Anda di halaman 1dari 22

NAMA : NURUL FAUZHIYAH

NIM : 01.2018.015
SEMESTER : V/LIMA

OUTLINE ASUHAN KEPERAWTAN JIWA

1. Kasus
Seorang perempuan usia 27 tahun (Nn. Id) dibawa ke RSJ K setelah di rumah
melempari rumah tetangga dengan batu. Nn. Id mengatakan bahwa dia tersinggung
dengan tetangganya itu karena selalu menghina nonanya yang janda dan miskin saat
acara pernikahan adiknya. Saat dikaji, pasien tampak emosi, tangannya menegang, dan
tidak mau terlalu dekat dengan perawat. Beberapa saat tampak berdiam diri lalu tiba-tiba
bangkit dan menggebrak pintu kamar.

2. Pengkajian

FORM PENGKAJIAN PASIEN


Nama Mahasiswa : Nurul Fauzhiyah
NPM : 01.2018.015
Ruangan : Poliklinik Kebidanan
Tanggal Praktik : Sabtu, 26 September 2020

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA PASIEN ______Ny. Id_________ DENGAN __________Keluarga_______________
DI RUANG____ Aglonema______ RS Sawerigading Kota Palopo____________

A. IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Ny. Id
2. Umur : 27 tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Status :-
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Ahmad Razak No. 28
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan :-
9. Tanggal masuk : 26 September 2020
10. No. RM :-
11. Diagnosis medis : Kanker Rahim Stadium IV B
12. Penanggung jawab : Keluarga
13. Tanggal pengkajian : 26 September 2020
B. ALASAN MASUK/FAKTOR PRESIPITASI
Pada saat dikaji pada tanggal 26 September 2020, Nn. Id tampak emosi,
tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat dengan perawat. Nn. Id
mengatakan bahwa dia tersinggung dengan tetangganya itu karena selalu menghina
nonanya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya dan melempari rumah
tetangganya dengan batu.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Riwayat mengalami gangguan jiwa:
 Ya  Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
 Berhasil  Belum berhasil Tidak berhasil
3. Trauma:
 Pernah  Tidak
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
 Aniaya fisik
 Aniaya seksual
 Penolakan
 Kekerasan dalam keluarga
 Tindakan kriminal
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa:
 Ada  Tidak
Hunonangan keluarga: ___________________________________________________
Gejala: ____________________________________________________________
Riwayat pengobatan: __________________________________________________

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:


________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

D. PEMERIKSAAN FISIK
1. TD :
2. HR :
3. RR :
4. S :
5. TB :
6. BB :
7. Keluhan fisik:  Ya  Tidak
Yaitu: ,
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (minimal 3 generasi ke atas)

Masalah Keperawatan:
___________________________________________________________________
2. Konsep diri
a. Citra tunonah
Pasien menyukai anggota tunonahnya. Masalah keperawatan: Tidak ada masalah.
b. Identitas diri
Pasien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai perempuan. Masalah
keperawatan: Tidak ada masalah
c. Peran
Pasien sebagai seorang anak dalam keluarga
d. Ideal diri
Pasien hanya ingin agar tetangganya tidak menghina nonanya lagi. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah
e. Harga diri
Pasien mengatakan merasa malu dengan keadaanya sekarang ini. Masalah
keperawatan : Harga diri rendah.

3. Hunonangan sosial
a. Orang terdekat/yang berarti:
Pasien merasa dekat dekat keluarganya___________________________________
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Pasien tidak mengikuti kegiatan diluar rumah karena malu dengan posisinya saat ini_
c. Hambatan dalam berhunonangan dengan orang lain:
Pasien mempunyai nona seorang janda dan miskin______________
Masalah Keperawatan:
___Harga Diri Rendah_______________________________________________
4. Spiritual sebelum di RS
a. Nilai dan keyakinan:
___________________________________________________________________
b. Kegiatan Ibadah:
___________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
 Tidak rapi
 Penggunaan pakaian tidak sesuai
 Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

2. Pembicaraan
 Cepat
 Keras
 Gagap
 Inkoheren
 Apatis
 Lambat
 Membisu
 Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan:
Pasien tidak mau bicara, banyak berdiam diri.___________________________
Masalah Keperawatan:
Harga Diri Rendah_______________________________

3. Aktivitas motorik
 Lesu
 Tegang
 Gelisah
 Agitasi
 Tic
 Grimace
 Tremor
 Kompulsif
Jelaskan:
Pasien gelisah dan tegang karena tetangganya menghina nonanya dan menjadi
emosi akhirnya melempari rumahnya dengan batu___________
Masalah Keperawatan:
Perilaku Kekerasan_______________________________

4. Alam perasaan
 Sedih
 Takut
 Putus asa
 Khawatir
 Euphoria
Jelaskan:
Pasien gelisah dan tegang karena tetangganya menghina nonanya dan menjadi
emosi akhirnya melempari rumahnya dengan batu___________
Masalah Keperawatan:
Perilaku Kekerasan_______________________________

5. Afek
 Datar
 Tumpul
 Labil
 Tidak sesuai
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

6. Interaksi selama wawancara


 Bermusuhan
 Tidak kooperatif
 Mudah tersinggung
 Kontak mata kurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
Pasien tampak emosi, tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat
dengan perawat.___________________________
Masalah Keperawatan:
Harga Diri Rendah_______________________________

7. Persepsi
Halusinasi:
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penghidu
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
8. Isi pikir
 Obsesi
 Phobia
 Hipokondria
 Depersonalisasi
 Ide terkait
 Pikiran magis
Waham:
 Agama
 Somatik
 Kebesaran
 Curiga
 Nihilistik
 Sisip pikir
 Siar pikir
 Kontrol pikir
Jelaskan:
Pasien gelisah dan tegang karena tetangganya menghina nonanya dan menjadi
emosi akhirnya melempari rumahnya dengan batu___________
Masalah Keperawatan:
Perilaku Kekerasan_______________________________

9. Proses pikir
 Sirkumtansial
 Tangensial
 Kehilangan asosiasi
 Flight of idea
 Blocking
 Pengulangan pembicaraan
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

10. Tingkat kesadaran


 Bingung
 Sedasi
 Stupor
 Disorientasi waktu
 Disorientasi orang
 Disorientasi tempat
Jelaskan:
Pasien tampak emosi, tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat
dengan perawat.___________________________
Masalah Keperawatan:
Harga Diri Rendah_______________________________

11. Memori
 Gangguan daya ingat jangka panjang
 Gangguan daya ingat jangka pendek
 Gangguan daya ingat saat ini
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
 Mudah beralih
 Tidak mampu berkonsentrasi
 Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan:
Pasien tampak emosi, tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat
dengan perawat.___________________________
Masalah Keperawatan:
Harga Diri Rendah_______________________________

13. Kemampuan penilaian


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

14. Daya tilik diri (insight)


 Gangguan ringan
 Gangguan bermakna
Jelaskan:
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
__________________________________________________________________

G. KENONATUHAN PERENCANAAN PULANG


Bantuan minimal Bantuan total
1. Makan  
2. BAB/BAK  
3. Mandi  
4. Berpakaian/berhias  
5. Penggunaan obat  

Ya Tidak
6. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan  
Perawatan pendukung  
7. Aktifitas di rumah
Mempersiapkan makanan  
Menjaga kerapian rumah  
Mencuci pakaian  
Pengaturan keuangan  
8. Aktivitas di luar rumah
Belanja  
Transportasi  
Lain-lain  
9. Istirahat/tidur
 Tidur siang lama: .................... s.d. .......................
 Tidur malam lama: .................... s.d. .......................
 Kegiatan sebelum/sesudah tidur: ..................................................................................
Jelaskan:
____________________________________________________________________
__________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
____________________________________________________________________
__________________________________________________________________
H. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Berbicara dengan orang lain  Minum alkohol
 Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat
masalah  Bekerja berlebihan
 Teknik relaksasi  Menghindar
 Aktivitas konstruktif  Menciderai diri sendiri
 Olah raga  Lainnya ......................................
 Distraksi
 Lainnya ................................
...

Jelaskan:
______________________________________________________________________
Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dengan dukungan kelompok: Hunonangan
antara pasien dengan tetangga kurang baik karena tetangganya menghina nonanya
seorang janda dan miskin.
b. Masalah dengan lingkungan: Hunonangan antara pasien
dengan tetangga kurang baik karena tetangganya menghina nonanya seorang janda dan
miskin.

c. Masalah dengan pendidikan: -

d. Masalah dengan pekerjaan: -

e. Masalah dengan perumahan: -

f. Masalah dengan ekonomi: Pasien dan keluarga miskin

g. Masalah dengan pelayanan kesehatan: -

h. Masalah lainnya: -

Masalah Keperawatan:
______________________________________________________________________

J. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


 Penyakit jiwa  Faktor predisposisi
 Koping  Sistem pendukung
 Penyakit fisik  Obat-obatan
 Lainnya
Jelaskan:
Pasien tidak bisa menyelesaikan masalah dengan tetangganya dengan baik akhirnya
pasien melempari rumah tetangganya dengan batu
Masalah Keperawatan:
Perilaku Kekerasan_______________________________

K. ASPEK MEDIS
Dx Medis : Schizofrenia Hebefrenik
Terapi Medis :-
Pemeriksaan penunjang :

L. TAHAPAN PENANGANAN PASIEN


1. Skor kategori :
2. Tahapan penanganan fase :
3. Tujuan pengobatan :
4. Intervensi keperawatan :
5. Hasil yang diharapkan :

Analisa data (data fokus)

No Hari, Tanggal, Jam Data Masalah


DS :
 Nn. Id mengatakan
bahwa dia
tersinggung dengan
tetangganya itu
karena selalu
menghina nonanya
yang janda dan
miskin saat acara
pernikahan adiknya Harga diri rendah kronik
Sabtu, 26 September b.d merasa persetujuan
1. DO : orang lain tidak cukup
2020. Pukul 09.30 Wita
 Pasien tampak emosi,
tangannya menegang,
dan tidak mau terlalu
dekat dengan
perawat. Beberapa
saat tampak berdiam
diri lalu tiba-tiba
bangkit dan
menggebrak pintu
kamar.

Pohon masalah

Risiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri: harga diri rendah


3. Diagnosa kep

1. Harga diri rendah kronik b.d merasa persetujuan orang lain tidak cukup

4. Renpra

No. Diagnosa Perencanaan


Tgl Intervensi
dx kep Tujuan Kriteria evaluasi
1. Pasien dapat 1. Nonaat
berinteraksi dengan pertanyaan yang
perawat dengan cara mendukung dan
menyenonatkan berempati
namanya, ada 2. Rangkul atau
kontak mata dengan sentuh pasien
perawat, menjawab dengan penuh
salam dari perawat. harapan
2. Memiliki tanda- 3. Bantu pasien
tanda vital dalam untuk mengenali
batas normal perasaan cemas,
3. Postur tunonah, marah atau sedih
expresi wajah dan 4. Identifikasi
tingkat aktivitas fungsi
menunjukan rasa [perasaan]
Sabtu, Harga diri Setelah dilakukan emosinya bahwa marah,
26 rendah perawatan 1x24 frustasi, dan
Septemb kronik b.d jam, pasien kemarahan akan
er 2020. 1 merasa mampu kembali lagi
Pukul persetujuan mengidentifikasi
09.30
kepada pasien
orang lain aspek positif yang 5. Dorong untuk
Wita tidak cukup dimiliki bicara atau
menangis
sebagai cara
untuk
menurunkan
respon emosi

5. SP

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN


Pertemuan ke : _______I______________
1. Kondisi pasien
Nn. Id mengatakan bahwa dia tersinggung dengan tetangganya itu karena selalu
menghina nonanya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya. Saat dikaji, pasien
tampak emosi, tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat dengan perawat. Beberapa
saat tampak berdiam diri lalu tiba-tiba bangkit dan menggebrak pintu kamar.
2. Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah kronik b.d merasa persetujuan
orang lain tidak cukup
3. Tujuan (TUK/SP)
TUM : Pasien mampu mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki
TUK 1 : Pasien dapat membina hunonangan saling percaya dengan perawat
TUK 2 : Pasien dapat menilai kemampuan yang digunakan
TUK 3 : Pasien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
4. Intervensi
a. Pasien dapat membina hunonangan saling percaya dengan perawat
b. Bantu pasien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
d. Dukung kekuatan, keterampilan dan respon koping yang adaptif
e. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan pasien
1. Strategi Pelaksanaan
a. Fase orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam
“Assalamualaikum nona, selamat pagi”
b) Berkenalan (jika pertemuan pertama)
“Perkenalkan saya perawat Nurul Fauzhiyah dari Stikes Kurnia Jaya Persada
Palopo. Saya sedang praktik di rumah sakit ini selama 2 nonalan kedepan”
“Kalau boleh tahu, nama nona siapa? Biar kita dapat berkomunikasi dengan baik”
c) Menjelaskan tujuan, tugas dan peran
“Dari pengkajian yang saya dapat. Nampaknya nona emosi, tegang, dan tidak
mau terlalu dekat dengan saya.”
“Nona tidak perlu khawatir, saya disini Insya Allah akan menemani, merawat, dan
membantu nona selama dirumah sakit”
“Disini saya sebagai perawat yang akan membantu nona untuk melakukan
prosedur-prosedur yang akan dilakukan kedepannya. Jika nona punya keluhan
lainnya bisa beritahu saya, jadi tidak perlu sungkan nona”
2) Evaluasi/validasi
a) Perasaan pasien saat ini
“Bagaiamana perasaan nona saat ini? Apa nona nyaman ngobrol diruangan ini?
Kita bisa ngobrol dia jika nona mau dan memnonaat nona nyaman, tidak apa-apa
kok”
b) Kondisi pasien saat ini
“Bagaimana kondisi nona terakhir kali? Apa nona masih merasa sakit hati sejak
kejadian itu?”
“Nona bisa bilang semua keluhan nona, agar prosedur yang akan dilakukan untuk
kedepannya bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan”
c) Latihan sebelumnya (untuk pertemuan kedua dst)
3) Kontrak
a) Topik : Perasaan, kondisi, dan
keluhan yang dirasakan pasien
b) Waktu : 09.30 – 10.00 WITA
c) Tempat : RS Sawerigading Kota Palopo
Ruangan Aglonema
b. Fase kerja
1) Melaksanakan topik (diskusi atau latihan) yang disepakati.
“Sebelumnya nona mengatakan kalau nona tersinggung dengan tetangga karena
selalu menghina inona nona yang janda dan miskin saat acara pernikahan adik nona?”
“Setelah pernonaatan yang telah nona lakukan, apa yang dirasakan? Apakah merasa
lega atau yang lain?
“Apa boleh saya tahu, apakah tetangga nona punya dendam tersendiri dengan
keluargamu?
“Sudah berapa lama tetangga nona selalu mengatakan hal seperti itu?
“Kalau boleh saya tahu lagi dan saya mohon maaf jika menyinggung, apakah
memang benar faktanya bahwa inona nona sudah janda? Jika tidak ingin menjawab
tidak apa-apa.
“Jadi seperti itu ya nona. Kalau boleh saya memberikan saran seharusnya nona
berpikir jernih dulu, cerna yang ada dipikiran nona dan pikirkan resiko yang akan
nona pernonaat. Saya mengerti, nona pasti merasa tersinggung sekali dengan
perkataan seperti itu. Dengan perilaku seperti itu nona sebenarnya juga rugi karena
akan ada cerita-cerita lain yang tidak diinginkan”
“Jika masih terbayang-bayangkan dengan kejadian itu, cobalah melakukan aktivitas
yang nona sukai dan ingat aktivitas itu yang positif yah, supaya pikiran nona juga
tenang, atau mungkin nona punya hobi seperti mendengarkan musik atau menonton
film kesukaan, itu juga bisa memberikan nona energi yang positif”
Ditulis secara singkat, jelas dan sistematis dan tidak menggunakan kalimat langsung
c. Fase terminasi
1) Evaluasi
a) Subyektif
“Bagaimana perasaan nona setelah menceritakan uneg-uneg? Apakah perasaan
emsoi nona sudah berkurang? Jadi apakah nona bersedia menjalani pengobatan?
“Jika ada yang kurang jelas tentang penjelasan saya tadi menurut nona, silahkan
bertanya, tidak perlu merasa takut nona”
b) Obyektif
“Jika nona merasa ada yang menjanggal di hati nona lagi, cobalah lakukan seperti
yang saya jelaskan tadi, Insya Allah itu akan membantu untuk mengurangi
kecemasan nona. Bisa nona menjelaskan kembali apa yang sudah saya sarankan?
2) Rencana tindak lanjut (RTL)
“Untuk selanjutnya, saya harap nona tidak perlu merasa khawatir lagi tentang kondisi
nona. Lakukan saja seperti yang saya katakan tadi untuk membantu mengurangi
kecemasan nona”
3) Kontrak pertemuan selanjutnya
a) Topik : Untuk mengetahui apakah
pasien masih merasa cemas dan ingin melakukan pengobatan
b) Waktu : 09.30-10.00 WITA
c) Tempat : RS. Sawerigading Palopo Ruangan
Aglonema
6. Implementasi dan evaluasi

No
Diagnosa Rencana Evaluasi
Hari/tgl dx. Implementasi keperawatan
kep keperawatan keperawatan
Kep
Sabtu, 26 1 Harga diri SP1P Harga Bina hubungan saling S:
Septembe rendah diri rendah percaya dengan :  Pasien
r 2020. kronik b.d  Menyapa pasien menjawab
Pukul merasa dengan ramah salam dan
09.30 persetujuan  Memperkenalkan mengatakan
Wita
orang lain diri dengan sopan selamat
tidak cukup  Menanyakan nama pagi,menyebut
lengkap serta kan nama dan
alamat pasien alamat
 Menunjukan sikap O:
empati, jujur dan  Pasien mau
menempati janji berjabat tangan
 Menanyakan  Pasien mau
masalah yang duduk
dihadapi berdampingan
dengan perawat
 Pasien mau
mengutarakan
masalahnya
A : SP 1 tercapai
P:
 Lanjutkan SP 2
adakan kontrak
waktu
pertemuan
berikutnya.
 Anjurkan
pasien untuk
dapat menyapa
perawat jika
bertemu dan
percaya jika
perawat akan
membantu
masalah yang
dihadapi

7. Analisa Proses Interaksi


ANALISA PROSES INTERAKSI
Inisial pasien : Nn. Id
Status interaksi perawat-pasien : I (Fase perkenalan)
Lingkungan : Duduk berhadapan didalam ruangan
Deskripsi pasien : Pasien memakai pakaian rapi dan sopan
Tujuan (berorientasi pada pasien) : Pasien dapat memperkenalkan diri dan membina hunonangan
saling percaya dengan perawat

Nama Mahasiswa : Nurul Fauzhiyah


Tanggal : Sabtu, 26 September 2020.
Jam : 09.30 WITA
Bangsal : Aglonema
ANALISA
KOMUNIKASI ANALISA
KOMUNIKASI BERPUSAT
NON BERPUSAT RASIONAL
VERBAL PADA
VERBAL PADA PASIEN
PERAWAT
P: P : kontak mata, Berharap pasien Salam merupakan
Assalamualaikum tersenyum dapat menerima salah satu cara
nona menatap pasien perkenalan memberi perhatian
pada pasien
K: K : menatap Berdiri di depan
Waalaikumsalam perawat, perawat
suster tersenyum
melihat perawat,
P: kontak mata,
“Perkenalkan nada pelan
saya perawat
Berharap pasien
Nurul Fauzhiyah
P: dapat menjawab Perkenalan merupakan
dari Stikes
Mempersilahkan pertanyaan salah satu cara untuk
Kurnia Jaya
dengan benar
Persada Palopo. pasien duduk, membina hunonangan
Saya sedang mengulurkan saling percaya
praktik di rumah tangan
sakit ini selama 2
nonalan
kedepan”
“Kalau boleh
tahu, nama nona
siapa? Biar kita Pasien
dapat K : Kontak mata mengulurkan Menyenonatkan nama
berkomunikasi singkat, sesekali tangan, kontak menandakan
dengan baik” berpaling mata ada kesediaan menerima
“Nona tidak perlu hunonangan dengan
khawatir, saya baik
disini Insya Allah
akan menemani,
merawat, dan
membantu nona
selama dirumah
sakit”
“Disini saya
sebagai perawat
yang akan
membantu nona
untuk melakukan
prosedur-
prosedur yang
akan dilakukan
kedepannya. Jika
nona punya
keluhan lainnya
bisa beritahu
saya, jadi tidak
perlu sungkan
nona”

K : “Nama saya
nona Id. Terima
kasih suster
sudah mau
membantu saya
Kesan Perawat:

Pasien melakukannya dengan sangat baik dan mampu melakukan apa yang dijelaskan oleh perawat.

8. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)


a. Latar Belakang
1) Kondisi klien gangguan jiwa
Klien mengalami gangguan jiwa dengan Harga Diri Rendah (HDR)
2) Alasan dilakukannya terapi kelompok tersebut
Dengan dilakukannya terapi aktivitas kelompok diharapkan klien memiliki
konsep diri yang positif dan dapat berinteraksi yang baik dengan orang lain.
b. Pengertian
1) Penyakit
Harga diri rendah merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk kehilangan rasa percaya diri, tidak berharga, tidak berguna, tidak
berdaya, pesimis, tidak ada harapan dan putus asa. (Departemen Kesehatan RI,
2000). Faktor-faktor yang dapat menyebabkan harga diri rendah, yaitu:
2) Faktor Predisposisi
a) Yang mempengaruhi harga diri : merasa malu dengan kondisinya saat ini
b) Yang mempengaruhi performa peran : tuntutan peran kerja dan harapan peran
budaya
3) Faktor Presipitasi
a) Trauma : dihina oleh tetangganya dan merasa tersinggung dan emosi sehingga
melempari rumah tetangganya dengan batu
b) Ketegangan peran : hubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi : Ada 3 transisi peran yaitu transisi
perkembangan seperti perubahan normatif yang berkaitan dengan
pertumbuhan. Transisi peran situasi, terjadi dengan bertambahnya atau
berkurangnya anggota keluarga. Transisi peran sehat sakit, terjadi akibat
pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit.
c. Manifestati klinis dari harga diri rendah, yaitu :
1) Data subjektif:
Nn. Id mengatakan bahwa dia tersinggung dengan tetangganya itu karena
selalu menghina ibunya yang janda dan miskin saat acara pernikahan adiknya
2) Data objektif:
Pasien tampak emosi, tangannya menegang, dan tidak mau terlalu dekat
dengan perawat. Beberapa saat tampak berdiam diri lalu tiba-tiba bangkit dan
menggebrak pintu kamar.
d. TAK
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan
oleh seorang terapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientas realitas
menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan
klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut Keliat dan
Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.
Penyaluran energi merupakan teknik untuk menyalurkan energi secara kontruktif
dimana memungkinkan pengembangan pola–pola penyaluran energi seperti katarsis,
peluapan marah dan rasa batin secara konstruktif dengan tanpa menimbulkan
kerugian pada diri sendiri maupun lingkungan. Tujuan : menyalurkan energi,
destruktif ke konstruktif, mengekspresikan perasaan, meningkatkan hubungan
interpersonal.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu di buat suatu pedoman pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok penyaluran energi.
e. Tujuan TAK
1) Tujuan Umum
Klien memiliki konsep diri yang positif dan dapat berinteraksi yang baik
dengan orang lain.
2) Tujuan Khusus
a) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek
positif yang dimiliki klien
b) Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
c) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara
bertahap
d) Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah
berhubungan social
e) Klien mendapat dukungan keluarga dalam
memperluas hubungan social
f. Waktu dan tempat pelaksanaan
1) Tempat pelaksanaan : Ruang Terapi RS Umum
Sawerigading Palopo
2) Lama pelaksanaan : 1 jam
3) Waktu pelaksanaan : 09.00 WITA
g. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Bermain
h. Media dan Alat
1) Tape Recorder
2) Kaset
3) Peluit
4) Jadwal kegiatan pasien
i. Susunan & Uraian tugas pelaksanaan
1) L : Leader
a) Membuka acara TAK
b) Menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan TAK
c) Memotivasi anggota/klien untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaannya.
d) Mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam
kelompok.
e) Menjelaskan permainan
2) CO : Co-Leader
a) Menyampaikan informasi
fasilitator kepada leader.
b) Mengingatkan leader bila
terdapat permainan yang menyimpang.
c) Mengingatkan leader
tentang lama waktu pelaksanaan kegiatan.
3) F : Fasilitator
a) Memotivasi pasien yang
kurang/tidak aktif dalam kegiatan senam.
4) O : Observer
a) Mengamati lamanya proses
kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi.
b) Mengamati jalannya
kegiatan, kekurangan dan kelebihan sesuai dengan tujuan.
c) Mencatat perilaku
verbal/non verbal pasien selama berlangsungnya kegiatan dan laporkan pada
leader.
5) T : Teknisi
a) Mengatur alur permainan
( menghidupkan dan mematikan musik )
b) Timer ( mengatur waktu )
6) P : Pasien
a) Mengikuti alur permainan
j. Setting TAK

k. Tata tertib dan Program Antisipasi


1) Tata tertib
a) Peserta hadir 10 menit sebelum kegiatan dimulai.
b) Berpakain bersih, rapi dan sopan.
c) Peserta tidak meninggalkan ruangan selama kegiatan TAK.
d) Peserta yang BAK atau ke WC di perbolehkan sebelum TAK berlangsung.
e) Tidak diperkenankan makan, minum, dan merokok.
f) Tidak diperkenankan membicarakan di luar hal-hal lain TAK.
g) Peserta yang ingin bertanya tunjuk tangan dan berbicara setelah di
persilahkan.
h) Peserta yang melanggar peraturan, diperingatkan dan tidak diperkenankan
mengikuti permainan.
2) Program Antisipasi
a) Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
 Memanggil klien.
 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain.
b) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
 Panggil nama klien.
 Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
c) Bila klien lain ingin ikut
 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih.
 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti oleh
klien tersebut.
 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini.
d) Untuk mengantisipasi bila peserta yang dipilih tidak dapat mengikuti
kegiatan hari yang telah ditentukan, maka dipilih peserta cadangan dua
orang.
e) Bila dalam kegiatan tersebut ada anggota yang membicarakan hal lain dalam
diskusi, leader harus memfokuskan pembicaraan.
f) Bila ada hal-hal di luar perencanaan, maka melibatkan perawat ruangan.
g) Bila anggota menghindar setiap pertemuan, maka leader harus
memberitahukan anggota tersebut dan mengatur mereka berbicara langsung
kepada kelompok.
l. Langkah Kegiatan Terapi Penyaluran Energi
1) Fase Persiapan/Prainteraksi
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu isolasi sosial: Menarik diri
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Fase Orientasi
a) Salam
b) Penjelasan tujuan Terapi Penyaluran Energi
c) Penjelasan aturan main
d) Kontrak waktu
3) Fase Kerja
a) Mengucapkan salam
b) Leader mengenalkan diri dan mengenalkan anggota terapis lain
c) Leader mengatakan maksud dan tujuan diadakan terapi penyaluran energy
d) Leader mengevaluasi keadaan hari ini
e) Leader menjelaskan aturan main
f) Atur posisi pasien dalam barisan
g) Hidupakan kaset
h) Terapis mulai memutar music
i) Motivasi pasien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang di contohkan
instruktur senam
j) Leader mencontohkan gerakan senam pada klien
k) Membenahi gerakan klien untuk mengikuti senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam
l) Menekankan setiap gerakan yang sulit dengan kata misal “ee aa” supaya klien
terlihat bersemangat
m) Gunakan gerakan yang mudah ditiru klien
n) Observer mengevaluasi kegiatan TAK penyaluran energy
4) Fase Terminasi
a) Leader melakukan evaluasi subyektif (perasaan klien setelah terapi)
b) Leader melakukan evaluasi obyektif (menanyakan hal-hal terkait dengan topik
terapi yang sudah dilakukan)
c) Leader bersama klien membuat rencana Tindak Lanjut terkait topik terapi
untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Membuat kontrak dengan klien tentang topik terapi, waktu terapi dan tempat
terapi Penyaluran Energi yang akan datang (jika akan dilakukan).
5) Evaluasi diri/kegiatan
a) Evaluasi proses
 Klien terlihat senang
 Klien tampak rileks
 Klien mengikuti TAK sampai selesai
 Leader berperan dengan baik
 CO-Leader aktif meningkatkan liader jika ada yang lupa
 Fasilitator berperan aktif membantu klien melakukan kegiatan
 Observer menyampaikan hasil penilaiannya kepada masing- masing
klien
b) Evaluasi hasil
 Evaluasi di lakukan pada proses TAK berlagsung. Khususnya terhadap
kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK
 Evaluasi hasil untuk TAK penyaluran energi dengan pasien gangguan
perilku kekerasan, kemampuan klien yang di harapkan adalah klien
mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan emosi dengan melkukan
kegiatan positif.

Anda mungkin juga menyukai