Anda di halaman 1dari 26

INOVASI KEBIDANAN KOMPLEMENTER

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan komplementer

Di susun oleh:

Fety nadhilla elfhara 1915250011

AKADEMI KEBIDANAN HELVETIA PEKANBARU TAHUN


2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah karena berkat nikmat dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sampai dengan selesai. Yang mana makalah ini berjudul
“Inovasi Kebidanan Komplementer ” makalah ini dimaksudkan untuk menjadi salah
satu syarat mata kuliah asuhan kebidanan Komplementer.
Dalam pembuatan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin
dengan segala kemampuan yang kami miliki. Tampa mengurangi penghargaan dan
penghormatan penulis kepada semua pihak yang telah berjasa dalam menyelesaikan
laporan ini,secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
talah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwasanya makalah ini juga masih banyak
kekurangannya, baik itu dalam sisi susunan maupun isinya. Saya mengharapkan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan untuk segala bantuannya yang
telah di berikan, saya mengucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 24 Juli 2022


i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... .i


Daftar Isi.............................................................................................................. .ii
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1
Bab II Pendahuluan .......................................................................................................
2.1 Mengenal Terapi Komplementer..........................................................................2
2.2 Praktik Kebidanan komplementer dalam aspek budaya.......................................3
2.3 praktik kebidanan komplementer dalam aspek legal............................................7
2.4 Peran bidan dalam praktik terapi komplementer..................................................9
2.5 Jenis dan kategori terapi.....................................................................................12
Bab III Penutup ...............................................................................................................
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................21
Daftar Pustaka............................................................................................................22
ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi alternatif komplementer merupakan kelompok dari sistem pengobatan,
praktik, perawatan dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari
pengobatan konvensional. Pemanfaatan dari terapi alternatif komplementer
frekuensinya meningkat dengan pesat didunia. Perkembangan frekuensi yang
meningkat sudah tercatat di Negara Afrika dan dengan kisaran populasi global
sebanyak 20% - 80% Umumnya masyarakat sekarang mulai berpindah memakai
pengobatan komplementer dibanding dengan pengobatan medis, sekalipun
pengobatan medis adalah pengobatan yang populer. Didukung dari data Kemenkes
tahun 2011 dengan pembuktikan 80% masyarakat Afrika memakai pengobatan
alternatif dan komplementer untuk perawatan kesehatan primer. Bahkan di Indonesia
sendiri terdapat 40% dari jumlah seluruh masyarakat dan 70% penduduk pedesaan di
Indonesia memakai pengobatan alternatif dan komplementer.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah Kosep Terapi Komplementer
dan Praktik Kebidanan.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini adalah untuk
mendeskripsikan adalah Kosep Terapi Komplementer dan Praktik Kebidanan.
1.4.Manfaat
Penulis dan pembaca diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan
pemahaman tentang Kosep Terapi Komplementer dan Praktik Kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Mengenal Terapi Komplementer
a. Definisi terapi komplementer
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan
dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini
dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan
ortodoks dalam pelayanan kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi
komplementer juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik.
Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara
menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal
dari negara yang bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan
termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun –temurun
pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan
sebagai pengobatan komplementer.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis Konvensional atau
sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan Medisyang
Konvensional.Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Kesehatan Dunia
pada tahun 2005, terdapat 75 –80% dari seluruh penduduk dunia pernah
menjalani pengobatan non-konvensional.

b. Sejarah Teori Komplementer

2
Terapi komplementer memiliki banyak sejarah tentang penyembuhan secara
tradisional dari banyak kebudayaan. Perawatan ala Cina dan Ayurweda kuno
termasuk didalamnya akupuntur, herbal, meditasi, dan pergerakan. Terapi
komplementer dikenal dengan terapi tradisonal yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah adalah penggunaan terapi tradisonal
kedalam pengobatan modern. Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya
dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
memengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu
untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi.
Pendapat lain menyebutkan terapi komplementer sebagai sebuah domain
luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas,
praktik dan ditandai dengan adanya teori dan keyakinan, dengan cara berbeda dari
sistem pelayanan kesehatan yang umum di masyarakat atau budaya yang ada.
Terapi komplementer termasuk didalamnya seluruh praktik dan ide yang
didefinisikan oleh pengguna sebagai pencegahan atau pengobatan penyakit atau
promosi kesehatan dan kesejahteraan. Fokus terapi memandang manusia sebagai
makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual). Terapi komplementer
adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan
untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan sebagai
single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.

2.2 Praktik Kebidanan komplementer dalam aspek budaya


a. Perbedaan terapi komplementer dan terapi alternative
Terapi alternatif adalah terapi di luar terapi konvensional. Sementara
komplementer berarti pelengkap bagi terapi konvensional yang ada dan telah
terbukti bermanfaat. Terapi alternatif (alternative therapies) meliputi intervensi
yang sama dengan terapi komplementer, tetapi sering kali menjadi pengobatan
primer yang mengganti pelayanan medis alopatik. Kedua terapi alternatif dan
komplementer bervariasi derajatnya di mana mereka cocok dengan pengobatan

3
alopatik.
b. Jenis-jenis terapi komplementer
a. System medis Alternatif
1) Akupuntur Suatu metode tradisional Cina yang menghasilkan
analgesia atau perubahan fungsi system tubuh dengan cara memasukan jarum
tipis sepanjang rangkaian garis atau jalur yang disebut meredian. Manipulasi
jarum langsung pada meridian energi akan mempengaruhi organ internal dalam
dengan pengalihan qi
2) Ayurveda System pengobatan tradisional Hindu yang
memkombinasikan obat herbal, obat pencahar dan minyak gosok.
3) Pengobatan Homeopatic System mengobatan medis yang didasari
pada teori bahwa penyakit tertentu dapat diobati dengan memberikan dosis
kecil substansi yang ada pada individu sehat akan menghasilkan gejala seperti
penyakit.
4) Pengobatan Naturopatik System pengobatan didasari pada makanan
alami, cahaya, kehangatan, pijatan air segar, olah raga teratur dan menghindari
pengobatan, mengenali kemampuan mnyembuhkan tubuh alami.
5) Pengobatan Tradisional Cina Kumpulan tehnik dan metode sistematik
termasuk akupuntur, pengobatan herbal, pijatan, akupreser, moxibustion
(menggunakan panas dari herbal yang dibakar), qigong (menyeimbangkan
aliran energi melalui gerakan tubuh).
b. Terapi Biologis
Menggunakan substansi alam seperti herbal, makanan dan vitamin.
1) Zona Progam diet yang memerlukan makanan berprotein, karbohidrat
dan lemak dengan perbandingan 30:40:30. Digunakan untuk
menyeimbangkan insulin dan hormone lain untuk kesehatan yang
optimal.
2) Diet Mikrobiotik Diutamakan diet vegetarian.
3) Pengobatan Ortomolekuler Meningkatkan nutrisi seperti vitamin c dan

4
bertakoren.
c. Menipulasi Dan Metode Didasari Tubuh
Didasari pada manipulasi dari atau penggerakan dari satu atau lebih bagian
tubuh.
1) Akupresur Tehnik terapetik mempergunakan tekanan digital dalam
cara tertentu pada titik yang dibuat pada tubuh untuk mengurangi rasa nyeri
menghasilkan analgesic atau mengatur fungsi tubuh.
2) Pengobatan Kiropratik System terapi yang melibatkan manipulasi
kolumna spinalis dan memasukan fisiotherapy dan terapi cliet.
3) Metode Feldenkrais Terapi alternatif yang didasarkan pada citra tubuh
yang baik melalui perbaikan pergerakan tubuh.
4) Tai chi Terapi alternatif yang menghubungkan pernafasan, pergerakan
dan meditasi untuk membersihkan, memperkuat dan sirkulasi energi dan
darah kehidupan yang penting.
5) Terapi Pijat Manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan atau
meremas untuk meningkatkan sirkulasi, memperbaiki sifat otot dan relaxsi.
6) Sentuhan Ringan Sentuhan pada klien dengan cara yang tepat dan halus
untuk membuat hubungan menunjukkan penerimaan dan memberikan
penghargaan.
d. Intervensi tubuh dan pikiran
Menggunakan berbagai tehnik yang di buat untuk meningkatkan kapasitas
pikiran untuk mempengaruhi tubuh.
1) Terapi Seni
Menggunakan seni untuk mendamaikan konflik emosional, meningkatkan
kewaspadaan diri dan mengungkapkan masalah yang tidak di katakan dan
didasari klien penyakit mereka.
2) Umpan balik biologis
Suatu proses yang memberikan individu dengan informasi visual dan suara
tentang fungsi fisiologis otonomi tubuh. e. Intervensi tubuh-pikiran

5
Menggunakan berbagai tehnik yng dibuat untuk meningkatkan kapasitas
pikiran guna mempengaruhi fungsi dan gejala tubuh.
1) Terapi Dansa
Sarana memperdalam dan memperkuat terapi karena merupakan ekspresi
langsung dari pikiran dan tubuh.
2) Terapi Pernafasan
Menggunakan segala jenis pola pernafasan untuk merelaxasi, memperkuat
atau membuka jalur emosional.
3) Imajinasi Terbimbing
Tehnik terapiutik untuk mengobati kondisi patologis dengan berkonsentrasi
pada imajinasi atau serangkaian gambar.
4) Meditasi Praktik
Ditujukan pada diri untuk merelaxasi tubuh dan menenangkan pikiran
menggunakan ritme pernafasan yang berfokus.
5) Terapi Musik
Menggunakan music untuk menunjukkan kebutuhan fisik, psikologis,
kogniti dan sosial individu yang menderita cacat dan peny.
6) Usaha Pemulihan (doa)
Berbagai tehnik yang menggunakan dalam banyak budaya yang
menggabungkan pelayanan, kesabaran, cinta atau empati dengan target
doa.
7) Psikoterapi Pengobatan kelainan mental dan emosional dengan tehnik
psikologi
8) Yoga Tehnik yang befokus pada susunan otot, postur, mekanisme
pernafasan dan kesadaran tubuh.
f. Terapi Energi Melibatkan penggunaan medan energi
1) Terapi Reiki
Terapi yang berasal dari praktik budha kuno di mana praktisi menempatkan
tangannya pada atau diatas bagian tubuh dan memindahkan keharmonisan

6
dan keseimbangan untuk mengobati gangguan kesehatan.
2) Sentuhan terapeutik
Pengobatan melibatkan pedoman keseimbangan energi atau praktisi dalam
suatu cara yang disengaja tidak semua pasien.
2.3 Praktik kebidanan komplementer dalam aspek legal
a. Dasar Hukum Pengobatan Komplementer
• Peraturan Menteri kesehatan RI nomor 1109 tahun 2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif pelayanan
kesehatan.
• Permenkes RI no 1186 / Menkes / per / XI / 1996 tentang pemanfaatan
akupuntur di sarana pelayanan kesehatan.
• Keputusan Menteri Kesehatan RI no 1076 / Menkes / SK / VII / 2003
tentang penyelenggaraan pengobatan tradisional.
• Keputusan Menteri Kesehatan RI no 121 tahun 2008 tentang standar
pelayanan Medik Herbal.
b. Dasar Hukum Jenis terapi komplementer
• Undang – undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, tambahan
lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
• Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
• Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun 2014 tentang Kesehatan
Tradisional
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di Bidang
Kesehatan Tradisional Masyarakat;
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 0584/Menkes/SK/VI/1995 Tentang

7
Sentra Pengembangan dan Penerapan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1186/Menkes/Per/XI/1996 tentang
Pemanfaatan Akupunktur di Sarana Pelayanan Kesehatan;
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1277/Menkes/SK/VIII/2003 tentang
Akupuntur;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan KomplementerAlternatif di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 544/Menkes/SK/VI/2008 Tentang
Standar Pelayanan Publik di Lingkungan Departemen Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan di Kabupaten/Kota; |Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) LKTM Tahun 2015-2019
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1076/Menkes/SK/VII/2008 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional;
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 003/Menkes/Per/I/2010 Tentang
Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan Kesehatan;
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor Kep. 143 / Men/ VII 2010 Tentang Penetapan Standar Kompetensi
Nasional Indonesia sektor Jasa Kesehatan dan Sosial Bidang jasa
pelayanan Kesehatan Tradisional Sub Bidang Pengobatan Tradisional
Ramuan menjadi Strandar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 261/MENKES/SK/IV/ 2009 Tentang Farmakope Herbal
Indonesia Edisi Pertama .
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
121/MENKES/SK/II/2008 Tentang Standar Pelayanan medic Herbal.

8
2.4 Peran Bidan dalam praktik terapi komplementer
a. Bidan dan terapi komplementer
1.Terapi pada ibu nifas

 Pijat oksitosin & mermaid)


Tujuannya: menghindari kelelahan fisik.Tambahan minyak pijat beraroma segar
dapat memberikan rasa rileks.
Manfaat pijat masa nifas:
1. Meningkatkan aliran darahdan oksigen ke otot,dan dapat meredkan
nyeri/pegal2 pada tubuh
2. Gerakan meremas,mengusap dan tekanan membnatu pengencangan bagian
perut dan membantu pemulihan
3. Membnatu pelepasan hormone endorphin
4. Membantu melepaskan hormone oksitosin yang meransang pengeluaran ASI.
5. Memperceapat pemeulihan SC dengan meningkatkan sirkulasi dan
meransang proses penyembuhan organ dalam.
6. Pemijatan dengan Almond dapat emmbnatu menyamrkan strechmarks
7.Meningkatkan daya than tubuhdan aliran limfe, mengurangi kram otot serta
mengatasi stress setelah melahirkan
 Aromaterapi Selama Masa Nifas

Penggunaan aromaterapi selama masa nifas bertujuan untuk mengurangi


kelelahan fisik dan juga depresi post partum.

 Herbal Selama Masa Nifas

Herbal umum yang direkomendasikanselama masa nifas:kunyit asam, bersa


kencur,jamu daun papaya, jahe,dan kayu manis.

2.Terapi Komplementer Dalam Menopause


Tanda menopause mulai terjadi sejak masa perimenopause. Tanda dan gejala
menopause yaitu:

9
• Sering BAK & ISK
• Sensasi rasa panas ( Hot Flashes)
• Insomnia
• Gairah seks menurun
• Vagina tersa kering dan nyeri saat berhubungan
• Lebih emosional

3.Terapi Komplementer dalam masa bayi, balita, anak Pra Sekolah


 Self hypnosis
Self hypnosis dapat membantu untuk mengelola gejala suasana hati, rasa sakit
dan gatal, kesulitan tidur, dan mual. Hipnosis adalah prosedur yang dilakukan
professional Kesehatan untuk mengjak anak mengalami perubhan dalam,
sensasi, persepsi, pemikiran, dan perilaku.Konteks hypnosis umumnya
ditetapkan dengan prosedur induksi.
 Meditasi Pikiran
Beberapa manfaat meditasi bagi anak-anak antara lain:
• Meningkatkan focus
• Meningkatkan citra diri dan cinta diri
• Meredakan stress
• Pengembangan emosi yang sehat
• Meningkatkan empati dan keterhubungan
 Aroma Terapi
• Chamomile bermanfaat bagi bayi yang sulit tidur, jika dicampur
dengan lavender dapat meredakan gejala kolik
• Dill adalam minyak yang menenngkan, antispamodik, yang membnatu
menenngkan gannguan pencernaan.
• Eucalyptus espektoran alami yang dapat emmbnatu hidung tersumbat.
• Lavendermemiliki efek menenngkan dan obat penenng yang baik, dan
dapat juga mengatsai gigitan serangga dan mengurangi rasa gatal, dan

10
gejala kolik.
• Jeruk mandarin memiliki efek mirip dengan lavender
• Tea Tree adalah antimikroba alami anti jamur, dan desinfektan.
 Pemijitan
Respon perilaku anakKetika dipijat bisa berbeda, namun secara umum
mereka akan merasa lebih bahagia dan dalam suasana hati yang lebih
baik.
4.Terapi Komplementer Dalam Masa Kehamilan
Akupunktur kehamilan aman aslakan dilakukan oleh terpais akupunktur atau
bidan yang mendapatkan pelatihan dan emmiliki sertifikat. Ahli kaupunktur
harus mengethaui dengan pasti titik saraf tertentu yang tidak boleh ditusuk
jarum karena bisa menimbulkan kontraksi rahim atau gangguan lain yang
membahayakan janin dan bumil. Beberpa manfaat akupunktur dalam masa
kehamilan
• Mengatasi morning sicknes
• Mengatasi kelelahan
• Meningkatkan kulaitas tidur
• Meredakan nyeri punggung
• Mengatasi Bayi sunsang
• Meredakan nyeri saat bersalin.
Herbal yang dianggap cukup aman pada kehamilan:
• Red Rsapberry Leaft( kaya xat besi, dan dapat memperkuat Rahim,
meningkatkan ASI,mnegurangi mual, meringankan sakit persalinan)
• Daun Papermint
• Jahe
• Sliperry Elm bark(meredakan mual nyeri ulu hati, dan iritasi vagina)
• Oats Straw (kaya klasium& magnesium)
5.Terapi Komplementer Dalam Masa Remaja(Masa Menstruasi)
Pengobatan yang dapat diberikan:

11
• Kunyit (curcuma longa): sifat antispasmodic dan antiinflamasinya dapat
mengurangi ras nyeri)
• Pepaya; Pepaya hijau mentah dianggap mmebrikan manfaat mengatur
aliran menstruasi karena membnatu mengkontraksi serat otot Rahim.
• Aloe Vera; mengobati ketidakteraturan menstruasi secara lami dengan
mengtaur produksi hormone.
• Jahe; bersifat mmengtaur siklus menstruasi dan keteraturannya 
Jinten;mengatsai emnstruasi yg tidak teratur.
• Kayu manis; mengatur siklus menstruasi dan menghilangkan kram perut.
2.5 Jenis dan kategori terapi
a. Terapi tradisional
1.Akupuntur
Akupuntur merupakan metode pengobatan kuno dari Cina. Metode
pengobatan akupuntur meliputi menusukkan jarum logam tipis pada kulit
pada titik-titik tertentu tubuh untuk mempengaruhi impuls saraf. Dengan
mengaktivasi titik spesifik, praktisi akupuntur mencoba untuk
menghilangkan hambatan pada aliran energi kehidupan seseorang, yang
disebut qi. Dalam pengobatan tradisional Cina, energi atau qi dipercaya
bersirkulasi di sekujur tubuh. Sirkulasi atau aliran qi yang baik
meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh.

 Beberapa studi menunjukkan bahwa akupuntur membantu


mencegah migrain dan mengatasi kondisi berikut:
 Sakit kepala tensi
 Sakit leher jangka panjang
 Merasa sakit atau sakit selama menjalani kemoterapi atau setelah
operasi
 Sakit punggung bagian bawah jangka panjang
2. Ayuwarda

12
Konsep dasar pengobatan Ayurveda adalah mengajak manusia
untuk hidup sehat melalui praktik khusus, menerapkan pola makan dan
gaya hidup sehat, serta melakukan terapi alami seperti menggunakan
obat-obatan herbal.
Pada prakteknya, praktisi Ayurveda akan bertanya seputar
kesehatan, pola makan, dan gaya hidup pasien terlebih dulu. Praktisi juga
akan melakukan diagnosis dengan memeriksa beberapa bagian tubuh
seperti kulit, mata, kuku, bibir, dan lidah. Dari situ, praktisi Ayurveda
akan mengetahui dosha yang dominan dalam tubuh pasien.
Praktik Ayurveda umumnya dijalani dengan beberapa metode,
misalnya meditasi, yoga, pola makan, perawatan tubuh, pijat,
aromaterapi, latihan pernapasan, diet vitamin dan mineral, perenggangan,
dan beberapa metode lain. Perawatan ini bertujuan untuk mengembalikan
keharmonisan dan menyeimbangkan dosha di dalam tubuh.
Jenis Energi dalam Ayurveda:
Dalam pengobatan Ayurveda, ketidakseimbangan pada ketiga dosha
dipercaya akan memicu kemunculan penyakit. Ketiga dosha tersebut
terdiri dari unsur di bawah ini:

 Pitta dosha (api dan air)


Energi ini mengelola beberapa hormon yang berhubungan dengan
nafsu makan, pencernaan, serta metabolisme tubuh. Kelelahan,
terlalu lama di bawah sinar matahari, atau mengonsumsi makanan
pedas ataupun asam, dipercaya dapat mengganggu keseimbangan
pitta dosha. Seseorang yang didominasi pitta dosha lebih berisiko
menderita penyakit Crohn, hipertensi, penyakit jantung, tekanan
emosi dan infeksi.
 Vata dosha (ruang dan udara)
Energi ini mengatur jalur pernapasan, aliran darah, fungsi jantung,
pikiran, serta kemampuan tubuh mengeluarkan racun dari usus.

13
Begadang, ketakutan, dan mengonsumsi seporsi makanan lain
terlalu cepat setelah makanan utama dapat mengganggu
keseimbangan elemen ini. Risiko penyakit jantung, asma,
kecemasan, gangguan sistem saraf, penyakit kulit dan rheumatoid
arthritis akan lebih besar jika tubuh didominasi vata dosha.
 Kapha dosha (bumi dan air)
Energi Kapha dosha berperan mengatur berat badan, pertumbuhan
otot, sistem kekebalan tubuh, serta kekuatan dan stabilitas tubuh.
Makan setelah perut kenyang, mengonsumsi terlalu banyak
makanan manis dan asin dapat menyebabkan gangguan pada dosha
ini.
3. Homoeopati
Homoeopati bertujuan untuk mengaktivasi kemampuan
penyembuhan tubuh dengan memberikan dosis rendah dari subtansi yang
diencerkan. Metode ini berdasarkan teori “Hukum Kemiripan”, bahwa
suatu penyakit dapat disembuhkan dengan sejumlah kecil dari substansi
yang menyebabkan gejala yang sama pada orang sehat. Makin kecil
jumlah bahan aktif dalam obat hematopatik, dikatakan bahwa makin besar
efek yang dihasilkan. Bahan aktif dalam obat hematopatik berasal dari
tumbuhan, mineral, dan hewan. Obat dapat berbentuk tablet untuk ditelan
atau diletakkan di bawah lidah, atau bisa juga berupa krim dan salep.
Homoeopati banyak digunakan untuk mengatasi.
 Alergi
 Asma
 Infeksi telinga
 Gangguan pencernaan
 Sakit kepala
 Gejala menopause
4. Neoropati

14
Neuropati adalah istilah yang digunakan untuk gejala gangguan atau
penyakit pada saraf di tubuh. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri,
kesemutan, kram otot, hingga susah buang air kecil. Penyebab neuropati
bisa beragam, mulai dari cedera hingga penyakit tertentu, seperti diabetes.
Gangguan ini juga bisa terjadi sejak lahir. Oleh sebab itu, pengobatan
untuk neuropati juga akan disesuaikan dengan penyebabnya.
Gejala neuropati tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang
terganggu. Neuropati sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu
 Mononeuropati (gangguan pada satu saraf)
 Mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area
yang berbeda)
 Polineuropati (gangguan pada banyak saraf)
5.Pengobatan Tradisional Cina
Pengobatan Tradisional Tionghoa percaya bahwa segala proses
dalam tubuh manusia berhubungan dan berinteraksi dengan lingkungan.
Oleh karena itu, penyakit disebabkan oleh ketidakharmonisan antara
lingkungan di dalam dan di luar tubuh seseorang. Gejala
ketidakseimbangan ini digunakan dalam pemahaman, pengobatan, dan
pencegahan penyakit. Teori yang digunakan dalam pengobatan
didasarkan pada beberapa acuan filsafat termasuk teori Yin-yang, lima
unsur (Wu-xing), sistem meridian tubuh manusia (Jing-luo), teori organ
Zang Fu, dan lainnya. Diagnosis dan penyembuhan dirujuk pada konsep
tersebut.
Terdapat empat macam metoe diagnosis pada pengobatan
tradisional Tionghoa: mengamati, mendengar dan menghidu, menanyakan
riwayat dan menyentuh .
Teknik diagnosis:
• Palpasi atau merasakan denyut nadi arteri rasialis pasien pada enam
posisi

15
• Mengamati keadaan lidah pasien
• Mengamati wajah pasien
• Menyentuh tubuh pasien, terutama bagian abdomen
• Mengamati suara pasien
• Mengamati permukaan telinga
• Mengamati pembuluh darah halus pada jalur telunjuk kanak-kanak
• Membandingkan kehangatan relatif atau suhu pada beberapa bagian
tubuh
• Mengamati bau badan pasien
• Menanyakan efek permasalahannya
• Pemeriksaan lain tanpa alat dan melukai pasien
Teknik perawatan
Dalam sejarahnya, terdapat delapan cara pengobatan:
1. Tui na - terapi pijat
2. Akupunktur
3. Obat herbal Tionghoa
4. Terapi makanan Tionghoa
5. Qigong dan latihan meditas - pernapasan lainnya
6. T'ai Chi Ch'uan dan seni bela diri Tionghoa lainnya
7. Feng shui
8. Astrologi Tionghoa

b. Terapi tubuh
1. Kiropraktik dan Osteopati
Kiropraktik adalah praktik medis komplementer yang mengobati
maslah dengan system muskoloskletal (otot,tulang, sendi, tulang rawan,
dan tendon), dengan focus utamanya adalah tulang belakang. Manipulasi
kiropraktik adalah penrapan tekanan pada tulang belkang pasien atau
bagian lain oleh ahli kiropraktik berkualifikasi atau kiropraktor.

16
Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa sakit dan memperbaiki fungsi
mekanis atau cara bergerak seseorang. Tindakan ini efektif untuk
beberapa kondisi seperti nyeri leher, nyeri punggung bawah, dan nyeri
dada.
Treatment lain yang biasanya ditawarkan adalah:
* Terapi panas dan dingin
* Stimulasi listrik
* Teknik relaksasi
* Latihan
* Konseling gaya hidup
* Suplmen makanan
Osteopati
Adalah terapi manual non invasif (tidak memerelukan sayatan) yang
bebas obat dengan tujuan meningkatkan Kesehatan diseluruh sitem tubuh
dengan memanipuslasi dan memperkuat kerangka muskuloskletal.
Manfaat osteopati:
 Radang Sendi
 Nyeri pd kaki, pergelangan kaki, pinggul, & lutut
 Nyeri punggung, nyeri leher, dan linu panggul
 Nyeri tangan bahu dan siku
 Sakit kepala
 Keseleo
 Gangguan postur tubuh karena kehamailan, cedera olahraga,
mengemudi, ketegangan akibat kerjaan atau maslah pencernaan
 Sakit Saraf
2.Terapi Pijat
Pijat telah dialakukan selama ribuan tahun. Saat ini ada begitu banyak
jenis terapi pijat dengan berbagai tekanan, gerakan, dan Teknik yang
berbeda-beda. Semua terapi melibatkan gerkan menekan,

17
menggosok, atau manipulasi otot dan jaringan lunak dengan tangan, jari,
kadang2 bahkan lengan bawah, siku, atau kaki.
Beberapa masalah Kesehatan yang mungkin mendapat manfaat dari
terapi pijat:  Sakit punggung,
 Sakit kepala
 Otsteoarthritis (terapi swedia)
 Kanker ( Pelngkap obtan konvensional untuk meningkatkan
relaksasi)
 Gangguan kecemasan(membantu meredakan
depresi dan kecemasan). Pijatan dapat menurunkan
kortisol hingga 50% serta meningkatkan kadar neurotransmitter
yang membantu mengurangi depresi.
3.Terapi Gerakan
Adalah jenis terpa\i yang menggunakan gerakan tubuh untuk membantu
pasien mencari integrasi emosional,kognitif, fisik dan sosial. Terapi ini
merupakan bentuk terapi serbaguna yang diciptakan atas gagasan bahwa
gerkan tubuh dan emosi saling berhubungan. EX; terpi gerkan timur
seperti yoga, Qi gong, dan taici.
Prinsip-prinsip Utama:
 Tubuh dan pikiran saling berhubungan
 Pergerkan dapat mengekspresikan aspek kepribadian
 Bagian dari hubungan terapetik dikomunikaiskan mellaui cara non
verbal
 Pergerkan dapat bersifat simbolis
 Improvisasai/eksperimen gerkan dapat memberikan cara2 untuk
mengobati masalah Kesehatan tertentu.
4.Taici
Latihan nya terdiri drai Latihan fisik yang lembut dan peregangan yang
penuh konsentrasi. Taichi ini terbukti mmapu mneingkatkan control

18
keseimbnagan, kebugaran, & fleksibilitas dan mengurangi risiko jatuh
pad lanjut usia. Selain itu taichi bisa menurangi rasa sakit dan gejala
depresi.
Ungkapan “tai chi ch’uan kemudian diterjemhakan menjadi keplan
terakhir tertinggi atau kepalan yang tak terbatas. Taici dianggap aman
untuk semua kalangan.
Beberapa penelitian menunjukkan bhwa taichi dapat membantu
penyembuhan sbb:  Gagal jantung kronisa
 Parkinson
 Diabetes
 Depresi
Ada 5 gaya taichi yaitu: chen style, yang style, Hao style, Wu style, sun
Style.

5.Yoga
Menggunakan Teknik pernafsan, gerakan dan meditasi untuk membantu
meningkatkan Kesehatan dan kebahagiaan. Bahasa sansekerta=
penyatuan……. artinya praktik pengembnagan spiritual untuk melatih
tubuh dan pikiran. Sehingga bermanfaat untuk mengurangi stress,
meningkatkan relaksasi, dan flekksibilitas.( secara umum ada 2 yaitu
manfaat fisik & mental) Jenis2 Yoga:
 Hatta yoga
 Vinyasa yoga
 Inyegar yoga
 Astanga yoga
 Bikram yoga
 Hot yoga
 Kundalini yoga

19
 Yin yoga
 Restroratif yoga

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan
Terapi komplementer merupakan pelengkap dalam
intervensikeperawatan. Setiap individu akan berusaha untuk mendapatkan
pelayanankesehatan sesuai keinginan dan kemampuan dirinya. Perawat
sebagaiprofessional kesehatan yang kompeten akan berusaha
mengembangkankemampuan terhadapi keilmuan yang menunjang dalam praktik
keperawatan,melakukan atau menggunakan sebagai hasil penelitian yang membahas
terapikomplementer.
Jenis terapi komplementer begitu banyak, penggunaannya dipilih sesuaidan
tidak bertentangan dengan pengobatan konfensional yang telahdigunakan
klien. Bidan perlu mengetahui tehnik yang ada, untuk dapatmempersiapkan klien
yang akan mendapatkan tindakan komplementer danmembantu memberikan
intervensi yang sesuai kebutuhannya.

20
Prinsip perlindungan dan keamanan serta kenyamanan tindakan untuk perawat
danklien harus diperhatikan, misalnya tindakan antiseptik, komunikasikan
terapi,tempat yang tenang dan nyaman sesuai kebutuhan serta mengikuti langkahyang
tepat sesuai tahapan intervensi dan dilakukan untuk melengkapitindakan
keperawatan dalam asuhan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

Nurgiwiati, E. 2018. Terapi Alternatif & Komplementer Dalam Bidang Keperawatan.


Bogor: In Media
Snyder, M.,Tracy,M.,Lindquist, R.2014. Complementary alternative therapies in
nursing. Newyork: Springer Publishing Company Inc.
Purwanto, B. 2013. Herbal dan keperawatan komplementer. Yogyakarta: Nusa
Medika
Putri, D.,Amalia, R.2019. Terapi Komplementer Konsep dan Aplikasi dalam
Keperawatan.Yogyakarta: Pustaka Baru
Dewi, S., Novika, A.G., Safety, H. 2020. Pemanfaatan Terapi Komplementer Pada
Asuhan Antenatal. Seminar Nasional UNRIYO.
Hayati, Fatihatul. 2021. Pendidikan Kesehatan tentang Terapi Komplementer dalam
Kehamilan. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK). 3 (2); 120-125. Doi :
10.36565/jak.v3i2.167
Ihca (Indonesia Holisticcare Association). 2014. Touch Training: Developing Mom,
Baby Massage And Spa. Semarang.

21
Suristyawati, Putri, Sang Ayu Made Yuliari, Ida Bagus Putra Suta. 2019. Meditasi
Untuk Mengatasi Kecemasan Pada Ibu Hamil. E-Jurnal Widya Kesehatan. 1
(2); 20-27.
Widaryanti, Rahayu. 2019. Terapi Komplementer Pelayanan Kebidanan Berdasarkan
Bukti Scientific dan Empiris. Yogyakarta: Deepublish.

22

Anda mungkin juga menyukai