TERAPI KOMPLEMENTER
PALOPO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadiraat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dengan tersusunnya makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di
dalamnya masih terdapat kekurangan dan kekeliruan serta masih jauh dari apa yang diharapkan.
Dalam penyelesaian makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu atas segala bantuan dan
sumbangsihnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya atas apa yang telah
diusahakan selama ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengobatan komplementer merupakan suatu fenomena yang muncul saat ini
diantara banyaknya fenomena-fenomena pengobatan non konvensional yang lain, seperti
pengobatan dengan ramuan atau terapi herbal, akupunktur, dan bekam. Definisi CAM
(Complementary and Alternative Madacine) suatu bentuk penyembuhan yang bersumber
pada berbagai system, modalitas dan praktek kesehatan yang didukung oleh teori dan
kepercayaan. Masyarakat luas saat ini mulai beralih dari pengobatan modern (Medis) ke
pengobatan komplementer, meskipun pemgobatan modern juga sangat popular
diperbincangkan di kalangan masyarakat, sebagai contoh banyak masyarakat yang
memilih mengobatkan keluarga mereka yang patah tulang ke pelayanan non medis
(sangkal putung) dari pada mengobatkan ke Rumah Sakit ahli tulang.
Sakit adalah suatu alasan yang paling umum untuk mencari pengobatan demi
memperoleh kesembuhan. Hal ini dibuktikan di salah satu Negara modern (Israel),
dimana dalam subuah penelitian tentang penggunaan klinik pengobatan komplementer
untuk pengobatan nyeri. Di negara tersebut ada 395% terlihat warga yang mengunjungi
klinik pengobatan komplementer, 69 pasien (46,6%) dengan nyeri punggung, nyeri lutut
(43,9%), dan 28 (32,4%) lainnya nyeri tungkai.
Menurut World Health Organization (WHO, 2003), Negara-negara di Afrika,
Asia, dan Amerika Latin menggunakan obat herbal sebagai pelengkap pengobatan primer
yang mereka terima. Bahkan di Afrika sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat
herbal untuk pengobatan primer (WHO, 2003). Bahkan (WHO) merekomendasikan
penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan, dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit
degenerative, dan kanker. WHO juga mendukung upayaupaya dalam peningkatan
keamanan dan khasiat dari obat tradisional.
Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2005, terdapat 75-80%
dari seluruh penduduk dunia pernah menjalani pengobatan non-konvensional. Beberapa
rumah sakit di Indonesia, pengobatan komplementer ini sudah mulai diterapkan sebagai
terapi penunjang atau sebagai terapi pengganti bagi pasien yang menolak pengobatan
konvensional. Terapi komplementer dapat dilakukan atas permintaan pasien sendiri
ataupun atas rujukan dokter. Diharapkan dengan penggabungan pengobatan konvensional
komplementer bisa didapatkan hasil terapi yang lebih baik.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi terapi komplementer ?
2. Apa saja klasifikasi terapi komplementer ?
3. Bagaimana peran tenaga kesehatan dalam terapi komplementer ?
4. Bagaimana pengaplikasian terapi komplementer ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Definisi terapi komplementer
2. Klasifikasi terapi komplementer
3. Peran tenaga kesehatan dalam terapi komplementer serta
4. Bagaimana pengaplikasian terapi komplementer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan melengkapi pengobatan medis
konvensional dan bersifat rasional yang tidak bertentangan dengan nilai dan hukum
kesehatan di Indonesia. Standar praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh
bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern. Terminologi ini dikenal sebagai terapi modalitas atau aktivitas yang
menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan kesehatan. Terapi komplementer
juga ada yang menyebutnya dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh
bentuk terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah
keharmonisan individu untuk mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan
fungsi.
B. Saran
Edukasi Kesehatan untuk mayarakat sangatlah penting untuk mencegah terjadinya
berbagai macam penyakit. Perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan
kemampuan serta pengetahuannya agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang
tepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://jki.ac.id/index.php/jki/article/download/200/311
http://eprints.ums.ac.id/24121/2/04._BAB_I.pdf
http://repository.umu.ac.id/bitstream/handle/123456789/5.%20BAB%201.pdf?
sequence=5&isAllowed=y