Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATA KULIAH

PERAWATAN KOMPLEMENTER
TERAPI KOMPLEMENTER DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN :
BIOLOGICALLY BASED THERAPY

Dosen Pengampu :
Fidiana Kurniawati, S.Kep., Ns., M.Kep
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh:
Inka Regita Marina (01.1.19.00858)
Oktaviany Melliyana Puspitasari (01.1.19.00867)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang tela memberikan berkat
kasih karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Terapi Komplementer Dalam Praktek Keperawatan : Biologically
Based Therapy ini tepat waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Srinalesti Mahanani, S.Kep., Ns., M.Kep dan Ibu Fidiana Kurniawati, S.Kep., Ns.,
M.Kep pada mata kuliah Perawatan Komplementer. selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Biologically Based Therapy dalam
Mata Kuliah Perawatan Komplementer bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 12 Maret 2021


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................2
C. Manfaat................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................3
A. Definisi Terapi Komplementer............................................................3
B. Jenis-jenis Terapi Komplementer........................................................3
C. Definisi Terapi Biologis......................................................................4
D. Tipe Terapi secara Biologis.................................................................5
E. Manfaat Terapi Biologis......................................................................5
F. Terapi Biologis yang Ada di Indonesia...............................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terapi komplementer adalah bidang ilmu kesehatan yang bertujuan
untuk menangani berbagai penyakit dengan teknik tradisional, yang juga
dikenal sebagai pengobatan alternatif. Terapi komplementer tidak dilakukan
dengan tindakan bedah dan obat komersial yang diproduksi secara masal,
namun biasanya menggunakan berbagai jenis terapi dan obat herbal.
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pendukung kepada pengobatan medis
yang konvensional.
Menurut WHO, pengobatan komplementer adalah pengobatan non
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Jumlah klien yang mencari pengobatan non konvensional terus
meningkat, hal ini disebabkan oleh :
 Persepsi bahwa pengobatan yang berikan oleh profesi medis tidak
memberikan kesembuhan dari berbagai penyakit yang banyak
ditemukan.
 Meningkatnya ketertarikan klien untuk menjadi lebih tahu tentang
kesehatan dan kebutuhan berperan lebih aktif dalam pengobatan mereka.
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dan inilah yang mendasari
mengapa seseorang yang sedang dilanda stres tidak perlu sendirian. Dengan
mengikuti terapi biologis adalah merupakan salah satu alternatif
pengobatannya. Sesuai dengan namanya, sistem terapi psikologis ini
dilakukan dengan sekelompok orang dalam satu sesi, bukan satu per satu.
Selain itu, terapi ini bisa membantu kita mengembangkan kemampuan
berinteraksi dengan orang lain. Kelompok kecil ini bisa menjadi gambaran
masyarakat secara umum dan belajar bersosialisasi dengan anggota
kelompok tersebut, bisa membantu kita membangun hubungan di luar
kelompok. Selain itu, anggota kelompok yang mempunyai masalah sama

1
juga bisa saling mendukung, bahkan mungkin bisa menawarkan saran
berkaitan dengan masalah yang kita alami.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan membahas lebih jauh lagi
mengenai terapi kelompok baik itu indikasi maupun pelaksananya.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1) Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Perawatan Komplementer
2) Untuk mengetahui tentang Tipe Terapi Komplementer secara biologis
3) Untuk mengetahui manfaat dari terapi biologis
4) Terapi biologis seperti apa yang ada di Indonesia

C. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini bagi penulis adalah sebagai sumber untuk
menambah wawasan dalam mempelajari tentang kesehatan terlebih dalam
perawatan komplementer sehingga dapat diterapkan dalam praktik
keperawatan kedepannya.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Terapi Komplementer


Terapi komplementer adalah terapi tambahan diluar terapi utama (medis)
dan berfungsi sebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala,
meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan
pasien secara keseluruhan.
Menurut WHO, terapi komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan.
Terapi alternatif adalah terapi pengganti dari terapi utama/medis dan
pasien tidak menjalani terapi medis.
Terapi tradisional pengobatan yang digunakan secara turun temurun dari
zaman dahulu pada suatu negara, contoh jamu di Indonesia.
Terapi yang berdasarkan biologis, atau menggunakan zat alami atau
menggunakan zat-zat yang ditemukan di alam, seperti preparat yang berasal
dari macam-macam zat alam, diet khusus, pengobatan orthomolekular
(nutrisi dan suplemen makanan), pengobatan herbal, dan termasuk terapi
biologi individu (seperti menggunakan tulang rawan ikan hiu untuk
mengobati kanker dan glukosamina untuk mengobati ostheoarthritis dan
terapi chelation).
Terapi biologis ini penting untuk dipelajari, mengingat Indonesia
merupakan negara yang sangat luas dan kaya dengan flora dan fauna.
Alamnya penuh dengan bahan obat-obatan, baik berupa tumbuhan maupun
hewan.
Dilihat dari aspek budaya, Indonesia juga merupakan negara yang
penduduknya selama berabad-abad telah mempraktikan pengobatan herbal
tradisional, yaitu dikenal dengan istilah “jamu”

B. Jenis-Jenis Terapi Komplementer


Menurut National Center for Complementary/Alternative Medicine
(NCCAM) :

3
1. Alternative medical systems, seperti obat tradisional chinese, ayurvedic,
akupuntur
2. Manipulative and body-based practice (terapi manipulatif dan berbasis
tubuh), contohnya pijat, refleksi
3. Energy therapies (terapi energi) seperti terapi polaritas, terapi medan
magnet
4. Mind-body technicques (terapi pikiran, tubuh) contohnya meditasi,
visualisasi
5. Biological-based practice (terapi berbasis biologi) seperti herbal,
vitamin, mineral, dan suplemen lain

C. Definisi Biologically Based Practice (Terapi Biologis)


Biologically Based Practice atau terapi biologis merupakan salah satu
kategori utama dari terapi komplementer dan alternatif. Secara umum
Biologically based practice adalah penggunaan bahan-bahan yang berasal
dari alam untuk mempengaruhi proses fisiologis tubuh dan meningkatkan
kesehatan.
Menurut Cancer Council Biologically Based Practice merupakan
penggunaan makanan, obat-obatan, dan suplemen untuk mempengaruhi
fungsi tubuh. Menurut National Institutes of Health (NIH) terapi biologis
melibatkan terapi untuk melengkapi diet normal seseorang dengan
pemberian ekstrak tambahan, nutrien, tanaman herbal, dan atau makanan
tertentu. Terapi biologis lebih sering digunakan sebagai terapi
komplementer. Terapi biologi berdasarkan pemberian suplemen seperti
tumbuh-tumbuhan, vitamin, mineral, asam lemak, protein, dan probiotik
(bakteri hidup yang sering ditemui pada biji-bijian, yogurt) dan makanan
fungsional.
Penggunaan paling umum terapi biologis adalah untuk obesitas,
meningkatkan pembentukan otot dan kinerja, meningkatkan kesehatan secara
menyeluruh dan kesejahteraan, mengobati dan mencegah penyakit
(contohnya flu dan demam), dan mengurangi depresi.

4
D. Tipe Terapi Secara Biologi
1. Terapi Kartilago hiu untuk pengobatan kanker, glucosamine untuk
osteoarthritis), diet therapies (pritkin, omishatki, tinggi serat,
makrobiotik), herbalism, orthomolecular medicine, and chelation
therapy. Kandungan : proteoglycan & glycoprotein (molekul besar
dengan protein & carbohydrate), sama dengan protein & garam
kalsium. Protein tersebut menghentikan angiogenesis sel kanker.
2. Intervensi farmakologi/biologis/instrumental (kartilago ozon, cone
therapy, sengatan lebah, elektrodiasnostik, iridologi)
a. Terapi lebah dimulai di daratan Tiongkok dan Timur Tengah,
khususnya Mesir. Terapi ini merupakan modifikasi akupunktur yang
disebut dengan bee acupuncture. Pada September 1993, WHO
mengakui Apitherapy digunakan sebagai alternatif pengobatan.
Lebah yang digunakan jenis Apis Mellyfera. Terapi ini dikenal
dengan nama Terapi sengatan lebah (bee venom therapy-BVT).
b. Iridologi adalah suatu metode kedokteran yang menyatakan bahwa
tiap bagian pada tubuh dapat direpresentasikan dengan wilayah
yang terdapat pada iris mata (bagian yang berwarna pada pupil)
Mengungkapkan peradangan (inflamasi), penimbunan toksin dalam
jaringan, bendungan kelenjar (congestion), di mana lokasinya (pada
organ mana), dan seberapa tingkat keparahan kondisinya (akut, subakut,
kronis dan degeneratif).
Pencetus Iridologi merupakan fisikawan Hungaria, Ignatz von
Peczely. Dengan mengamati iris mata, kondisi tubuh seseorang dapat
diketahui, seperti statusnya yang lemah atau kuat, tingkat kesehatan
serta peralihan menuju keparahan atau proses penyembuhan.

E. Manfaat Terapi Biologi


Manfaat terapi biologi antara lain :
1. Membunuh sel kanker
2. Mengganggu atau mengontrol proses yang memungkinkan tumbuh
kanker.

5
3. Mengganggu pola pertumbuhan sel kanker
4. Menghentikan proses pembentukan sel kanker dari sel normal
5. Meningkatkan kemampuan tubuh untuk memperbaiki atau mengganti
sel-sel normal yang rusak atau hancur
6. mencegah sel kanker menyebar
7. meningkatkan kerentanan sel kanker untuk hancur oleh sistem kekebalan
tubuh
8. Meningkatkan aktivitas sel T, sel-sel pembunuh alami dan makrofag,
mempromosikan pembunuhan sel kanker.

F. Terapi Biologi yang Ada di Indonesia


1. Aromaterapi
a. Definisi
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma
berarti bau harum atau bau-bauan dan terapi berarti pengobatan.
Sehingga aromaterapi adalah salah satu pengobatan penyakit
dengan menggunakan bau-bauan yang umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih, dan enak yang disebut
minyak atsiri.
Aromaterapi adalah istilah modern untuk praktik yang sudah
dilakukan ribuan tahun lalu, seperti yang dilakukan orang Mesir
kuno. Sejarah Aromaterapi dapat kita telusuri kembali lebih dari
3.500 tahun sebelum masehi, ketika wewangian untuk pertama kali
dicatat dalam sejarah peradaban manusia.
Aromaterapi adalah salah satu jenis pengobatan altrernatif yang
menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap dikenal
dengan minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari
tumbuhan yang bertujuan untuk mempengaruhi suasana hati, atau
kesehatan seseorang yang sering digabungkan dengan praktik
pengobatan alternatif dan kepercayaan kebatinan.
Minyak esensial ini di dapat dari destilasi atau proses
penyulingan untuk mendapatkan zat kimia yang diinginkan.

6
b. Tujuan aromaterapi adalah :
1) Mempengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang sehingga
dapat meningkatkan penyembuhan dari pasien
2) Mempengaruhi pemikiran pasien melalui indra penciuman
sehingga mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan semangat
pasien.
c. Manfaat Aromaterapi
1) Merangsang sistem imunisasi
2) Memberikan kesan positif dari segi jasmani, fikiran dan
kerohaniaan.
3) Melegakan otot-otot melalui urutan dan emosi, dengan
menyenangkan hati dan perasaan.
4) Meningkat dan menguatkan proses penyembuhan
5) Meningkatkan semangat. Mampu melegakan perasaan rendah
diri, putus asa, kesedihan, histeria, kebimbangan, masalah
tidurdan masalah memori.
d. Jenis-jenis aromaterapi
1) Top Notes
Kadang-kadang disebut juga head notes atau peaks, dan
berasal dari bagian bunga, buah, dan biji, merupakan minyak
esensial dengan daya kerja tinggi, mudah menguap, bekerja
tidak melebihi 30 menit, dan sangat baik dipakai untuk
mengatasi gangguan stres atau depresi : basil, bergamot,
grapefruit, kayu putih, peppermint, sereh, limau, mandarin,
tangerine, lemon.
2) Middle Notes
Disebut juga bouquets, heart notes, atau modifier, yang
berasal dari daun, mempunyai daya kerja yang lebih lembut,
bekerja dalam beberapa menit sampai 3 jam, dan baik untuk
mengobati gangguan keseimbangan tubuh : chamomile, clary
sage, cypress, adas, geranium, hyssop, juniper, kenanga, lada
hitam, lavender, marjoram, mawar, petitgrain, pinus, rosemary,

7
timi (thyme)
3) Base/Deep Notes
Berasal dari akar, kulit, dan kayu tanaman, bekerja lambat
tetapi mempunyai pengaruh yang lebih dalam dan lebih lama,
sangat baik digunakan sebagai campuran pada penggunaan top
notes sehingga kadar minyak esensial top notes bisa bertahan
lebih lama. Karena daya tahannya yang lama, jenis ini sangat
baik digunakan pada upaya relaksasi : benzoin, cedarwood,
kemenyan, nilam, rose absolute, cendana, melati, spikenard,
myrrh, dan akarwangi.
e. Khasiat dari Setiap Aromaterapi
1) Sandalwood (Cendana)
a) Berkhasiat untuk menghilangkan rasa emas,
menyembuhkan infeksi saluran kencing dan kelamin.
b) Membantu mengatasi insomnia
c) Meningkatkan ketenangan
2) Pappermint
a) Berkhasiat membasmi bakteri, virus, dan parasit yang
bersarang di dalam sistem pencernaan
b) Melancarkan penyumbatan sinus dan paru-paru
c) Menyembuhkan gatal-gatal di lulit dan kurap
d) Menyembuhkan sakit kepala
e) Mengurangi mual dan gas pada perut
f) Menghaluskan dan menyegarkan kulit
3) Lavender
a) Mampu melawan serangan nyamuk
b) Meningkatkan ketenangan
c) Menyeimbangkan / menstabilkan pikiran
d) Memberikan rasa nyaman
e) Mengurangi Stress
f) Stimulus dan ekpektoran
4) Green Tea

8
a) Menyeimbangkan fungsi sel tubuh
b) Memperbaiki sistem peredaran darah
c) Membantu menguraikan lemak dan menurunkan kolesterol
d) Melambatkan proses penuaan
e) Melancarkan sistem penernaan dan urin
f) Memperbaiki konsentrasi
g) Mengatasi tekanan darah tinggi
5) Jasmine
a) Memberikan kesan menyejukkan
b) Meningkatkan keseimbangan tubuh
c) Meningkatkan fikiran positif
d) Meningkatkan gairah seksual
e) Meningkatkan kepekaan
f) Meningkatkan rasa bahagia
g) Baik untuk kesuburan wanita, mengurangi sakit saat
menstruasi, mengobati impotensi
6) Rose
a) Menstabilkan hormon dalam tubuh
b) Membuang tenaga yang tersumbat dalam tubuh
c) Pembangkit rasa cinta
7) Rosemary
a) Salah satu rempah-rempah yang banyak digunakan di
masakan italia
b) Melancarkan sirkulasi pembulih darah
c) Menurunkan kekakuan pada otot
d) Mencegah kekeringan an kulit kusam pada kulit
e) Meningkatkan kesegaran fisik
8) Lemon
a) Kaya akan vitamin
b) Sebagai pembersih dan tonik
c) Penurun panas
d) Meningkatkan sistem imun tubuh

9
e) Antioksidan
f) Antisepti
g) Penvegah hipertensi
h) Menurunkan kemarahan
9) Orange
a) Sebagai tonik, diuretik
b) Pembersih untuk saluran pencernaan
c) Berkhasiat untuk lulit yang berminyak
d) Menurunkan marah, stress dan cemas
e) Merangsang mood dan gairah seksual
f) Baik untuk jantung
10) Minyak Layu Putih
a) Mengurangi gejala gangguan pernafasan
b) Sebagai antivirus dan diuretik
c) Menghangatkan dan mendinginkan melalui kompres pada
arthritis
d) Mengurangi nyeri otot
11) Tea Tree
a) Sebagai tonik kekebalan tubuh untuk megobati infeksi paru
b) Baik untuk saluran reproduksi
c) Melindungi kulit dari radiasi akibat pengobatan kanker
12) Ylang-Ylang
a) Menurunkan kemarahan, cemas dan depresi
b) Mengurangi insomnia
c) Antisepti
d) Antijamur
e) Tonik pada rambut
f) Pembangkit rasa cinta

2. Terapi Herbal
Terapi herbal medik, yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan
alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan penelitian

10
maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal yang telah
melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik terhadap
keamanan maupun efektifitasnya. Terapi bersifat organik/alami
misalnya bawang putih, daun salam, kunyit, lavender, jahe, dll.
Terapi dengan menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Sumber daya manusia harus tenaga dokter dan atau dokter gigi
yang sudah memiliki kompetensi.
b. Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam
bentuk sediaan farmasi.
c. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus
telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus – menerus.
Keputusan Menkes RI No 1076/Menkes/SK/VII/2003 mengatur
tentang penyelenggaraan Pengobatan Tradisional. Di dalam peraturan
tersebut diuraikan cara- cara mendapatkan izin praktek pengobatan
tradisional beserta syarat- syaratnya. Khusus untuk obat herbal,
pemerintah mengeluarkan Keputusan Menkes RI Nomor 121 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Medik Herbal.

3. Hidroterapi
Hidroterapi adalah teknik/cara perawatan tubuh dengan
menggunakan bantuan air (hangat, panas, dingin, uap air, air es) baik
diam maupun bergerak (berupa arus/semburan air yang ditimbulkan
secara elektronik/alamiah) dapat memberikan efek pijatan dan stimulasi
jaringan kulit dan otot dengan berbagai keuntungan, antara lain:
melancarkan sirkulasi di seluruh tubuh melalui efek tekanan hidrostatik
pada pembuluh darah dan limfe, relaksasi otot, merangsang
pembuangan sampah metabolik/racun (toxin) dari dalam sel ke aliran
darah dan melalui kulit, mengurangi ketegangan saraf, serta
memberikan relaksasi dan istirahat.

11
Hidroterapi akan memberi manfaat yang optimal jika suhu air
diganti-ganti tanpa memicu munculnya perlindungan dan pertahanan
tubuh yang bersifat negatif. Untuk terapi SPA (Solus Per Aqua) atau
dalam bahasa Indonesia sering diartikan sebagai terapi Sehat Pakai Air,
diatur dalam Permenkes RI No.1205/Menkes/Per/X/2004 tentang
pedoman persyaratan kesehatan pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).
Manfaat hidroterapi antara lain : menggunakan dan merelaksasikan
otot, memperbaiki pola jalan dan postur tubuh, mengurangi nyeri,
bengkak, kaku otot dan sendi, meningkatkan fungsi jantung, sirkulasi
darah dan pernafasan, meningkatkan kemampuan fungsional dan
kualitas hidup, memperbaiki keseimbangan dan koordinasi,
memperbaiki lingkup gerak sendi, stroke, nyeri sendi lutut dan penyakit
rematik, scoliosis, gangguan perkembangan anak, paska cedera kepala
dan tulang belakang, paska cedera olah raga, paska operasi patah
tulang, paska melahirkan. Beberapa model terapi air, antara lain: mandi
Kneipp, sauna dan uap, jacuzzi dan rendam air panas, irigasi kolon,
berjalan di pantai, watsu, berenang bersama lumba-lumba, mandi
rendam, dan mandi siram air dingin.

4. Konseling Nutrisi
Konseling nutrisi/gizi adalah suatu proses komunikasi
interpersonal/dua arah antara konselor dan klien untuk membantu klien
mengenali, mengatasi dan membuat keputusan yang benar dalam
mengatasi masalah gizi yang dihadapi.
Tujuan konseling gizi adalah menyelenggarakan pendidikan gizi
melalui pendekatan konseling adalah terjadinya pemecahan masalah
yang dihadapi oleh seseorang yang akan diatasi sendiri sesuai dengan
keputusan yang telah diambilnya setelah melalui konseling yang
diberikan oleh tenaga gizi.
Jenis-jenis nutrisi yang dapat digunakan untuk terapi biologis antara
lain :
a. Mineral

12
Mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk proses
metabolisme. Mineral dibagi dalam 2 kelompok yaitu mineral mikro
(boron, kromium, kobalt, copper, flourida, iodin, besi, mangan,
molybdenum, selenium, silikon, vanadium, seng) dan mineral
makro (kalsium, fosfor, kalium, natrium klorida, magnesium,
sulfur).
1) Kalsium
Membantu pembentukan gigi dan tulang, pembekuan
darah pada luka, dan mempertahankan kesehatan fungsi saraf
dan otot. Dosis RDA 1000 mg sehari.
2) Magnesium
Menjaga kesehatan jantung. Dosis 400 mg sehari.
3) Fosfor
Menjaga kondisi tulang dari kehilangan kalsium,
membentuk otot, dan membantu sintesa hormon testosteron.
Dosis RDA 2 – 5 mg sehari.
4) Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin dalam sel darah
merah dan mencegah anemia. Dosis RDA 18 mg sehari.
5) Kalium
Mempertahankan keseimbangan garam dan air dalam
tubuh dan kesehatan fungsi saraf dan otot. Dosis RDA 800 mg
sehari.

b. Asam Lemak (omega-3)


Lemak yang terdapat pada makanan terdiri dari beberapa jenis
asam lemak yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
Saat ini banyak diteliti tentang asam lemak tidak jenuh omega-3
yang banyak terdapat dalam minyak ikan. Manfaat omega-3 antara
lain dapat menurunkan kadar lemak darah (kolesterol dan
trigliserida) dan dapat mencegah pembekuan darah yang disebabkan
pembekuan butir-butir pembekuan darah (trombosit) yang

13
merupakan hal yang penting dalam mencegah terjadinya
penyumbatan pada pembuluh darah arteri.

c. Asam Amino
Asam amino dapat didefinisikan sebagai kumpulan besar satuan
organik, yang mewakili produk akhir dari mata rantai protein.
Pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi semuanya bergantung
pada protein, dan protein sangat bergantung pada tersedianya asam
amino.

d. Probiotik dan Prebiotik


Prebiotik adalah suatu unsur makanan yang non-digestible, yang
mempunyai pengaruh menguntungkan bagi hospes oleh secara
selektif menstimulasi pertumbuhan dan/atau aktivitas metabolic dari
satu atau sejumlah terbatas bakteri dalam kolon, sehingga
memperbaiki kesehatan hospes. Sedangkan pada manusia,
Lactobacillus (L. acidophilus, L. casei, L. delbruekii, subsp,
bulgaricus, L. johnsonii), umum digunakan sebagai probiotik.
Fungsi probiotik dan prebiotik adalah Probiotik mengusir
mikroorganisme jahat dari usus secara langsung dengan cara
mendominasi perebutan nutrisi di tempat itu. Prebiotik mengusir
dengan cara menciptakan kondisi keasaman tertentu yang tidak
disukai oleh mikroorganisme jahat.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi komplementer adalah terapi tambahan diluar terapi utama (medis)
dan berfungsi sebagai terapi pendukung untuk mengontrol gejala,
meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi terhadap penatalaksanaan
pasien secara keseluruhan.
Terapi tradisional pengobatan yang digunakan secara turun temurun dari
zaman dahulu pada suatu negara, contoh jamu di Indonesia.
Jenis-Jenis Terapi Komplementer antara lain : Alternative medical systems,
Manipulative and body-based practice, Energy therapies, Mind-body
technicques, Biological-based practice.
Biologically based practice atau terapi biologis merupakan salah satu kategori
utama dari terapi komplementer dan alternatif.
Penggunaan paling umum terapi biologis adalah untuk obesitas,
meningkatkan pembentukan otot dan kinerja, meningkatkan kesehatan secara
menyeluruh dan kesejahteraan, mengobati dan mencegah penyakit, dan
mengurangi depresi.
Tipe Terapi Secara Biologi, yaitu :Terapi Kartilago hiu, Intervensi
farmakologi/biologis/instrumental, yang meliputi terapi lebah dan iridologi
Terapi biologi ini dapat bermanfaat untuk membunuh ataupun
menghentikan proses pertumbuhan dan perkembangbiakas sel-sel kanker.
Terapi biologi yang ada di Indonesia diantaranya adalah biofeedback,
terapi herbal, hidroterapi, konseling nutrisi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Docdoc.2020. Apa itu Terapi Komplementer: Gambaran Umum dan Manfaat.


https://www.docdoc.com/id/info/specialty/pengobatan-alternatif (diakses 10
Maret 2021)
Ervita Ledy. 2021. Definisi Terapi Komplementer.
https://id.scribd.com/doc/312193413/Definisi-Terapi-Komplementer
(diakses 10 Maret 2021)
Arinata, A. dkk. 2011. Resume Keperawatan Komplementer. (online)
http://www.scribd.com/doc/87053238/keperawatan-komplementer
Fontaine, K.L. (2005). Complementary &alternative therapies for nursing
practice. 2th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Putro, A. dan Romli, L.Y. 2011. Terapi Bio Feedback. (online)
http://www.scribd.com/doc/79660815/Makalah-Biofeedback
NCCAM.2004.biologically Based Practices : An Overview

16

Anda mungkin juga menyukai