Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KEPERAWATAN ANAK II

JENIS TERAPI KOMPLEMENTER PADA BAYI DAN BALITA


SERTA MANFAATNYA

Nama Kelompok :

Ni Kadek Devi Ariyanti (203213218)

Ni Made Ratniawati (203213207)

Ni Made Ariska (203213209)

Luh De Novitariani (203213205)

Komang Ira Yunita Apsari (203213224)

I Putu Gede Sanjaya (203213213)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI


KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah Jenis Terapi komplementer pada balita dan bayi serta manfaatnya ini tepat pada
waktunya. Adapun makalah ini merupakan salah satu tugas dari Keperawatan Anak II.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan
beberapa sumber lainnya sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu, melalui media
ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki.
Maka itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat
memotivasi saya agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Om Santih, Santih, Santih Om
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Dari Terapi Komplementer ..................................................................... 3
2.2 Terapi Komplementer Dengan Self- Hypnosis....................................................... 3
2.3 Terapi Komplementer Dengan Meditasi Pikiran .................................................... 4
2.4 Terapi Komplementer Dengan Aromaterapi .......................................................... 5
2.5 Terapi Komplementer Dengan Pemijatan .............................................................. 6
2.6 Manfaat Komplementer Bagi Bayi Dan Balita ....................................................... 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .................................................................................................................... 8
Saran.............................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini
diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan nonkonvensional yang lain, seperti
pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur, dan bekam. Definisi CAM
(Complementary and Altemative Madacine) suatu bentuk penyembuhan yang bersumber
pada berbagai system, modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan
kepercayaan (Hamijoyo, 2003).
Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis) ke
pengobatan komplementer, meskipun pemgobatan modem juga sangat popular di
perbincangkan di kalangan masyarakat, sebagai contoh banyak masyarakat yang memilih
mengobatkan keluarga mereka yang patah tulang ke pelayanan non medis (sangkal
putung) dari pada mengobatican ke Rumah Sakit ahli tulang. Salcit adalah suatu alasan
yang paling umum untuk mencari pengobatan demi memperoleh kesembuhan. Hal ini
dibuktikan di salah satu Negara modem (Israel), dimana dalam subuah penelitian tentang
penggunaan klinik pengobatan komplementer untuk pengobatan nyeri. Di negara tersebut
ada 395% terlihat warga yang meneounjungi klinik pengobatan komplementer, 69 pasien
(46,6%) dengan nyeri punggung, nyeri lutut 65 (43,9%), dan 28 (32,4%) lainnya nyeri
tungkai (Peleg, 2011).
Menurut World Health Organization (WHO, 2003) dalam Lusiana (2006),
Negara-negara di Africa, Asia, from America Latin menggunakan obat herbalsebagai
pelengkap pengobatan utama yang mereka terma. Bahkan di Afrika sebanyak 80%
populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Bahkan
(WHO) merekomendasikan penggunaan obattradisional termasuk herbal dalam
pemeliharaan kesehatan masarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit, terutama
untuk penyakit kronis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi dari terapi komplementer?
2. Bagaimana metode terapi komplementer dengan self- hypnosis?
3. Bagaimana metode terapi komplementer dengan meditasi pikiran?
4. Bagaimana metode terapi komplementer dengan aromaterapi?
5. Bagaimana metode terapi komplementer dengan pemijatan?
6. Apa saja manfaat komplementer bagi bayi dan balita?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari terapi komplementer

1
2. Untuk mengetahui bagaiman metode terapi komplementer dengan self-hypnosis
3. Untuk mengetahui bagaimana metode terapi komplementer dengan meditas i pikiran
4. Untuk mengetahui bagaimana metode terapi komplementer dengan aromaterapi
5. Untuk mengetahui bagaimana metode terapi komplementer dengan pemijatan
6. Untuk mengetahui apa saja manfaat komplementer bagi bayi dan balita

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defisini Terapi Komplementer


Menurut World Health Organization (WHO), pengobatan komplementer adalah
pengobatan nonkonvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia di kategorikan sebagai pengobatan
komplementer di negara Singapura. DiIndonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai
pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah darizaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-temurun pada
suatunegara. Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan mediskonvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
Terapi komplementer (complementary and alternative medicine/CAM) adalah
penyembuhan alternatif untuk melengkapi atau memperkuat pengobatan konvensional
maupun biomedis (Cushman dan Hoffman, 2004)agar bisa mempercepat proses
penyembuhan. Pengobatan konvensional(kedokteran) lebih mengutamakan penanganan
gejala penyakit, sedangkan pengobatan alami (komplementer) menangani penyebab
penyakit serta memacu tubuh sendiri untuk menyembuhkan penyakit yang diderita.
Seluruh praktik dan ide yang tertuang dalam terapi komplementer dana lternatif
didefinisikan sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau promosi kesehatan dan
kesejahteraan. Definisi tersebut menunjukkan bahawa terapi komplemeter sebagai
pengembangan terapi tradisional dan bisa di integrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual.

2.2 Self-Hypnosis
Selfhypnosis merupakan salah satu jenis hypnotherapy, yang mana Hypnotherapy
atau clinical hypnosis adalah suatu teknik terapi pikiran dan penyembuhan yang
menggunakan metode hipnosis untuk memberi sugestiatau perintah positif kepada pikiran
bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan psikologis atau untuk mengubah
pikiran, perasaan dan perilaku menjadi lebih baik. Hipnosis ini tidak seperti cara

3
pengobatan lain yangmengobati gejala atau akibat yang muncul. Dengan menghilangkan
penyebabnya maka secara otomatis akibat yang ditimbulkan akan lenyap atau
tersembuhkan (Ratna, 2017).
Menurut Purwanto (2013), hipnos is didefinisikan sebagai suatu kondis i pikiran
dimana fungs i analitis logis pikiran direduks i sehingga memungkinkan individu masuk
kedalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconscious),dimana tersimpan beragam
potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup.
Individu yang berada pada kondisi"hypnotic trance" lebih terbuka terhadap sugesti dan
dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit.
Hypnosis merupakan kondisi mental alami, misalnya anak2 sering berada dalam keadaan
self-hypnosis ketika mereka bermain permainan khayalan. Anak terbuka terhadap sugesti
saat berada dalam kondisi hypnosis. Mereka dapat belajar mengubah pikiran, perasaan
prilaku dan sikapnya.

2.3 MEDITASI PIKIRAN


Meditasi adalah sebuah tekhnik yang digunakan untuk menenangkan fikiran dan
memfokuskan fikiran pada masa sekarang serta untuk melepaskan rasa takut, ansietas dan
memfokuskan keraguan yang berkaitan dengan masalalu dan masa datang. Istilah
meditasi mengacu pada sekelompok latihan untuk membatasi pikiran dan perhatian
(Smith dalam Suwandi, 2002).
Sementara itu Walsh (dalam Suwandi, 2002) mengungkapkan bahwa meditasi
merupakan teknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian untuk
dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat meningkatkan membawa
proses-proses mental dapat lebih terkontrol secarasadar.
Salah satu cara bermeditasi pikiran bagi bayi, balita dan pra sekolah adalah
Lifestyle Therapies (Development Care In Neonatology) Dalam TerapiSuara Dan Musik
Pada hakekatnya, musik adalah produk pikiran. Maka elemen vibrasi (fisika dan kosmos)
dalam bentuk frekuensi, amplitude dan durasi belum menjadi musik bagi manusia sampai
semua itu ditransformasi secara neurologis dan diinterpretasikan melalui otak menjadi:
pitch (nada atau harmoni), timbre (warna suara), dinamika (keras-lembut) dan tempo
(cepat-lambat).
4
Beberapa manfaat meditasi bagi anak- anak yaitu:

a. Meningkatkan focus Anak-anak zaman sekarang tertarik menghabiskan banyak waktu


dengan gadget, media social dan teknologi lain dari pada sebelumnya.
Tunuttanmodernisasi semakin menentang untuk berfikir dan merespon lebih cepat
daripada sebelumnya, dan ini juga berlaku untuk anak-anak. stimulasikonstan, video
game dan tugas sekolah menuntut mereka melakukan banyak tugas dan melompat dari
satu pikiran ke pikiran lain.
b. Meningkatkan citra diri (self-estrem) dan cinta diri (self-love) Meditasi memberikan
akses ke perasaan stabilitas dan keamanan batinyang lebih besar, sebagai latihan
untuk menenangkan pikiran.
c. Meredakan stress, Stress dapat mulai berdampak pada anak-anak usia yang sangat
mudadan situasi yang menekan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan, seperti
tuntutan tugas sekolah, persaningan dan harus melakukan segala sesuatu dengan
benar dan baik, memain kan dampak besar pada kemampuan anak-anak untuk
bersantai. Meditasi membantu anak untuk menfokuskan energy dan mengurangi
ketegangan.
d. Pengembangan emosi yang sehat dengan mengajarkan meditasi kepada anak-anak
kita dapat membantu mereka sadar akan keadaan alami ini dan kemudian membantu
mereka mengatasi emosi negative yang bersifat obstruktif.

2.4 Aromaterapi
Salah satu terapi komplementer yaitu Lifestyle Therapies (Development Care In
Neonatology) Dalam Aromatherapy, Aromaterapi adalah terapi atau pengobatan dengan
bau-bauan yang berasal dari tumbuh tumbuhan, bunga, pohon yang berbau harum dan
enak. Minyak astiri digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan, sering digabungkan untuk menenangkan sentuhan penyembuhan dengan
sifat terapeutik dari minyak astiri.
Aromaterapi juga dapat didefinisikan sebagai penggunaan terkendali esensial
tanaman untuk tujuan terapeutik. Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau
penyerapanminyak esensial memicu perubahan dalam system limbic, bagian dari
otakyang berhubungan dengan memori dan emosi. Hal ini dapat merangsangrespon
5
fisiologis saraf, endokrin atau system kekebalan tubuh, yang mempengaruhi denyut
jantung, tekanan darah, pernafasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai
hormon di seluruh tubuh menjadikan ketenangan atau merangsang system saraf, serta
mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon. Menghirup minyak esensial
dapat meredakan gejala pernafasan, sedangkan aplikasi lokal minyak yang diencerkan
dapat membantu untuk kondisi tertentu. P ijat dikombinasikan dengan minyak esensial
memberikan relaksasi, serta bantuan dari rasa nyeri, kekuatan otot dan kejang. Beberapa
minyak esensial yang diterapkan pada kulit dapat menjadi anti mikroba, antiseptic, anti
jamur atau anti inflamasi.

2.5 Pemijatan
Pijat memiliki efek pada hormone stres, menyebabkan bayi dan anak menjadi
lebih tenang penuh perhatian dan kolaboratif, pijat dapat menghilangkan tekanan utama,
mengembalikan keseimbangan tubuh, dan memperbaiki kualitas tidur. Massage adalah
terapi sentuh tertua dan yang paling populer yang dikenal manusia. Massage meliputi
seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan sejak berabad–abad
silam.
Pijat merupakan stimulasi taktilyang memberikan efek biokimia dan efek fisiologi
pada berbagai organ tubuh. Pijat yang dilakukan oleh orang tua secara benar dan teratur
pada bayi di duga memiliki berbagai keuntungan dalam proses tumbuh kembang bayi,
salah satunya meningkatkan hubungan emosional antara orang tua dan bayi serta diduga
dapat meningkatkan berat badan bayi. Salah satu cara memberikan pijatan aman pada
bayi adalah melakukanya secara teratur, pijatan pada bayi dapat menstimulasi system
saraf dan otak yang sedang berkembang, serta memori dari sentuhan positif itu dapat
secarapermanen tercetak dalam sel-sel tubuh. P ijat meningkatkan rasa nyaman pada bayi
dan membuatnya terhindar dari kolik.

2.6 Manfaat terapi komplementer bagi bayi dan balita


a. Membuat bayi lebih rileks
b. Membuat bayi tidur lebih lelap
c. Menurunkan risiko terjadinya kolik dan kembung
6
d. Meningkatkan kepadatan tulang dan mengoptimalkan proses pencernaan
e. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan
f. Meningkatkan kenaikan berat badan bayi
g. Belajar untuk mengekpresikan emosi dengan cara yang sehat
h. Meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri dan keterampilan social

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terapi komplementer adalah pengobatan non konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara Singapura. Di Indonesia
sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang
dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan
secara turun-temurun pada suatu negara. Terapi komplementer adalah cara
penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada
pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan
medis yang konvensional.

3.2 Saran
Makalah ini dijadikan panduan untuk belajar para mahasiswa dan di
ambil dari sumber-sumber yang ada atau terdahulu. Para penulis menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, dan perlu adanya perbaikan.
Maka dari itu, bagi para pembaca diharapkan untuk menambahkan maupun
memberikan tanggapan kepada makalah ini. Dan penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat dan menjadi panduan dalam belajar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Rizki, L. K. (2017). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Motorik


Pada Bayi Usia 8–28 Hari. Mikia: Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan
Anak (Maternal and Neonatal Health Journal)

Krisna, A., Setiawan. (2002). Ilmu Medis dan Meditasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai