Oleh :
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Pancasilla.................................................................................................................4
2.2 Hakikat Pancasila Sebagai system Etika.................................................................6
2.3 Gelandangan dan Pengemis.....................................................................................7
2.4 Analisis pelanggaran nilai-nilai etika Pancasila......................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................................12
3.1 Saran.......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………14
i
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki dasar negara yaitu Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya merupakan sumber dari segala norma, baik
norma hukum, norma moral, maupun norma kenegaraan lainnya. Norma hukum adalah suatu
Di Negara Republik Indonesia, Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum,
artinya selain Pancasila masih ada sumbersumber hukum yang lain. Sumber hukum belum
bersumber dari Pancasila merupakan hasil eklektisasi dari berbagai sumber hukum itu.
Sebagai suatu system etika, Pancasila pun menjadi pedoman dalam bekehidupan
berbangsa dan bernegara salah satuya adalah etika. Secara etimologis, etika berasal
daribahasa Yunani, ethos, yang artinya watak kesusilaan atau adat. Sedangkan bentuk
jamaknyata etha” artinya adat kebiasaan. Istilah etika berarti ilmu tentang apa yang bisa
dilakukan, atau ilmu tentang adat kebiasaan. Istilah ini identik dengan moral yang berasal
dari bahasa Latin, mos yang jamaknya mores, yang juga berarti adat atau cara hidup.
Meskipun kata etika dan moral memiliki kesamaan arti, dalam pemakaian seharihari dua kata
ini digunakan secara berbeda. Moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang
dinilai, sedangkan etika digunakan untuk mengkaji sistem nilai yang ada . Dalam bahasa
Arab, padanan kata etika adalah akhlak yang merupakan kata jamak khuluk yang berarti
1
Objek etika manurut Franz Magnis-Suseno adalah pernyataan moral. Apabila
diperiksa segala macam moral, pada dasarnya hanya ada dua macam, yaitu, pernyataan
tentang tindakan manusia dan pernyataan tentang manusia sendiri atau tentang unsur-unsur
kepribadian manusia seperti motif-motif, dan watak. Ada himpunan pernyataan ketiga yang
tidak bersifat moral, tetapi penting dalam rangka pernyataan tentang tindakan.
Diperlukannya Pancasila sebagai sistem etika. Etika Pancasila adalah cabang filsafat
yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, dalam etika Pancasila terkandung
Etika Pancasila itu lebih dekat pada pengertian etika keutamaan atau etika kebajikan,
meskipun corak kedua mainstream yang lain, deontologis dan teleologis termuat pula di
dalamnya. Melakukan suatu Tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila tentu
telah melanggar system etika Pancasila itu sendiri. Seperti halnya saat ini banyaknya
gelandangan dan pengemis yang tersbar dibeberapa daerah yang sudah melanggar etika
berdasarkan masing-masing sila pada Pancasila? Hal tersebut akan penulis bahas secara
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, adapun rumusan masalah pada makalah ini
2. Bagaimana penjelasan nilai-nilai etika Pancasila sebagai sebuah pedoman hidup suatu
bangsa?
3. Bagaimana penjelasan pelanggaran nilai-nilai etika Pancasila pada Kasus Gepeng yang
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, adapun tujuan penulisan pada makalah
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila
Pancasila sebagai sumber nilai bagi bangsa Indonesia seharusnya dikembangkan tidak hanya
dalam kehidupan bernegara, tetapi juga dalam bidang akademis sehingga teori ilmiah yang
tersebut. Dunia akademis tidak berkembang dalam ruang hampa nilai sebab semangat
akademis harus berisikan nilai spiritualitas untuk menggugah kesadaran tentang pentingnya
keyakinan kepada Sang Pencipta sebagai pendorong dan pembangkit motivasi kegiatan
ilmiah.
Sri Untari (2012) menjabarkan fungsi Pancasila antara lain: (1) Pancasila sebagai identitas
dan kepribadian bangsaPancasila adalah kepribadian bangsa yang digali dari nilai-nilai
yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan budaya bangsa Indonesia. (2)
Pancasila sebagai sistem filsafat Pancasila bersifat obyektif ilmiah karena uraiannya bersifat
logis dan dapat diterima oleh paham yang lain.(3) Pancasila sebagai sumber nilai, Nilai dasar
Pancasila adalah nilai ketuanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan
nilai keadilan. (4) Pancasila sebagai sistem etika, Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
yang dimaksud etika Pancasila adalah etika yang mengacu dan bersumber pada nilai-nilai,
norma Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa (Sri Untari, 2012). (5)
Pancasila sebagai paradigma keilmuan ekonomi, politik, hukum, dan Pendidikan (6)
Pancasila sebagai ideologi terbuka, Menurut Winarno dalam Sri Untari (2012) disebut
4
terbuka sebab ideologi Pancasila bersumber pada kondisi obyektif, konsep, prinsip, dan
Pancasila sebagai dasar Negara, pandanga hidup bangsa Indonesia, dan sebagai
1. Nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa: terkandung di dalamnya prinsip asasi (1)
Kepercayaan dan Ketaqwaan kepada Tuhn Yang Maha Esa; (2) kebebasan beragama
dan berkepercayaan paa Tuhan Yang Maha Esa sebagai hak yang paling asasi
bagi manusia; (3) toleransi di antara umat beragama dan berkepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan pada semua makhluk ciptaan Tuhan,
asasi (1) Kecintaan kepada sesama manusia sesuai dengan prinsip bahwa
kemanusiaan adalah satu adanya; (2) Kejujuran; (3) Kesamaderajatan manusia; (4)
(2) Kebersamaan; (3) Kecintaan pada bangsa; (4) Kecintaan pada tanah air; dan
(2) Musyawarah mufakat; (3) Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan (Perwakilan).
5
5. Nilai-nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: terkandung di dalamnya
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila Pancasila
Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia
Indonesia dalam semua aspek kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi
bangsa Indonesia ialah menjadi rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan
Hakikat Pancasila sebagai sistem etika terletak pada hal-hal sebagai berikut:
1. Pertama, hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa
Tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku warga negara
harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumber pada norma agama. Setiap
prinsip moral yang berlandaskan pada norma agama, 193 maka prinsip tersebut
2. Kedua, hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia
yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus
homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan yang mengandung
implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan beradab sehingga
6
menjamin tata pergaulan antarmanusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai
3. Ketiga, hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama sebagai
warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa di atas kepentingan individu atau
sosial akan melahirkan kekuatan untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat
4. Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Artinya, menghargai diri sendiri sama halnya dengan menghargai orang lain.
5. Kelima, hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan
perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan pada kewajiban semata
menonjolkan keutamaan (virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilan itu
sendiri.
hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat
setempat, tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap dan hidup mengembara
dengan meminta-minta di tempat umum dengan berbagai cara/ alasan untuk mendapatkan
belas kasihan dari orang lain. Gepeng (gelandangan dan pengemis) merupakan suatu
7
2.4 Analisis pelanggaran nilai-nilai etika Pancasila pada Kasus Gepeng yang mejamur
Sumber: https://www.balipost.com/news/2021/03/26/182996/Gepeng-Menjamur-di-
Badung,Bahkan...html
setempat. Kepala satpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara saat dikonfrmasi
Jumat (26/3) membenarkan jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
8
Bahkan sejak januari 2021 pppihaknya telah mengamankan sebanyak 108
gepeng yang berkeliaran di wilayah kabupaten Badung. “Jumlah gepeng ini sudah
lama yang kerap terjaring Razia. Namun, tahun ini ada penambahan gepeng akibat
pekerjaan alih profesi sebagai pengemis. “mereka terjaring di beberapa titik, yakni
simpang Jalan Nakula, simpang Jalan Imam Bonjol, Perempatan Patih Jelantik,
Perempatan Merta Nadi dan Simpang Jalan By Pass Ngurah Rai tepatnya di depan
Kendati telah di tertibkan para gepeng tesebut masih saja Kembali mengemis.
“kendala kami adalah tndak lanjur terhadap pelanggar atau gepeng tersebut, karena
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan tahun lalu, sejak triwulan ini jumlah
gepeng yang terjaring operasi sebanyak 108 orang. Selain gepeng kami juga
mengamankan anak punk 4 orang, pengamen 4 orang, orang terlantar 1 orang dan orang
gepeng tertangkap. Februari sebanyak 43 gepeng dan maret baru tertangkap 2 orang.
9
Dikatakan, beberapa cara dilakukan baik, mengawasi, patrol, atau ngepos di
“kami harap masyarakat jangan ada yang mudah iba atau prihatin yang
Analisis Kasus
Pancasila terjadi pada berita tersebut adalah pada sila kedua yakni kemanusiaan yang
adil dan beradab. Pada sila kedua mengandung nilai Nilai-nilai dan prinsip asasi (1)
adalah satu adanya; (2) Kejujuran; (3) Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan;
dan (5) Keadaban. Pada hakikatnya sila kedua ini mengandung makna yaitu tindakan
manusia yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan dengan
actus homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan kemanusiaan yang
mengandung implikasi moral diungkapkan dengan cara dan sikap yang adil dan
beberapa hari demi mendapatkan uang ataupun makanan dari orang lain. Selain itu
meminta uang dengan cara memaksa sehingga tidak terlihat adanya keadaban.
10
Meskipun sudah ada dalam undang-undang mengenai fakir miskin dan rakyat
terlantar di pelihara oleh negara, tapi banyak gepeng yang kabur ketika berangsung Razia
penertiban. Sebaiknya jika memang merasa kurang mampu dan kurang berkecukupan
silahkan melaporkan diri kepada pihak yang berwenang agar mendapat bantuan dari
negara.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pertama, hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa
terletak pada actus humanus, yaitu tindakan manusia yang mengandung implikasi dan
konsekuensi moral yang dibedakan dengan actus homini, yaitu tindakan manusia
yang biasa. Ketiga, hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup
kepentingan individu atau kelompok. Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada
prinsip musyawarah untuk mufakat. Kelima, hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak menekankan
2. Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
bernegara di Indonesia. Oleh karena itu, di dalam etika Pancasila terkandung nilai-
Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu
12
normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
3. Berdasarkan berita tersebut, dapat saya analisis bahwa pelanggaran etika Pancasila
terjadi pada sila kedua yakni kemanusiaan yang adil dan beradab. Kegiatan
mengemis yang dilakukan di jalan tidak sesuai dengan prinsip kejujuran. Banyaknya
gepeng yang berkeliaran biasanya mengaku belum makan beberapa hari demi
mendapatkan uang ataupun makanan dari orang lain. Selain itu banyaknya kasus
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah tetap pegang teguh nilai-nilai pancasilan dalam
beretika dalam kehidupan sehari-hari. Agar tugas ini dijadikan acuan untuk meneliti lebih
13
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Gesmi, I., Sos, S., & Yun Hendri, S. H. (2018). Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Uwais
Inspirasi Indonesia.
Indonesia.
Jurnal;
Amri, S. R. (2018). Pancasila Sebagai Sistem Etika. Voice of Midwifery, 8(01), 760-768.
Asmaroini, A. P. (2017). Menjaga eksistensi Pancasila dan penerapannya bagi masyarakat di era
Anggriana, T. M., & Dewi, N. K. (2016). Identifikasi Permasalahan Gelandangan dan Pengemis
Psikologi, 7(1).
14