Anda di halaman 1dari 19

SKENARIO 1:

Seorang perempuan usia 27 tahun (Nn. Id) dibawa ke RSJ K setelah di rumah melempari rumah
tetangga dengan batu. Nn. Id mengatakan bahwa dia tersinggung dengan tetangganya itu karena
selalu menghinaibunya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya. Saat dikaji, pasien
tampak emosi,tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat dengan perawat. Beberapa saat
tampakberdiam diri lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar.

OUTLINE ASKEP JIWA

1. Pengkajian

FORM PENGKAJIAN KLIEN


Nama Mahasiswa : NURDIANTISA
NPM : 01.2018.013
Ruangan : Angrek
Tanggal Praktik : Minggu, 27 september 2020

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN _____Nn. Id_____ DENGAN ______________Keluarga____________
DI RUANG__________Angrek_____________ RS ______Sawerigading Palopo_____

A. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Nn. Id
2. Umur : 27 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status : Belum menikah
5. Agama : Islam
6. Alamat : Palopo
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : wiraswasta
9. Tanggal masuk : 27 september 2020
10. No. RM :-
11. Diagnosis medis : ODD (Oppositional Defiant Disorder)
12. penanggung jawab : Keluarga
13. Tanggal pengkajian : 27 september 2020
B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI
Melempari rumah tetangga dengan batu karena tersinggung dengan tetangganya yang
selalu menghinaibunya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa:
 Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
 Berhasil  Belum berhasil  Tidak berhasil
3. Trauma:
 Pernah  Tidak
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
 Aniaya fisik
 Aniaya seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam keluarga
 Tindakan kriminal
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:
 Ada  Tidak
Hubungan keluarga: ___________________________________________________
Gejala: ____________________________________________________________
Riwayat pengobatan: __________________________________________________

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD: 130/90 mmHg
2. RR: 30 x/menit
0
3. S: 37 C
4. TB: 155 cm
5. BB: 45 kg
6. Keluhan fisik:  Ya  Tidak
Yaitu: ________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (minimal 3 generasi ke atas)

Masalah Keperawatan:
___________________________________________________________________
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
b. Identitas diri
__________________________________________________________________
c. Peran
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
d. Ideal diri
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
e. Harga diri
__ klien merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitarnya__________________
Masalah Keperawatan:
__Harga diri rendah situasional b.d status keluarga_______________________
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat/yang berarti:
__Orang tua_________________________________________________________
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
___________________________________________________________________
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
___________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
4. Spiritual sebelum di RS
a. Nilai dan keyakinan:
___________________________________________________________________
b. Kegiatan Ibadah:
___________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoheren
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__koping tidak efektif________________________________________________
3. Aktivitas motorik
 Lesu
 Tegang
 Gelisah
 Agitasi
 Tic
 Grimace
 Tremor
 Kompulsif
Jelaskan:
__ _______________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
_ koping tidak efektif________________________________________________
4. Alam perasaan
 Sedih
 Takut
 Putus asa
 Khawatir
 Euphoria
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
7. Persepsi
Halusinasi:
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
8. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide terkait
 Pikiran magis
Waham:
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistik
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

9. Proses pikir
 Sirkumtansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

10. Tingkat kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

14. Daya tilik diri (insight)


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

G. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


Bantuan minimal Bantuan total
1. Makan 2x 
2. BAB/BAK 1x 
3. Mandi 2x 
4. Berpakaian/berhias 2x 
5. Penggunaan obat 3x 

Ya Tidak
6. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan  
Perawatan pendukung  
7. Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
8. Aktivitas di luar rumah
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  
9. Istirahat/tidur
 Tidur siang lama: ...........2......... s.d. ...........3 jam........
 Tidur malam lama: .........4........... s.d. ........5 jam...........
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur: ...menyikat gigi....................................................
Jelaskan:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
___________________________________________________________________
___________________________________________________________________
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Berb  Minum
icara dengan orang lain alkohol
 Ma  Reaksi
mpu menyelesaikan masalah lambat
 Tek  Bekerja
nik relaksasi berlebihan
 Akti Menghindar
vitas konstruktif  Menciderai diri sendiri
 Olah  Lainnya ....
raga ..................................
 Distr
aksi
 Lain
nya ...................................

Jelaskan:
______________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok:

b. Masalah dengan lingkungan: Klien selalu di bully oleh


tetangga

c. Masalah dengan pendidikan:

d. Masalah dengan pekerjaan:

e. Masalah dengan perumahan:

f. Masalah dengan ekonomi : Klien orang tidak


berada/miskin

g. Masalah dengan pelayanan kesehatan:

h. Masalah lainnya:

Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________
J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:
 Penyakit jiwa  Faktor predisposisi

Koping  Sistem pendukung


 Penyakit fisik  Obat-obatan
 Lainnya
Jelaskan:
______________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________
K. ASPEK MEDIS
Dx Medis : Oppositional Defiant Disorder
Terapi Medis:
_________psikoterapi_____________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
____________________________________________________
Pemeriksaan penunjang:
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
___________________________________________________

L. TAHAPAN PENANGANAN KLIEN


1. Skor kategori :
2. Tahapan penanganan fase :
3. Tujuan pengobatan :
4. Intervensikeperawatan :
5. Hasil yang diharapkan :

Analisa data (data fokus)

No Hari, Tanggal, Jam Data Masalah

Minggu, 27 september DS: Klien merasa terhina oleh


2020, 09.30 ejekan tetangga terhadap
- Nn. Id ibunya sehingga klien
mengatakan bahwa dia melempari rumah
tersinggung dengan tetangganya tetangganya dengan batu .
itu karena selalu menghinaibunya
yang janda dan miskin saat acara
pernikahan adiknya.
- Klien
melempari rumah tetangga
dengan batu.

DO:

- pasien tampak
emosi,tangannya menegang, dan
tidak mau terlalu dekat dengan
perawat.
- Beberapa saat
tampakberdiam diri lalu tiba-tiba
bangkit dan menggebrak pintu
kamar.
- TTV :
TD: 130/90 mmHg
RR: 30 x/menit
0
S: 37 C
TB: 155 cm
BB: 45 kg

Masalah keperawatan

Harga diri rendah b.d status keluarga


Perilaku kekerasan b.d ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah

Pohon masalah
Perilaku kekerasan (efek)

Koping tidak efektif (masalah)

Harga diri rendah (mudah tersinggung) (causa/penyebab)


1. Diagnosa kep

1. Harga diri rendah b.d status keluarga d.d


Ds: Nn. Id mengatakan dia tersinggung dengan tetangganya karena selalu menghinaibunya
yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya.
Do: tidak mau terlalu dekat dengan perawat, menolak berinteraksi, kontak mata kurang.
2. Perilaku kekerasan b.d ketidakmampuan mengendalikan dorongan amarah d.d
Do: melempari rumah tetangga dengan batu, menyerang orang lain, perilaku agresif/amuk.

2. Renpra

N Perencanaan
Tgl o. Diagnosa kep Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
dx
27 1 Harga diri Klien  Klien mampu Bina hubungan Hubungan
septembe rendah b.d mampu mengungkapkan saling percaya saling
r 2020 status keluarga meningkatka perasaan nya. dengan klien. percaya
n konsep  Kien mampu Pertahankan sikap merupakan
diri, dengan mengontrol diri yang tenang dan dasar dalam
KH terhadap emosi. hati-hati. intervensi.
 Klien mampu Ciptakan Sikap yang
berkomunikasi lingkungan yang tenang akan
dengan aman bagi membuat
masyarakat pasien. pasien tenang
Bantu pasien dan sikap
menyelesaikan hati-hati bisa
masalah dengan menghindari
cara yang serangan
konstruktif. secara tidak
Dengarkan pasien, sengaja dari
berikan perhatian pasien.
dan respon Lingkungan
dengan yang nyaman
penerimaan yang dan aman
tidak akan
menghakimi. membuat
pasien
tenang.
Hal ini agar
pasien bisa
menyelesaika
n masalah
tanpa
kekerasan.
Meningkatkan
kesadaran
dan harga
diri pasien
2 Perilaku Pasien  Klien mampu  Bina hubungan Hubungan
kekerasan b.d mampu mengidentifikasi saling percaya saling
ketidakmampu mengontrol penyebab denga pasien. percaya
an diri dengan perilaku  Komunikasi merupakan
mengendalikan KH: kekerasan. dengan sikap dasar dalam
dorongan  Klien mampu tenang, santai intervensi.
amarah memahami cara dan tidak  Sikap yang
mengatasi menantang. tenang akan
masalah dengan  Beri kesempatan membuat
baik. klien pasien
 Klien dapat mengungkapkan tenang dan
menahan diri dari perasaan tidak takut
emosi berlebihan. jengkel/kesal  Hal ini akan
 Dukung membuat
penggunaan pasien
mekanisme merasa
pertahanan yang tenang dan
sesuai. merasa tidak
 Beri pujian atas sendiri.
usaha pasien  Mekanisme
dalam pertahanan
mengendalikan yang sesuai
diri melindungi
diri dari
perilaku
kekerasan
dan menjaga
harga diri.
 Dapat
meningkatka
n harga diri
pasien.

3. SP

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN

Pertemuan ke : __1 (satu)_______


1. Kondisi pasien : tampak emosi dan tangannya menegang
2. Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah
3. Tujuan (TUK/SP) : Klien dapat mengontrol emosi nya.
4. Intervensi : Mengajarkan teknik relaksasi dan cara mengendalikan emosi
5. Strategi Pelaksanaan
a. Fase orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam
“Assalamualaikum, selamat pagi, Mbak?”
b) Berkenalan (jika pertemuan pertama)
”Saya perawat Nurdiantisa, senang di sapa dia”. ”nama mbak siapa? Senang dipanggil
apa?”
c) Menjelaskan tujuan, tugas dan peran
”disini saya bertugas sebagai perawat yang akan merawat mu dengan tujuan mengatasi
keluhan yang kamu rasakan”
2) Evaluasi/validasi
a) Perasaan pasien saat ini
”bagaimana perasaan mbak hari ini? Apa keluhannya?”
b) Kondisi pasien saat ini
”Apa yang kamu rasakan saat ini?”
3) Kontrak
a) Topik
”baiklah bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar mengenai mengapa ibu
mudah tersinggung dan emosi?” apakah ibu bersedia?
b) Waktu
”mau berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
c) Tempat
”dimana kita berbincang-bincang?, di taman?” oke, baiklah!
b. Fase kerja
”kemarin kamu melempari rumah tetangga dengan batu, kenapa sampai melakukan hal itu?”
karena emosi? Kenapa sampai emosinya berlebihan?” ”Mereka cuma mengejek ibu kamu,
kenapa harus sampai melempari rumah tetangga?”. ”bagaimana perasaan kamu setelah
melempari rumah tetangga?, senang?” ”apa yang kamu rasakan setelah kejadian itu? Merasa
bersalah?”. ”apakah dengan marah-marah, kamu sudah merasa nyaman? Atau masalah mu
sudah selesai?”. ”mbak tahu? Kalau mbak senyum dan tenang, mbak terlihat cantik!” jadi
jangan suka marah-marah mbak!.
”Mbak, sering keluar belanja atau komunikasi dengan tetangga? Kenapa takut?” ”oh, mbak
takut kambuh? Jadi mbak tidak mau penyakitnya kambuh lagi?”. ”oh baiklah, mbak ingin
emosi mbak bisa terkontrolkan?”. kalau begitu kamu harus mengikuti yang saya katakan!
Setuju!.
”ok, baiklah, mbak hanya perlu mengelola emosi dengan sehat, caranya seperti melakukan
teknik relaksasi” ”coba tarik napas dalam-dalam sambil berfikir tentang hal yang dapat
mendamaikan jiwa dan perlahan-lahan hembuskan” bagus! Kamu bisa lakukan teknik ini
ketika sedang emosi atau juga tidak, fungsinya yaitu dapat menenangkan saraf-saraf yang
tegang. Mengerti? ”nah, bagaimana perasaan kamu sekarang?”, ”alhamdulillah, setelah rileks
coba komunikasi dan selesaikan masalah dengan baik,” bisa? Ingat pesan saya ”marah atau
melakukan kekerasan bukan solusi untuk menyelesaikan masalah” paham?! ”baguslah”
c. Fase terminasi
1) Evaluasi
”saya rasa kita sudah berbincang-bincang hampir 20 menit” bagaimana perasaan mbak
setelah komunikasi tadi? Syukurlah kalau begitu”. ”Sebelum berpisah, saya ingin kamu
mengulang apa yang saya ajarkan tadi” ”bagus sekali, semoga dengan ini bisa membantu
kamu lebih baik lagi dalam menyelesaikan masalah ya!”
2) Rencana tindak lanjut (RTL)
”Nah, karena teknik ini sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kalau kita
masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian kamu?” baiklah kalau setuju
3) Kontrak pertemuan selanjutnya
”oke mbak, ini kan sudah hampir 20 menit, kapan mbak mau kita bertemu lagi? Lusa?
Dimana? bagaimana kalau dipertemuan selanjutnya kita ketemu lagi di jam dan tempat yang
sama?” kita akan berbincang lebih dalam lagi tentang cara menguatkan mekanisme koping!”,
oke mbak, terima kasih waktunya hari ini!.

4. Implementasi dan evaluasi

No dx. Diagnosa Rencana Implementasi


Hari/tgl Evaluasi keperawatan
Kep kep keperawatan keperawatan
27 1 Harga diri SP1P berdiskusi dengan S: “waalaikumsalam, pagi juga”
septemb rendah Harga diri klien mengapa ia “nama saya I” “baik, saya
er 2020 b.d status rendah merasa harga diri setuju”.
keluarga nya rendah. “Saya emosi dan tersinggung
Membantu klien karena tetangga saya
mengungkapkan mengejek ibu saya”, “saya
apa yang ia merasa harga diri saya dan
rasakan keluarga saya diinjak-injak”.
Berdiskusi dengan “saya menyesal dan merasa
klien tentang cara bersalah karena sudah
mengendalikan melakukan hal tersebut”,
emosi “saya tidak mau keluar rumah
berkumpul dengan tetangga
karena saya takut kambuh”
“iya, saya ingin emosi saya
bisa terkontrol dan bisa
berkomunikasi baik dengan
tetangga khususnya dalam
menyelesaikan masalah” “baik
ners.!”.
“caranya yaitu, mengelola
emosi dengan sehat, caranya
dengan melakukan teknik
relaksasi, menarik napas
dalam-dalam sambil berfikir
tentang hal yang dapat
mendamaikan jiwa dan
perlahan-lahan hembuskan”.

O:
Klien dapat menjelaskan
mengapa ia merasa harga
dirinya rendah.
Klien mampu mengungkapkan
apa yang ia rasakan
Klien mampu menjelaskan atau
memahami apa yang
diajarkan.

5. Terapi aktivitas kelompok

1. Latar Belakang
a. Kondisi klien gangguan jiwa : Harga diri rendah situasional
Harga diri rendah situasional merupakan evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri
atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi saat ini.
Harga diri rendah jika tidak diatasi dengan baik maka dapat menyebabkan gangguan pada
jiwa dan bisa beresiko melakukan perilaku kekerasan.
Pada skenario pasien mengalami gangguan konsep diri : harga diri rendah yaitu mudah
tersinggung dan emosi, maka dari itu pasien perlu diberikan TAK stimulus persepsi
b. Alasan dilakukannya terapi kelompok tersebut
Agar pasien mampu menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh stimulus yang dialami.
2. Pengertian
a. Penyakit
Harga diri rendah situasional merupakan terjadinya trauma yang tiba-tiba, misalnya perasaan
malu karena terjadi sesuatu, kecelakaan, dibully atau putus kerja. Jika tidak teratasi maka pasien
akan mempunyai cara berfikir yang negatif, berperilaku kekerasa atau berada dalam rentang
respon maldaptif.
b. TAK
TAK merupakan tindakan yang dilakukan perawat kepada kelompok pasien yang memiliki
masalah jiwa yang sama utuk meningkatkan dan memperbaiki kesadaaran diri pasien.
3. Tujuan TAK
a. Tujuan Umum
Membantu klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
b. Tujuan Khusus
 Klien mampu mengungkapkan perassan nya
 Klien bisa mepersepsikan stimulus dengan tepat.
 Klien mampu menyelesaikan masalah dari stimulus yang dihadapi
4. Kriteria Anggota
a. Kondisi pasien kooperatif
 Klien sesuai indikasi harga diri rendah
 Klien tidak mampu mengendalikan emosi
 Klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya
b. Jenis masalah keperawatan sesuai indikasi Terapi Modalitas : Harga diri rendah situasional
c. Jumlah peserta : 7 orang
d. Kesediaan klien mengikuti Terapi Modalitas : Klien bersedia mengikuti TAK dengan baik.
e. Proses seleksi pemilihan klien (dilakukan sehari sebelumnya)
 Melalui observasi dan wawancara klien
 Memilih pasien sesuai dengan indikasi yaitu harga diri rendah.
 Membuat kontrak dengan klien
5. Waktu dan tempat pelaksanaan
a. Tempat pelaksanaan : Aula RS.
b. Lama pelaksanaan : 20 menit
c. Waktu pelaksanaan : 27 september 2020
6. Nama klien : Dila, Siva, Dina, Tia, Hasri, Suci, Rika
7. Metode
1. Tanya jawab
Metode ini menyebabkan terjadinya hubungan timbal balik atau komunikasi secara
langsung antara perawat dan pasien. Komunikasi ini juga efektif guna membina hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien.
2. Demonstrasi
Pada metode ini, perawat memberikan penjelasan dengan memperagakan bagaimana
cara melakukan permainan tersebut. Dengan ini klien dapat melihat cara dan melakukan
permainan tersebut dengan baik.
3. Permainan
Semua peserta melakukan permainan secara bergiliran dan mandiri, hal ini dapat
meningkatkan koping individu dan meningkatkan kepercayaan diri pasien.
8. Media dan Alat
 Spidol sebanyak jumlah pasien.
 Kertas hvs putih sebanyak jumlah peserta TAK.
9. Susunan pelaksana
 Leader :Dila
 Co-Leader : Siva
 Fasilitator : Dina, Tia, Hasri, Tika
 Observer : Suci
10. Uraian tugas pelaksana
 Leader : memimpin jalan nya TAK. Merencanakan, mengatur serta mengembangkan jalannya
TAK. Membuka acara dan menjelaskan tujuan dari TAK tersebut. Menutup acara.
 Co-leader : bertugas mendampingi leader. Menyampaikan tata tertib dalam TAK. Mengoreksi
dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan. Menjadi motivator.
 Fasilitator : membantu/menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai anggota
kelompok. Memberikan dukungan pada klien agar tetap aktif dalam melaksanakan TAK.
 Observer : mengobservasi persiapan pelaksanaan TAK, mencatat semua aktifitas TAK.
Mengevaluasi hasil kegiatan dari TAK.
11. Setting TAK
 Klien duduk bersama membentuk lingkaran KET:
 Tempat yang nyaman dan tenang.
 Tempat yang aman L : Leader, C : Co-leader
 Jumlah anggota 6 orang.
C F : Fasilitator, K : Klien

O : Observer
F
L K

K O
F

12. Tata tertib dan Program Antisipasi


 Tata tertib:
- Klien dapat mengikuti permainan dan wajib hadir 5 menit sebelum permainan di mulai.
- Klien menggunakan pakaian bersih, rapi atau sesuai warna yang dipilih.
- Apabila klien ingin bertanya maka wajib untuk mengangkat tangan terlebih dahulu
- Klien yang melakukan pelanggaran akan di diskualifikasi.
- Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan berlangsung.
- Jika ingin meninggalkan tempat, harus minta izin dulu
 Program anitsipasi :
- Apabila TAK akan dilaksanakan namun tempat tidak memungkinkan seperti sedang
dilakukan perbaikan, maka permainan tetap dilanjutkan ditempat lain yang telah ditentukan.
- Apabila klien yang telah ditentukan untuk mengikuti permainan sedang berhalangan pada
hari permainan di mulai, maka klien tersebut akan diganti dengan klien cadangan seperti
yang telah disepakati sebelumnya.
- Klien yang tidak aktif saat kegiatan kelompok berlangsung maka fasilitator bertugas
memberi motivasi dan dukungan
13. Langkah Kegiatan Terapi Modalitas
a. Fase Persiapan/Prainteraksi
 Salam terapis kepada klien
 Perkenalan dengan klien dan sebaliknya
 Membuat kontrak dengan klien.
 Mempersiapkan alat dan tempat
b. Fase Orientasi
1) Salam : memberikan salam terapeutik
2) Penjelasan tujuan Terapi Modalitas
Menjelaskan tujuan dari TAK yaitu mengidentifikasi hal positif dalam diri sendiri.
3) Penjelasan aturan main
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kegiatan maka perlu meminta izin terlebih
dahulu kepada terapis dan klien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
4) Kontrak waktu : Kegiatan dilaksanakan selama
20 menit
c. Fase Kerja
 Terlebih dulu terapis menjelaskan bahwa permainan ini dilakukan dengan menuliskan hal
positif tentang diri.
 Permainan di mulai, terapis membagikan kertas dan spidol kepada klien.
 Terapis meminta klien menuliskan hal positif tentang dirinya, kegiatan yang biasa dilakukan
di rumah dan di rumah sakit dengan waktu 10 menit.
 Setelah itu, klien diminta maju ke tengah membacakan hal positif yang sudah ditulis, secara
bergiliran.
 Terapis memberi pujian pada setiap peran serta dan setiap hal positif yang dimiliki klien.
 Tanyakan perasaan klien setelah menceritakan hal positif yang dimiliki.
d. Fase Terminasi
1) Leader melakukan evaluasi subyektif (perasaan
klien setelah terapi)
2) Leader melakukan evaluasi obyektif
(menanyakan hal-hal terkait dengan topik terapi yang sudah dilakukan)
3) Leader bersama klien membuat rencana Tindak
Lanjut terkait topik terapi untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Membuat kontrak dengan klien tentang topik
terapi, waktu terapi dan tempat terapi modalitas yang akan datang (jika akan dilakukan).
14. Evaluasi Diri/ kegiatan
a. Evaluasi proses
- Pada saat kegiatan berlangsung klien mampu mengontrol emosi, melakukan interaksi
dengan baik dan bekerja sama dengan baik antar anggota kelompok.
- Klien memberi pujian atas keberhasilan teman kelompok.
b. Evaluasi hasil
- Klien mampu mengikuti permainan dari awal sampai akhir dengan baik.
- Klien mampu mengatakan perasaan nya saat ini setelah mengikuti TAK.
- Klien sangat percaya diri.
- Klien mampu melakukan kegiatan dengan baik.
15. Daftar Pustaka
Lampiran dokumentasi kegiatan (hasil tertulis respon klien dan foto/gambar kegiatan)

6. Analisa Proses Interaksi

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Nn. Id Nama Mahasiswa : Nurdiantisa


Status interaksi perawat-klien : ke-1 (fase perkenalan) Tanggal : Minggu, 27 september
2020
Lingkungan : Tenang, posisi duduk Berhadapan, Jam : 11.30-11.45 wita
di meja pasien.
Deskripsi klien : Penampilan cukup rapi, bersih, Bangsal : Ruang angrek.
sudah mandi.
Tujuan (berorientasi pada klien) : Klien dapat mengungkapkan perasaannya dan menyelesaikan
masalahnya dengan baik.
KOMUNIKASI KOMUNIKASI ANALISA ANALISA RASIONAL
VERBAL NON BERPUSAT BERPUSAT
VERBAL PADA PADA KLIEN
PERAWAT
P : Selamat pagi bu! P : Tersenyum, Merasa ragu, Klien merasa Salam terapis
K : Selamat pagi! berdiri sejenak di apakah klien terkejut di merupakan awal utama
P : Saya perawat Dian, depan klien. mau menerima sapa oleh yang penting saat
yang bertugas di K : Menatap perawat kehadirannya. perawat. komunikasi.
ruangan ini sampai sambil tersenyum
jam 12 siang nanti, P : sambil duduk di Tampak ragu Memberikan informasi
kalau ibu siapa depan klien dan Merasa senang dan sedikit tentang waktu dan
namanya? mengulurkan karena klien menunduk tujuan perawat
K : Nama saya Nn. Id tangan untuk mau menjawab melakukan interaksi
bersalaman salam nya. Duduk dengan klien.
dengan klien. berhadapan
K : Mengulurkan dan berjabat
tangan dan tangan dengan
tersenyum perawat
P : Oh, kalau tidak P : Tetap tersenyum Berharap dapat Klien setuju
keberatan, bisakah K : Memperhatikan melanjutkan dengan Kontrak waktu sangat
kita bercerita dan tersenyum pembicaraan permintaan penting agar pasien
sebentar sekitar 15 P : Sikap terbuka dengan klien. perawat. tidak bosan selama
menit? dan tetap komunikasi.
K : ia, bisa. tersenyum Merasa lega Mendengarkan
P : Ibu maunya K : Tersenyum, karena klien dengan serius
dimana? namun terlihat mau merespon dan
K :Di meja makan agak ragu. perawat. memperhatika
saja. P : tetap tersenyum n perawat.
P : Jadi, hari ini kita dan
akan mempertahankan Mengerti
membicarakan apa kontak mata. dengan apa Kalimat terbuka
yang ibu rasakan. K : Ekspresi yang dikatakan memberi kesempatan
P : Saya harap ibu mau tersenyum, Berharap klien perawat kepada klien untuk
menceritakan namun kadang masih mau mengungkapkan
masalah ibu dan menundukkan melanjutkan perasaannya tanpa
saya akan menjaga kepala. pembicaraan ragu-ragu.
rahasia ibu. P : Menggunakan dan
Semoga saya dapat nada suara menceritakan Setuju dan
membantu ibu sedang tapi jelas masalahnya tidak merasa
dalam mengatasi dan tetap keberatan
masalah atau apa mempertahankan Menunjukkan sikap
yang ada difikiran kontak mata. perhatian merupakan
ibu saat ini. K : Ekspresi sedih Merasa senang awal yang baik untuk
Apakah ibu setuju? dan merasa karena klien membina hubungan
K : Ia, saya setuju! bersalah. setuju saling percaya.
P : Bagaimana P : Tetap tersenyum
perasaan ibu saat dan Berharap klien Klien
ini? menggunakan mau menjawab menceritakan
K : Saya merasa baik- nada sedang. pertanyaan semua dengan
baik saja. K : Nampak nya. perawat Pertanyaan terbuka
P : Bisakah ibu tersenyum. memberi kesempatan
ceritakan, kenapa P : Berdiri dan pada klien untuk
ibu sampai di bawa mengulurkan mengungkapkan
ke RS? tangan dengan perasaannya.
K : Saya melempari klien sebagai
rumah tetangga tanda perpisahan.
dengan batu. K : Membalas jabat
P : kenapa sampai tangan dan
melempari rumah tersenyum.
tetangga? Apa ada
masalah?
K : Saya merasa
tersinggung karena
mereka menghina
ibu saya yang
janda dan miskin
saat hari
pernikahan adik
ku.!
P : Oh begitu! Jadi apa
yang ibu rasakan
setelah melakukan
hal tersebut? Ibu
merasa senang?
Atau merasa
hebat?
K : Tidak! Saya
menyesal, saya
tidak sadar sudah
melakukan itu.

P : Baiklah, mungkin Berfikir Klien tampak


ibu mau istirahat apakah klien lega selesai
dan makan, mau bercerita Kontrak waktu penting
pertemuan kita melanjutkan dengan perawat untuk komunikasi
sampai disini dulu. interaksi selanjutnya
Besok kita akan dipertemuan
lanjutkan lagi selanjutnya.
pembicaraan kita
sekitar jam 10.20 Tampak klien
pagi, tentang tidak
mengapa emosi ibu keberatan
tidak bisa Merasa senang dengan
terkontrol? karena klien kontrak waktu
Bagaimana, Ibu setuju dengan yang
setuju? kontrak ditawarkan
K : Baik, saya setuju! pertemuan oleh perawat
selanjutnya
P : Senang sekali bisa
bercerita dengan Merasa yakin
Ibu, Selamat bahwa
siang..! mengakhiri
pembicaraan
K : Terima kasih adalah tepat
suss,, selamat agar klien bisa
siang.! istirahat.

Kesan Perawat:

Proses interaksi dilakukan dengan klien sangat baik dan lancar, walaupun di awal klien tampak ragu
tetapi karena perawat memberikan dukungan dan sikap saling percaya dengan baik maka, klien setuju dan
tidak ragu untuk mengungkapkan perasaannya.

Anda mungkin juga menyukai