, itu etika politik yang buruk. Sayangnya, itulah yang terjadi di
negeri ini.

2.5 Pentingnya Pancasila sebagai Ideologi bagi suatu Bangsa dan Negara
Pancasila sangatlah penting bagi kehidupan suatu bangsa. Kita ketahui bahwa
Pancasila dibuat sejak kepresidenan Soekarno setelah mendapatkan kemerdekaan. Ialah
dan rekan-rekannya yang membuat naskah Pancasila lalu merumuskan Pancasila Sakti yang
hingga saat ini tidak bisa diubah. Mereka membuat Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan
Negara Indonesia. Ideologi tersebut dimaksudkan agar bangsa Indonesia memiliki pedoman
atau dasar untuk mencapai tujuan yang diharapkan.5

Pancasila juga bisa dibilang sebagai fondasi dari suatu Negara Indonesia. Apabila
fondasinya terbentuk kuat, maka Negara Indonesia pun begitu. Dan apabila bangsa ini
dapat memahami dengan seksama dan mengamalkan apa yang tercantum pada pancasila
maka Indonesia tidak akan terpecah belah oleh sebab apapun.

Pada sila pertama tertulis “Ketuhanan Yang Maha Esa” , itu dimaksudkan kepada
masyarakat Indonesia untuk wajib memeluk agama yang dipercayai dan tunduk terhadap
ajaran yang diajarkan oleh agama tersebut. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan
beradab”, memiliki arti bahwa Negara dan pemerintahan harus berlaku adil terhadap
masyarakatnya, dan mempunyai adab dalam memperlakukan siapapun tidak memandang
Suku, Agama, Ras, Jabatan dan Status Sosial. Kemudian pada sila ketiga ditulis “Persatuan
Indonesia” yang dimaksudkan supaya masyarakat Indonesia selalu bersatu teguh walaupun

4
“PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK”. 11 November 2018”
http://anantaaprilia.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-etika-politik.html
5
“PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT, SISTEM ETIKA, DAN IDEOLOGI”. 11 November 2018.
http://irkhamarsep.blogspot.com/2015/12/materi-pancasila-sebagai-sistem.html
6
terdapat berbagai macam Suku, Agama, Ras, dan Kebudayaan seperti prinsip “Bhineka
Tunggal Ika” yang artinya walaupun berbagai macam tetap satu jua. Persatuan tersebut
dimaksudkan agar Indonesia tidak terjajah seperti sebelumnya. Setelah itu disila keempat
juga tertulis “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan” dalam kalimat ini terdapat makna bahwa seorang pemerintah harus lebih
mementingkan kepentingan Negara dan masyarakat dan juga mengutamakan budaya
musyawarah dalam pengambilan keputusan bersama. Kemudian yang terkhir pada sila
kelima ditulis “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” dimana yang bermakna bahwa
seluruh rakyat Indonesia medapat jaminan keadilan sosial dari Negara dan pemerintah.
Tujuannya agar rakyat merasa aman dan tentram.

Tetapi semua yang diharapkan belumlah berjalan baik karena hanya sebagian besar
masyarakat yang menganggap penting Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara.
Contohnya masih ada masyarakat yang hanya memeluk agama karena faktor mayoritas,
sehingga ia tidak bisa menjalani ajaran agamanya dengan baik. Masih banyak juga manusia
yang bersikap tidak adil terhadap sesama hanya karena perbedaan suatu hal. Masih banyak
masyarakat yang terlibat aksi bentrok antar suku karena belom adanya kesadaran dan rasa
persatuan. Masih sering juga kita liat aksi demo masyarakat karena tidak setuju dengan
keputusan dari wakil-wakil mereka yang hanya mementingkan kepentingan individu atau
kelompok tidak dengan bermusyawarah. Sering juga kita dengar banyak masyarakat yang
diperlakukan tidak adil di tempat bersosialnya karena faktor perbedaan RAS.
Maka dari itu, kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik, harus memahami dan serta
menganggap penting Pancasila serta mengimplementasikannya kedalam kehidupan sehari-
hari. Dengan begitu tujuan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia bisa
terwujud.6

6
“PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT, SISTEM ETIKA, DAN IDEOLOGI”. 11 November 2018.
http://irkhamarsep.blogspot.com/2015/12/materi-pancasila-sebagai-sistem.html
7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Secara etimologis (asal kata), etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya
watak kesusilaan atau adat. Istilah ini identik dengan moral yang berasal dari bahasa
Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup. Meskipun
kata etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian sehari-hari dua kata
ini digunakan secara berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang
sedang dinilai, sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada.

 Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika
umum dan etika khusus. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu
yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral
tertentu, atau bagaiman kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan
dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).

 Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnyamerupakan nilai-nilai Ketuhanan,


Kemanusiaan,Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yangmerupakan
nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan,kebangsaan dan kemasyarakatan.

3.2 Saran
Warga negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di negara
Indonesia. Oleh karena itu sebaiknya warga negara Indonesia harus lebih meyakini atau
mempercayai, menghormati, menghargai menjaga, memahami dan melaksanakan segala
hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa filsafat
Pancasila adalah sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang
sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara Indonesia ini.

8
DAFTA PUSTAKA

1. http://dwirahma-ramley.blogspot.com/2016/11/pancasila-sebagai-etika-
politik-dan.html
2. https://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-8/pancasila-
sebagai-ideologi-dan-dasar-negara/
3. https://www.sastrawan.web.id/pancasila-sebagai-etika-politik/
4. http://anantaaprilia.blogspot.com/2012/12/makalah-pancasila-sebagai-
etika-politik.html
5. http://irkhamarsep.blogspot.com/2015/12/materi-pancasila-sebagai-
sistem.html

Anda mungkin juga menyukai