Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH WILMSTUMOR PADA ANAK

Dosen pembimbing : Ns. Bestfy Anitasari, S.kep, M.kep, SpMat

KELOMPOK 12 :
INTAN WARIS (01.2018.009)
HARSIDA
TRIA WULANDARI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
nikmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Tumor
Wilms, makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu komponen tugas pada mata kuliah.
Makalah ini mencoba memaparkan tentang penatalaksanaan asuhan keperawatan pada anak
dengan Penyakit Tumor Wilms.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penyusuanan makalah ini,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak
demi perbaikan dan penambahan wawasan kami di masa yang akan datang Demikian
akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi
pembaca pada umumnya terima kasih.

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................................
B. Rumusan masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

A. Defenisi ................................................................................................................
B. Etiologi..................................................................................................................
C. Anatomi fisiologi
D. Patofisiologi..........................................................................................................
E. Manefestasi klinis.................................................................................................
F. Komplikasi............................................................................................................
G. Pemeriksaan penunjang........................................................................................
H. Penatalaksanaan....................................................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian............................................................................................................
B. Diagnoasa.............................................................................................................
C. Rencana keperawatan...........................................................................................

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................................
B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol


dan progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetika atau
diwariskan kecenderungan genetika untuk karsinogen mungkin disebabkan oleh
rapuhnya gen-gen regulator, kerentanan terhadap inisiator dan promotor, kesalahan
enzim pengoreksi atau gagalnya sistem imun. Kecenderungan genetik kita dapat
positif atau negatif terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan
lingkungan (kamus kedokteran dorland).
Salah satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms
adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur
embrional,biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun.
Tumor wilms menyebabkan neoplasma ginjal sebagian besar anak dan terjadi
dengan frekuensi hampir sama pada kedua jenis kelamin dari semua ras, dengan
indikasi tahunan 7,8 per juta anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gambaran
tumor Wilms yang paling penting adalah kaitannya dengan anomaly congenital, yang
paling umum adalah anomaly urogenotal (4,4%), hemihipertrofi (2,9%), dan aniridia
sporadic (91,1%).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah yaitu “Bagaimana
asuhan keperawatan pada klien anak yang menderita Tumor Wilms?”
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dapat
memberikan informasi dan pemahaman mengenai asuhan keperawatan pada klien
anak yang menderita Tumor Wilms.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Defenisi
Tumor Wilms ( Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive diginjal.Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang
berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar
atau orang dewasa. TumorWilms merupakan tumor ganas intraabdomen yang
tersering pada anak-anak dan tumbuh dengan cepat (progresif).
Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan
cepat,terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia
lima tahun. (kamus kedokteran dorland)
Tumor Wilms adalah tumor padat intraabdomen yang paling sering dijumpai
pada anak. Tumor ini merupakan neoplasma embrional dan ginjal, biasanya muncul
sebagai massa asimtomatik di abdomen ats atau pinggang. Tumor sering ditemukan
saat orang tua memandikan atau mengenakkan baju anaknya atau saat dokter
melakukan pemeriksaan fisik terdapat anak yang tampak sehat. (Basuki,2011)
B. Gejala Tumor Wilms Tumor Wilms
mungkin tidak terdeteksi sejak awal karena dapat tumbuh besar tanpa
menimbulkan rasa sakit. Ketika besar, umumnya tumor ini berhasil diketahui sebelum
memiliki kesempatan untuk menyebar (metastasize) ke bagian tubuh lainnya.
Anak-anak yang terserang dapat memiliki gejala:
 Perut bengkak
 Terdapat suatu gumpalan dalam perut yang dapat dirasakan
 Demam
 Darah dalam urin
 Nafsu makan berkurang
 Tekanan darah tinggi
 Sembelit
 Nyeri Perut
 Mual
C. Etiologi
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor
wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti :
1. WAGR syndrome :
Kelainan yang mempengaruhi banyak sistem tubuh diantaranya
a. Aniridia – bayi lahir tanpa iris mata
b. Genitourinary malformation
c. Retardasi mental
Orang dengan sndrom WAGR memiliki kemungkinan 45 samapi 60
persen untuk bisa terjadi tumor wilms, bentuk kanker ginjal yang langka.
Jenis kanker ini paling sering didiagnosis pada anak-anak namun terkadang
terlihat pada orang dewasa.
2. Deny-Drash Syndrome
Sindrom ini menyebabkan kerusakan ginjal sebelum umur 3 tahun dan sangat
langka. Didapati perkembangan genital yang abnormal. Anak dengan sindrom
ini berada dalam resiko tinggi terkena tipe kanker lain, selain tumor Wilm.
3. Beckwith-Wiedemann syndrrome
Bayi baru lahir dengan berat badan yang lebih tinggi dari bayi normal, lidah
yang besar, pembesaran organ-organ.
Tumor wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak
adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan
glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk
struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa
kemampuan blastema primitif untuk merintis jalan ke arah pembentukan Tumor wilms,
apakah sebagai mutasi germinal atau somatik, itu terjadi pada usia kehamilan 8-34
minggu.
Sekitar 1,5% penderita mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang juga
menderita Tumor wilms. Hampir semua kasus unilateral tidakbersifat keturunan yang
berbeda dengan kasus Tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor wilms diturunkan
secara autosomal dominal.
D. Anatomi dan fisiologi
Dalam keadaan normal, manusia memiliki 2 ginjal. setiap ginjal memiliki
sebuahureter,yang mengalirkan air kemih dari pelvis renalis (bagian ginjal yang
merupakan pusat pengumpulan air kemih) ke dalam kandung kemih. Dari kandung
kemih, air kemih mengalir melalui uretra, meninggalkan tubuh melalui penis (pria)
dan vulva (wanita).Anatomi ginjal :
1. Makroskop
Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang
peritonium, didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar (transversus
abdominis, kuadratus lumborum dan psoasmayor). Ginjal pada orang dewasa
penjangnya sampai 13 cm, lebarnya 6 cm dan berat kedua ginjal kurang dari
1% berat seluruh tubuh atau ginjal beratnya antara 120-150 gram.Bentuknya
seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri dan kanan, ginjal kiri lebih
besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari
pada ginjal wanita. Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan
lemak yang tebal.Potongan longitudinal ginjal memperlihatkan dua daerah
yang berbeda yaitu korteks danmedulla.
Medulla terbagi menjadi baji segitiga yang disebut piramid. Piramid-
piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan tersusun dari segmen-
segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila atau apeks dari tiap
piramid membentuk duktus papilaris bellini yang terbentuk dari kesatuan
bagian terminal dari banyak duktus pengumpul. (Price, 1995 : 773)
2. Mikroskopis
Tiap tubulus ginjal dan glumerulusnya membentuk satu kesatuan
(nefron). Nefron adalah unit fungsional ginjal. Dalam setiap ginjal terdapat
sekitar satu juta nefron. Setiap nefron terdiri dari kapsula bowman, tumbai
kapiler glomerulus, tubulus kontortus proksimal,lengkung henle dan tubulus
kontortus distal, yang mengosongkan diri keduktus pengumpul. (price, 1995)
3. Vaskularisasi ginjal
Arteri renalis dicabangkan dari aorta abdominalis kira-kira setinggi
vertebra lumbalis II. Vena renalis menyalurkan darah kedalam vena
kavainferior yang terletak disebelah kanangaris tengah. Saat arteri renalis
masuk kedalam hilus, arteri tersebut bercabang menjadi arteriinterlobaris yang
berjalan diantara piramid selanjutnya membentuk arteri arkuata
kemudianmembentuk arteriola interlobularis yang tersusun paralel dalam
korteks. Arteri interlobularisini kemudian membentuk arteriola aferen pada
glomerulus. (price, 1995)
Glomeruli bersatu membentuk arteriola aferen yang kemudian
bercabang membentuk sistem portal kapiler yang mengelilingi tubulus dan
disebut kapiler peritubular. Darah yang mengalir melalui sistem portal ini akan
dialirkan kedalam jalinan vena selanjutnya menuju vena interlobularis, vena
arkuarta, vena interlobaris, dan vena renalis untuk akhirnya mencapai vena
cava inferior. Ginjal dilalui oleh sekitar 1200 ml darah permenit suatu volume
yang sama dengan 20-25% curah jantung (5000 ml/menit) lebih dari 90%
darah yang masuk keginjal berada pada korteks sedangkan sisanya dialirkan
ke medulla. Sifat khusus aliran darah ginjal adalah otoregulasi aliran darah
melalui ginjal arteiol afferen mempunyai kapasitas intrinsik yang dapat
merubah resistensinya sebagai respon terhadap perubahan tekanan darah arteri
dengan demikian mempertahankan aliran darah ginjal dan filtrasiglomerulus
tetap konstan. (price, 1995)
4. Persarafan pada ginjal
Menurut Price (1995) “Ginjal mendapat persarafan dari nervus renalis
(vasomotor),saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk
kedalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang
masuk ke ginjal”.fungsi ginjal adalah untuk:
1) Menyaring limbah metabolic
2) menyaring kelebihan natrium dan air dari darah
3) membantu membuang limbah metabolik serta natrium dan
air yang berlebihan dari tubuh
4) membantu mengatur tekanan darah
5) membantu mengatur pembentukan sel darah.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta unit penyaring (nefron). sebuah nefron
merupakan suatu struktur yang menyerupai mangkuk dengan dinding yang
berlubang(kapsula bowman), yang mengandung seberkas pembuluh darah
(glomerulus). Kapsula bowman dan glomerulus membentuk korpuskulum renalis.
E. patofisiologi/pathway
Kelainan genetika

Poliferasi Patologik Blastoma

Tubuli dan glomerulus tidak berfungsi


dengan baik pada kehamilan

Blastema renalis di janin

TUMOR WILMS

Kemoterapi
Tumor belum menembus kapsul
ginjal Tindakan pre Operasi
Rambut rontok, kulit kering terasa
perih, mual muntah dan tidak nafsu
Berdiferensiasi makan
Adanya massa di
abdomen

Tumor menembus kapsul Rasa lelah dan lemah


ginjal perirenal, vena renal Hematioma sepanjang hari
Rencana
pembedahan

Sesak nafas dan detak


Menyebar ke jantung tidak biasa Dx :
Disfungsi ginjal
abdomen gangguan Kurang
rasa pengetahuan

gangguan Dx : Sulit tidur


glomerulus Nyeri Gelisah, cemas, sulit
tidur, menangis
Ganguan tumbuh dan
Gangguan keseimbangan
Gangguan kembang
asam basa
filtrasi
Dx :
Asidosis metabolik
Cairan banyak Dx : Resiko
Hematuria
keluar pertumbuhan
Peningkatan asam tidak Sumber : marcdante K.J., Kliegman R.M.,
lambung Jenson HB., Behrman R.E. 2014. Nelson
Dx : resiko kekurangan edisi anak esensial edisi keenam. Singapure:
Mual Muntah Sauders Elsevier

Nafsu makan
menurun
Dx : ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari

F. Manifestasi klinis
Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri
perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang
menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus
sistim pelveokalises.Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat
protein tumor dan gejala lainyang bisa muncul adalah :
a. Malaise (merasa tidak enak badan)
b. Nafsu makan berkurang
c. Mual dan muntah
d. anoreksia
e. Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi)
f. Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih).
Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Gambaran
klinislainnya berupa demam, penurunan berat badan, anemia, varikokel kiri (akibat
obstruksi venarenalis kiri), dan hipertensi. Trombus tumor dapat meluas ke vena cava
inferior dan jantungsehingga menimbulkan malfungsi jantung. Kadang-kadang,
terjadi gejala akut abdomenakibat ruptur tumor setelah suatu trauma minor.
G. Komplikasi
1. Tumor Bilateral
2. Ekstensi Intracaval dan atrium
3. Tumor lokal yang lanjut
4. Obstruksi usus halus
5. Tumor maligna sekunder
Komplikasi jangkah panjang

Komplikas jangka panjang yang terjadi pada pasien-pasien tumor wilms baik sebagai
akibat dari tumor itu sendiri maupun akibat efek samping terapi antara lain:

1. Fungsi ginjal
Kejadian gagal ginjal kronis adalah 1% dari seluruh kasus-kasus gagal ginjal
kronis ini,70% terjadi pada anak-anak dengan tumor wilms bilateral,pada tumor
wilms uniteral,kejadiannya 0,25%.Nefrektomi bilateral merupakan penyebab
utama gagal ginjal kronis,di ikuti oleh penyebab-penyebab yang berhubungan
dengan terapi,seperti radiasi atau komplikasi-komplikasi operasi.
2. Fungsi jantung
Anthracylines seperti doxorubicin dapat menyebabkan gangguan jantung pada
5% pasien yang menerima dosis kumulatif 400 mg/m rata-rata kerusakan jantung
adalah is 25% pada mereka yang di terapi antracycline.insiden gagal jantung
secara keseluruhan adalah 1,7%. Jika jika di tambah dengan iridiasi paru-
paru,insiden gagal jantung adalah 5,4%.
3. Fungsi paru-paru
Pneumonitis radiasi terjadi pada 20% kasus yang mendapatkan radiasi paru-
paru total.
4. Fungsi hepar
Actiynomycin D dan radiasi dapatmerupakan hepar,dengan insidens
keseluruhan sebesar 10% penyakit venoklusif hepar merupakan sindroma klinis
hepatotoksisitas den mempunyai gejala berupa ikterius,hepatomigali dengan
asites,dan peningkatan berat badan.insiden rata-rata kerusakan hepar adalah 8%.
5. Fungsi gonad
Kemoterapi dapat mengganggu fungsi gonad pada laki-laki tapi jarang
mengganggu fingsi ovarium.iridiasi abdomen dapat memicu gagal ovarium jika
ovarium berada dalam daerah targt penyinaran.
6. Fungsi muskulos keletal
Gangguan-gangguan skeletal,yang mencakup scoliosis atau kyphosis,dapat
merupakan akibat dari ketidak seimbangan pada corvus vertebrae yang pernah di
radiasi secara unilateral dengan dosis lebih dari 2000 rad.
7. Neoplasma meligna sekunder
Neoplasma meligna sekunder dapat merupakan akibat dari radioterai dan
kemoterapi harus di batasi untuk kasus-kasus stadium lanjut dan kasus-kasus
dengan histologi anaplastik saja.
H. The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi 5 stadium tumor Wilms,
yaitu :
1) Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul.
Tumor ini dapat di reseksi dengan lengkap.
2) Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal
dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan
kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat direseksi dengan lengkap.
3) Stadium III
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), mi salnya ke
hepar, peritoneum dan lain-lain.
4) Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-
paru,otak dan tulang.
5) Stadium V
Terjadi lagi kanker setelah di terapi, terjadi di tempat pertama kali
terjadi atau pada organ lain.

I. Pemeriksaan penunjang
Tumor wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di abdomen.
Pada kasus 10-25% kasus, hematuria mikroskop atau makroskopik memberi kesan
tumor ginjal.
1. CT scan atau MRI perut
2. USG perut
3. Rontgen perut
4. Rontgen dada (untuk melihat adanya penyebaran tumor ke dada)
5. Pemeriksaan darah lengkap (mungkin akan menunjukkan anemia)
6. BUN
7. Kreatinin
8. Urinalisis (analisa air kemih, bisa menunjukkan adanya darah atau protein urine).
9. Pielogram intravena.
J. Penatalaksanaan
Tindakan operasi merupakan tindakan untuk terapi sekaligus penentuan
stadium tumor.Berdasarkan rekomendasi NWTSG, nefrektomi primer dikerjakan
pada semua keadaan kecuali pada tumor unilateral yang unresectable, tumor bilateral
dan tumor yang sudah berekstensi ke vena cava inferior di atas vena hepatika. Tumor
yang unresectable dinilai intraoperatif. Diberikan kemoterapi seperti stadium III dan
pengangkatan tumor dilakukan setelah 6 minggu. Pada tumor bilateral, dilakukan
biopsi untuk menentukan jenis tumor dan diberikan kemoterapi biasanya dalam 8-10
minggu. Nefrektomi dilakukan pada kasus tumor bilateral jika diberikan sisa
parenkim ginjal setelah reseksi tumor masih lebih dari 2/3. Hal penting dalam
pembedahan meliputi insisi transperitoneal, eksplorasi ginjal kontralateral,dilakukan
nefrektomi radikal, hindari tumpahan tumor, dan biopsi kelenjar getah bening yang
dicurigai.
Terapi lanjutan dengan kemoterapi atau radioterapi tergantung pada hasil
staging dan histologi (favourable atau non favourable) dari tumor. Berdasarkan
NWTS-5 berikut algoritma pemberian kemoterapi dan radioterapi pada tumor Wilms.
Nefrektomi parsial hanya dianjurkan pada pasien dengan tumor bilateral, solitary
kidney, dan insufisiensi renal.Pada kasus tumor Wilms bilateral yang perlu dilakukan
nefrektomi bilateral, transplantasi dilakukan setelah 1 tahun setelah selesai pemberian
kemoterapi.
Keberhasilan penanganan tumor Wilms ditentukan dari hasil stratifikasi,
registrasi, dan studi NWTSG. Survival bebas penyakit 95% untuk stadium I, dan kira-
kira 80% untuk pasien secara keseluruhan. Prognosis buruk dijumpai pada pasien
dengan metastasis ke kelenjargetah bening, paru-paru dan hepar.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas : Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang
bisadihubungi
2. Riwayat kesehatan sekarang Klien mengeluh kencing berwarna seperti
cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual , muntah
dan diare. Badan panas hanya sutu hari pertama sakit.
3. Riwayat kesehatan dahulu Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada
ginjal sebelumnya, atau gejala-gejala tumor wilms
4. Riwayat kesehatan keluarga Apakah ada riwayat keluarga klien pernah
mengidap kanker atau tumor sebelumnya
5. Pemeriksaan fisik Melakukan pemeriksaan TTV klien, dan mengobservasi
head to too dan yang harus di perhatikan adalah palpasi abdomen yang
cermat dan pengukuran tekanan darah pada keempat ektremitas. Tumor
dapat memproduksi renin atau menyebabkan kompresi vaskuler sehingga
mengakibatkan hipertensi. Deskripsi yang rinci mengenai kelainan traktus
urinarius dan adanya aniridia atau hemihipertrofi juga perlu dicari.
6. Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium tidak banyak membantu, hanya dapat
ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang
ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini
ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk
b) Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan
jarang ditemukan klasifikasi didalamnya
c) Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran
distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises.
d) Dari pemeriksaan renoarteriogram didaptkan gambaran arteri yang
memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari
metastasi kedalam paru-paru.
7. Pola aktivitas
a) Pola nutrisi dan metabolic
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat
terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan
air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah
mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya
mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang
tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan
pada kulit dapat terjadi karena uremia.
b) Pola eliminasi
Eliminasi alvi tidak ada gangguan, eliminasi uri : gangguan
pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat
diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada
tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan
oliguria sampai anuria ,proteinuri, hematuria.
c) Pola Aktifitas dan latihan :
Pada Klien dengan kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam perawatan
klien perlu istirahat karena adanya kelainan jantung dan dan
Tekanan darah mutlak selama 2 minggu dan mobilisasi duduk
dimulai bila tekanan darah sudah normal selama 1 minggu.Adanya
edema paru maka pada inspeksi terlihat retraksi dada,pengggunaan
otot bantu napas, teraba, auskultasi terdengar rales dan krekels,
pasien mengeluh sesak, frekuensi napas. Kelebihan beban sirkulasi
dapat menyebabkanpemmbesaran jantung (Dispnea, ortopnea dan
pasien terlihatlemah), anemia dan hipertensi yang juga disebabkan
oleh spasme pembuluh darah. Hipertensi yang menetap dapat
menyebabkan gagal jantung. Hipertensi ensefalopatimerupakan
gejalaserebrum karena hipertensi dengan gejala penglihatan kabur,
pusing, muntah, dan kejangkejang.
d) Pola tidur dan istirahat
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena
adanya uremia. keletihan,kelemahan malaise, kelemahan otot dan
kehilangan tonus
e) Kognitif & perseptual
Peningkatan ureum darah menyebabkan kulit bersisik kasar dan
rasa gatal. Gangguan penglihatan dapat terjadi apabila terjadi
ensefalopati hipertensi. Hipertemi terjadi pada hari pertama sakit
dan ditemukan bila ada infeksi karena inumnitas yang menurun.
f) Persepsi diri
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan
edema dan perawata n yang lama.Anak berharap dapat sembuh
kembali seperti semula
g) Hubungan peran
Anak tidak dibesuk oleh teman – temannya karena jauh dan
lingkungan perawatan yang baru serta kondisi kritis menyebabkan
anak banyak diam.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang bisa muncul adalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasma
2. Intolenransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan
dan suplai oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan mengabsopsi nutrien, kehilangan nafsu makan
4. Risiko kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan
kehilangan protein dan cairan
5. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan
C. Rencana keperawatan
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI INTERVENSI (NIC) EVALUASI
KEPERAWATAN (NOC)
1. Nyeri akut Paisen tidak mengalami a. Monitor Tanda vital  Menentukan tindakan
berhubungan dengan nyeri atau nyeri menurun b. Monitor kelembapan selanjutnya
efek fisiologis dari sampai tingkat yang kulit  Sebagai analgesik
neoplasma dapat diterima anak. c. Monitor sianosis, tambahan
Dalam jangak waktu monitor ukuran,  Mengurangi rasa sakit
...x24 jam dengan bentuk, simetrifitas,  Untuk mencegah
Kriteria hasil : dan reaktifitas pupil kambuhnya nyeri
a. Nyeri hilang d. Monitor tingkat  Karena aspirin
b. Kulit kering dan kesadaran klien meningkatkan
hangat e. Kaji adanya tanda- kecenderungan perdarahan
c. Tidak ada distres tanda dehidrasi
pernapasan (turgor kulit jelek,
d. Tanda vital dalam mata cekung, dll).
batas normal f. Kalaborasi
pemberian transfusi
darah
g. Berikan obat dengan
jadwal preventif
h. Hindari aspirin atau
senyawanya
2. Intolenransi aktivitas Setelah dilakukan a. Tentukan 1. Mampu bereatifitas
berhubungan dengan perawatan selama ...x24 keterbatasan aktifitas 2. HB dalam batas
ketidakseimbangan jam, pasien dapat fisik pasien normal
kebutuhan dan suplai istirahat dengan adekuat b. Monitor intake 3. Hematocrit dalam
oksigen dengan Kriteria hasil : nutrisi untuk batas normal
a. Klien dapat meyakinkan sumber 4. Mengurangi
melakukan energi yang cukup kelelahan pada
aktifitas yang di c. Monitor pola dan pasien
anjurkan kualitas tidur 5. Untuk menghemat
b. Tanda vital dalam d. Bantu pasien energi
batas normal menjadwalkan
istirahat dan aktifitas
e. Ajari pasien untuk
mengenali tanda dan
gejala kelelahan
sehingga dapat
mengurangi
aktifitasnya
f. Kalaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
peningkatan energi
melalui makanan
g. Kalaborasi
pemberian terapi
oksigen
3. Ketidakseimbangan Dalam waktu ...x24 jam a. Monitor adanya 1. Nafsu makan baik
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dapat penurunan BB 2. Membantu dalam
kebutuhan tubuh terpenuhi dengan Kriteria b. Ciptakan lingkungan proses metabolisme
berhubungan dengan hasil : nyaman selama klien 3. Tidak lemass
ketidakmampuan a. Masukan nutrisi makan 4. ADL terpenuhi
mengabsopsi nutrien, adekuat c. Kaji adanya tanda- 5. Mencegah status
kehilangan nafsu b. Pencapaian berat tanda perubahan nutrisi menjadi
makan badan normal nutrisi : Anoreksia, lebih buruk
yang diharapakan letargi,
c. Berat badan hipoproteinemia
sesuai dengan d. Monitor mual dan
umur dan tinggi muntah
badan e. Monitor
d. Bebas dari tanda pertumbuhan dan
malnutrisi perkemabngan
e. Nafsu makan baik f. Anjurkan masukan
kalori yang tepat
yang sesuai dengan
kebutuhan energi
g. Anjurkan makan
sedikit tapi sering
h. Sajikan diit dalam
keadaan hangat
i. Kalaborasi dengan
ahli gizi tentang
jumlah kalori dan
tipe nutrisi yang di
butuhka
j. n (TKPT)
k. Kalaborasi
pemebrian nutrisi
parenteral bila
diperlukan
4. Risiko kekurangan kehilangan cairan a. Monitor 1. Tidak terlihat
volume cairan intravaskuler atau syok masukan/cairan tanda-tanda
(intravaskuler) hipovolemik yang dan hitung intake dehidrasi
berhubungan dengan ditujukan pasien cairan kalori 2. Bukti fisik defisit
kehilangan protein minimun atau tidak ada. harian cairan
dan cairan Dalam ..x24 jam dengan b. Kalaborasi 3. Sehingga
kriteria hasil : pemberian cairan pengobatan segera
a. Mempertahankan IV dilakukan
urine output c. Monitor tanda 4. Meningkatkan
sesuai dengan vital tekanan osmotik
usia dan BB, BJ d. Laporkan adanya koloid sehingga
urine norma, HT penyimpangan mempertahankan
normal dari normal cairan dalam
b. Tekanan darah, e. Dorong vaskuler
nadi, suhu tubuh peningkatan
dalam batas masukan cairan
normal sesuai toleransi
c. Tidakada tanda- individu
tanda dehidrasi,
elastis turgor kulit
baik, membran
mukosa lembab,
tidak ada rasa
haus yang
berlebihan
5. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan a. Gunakaan a. Pasien merasa
dengan kwatir tentang tindakan keperawatan pendekatan yang tenang
perubahan dalam selama ...x24 jam, menenangkan b. Pasiendapat tidur
hidup diharapkan respon b. Dorong keluarga dengan nyenyak
kecemasan kembali untuk menemani c. Pasien tidak
normal dengan kriteria klien khawatir dengan
hasil : c. Intruksi pasien akibat dari kondisi
a. Monitor intensitas menggunakan teknik yang di hadapi
kecemasan relaksasi
b. Menggunakan d. Berikan obat untuk
teknik relaksasi menguragi
untuk mengurangi kecemasan
kegelisahan
c. Menjaga tidur
yang cukup

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor Wilms ( Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang
berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar
atau orang dewasa.
Tumur Wilms merupakan tumor ginjal padat yang sering dijumnpai pada anak
dibawah umur 10 th dan merupakan kira-kira 10% keganasan pada anak. Paling
sering dijumpai pada umur tiga tahun dan kira-kira 10% merupakan lesi bilateral
Penghapusan (delesi) yang melibatkan salah satu dari minimal dua lokus
kromosom 11 telah ditemukan dalam sel dari lebih kurang 33% tumor Wilms. Delesi
constitutional hemi zigot dari salah satu dari lokus ini, 11p13, berkaitan dengan dua
sindrom yang langka yang mencakup tumor wilms: sindrom WAGR (tumor Wilms,
Aniridia, Malforasi genitourinaria,dan Retardasi Mental) dan sindrom Denys-Drash
(Tumor Wilms, nefropati, kelainan genital).Terdapatnya lokus kedua, 11p15, dapat
menjelaskan hubungan tumor wilms dengan sindrom Beckwith-Wiedemann, suatu
sindrom congenital yang ditandai dengan beberapa tipe neoplasma embrional,
hemihipertrofi, makroglosi, dan viseromegali.

B. Saran
Untuk menjadikan makalah ini menjadi makalah yang sempurna maka harus
disertai saransaran yang bersifat mendorong dan membangun, saran - saran itu antara
lain :
1. Kita mampu lebih memahami Tumor Wilms dalam meningkatkan
pelayanan pada penderita/ anak khususnya dalam pemberian asuhan
keperawatan.
2. Kita mampu dan mau mempelajari makalah “Asuhan Keperawatan
Anak Dengan Tumor Wlims”, untuk menambah pengetahuan dibidang
ilmu keperawatan khususnya, dan dibidang pelayanan pemberian
asuhan keperawatan pada umumnya.Demikian saran dari kami semoga
apa yang kami suguhkan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi para pembaca pada umumny
DAFTAR PUSTAKA
Charette, Jane. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi.
Jakarta : EGC.
Doengoes,M.E. 1999. Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan
Pasien. Jakarta : EGC.
Https://id.scribd.com/doc/59602202/Wilms-Tumor
https://id.scribd.com/document/363171249/Woc-Tumor-
Wilmspdf.documen.com-askep-anak-dengan-tumor wilms

Anda mungkin juga menyukai