Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

MAKALAH

NURSING ENTERPRENEUR
Tugas ini diajukan dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah

Dosen Pengampu:
Puteri Indah Dwipayanti S.Kep., Ns., M.Kep
Dr Indra Presti F S.Kep.,Ns.,M.Kes
Nuris K S.Kep.,Ns.,M.Kep

Program Studi S1 Keperawatan

Oleh Kelompok:
Rissa fauziyah (0119053B)
Septiari Chandra (0119054B)
Wiwik winarti (0119051B)
Dwi kusuma (01190)
Wahyu Reza (01190)

PROGRAM STUDI ILMU


KEPERAWATAN
STIKES DIAN HUSADA
MOJOKERTO
TAHUN 2019/2020

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahiwabararakatuh

Alhamdulillahhirabbila’lamin,puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala


limpahan rahmat dan karunia serta nikmatya-Nya,sehingga dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang berjudul “ Jenis Kewirausahaan di Bidang kesehatan “ . Tak lupa shalawat
serta salam kami ucapkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga ,sahabat
sahabt,dan para pengikut beliau hingga khir zaman. Kami sebagai penulis menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam

i
penulisan ,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang besifat
membaangun demi kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah kata pengantar dari penulis ,akhirnya besar harapan agar makalh ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan diterima bagi sebagai perwujudan penulis dalam dunia
kesehatan dan dapat dugunakan sebagaimana mestinya, semoga kita semua mendapat faedah dan
diterangi hatinya dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat.

Mojokerto, 23 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat ................................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Keperawatan …………………………………………………............... 6

ii
2.2 Tinjauan Enterpreneur…………………………………………………………… 8
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan …………………………................................................................... 10
BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan kewaspadaan masyarakat, kesadaran masyarakat akan hak-haknya di muka


hukum, terbukanya era pasar bebas, meningkatnya persaingan nasional dan internasional,
dan peningkatan kualitas pendidikan dasar menjadi sebuah tantangan yang perlu dijawab oleh
dunia keperawatan. Orientasi bahwa sarjana keperawatan akan menjadi perawat yang baik
seharusnya sudah mulai ditinggalkan.

Saat ini dunia telah mulai bergerak ke arah Entrepreneurship, dimana setiap anak bangsa
harus memulai menjual kreatifitas dan kemampuan yang dimilikinya. Tampaknya hal
tersebut akan semakin sulit direalisasikan oleh generasi keperawatan jika trends dunia tersebut
tidak diikuti oleh arahan penyelenggara pendidikan keperawatan dengan baik. Satu hal yang
sangat terlihat membedakan keperawatan dengan profesional kesehatan lain saat ini adalah
bahwa sampai dengan saat ini keperawatan masih belum menemukan bentuk layanan pokok
yang hanya dapat dilakukan dan menjadi kewenangan perawat semata.

Entrepreneurship erat kaitannya dengan upaya mandiri untuk menghasilkan uang


tanpa harus banyak bergantung kepada pihak-pihak tertentu. Mungkin pernyataan tersebut
membuat sebagian orang berpikir tentang perdagangan. Lebih dari itu, sebenarnya
Entrepreneurship tidak hanya berbicara soal penjual – pembeli, namun ke arah
pengembangan kreatifitas dalam membuka peluang baru untuk menciptakan lapangan kerja
sendiri, menjual ide baru, mengembangkan ide – ide dan peristiwa sehari-hari, dan
mengkombinasikan hal-hal biasa menjadi sesuatu yang luar biasa dan memiliki selling
point and value yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Selama ini rutinitas perawat di ruangan saat pasien telah selesai diberikan tindakan
dan asuhan kaperawatan, seringkali menggunakan waktu luangnya untuk menyiapkan kasa dan
kapas untuk disterilisasi, menyiapkan set untuk perawatan klien harian dan hal-hal minor
yang lain. Boleh menjadi bayangan bagaimana jika contoh tersebut dikelola sehingga bernilai
jual. Contoh lainnya, saat ini penderita penyakit kronis mengalami peningkatan dari segi
kuantitas.

Tentunya kondisi ini sedikit-banyak jika dirawat di rumah sakit dalam jangka
waktu lama akan menurunkan kualitas manajemen rumah sakit dan cost inefective. Jika
peluang itu dapat ditangkap, maka seharusnya perawat mampu meningkatkan peranannya di
rumah sakit. Oleh karena itu, pengembangan Entrepreneurship perlu ditanamkan agar
kreatifitas pelaku keperawatan dapat tumbuh dan menjadi nilai jual dan daya saing
tersendiri bagi pemiliknya kelak sebagai bekal memulai untuk terjun ke dunia kerja.

4
Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu
profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik

di dunia maupun di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya


kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan
keterampilan di berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan
penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi
perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer
kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik.

1.2 Tujuan
1. Dengan makalah ini dapat memotivasi perawat untuk membuka usaha sendiri.
2. Perawat mampu mengetahui strategi yang harus ditempuh dan mendapat hasil yang
sesuai.
3. Perawat engetahui mengenai bisnis, usaha jasa dan produk di bidang kesehatan
4. Serta mempunyai inovasi baru tentang Entrepreneurship dalam keperawatan
1.3 Manfaat
1. Dapat mengatasi kesulitan dan persoalah yang timbul pada diri sendiri.
2. Dapat mengukur keberhasilan dan kegagalan diri sendiri.
3. Dapat memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. berani megahadapi risiko dengan penuh tatangan
5. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.

5
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Keperawatan

Perawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian


integral dari pelayanan kesehatan yang di dasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spritual yang komprehensif serta di tujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus
kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan Nasional 1986).

1. Ciri-ciri keperawatan ( Shortridge, ( 1985 )


a) Berorientasi pada pelayanan masyarakat
Hal ini berarti kepentingan masyarakat akan pelayanan keperawatan ada diatas
kepentingan pribadi agar kebutuhan klien ( individu, keluarga, dan masyarakat ) akan
asuhan keperawatan terpenuhi. Keperawatan merupakan suatu pelayanan sosial yang
esensial dank lien mempunyai hak menggunakan pelayanan keperawatan dari perawat
secara professional.
b) Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu
Hal ini berarti perawat harus mempunyai ilmu pengetahuan yang kokoh sebagai
dasar pemberian asuhan keperawatan. sebagai suatu profesi, keperawatan
mempunyai badan ilmu body of knowledge yaitu ilmu terapan sebagai sintesa dari
berbagai disiplin ilmu. Ciri utama pelayanan keperawatan didasari ilmu pengetahuan,
bila asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan metode pemecahan masalah
yaitu proses keperawatan. meliputi pengkajian, diagnose keperawatan, pelaksanaan,
evaluasi. Manfaatnya adalah menjamin efektifitas dan efisiensi asuhan keperawatan serta
menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat.
c) Adanya otonomi
Artinya profesi keperawatan mempunyai kemandirian, wewenang, dan tanggung
jawab untuk mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam menetapkan standar
baku penyelenggara pendidikan, pelayanan keperawatan serta praktik keperawatan
dalam bentuk legislasi keperawatan. hal ini penting artinya agar perkembangan
profesi keperawatan terarah dan terencana sehingga memudahkan proses evaluasi
terhadap kemajuan yang telah dicapai.
d) Memiliki kode etik
Kode etik adalah seperangkat norma dan peraturan yang diyakini oleh profesi dan
menjadi pedoman dan acuan perawat dalam melakukan aktifitas keperawatan
sesuai kewenangan dan tanggung jawab yang diembannya.

2. Landasan Prinsip-Prinsip Asuhan/Pelayanan dan Praktik Keperawatan


6
a) Berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
Artinya, pelayanan keperawatan harus dilandasi dan menggunakan ilmu
keperawatan dan kiat keperawatan yang mempelajari bentuk dan sebab tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia serta upaya perawatan dan penyembuhan. Kiat
keperawatan (Nursing Arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk
memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam
arti menggunakan kiat-kiaat tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan
kenyamanan pada klien.
b) Bersifat komprehensif
Pelayanan keperawatan dikatakan bersifat komprehensif jika asuhan
keperawatan yang diberikan berifat menyeluruh meliputi aspek biologi, psikologi, sosial
dan spiritual.
c) Ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit
Sesuai dengan ilmu keperawatan yang melandasi praktek keperawatan,
asuhan keperawatan dapat diberikan kepada individu pada institusi pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, poliklinik, klinik keperawatan mandiri dan rumah
sakit.
d) Merupakan bagian integral pelayanan kesehatan
Pada hakekatnya pelayanan kesehatan meliputi pelayanan medis (kedokteran),
pelayanan keperawatan dan pelayanan penunjang kesehatan ( gizi, farmasi,
laboratorium, dsb). Sebagai bagian integral pelayanan kesehatan, pelayanan
keperawatan tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan lain. Hal ini bertujuan
pemberian asuhan keperwatan sejalan dengan tujuan pemberian pelayanan
kesehatan.
e) Mencakup siklus hidup manusia
Artinya, asuhan keperawatan dapat diberikan kepada klien sejak dalam
kandungan sampai tutup usia. Yaitu sejak konsepsi (pertemuan sperma dan ovum),
setelah lahir (bayi), anak, remaja, dewasa, usia lanjut sampai menjelang kematian.
3. Fokus Praktek Keperawatan Profesional
Praktek keperawatan tidak boleh terlepas dari upaya kesehatan masyarakat dunia
dan sistem kesehatan nasional. focus utama keperawatan saat ini adalah kesehatan
masyarakat dengan target populasi total. Manusia tidak hanya dipandang dari aspek fisik
tetapi manusia dipandang sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual. tujuan praktek
keperawatan sesuai yang dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan
primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan diri dan
peningkatan kepercayaan diri.

4. Praktik keperawatan meliputi empat area yang terkait dengan kesehatan (Kozier, Erb,1990) :
7
a) Peningkatan kesehatan (Health Promotion).
Dalam kegiatan ini, perawat membantu masyarakat mengembangkan
sumber–sumber atau meningkatkan kesejahteraan/kesehatan. Tujuannya adalah
mencapai kesehatan yang optimal, dengan contoh menjelaskan manfaat program
latihan bagi pasien.

b) Pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance).


Perawat melakukan aktivitas untuk membantu masyarakat mempertahankan status
kesehatannya. Contoh kegiatan disini adalah mengajarkan atau menganjurkan seseorang
usia lanjut melakukan latihan untuk mempertahankan kekuatan dan mobilitas otot.
c) Pemulihan Kesehatan (Health restoration).
Perawat membantu pasien meningkatkan kesehatan setelah pasien memiliki
masalah kesehatan atau penyakit. Sebagai contoh adalah mengajarkan pasien
merawat luka atau membantu orang cacat mempertahankan kekuatan fisik seoptimal
yang dapat dilakukan.
d) Perawatan orang yang menjelang ajal.
Perawat memnerikan rasa nyaman dan merawat orang dalam keadaan menjelang
ajal. kegiatan dapat dilakukan dirumah sakit, rumah, dan fasilitas kesehatan yang lain.

2.2 Tinjauan Enterpreneur

Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal dari entrepreneur (wirausahawan)


berasal dari bahasa Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to undertake).
Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who undertakes to organize,
manage, and assume the risk of business. Kewirausahaan / Entrepreneurship adalah suatu
kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan
ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.

Kewirausahaan juga berarti, proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan


mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung risiko keuangan,
kejiwaan, sosial dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.

Ada kerancuan istilah antara entrepreneurship, intrapreneurship, entrepreurial dan entrepreneur

yaitu:

1) .Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun untuk menjembatani antara


ilmu dengan kemampuan pasar. Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan
baru, aktivitas kewirausahaan juga kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang
entrepreneur.
2) .Intra preneurship didefinisikan sebagai kewirausahaan yang terjadi di dalam
organisasiyangmerupakan jembatan kesenjangan antara ilmu dengan keinginan pasar.

8
3) Entrepreneur didefinisikan sebagai seseorang yang membawa sumber daya berupa
tenaga kerja, material, dan aset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai
yang lebih besar dari pada sebelumnya, dan juga dilekatkan pada orang yang membawa
perubahan,

4) Entrepreurial adalah kegiatan dalam menjalankan usaha atau berwirausaha.


Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi:
a. Pengambilan inisiatif
b. Mengorganisasi dan reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk
c. mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis.
d. Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan.

Kewirausahaan meliputi proses yang dinamis sehingga dengan demikian timbul


pengertian baru dalam kewirausahaan yakni sebuah proses mengkreasikan dengan
menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat
dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima
reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Melalui pengertian tersebut, terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
yaitu:

1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan


nilainya.
2. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga
audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.
3. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan.
Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan
mendukung proses kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.
4. Memperkirakan resiko yang mungkin terjadi, dalam hal ini resiko yang mugkin
terjadi pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.
5. Memperoleh reward, dalam hal ini reward terpenting adalah independensi atau
kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reeward berupa uang
biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

9
BAB III

PEMBAHASAN

Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu profesionalisme.
Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji perawat konon berbanding terbalik
dengan beban kerja perawat. Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak
mungkin tampak pada ketidakjelasan RUU Keperawatan karena saat ini perawat di Indonesia
masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah. Salah satu solusi yang bisa
diambil untuk mem-backup kesejahteraan perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari
pemerintah bagi perawat yang bekerja sebagai PNS adalah dengan menjadi nurpreseneur
(Perawat Pengusaha).

Konsep nursepreseneur sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di


Indonesia konsep ini belum begitu familiar. nurpreseneur (Perawat Pengusaha) berasal dari kata
Nurse dan Entrepreneur yang jika diartikan secara harfiah adalah perawat pengusaha atau
perawat pebisnis. Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari
peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau
sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center,
manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan
teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji
karyawannya. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian, sebagai
contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres
modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.

Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang
membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat rendah, maka perawat
manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset
kepuasan klien. Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang
pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan
baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan
mendampingi klien saat ibadah haji. Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep
nursepreseneur ini, yaitu untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya
perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu

adalah bagian dari proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Jika dikaitkan dengan nursepreseneur, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah
awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :

10
1. Pengkajian
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita melakukan
pengkajian.Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari proses
pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang
terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar (market). Maka
pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah mengkaji kebutuhan
pasar.
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan diagnosa. Dalam
dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya
dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab
kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan

Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka
langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam pasar
yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus memiliki
konsep usaha yang jelas dan detail.

4. Implementasi

Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep usaha yang
jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang
paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang paling
sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take action.

5. Evaluasi

Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak boleh
terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita
lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan
gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika
berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana
dan strategi bisa dilakukan Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah
inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai
tujuan dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan
gagasan–gagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.

11
Beberapa contoh kewirausahaan yang bisa dijadikan bisnis untuk perawat

1. Membuka Less Private Nursing Skill and Technique


Saat ini lembaga less nursing skill and techanique masih jarang, dapat dikatakan
belum ada. Walaupun dibilang sepele, namun tidak ada salahnya untuk mencoba .
bukalah lembaga less yang dikhususkan untuk mahasiswa keperawatan.
2. Katering Rumahan
Perawat merupakan profesi yang berada 24 jam disamping pasien dan
hanya punya beberapa jam untuk memenuhi kebutuhannya sendiri seperti makan. Jadi
cobalah untuk membuat beberapa cemilan atau makana yang mungkin bisa dibawa ke
tempat kerja atau membuat catering dengan mencantumkan nilai gizi pada makanan
tersebut, sehingga selain kita bisa mendapatkan keuntungan dari usaha tersebut, secara
tidak langsung kita melakukan semacam promosi pada masyarakat tentang contoh
makanan yang sehat untuk di konsumsi.
Selain itu masyakat juga akan tahu kandungan gizi yang ada dalam berbagai
olahan makanan. Sehingga bisa di terapkan dalam keluarga klien sehingga menjadi
masyarakat yang sadar akan gizi dan menjadi masyarakat yang sehat.

3. Membuka homecare
Adapun definisi perawatan kesehatan di rumah antara lain :
a. Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang
sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning ) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di
mana pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di
rumah.
b. Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga, sebagai
tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
c. Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang
keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk
meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit
terminal.
d. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang
diorganisir untuk memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja (kontrak) (warola,1980 dalam Pengembangan Model
Praktek Mandiri keperawatan dirumah yang disusun oleh PPNI dan Depkes).

12
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perawatan kesehatan di rumah adalah :
1. Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan
klien dan keluarganya,
2. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan
klien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan
kegiatan pelayanan,
3. Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi
maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga
profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non
kesehatan (Depkes, 2002).

Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan primer, sekunder


dan tersier yang berfokus pada asuhan keperawatan klien melalui kerjasama
dengan keluarga dan tim kesehatan lainnya. Perawatan kesehatan di rumah adalah
spektrum kesehatan yang luas dari pelayanan sosial yang ditawarkan pada
lingkungan rumah untuk memulihkan Ketidakmam puan dan membantu klien
yang menderita penyakit kronis (NAHC, 1994).
Dengan adanya undang undang keperawatan kita bias membuka praktik
mandiri keperawatan sendiri. Salah satunya homecare. Tentunya bisnis ini akan
lebih mudah dijalankan jika kita punya koneksi dengan rumah sakit.

4. Terapi komplementer

Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit;
pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi,
bersifat menyempurnakan dalam pengertian lain pengobatan non-konvensional yang
bukan berasal dari negara yang bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu
misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah
dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu
negara. Tetapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai
pengobatan komplementer.

Terapi Komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit yang dilakukan


sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang Konvensional. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan definisi pengobatan Komplementer tradisional-alternatif adalah
pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, meliputi upaya promotiv,preventive,kuratif, dan rehabilitatif yang
diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan evektivitas

13
yang tinggi berandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam
kedokteran konvensional.

5. Usaha Pijat Alternatif Akupresur Dan Akupuntur Dengan Sistem Jemput Bola

Dewasa ini pengobatan alternatif makin di gemari oleh masyarakat.


Diantaranya adalah pijat refleksi. Pijat refleksi adalah pengobatan alternatif yang
ampuh dan aman, praktis serta murah tanpa efek samping yang berarti. Selain mencegah
dan menyembuhkan secara total, pengobatan ini juga dapat mendeteksi atau
mengetahui apakan salah satu organ kita sudah terganggu atau masih sehat.

Sebagai contoh apabila ditekan agak kuat titik refleksi ginjal, paru-paru atau
jantung apabila ada yang mengganjal seperti kristal dan rasanya sakit seperti ditusuk
jarum, maka dapat dipastikan bahwa organ kita tersebut sudah terganggu karena adanya
hambatan aliran darah balik menuju organ tersebut. Contoh yang lain adalah misalnya
suatu saat kita menemukan orang yang pingsan dipasar, di kantor atau dimana saja,
apabila ditekan saja titik refleksi jantungnya di kaki sebelah kiri, atau tekan agak
kuat daerah refleksi jantung dibawah lutut bagian belakang maka orang yang
pingsan tadi biasanya akan langsung sadar kembali.

Yang pasti, pijat alternatif adalah pijat ini dapat dilakukan sendiri, yang berarti
anda dapat mengobati diri anda sendiri atau dapat juga menolong orang lain.
Penyembuhan secara alternatif dirasa cukup murah biayanya dibandingkan dengan
biaya berobat ke dokter. Untuk menjaga usahanya agar tetap berjalan, kita harus
selalu memberikan pelayanan yang ekstra untuk setiap konsumennya, murah senyum,
ramah dan keikhlasan merupakan modal awal untuk melangsungkan usahanya. Pijat yang
merupakan perpaduan antara pijat akupresur dengan akupuntur ini, mungkin menjadi
perpaduan pijat alternatif yang mujarap. Penyembuhan dengan menggunakan
gabungan pemijatan ini sifatnya rutin. Walau demikian, untuk masalah total biaya,
bisa dibilang pijat alternative tetap jauh lebih murah daripada berobat ke dokter.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Entrepreneurship atau kewirausahaan, berasal dari entrepreneur (wirausahawan,


berasal dari bahasa Perancis entreprende yang berarti mengambil pekerjaan (to
undertake). Konsep mengenai entrepreneur adalah: the entrepreneur is one who undertakes
to organize, manage, and assume the risk of business. Untuk menjadi nursepreneur yang
sukses juga harus pintar untuk mengambil keputusan disetiap peluang dan bekerja keras
untuk mendapatkan sesuatu.

Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian
untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis.
Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang
segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.

B. Saran

Seluruh perawat agar meningkatkan pemahamannya terhadap berbagai cara dan


berkarya dalam dunia kewirausahaan sehingga dapat dikembangkan dalam tatanan layanan
keperawatan. Diharapkan agar perawat bias menindak lanjuti inovasi inovasi agar lebih
berkembang ,sebagai dasar untuk pengembangan kedisiplinan dilingkungan keperawatan.

Semoga mahasiswa keperawatan dapat semakin mengetahui dan mempraktekkan


pangsa pasar dalam dunia keperawatan tersebut dan mempunyai pengalaman yang semakin
meluas mengenai pangsa pasar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Rani Setiani Sujana.2009. Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di
Mata Masyarakat, http://mhs.blog.ui.ac.id/rani.setiani/2009/05/04/peran-perawat-
profesional-dalam-membangun-citra-perawat-ideal-di-mata-masyarakat/ (diakses pada
tanggal 21 Maret 2020)
Nugroho suharyadi.2007.kewirausahaan membangun usaha.jakarta:Salemba

SK Dirjen Yan.Med.No.YM.03.2.6.956 tanggal 19 oktober 1998 (dlm buku Kode Etik Perawat
Indonesia)

http://25071990.blogspot.co.id/2013/10/makalah-enterpreneurdankeperawatan.html?m=1

http://kti-akbid.blogspot.com/2011/03/makalah-peran-dan-fungsi-perawat.html

http://desantra.blogspot.com/2012/01/makalah-dokumentasi-keperawatan-peran.html

16

Anda mungkin juga menyukai