Anda di halaman 1dari 8

ANEMIA

NURLINDA
01.2018.014
DEFINISI

Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau


jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka
mengangkut oksigen dari paru-paru, dan
mengantarkannya ke seluruh baguan tubuh. Anemia atau
kurang darah adalah kondisi dimana jumlah sel darah
merah atau hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam
sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang berperan dalam
mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya
ke seluruh bagian tubuh.
ETIOLOGI

Penyebab umum dari anemia antara lain; kekurangan zat


besi, pendarahan usus, pendarahan, genetik, kekurangan
vitamin B12, kekurangan asam folat, gangguan sunsum
tulang.
secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena:
 Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada

penyakit gangguan sistem imun, talasemia.


 Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit

anemia aplastik, kekurangan nutrisi.


 Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohnya

akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi,


usler kronis dan trauma.
Tanda dan gejala anemia

 Sesak napas
 Kelopak Mata Pucat.  Denyut jantung tidak
 Sering Kelelahan teratur.
 Sering mual.  Wajah pucat
 Sakit kepala.  Rambut rontok
 Ujung jari pucat.  Menurunnya
kekebalan tubuh.
patofisologi

berdasarkan proses patofisiologi terjadinya anemia, dapat


di golongkan menjadi 3 kelompok:
 anemia akibat produksi sel darah merah yang

berkurang atau gagal


 Anemia akibat penghancuran sel darah merah

 Anemia akibat kehilangan darah


Manifestasi klinis

Makin cepat berkembangnya anemia, maka akan makin


berat gejala-gejalanya. Gejala gejalanya berkembang
progesif dan mungkin ditandai oleh remisi parsial spontan
aksarsebasi :
1. Secara bertahap menjadi lemah, cepat capai, dan pucat
2. Terjadi merah pada lidah, sakit,dan halus serta diare
ringan (anemia pernisiosa)
3. Kerusakan medulla spinalis mengakibatkan kekacauan
mental, lebuh sering parestesia dan kesulitan
mempertahankan keseimbangan; kehilangan rasa posisi
yang mantap.
Penatalaksanaan
 

menyingkirkan gejalah dan mengganti kehilangan darah


Farmakologi
 transfusi darah
 Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang
dapat menekan sistem imun
 Pemberian eritropoietin, hormon yg berperan pada
proses hematopoiesis.
 Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin
vitamin dan mineral lain yang di butuhkan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai