Anda di halaman 1dari 21

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA II

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


ORIENTASI REALITA

Dosen Pembimbing : Ns. Lestari Lorna Lolo, S.Kep., M.Kep

KELOMPOK V

MEIRISA 01.2018.010
NURLINDA 01.2018.014
NURUL FAUZHIYAH 01.2018.015
SHAFIRA IDAM 01.2018.021
TASYA ALIVIA HASRI 01.2018.024
TAUFIK PURNAMA 01.2018.015
HELMI HASAN 01.2019.033
JUMARNI 01.2019.032

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO
2020
PRAKATA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena rahmat dan karunia-Nya tugas makalah yang dibuat oleh penulis telah
terselesaikan dengan tepat waktu, dengan judul “Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Orientasi Realita”.
Penulis juga berterima kasih kepada segala pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Kepada ibu dosen pembimbing Ns. Lestari
Lorna Lolo, S.Kep., M.Kep, kepada orang tua yang selalu mendukung, dan rekan-rekan yang
ikut serta dalam penyelesaian makalah ini. Adapun disusunnya makalah ini adalah untuk
memenuhi nilai tugas mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa II.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih
banyak hal-hal yang mungkin belum tercakup didalamnya. Maka dari itu, penulis meminta
agar para pembaca yang kelak akan membaca makalah ini memberikan saran dan kritikan
yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan yang
luas bagi para pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palopo, 20 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Prakata............................................................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi TAK Orientasi Realita............................................................................................ 3
B. Jenis-Jenis TAK Orientasi Realita...................................................................................... 3
C. Tujuan TAK Orientasi Realita............................................................................................. 3
.........................................................................................................................................................
D. Indikasi TAK Orientasi Realita........................................................................................... 3
E. Sarana dan Prasarana TAK Orientasi Realita............................................................... 4
F. Setting TAK Orientasi Realita............................................................................................. 4

BAB III PENATALAKSANAAN


A. Sesi I : Pengenalan Orang..................................................................................................... 8
B. Sesi II : Pengenalan Tempat................................................................................................
.........................................................................................................................................................
10
C. Sesi III : Pengenalan Waktu.................................................................................................
.........................................................................................................................................................
13

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
16
B. Saran.............................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
16

ii
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................
17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam
satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal
balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta
pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik,
modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan
perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku
maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan
dewasa ini terapi aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan
terapeutik dalam keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada
dalam kelompok.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan TAK Orientasi Realita?
2. Apa saja jenis-jenis TAK Orientasi Realita?

1
3. Apa tujuan dari TAK Orientasi Realita?
4. Siapa saja indikasi TAK Orientasi Realita?
5. Apa saja sarana dan prasana TAK Orientasi Realita?
6. Bagaimana setting dari TAK Orientasi Realita?

C. TUJUAN
1. Mampu mengetahui definisi dari TAK Orientasi Realita
2. Mampu mengetahui jenis-jenis TAK Orientasi Realita?
3. Mampu mengetahui tujuan TAK Orientasi Realita?
4. Mampu mengetahui indikasi TAK Orientasi Realita?
5. Mampu mengetahui sarana dan prasana TAK Orientasi Realita?
6. Mampu mengetahui setting dari TAK Orientasi Realita?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI TAK ORIENTASI REALITA


Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan pengertian TAK orientasi
realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk
mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian yang lain menurut
Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya untuk
mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan atau tempat, dan waktu.

B. JENIS-JENIS TAK ORIENTASI REALITA


1. TAK Orientasi Realitas pengenalan orang
2. TAK Orientasi Realitas pengenalan tempat
3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu

C. TUJUAN TAK ORIENTASI REALITA


Tujuan umum TAK orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang,
tempat, dan waktu dan tujuan khususnya (Keliat dan Akemat, 2005) adalah:
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
2. Klien mampu mengenal waktu dengan tepat.
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat.

D. INDIKASI TAK ORIENTASI REALITA


Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien dengan:
1. Halusinasi
2. Dimensia
3. Kebingungan
4. Tidak kenal dirinya
5. Salah mengenal orang lain, tempat dan waktu

3
E. SARANA & PRASANA TAK ORIENTASI REALITA
Sarana dan prasarana yang biasanya digunakan pada TAK Orientasi Realitas,
antara lain:
1. Persiapan alat yang biasa digunakan antara lain :
a. Spidol
b. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
c. Bola tenis
d. Tape recorder
e. Kaset lagu
f. Kalender
g. Jam dinding
2. Persiapan terapis :
Rawlins, Williams dan Beck (1993) mengidentifikasi tiga area yang perlu
dipersiapkan untuk menjadi terapis atau pemimpin terapi kelompok, yaitu
persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan dan lokakarya;
praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin kelompok; dan
pengalaman mengikuti terapi kelompok.
Perawat diperkenankan memimpin terapi kelompok jika telah dipersiapkan
secara professional. American Nursing Association (ANA) menetapkan pada
praktik keperawatan psikiatri dan klinikal spesialis dapat berfungsi sebagai terapis
kelompok. Sertifikat dari ANA sebagai spesialis klinik dalam keperawatan
psikiatri-kesehatan jiwa menjamin perawat mahir dan kompeten sebagai terapis
kelompok.
Perawat yang memimpin kelompokterapeutik dan kelompok tambahan TAK,
persyaratannya harus mempunyai pengetahuan tentang masalah klien dan
mengetahui metode yang dipakai untuk kelompok khusus serta terampil berperan
sebagai pemimpin.
3. Persiapan pasien :
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok gangguan orientasi realita ini adalah
klien dengan masalah halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat dan waktu.

F. SETTING TAK ORIENTASI REALITA

4
CL
O P

F F
L

P P

P P
F

Keterangan gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator

Pembagian tugas
1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Peran Co – Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir

5
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
5. Pasien
a. Kriteria Pasien
1) Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)
2) Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
3) Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah
dapat berinteraksi dengan orang lain
4) Klien yang sehat secara fisik
5) Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya
6) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
b. Proses Seleksi
1) Identifikasi klien yang memenuhi criteria
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5) Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
6) Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

Antisipasi masalah
1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
a. Memanggil pasien
b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat
atau pasien yang lain
2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :
a. Panggil nama pasien
b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan

6
c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu pasien
boleh kembali lagi

7
BAB III
PENATALAKSANAAN

A. SESI I : PENGENALAN ORANG


1. Tujuan
a. Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
b. Klien mampu mengenal nama-nama klien lain.
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan nyaman dan tenang.
3. Alat
a. Spidol
b. Bola tenis
c. Tape recorder
d. Kaset ”dangdut”
e. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK.
4. Metode
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi
2) Membuat kontrak dengan klien.
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
b) Terapis menjelaskan aturan main berikut :

8
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
kepada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit.
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
2) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, dan asal.
3) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan
nama yang dibagikan.
4) Terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara
berurutan, searah jarum jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan:
nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi.
5) Terapis menjelaskan langkah berikutnya:
Tape recorder akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan
dari satu klien ke klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang
memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,asal,dan
hobi dari klien yang lain (minimal nama panggilan).
6) Terapis memutar tape recorder dan menghentikan. Saat musik berhenti
klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan,asal, dan hobi klien yang lain.
7) Ulangi langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
8) Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan
mengajak klien bertepuk tangan.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama
panggilan.
3) Kontrak yang akan dating

9
a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu
”Mengenal Tempat”
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK Orientasi Realitas orang, kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat
menyebutkan nama, panggilan, asal, dan hobi klien lain.
7. Kemampuan memperkenalkan diri
Kemampuan mengenal orang lain:
No. Aspek Yang Dinilai Nama Klien Ket
1. Menyebut nama klien
2. Menyebut nama panggilan klien
3. Menyebutkan asal klien lain
4. Menyebutkan hobi klien lain

Petunjuk:
a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda
(X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien
mngikuti TAK orientasi realitas orang. Klien mampu menyebutkan nama, nama
panggilan, asal dan hobi klien lain di sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien
lain di ruangan.

B. SESI II : PENGENALAN TEMPAT


1. Tujuan
a. Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
b. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
c. Klien mampu mengenal kamar tidur.
d. Klien mampu mengenal tempat tidur.
e. Klien mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan
WC.

10
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Ruangan tempat perawatan klien
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset lagu “dangdut”.
c. Bola tenis
4. Metode
a. Diskusi kelompok.
b. Orientasi lapangan
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
2) Evaluasi dan validasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama klien lain.
3) Kontrak
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang
biasa dilihat. Menjelaskan aturan main yaitu :
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
pada terapis.
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit,nama ruangan, klien
diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu
menjawab dengan tepat.
2) Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut,
sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah
jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis

11
akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat
klien dirawat.
3) Terapis menyalakan tape recorder , menghentikan lagu,dan meminta klien
yang memegang bola tenis untuk menyebutkan nama ruangan dan nama
rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta mendapat giliran.
4) Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
5) Terapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi
ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC, ruang istirahat,
ruang TAK,dan ruangan lainnya.
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
a) Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
b) Menyepakati waktu dan tempat
6. Evaluasi
Evaluasi dilakn saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal
tempat dirumah sakit.
7. Kemampuan memperkenalkan diri
Kemampuan mengenal tempat:
No. Aspek Yang Dinilai Nama Klien Ket
1. Menyebutkan nama rumah sakit
2. Menyebutkan nama ruangan
3. Menyebutkan letak kantor perawat
4. Menyebutkan letak kamar mandi dan WC
5. Menyebutkan letak kamar tidur

Petunjuk:
a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengenal tempat-

12
tempat di ruang rawat dan nama rumah sakit. Beri tanda (V) jika klien mampu
dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 2, ruangan dan letak
kamar tidur yang lain belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat- tempat di
ruangan.

C. SESI III : PENGENALAN WAKTU


1. Tujuan
a. Klien dapat mengenal waktu dan tempat
b. Klien dapat mengenal tanggal dengan tepat.
c. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
d. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
2. Setting
a. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b. Klien berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
3. Alat
a. Kalender
b. Jam dinding
c. Tape recorder
d. Kaset lagu dangdut
e. Bola tenis
4. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
Terapis dan klien memakai nama

13
2) Evaluasi/Validasi
Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
Menanyakan apakah klien masih mengingat nama-nama ruangan yang
sudah dipelajari
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
b) Menjelaskan aturan main yaitu :
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin
pada terapis.
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c. Tahap kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Terapis menjelaskan akan menghidupkan tape recorder, sedangkan bola
tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada saat musik berhenti,
klien yang memegang bola menjawab pertanyaan dari terapis
3) Terapis menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan
bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat musik berhenti, klien
yang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis tentang tanggal,
bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua
klien mendapat giliran.
4) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Tindak lanjut
a) Terapis meminta klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
b) Menyepakati waktu dan tempat.
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.

14
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah
mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
7. Kemampuan memperkenalkan diri
Kemampuan mengenal waktu
No. Aspek Yang Dinilai Nama Klien Ket
1. Menyebutkan jam
2. Menyebutkan hari
3. Menyebutkan tanggal
4. Menyebutkan bulan
5. Menyebutkan tahun

Petunjuk:
a. Tulis nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
b. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui waktu,
hari, tanggal, bulan, dan tahun. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda
(X) jika klien tidak mampu.
Dokumentasi:
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti Sesi 3, TAK orientasi
realitas waktu. Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari, tetapi yang lain
belum mampu. Orientasikan klien dengan tempat-tempat di ruangan.

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
TAK orientasi realitas menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah
pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Pengertian
yang lain menurut Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi realitas adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan atau tempat, dan waktu. Adapun jenis-jenis dari TAK Orientasi Realitas
pengenalan orang, pengenalan tempat, dan pengenalan waktu

B. SARAN
Diharapkan  makalah ini mampu menjadi pedoman dan dapat kita pahami mengenai
pentingnya kita sebagai perawat memahami adanya terapi yang dapat diberikan pada klien
gangguan jiwa.
Kami selaku kelompok berharap makalah ini dapat kita bahas secara bersama agar
dapat lebih sempurna dan proses penyusunannya kedepan kami harapakan lebih dapat
sempurna dengan mencari buku–buku maupun internet mengenai Keperawatan
Komunitas serta referensi lain. Karena kami menyadari dalam proses penyusunan makalah ini
kami masih belum sepenuhnya lengkap mengumpulkan referensi yang ada dan terlebih yang
terbaru.

16
DAFTAR PUSTAKA

Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok : Terapi Klien Gangguan Jiwa. Jakarta:
EGC

Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi 3.
Jakarta: EGC.

Gonsaga R, Servianus dkk. 2018. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita.
StuDocu. Di akses pada tanggal 20 November 2020. Di ambil dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-airlangga/keperawatan-
jiwa/other/tak-orientasi-realita/5505440/view

Riska, Ade. PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita. Di akses pada
tanggal 20 November 2020. Di ambil dari
https://www.academia.edu/34712624/PROPOSAL_Terapi_Aktivitas_Kelompok_TAK
_Orientasi_Realita

17

Anda mungkin juga menyukai