Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak Ns. Andi Surya Kurniawan.,
M.Kep selaku koordinator mata kuliah ini serta kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis selama proses pembuatan makalah ini.
Sebagai manusia yang dhaif, apapun yang ada dan tertera pada makalah ini
tentunya memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman semua agar
kedepannya penulis bisa lebih baik lagi dan meningkatkan pengetahuan serta
pengalaman dalam menyelesaikan makalah selanjutnya.
Atas kritik dan sarannya penulis mengucapkan terima kasih. Semoga ilmu
yang tertuang dalam makalah ini bisa mendatangkan manfaat bagi kami terutama
sebagai penulis dan bagi teman-teman semua yang membacanya.
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................6
1.1 Latar belakang.......................................................................................6
1.2 Tujuan...................................................................................................7
BAB II Tinjauan literatur.......................................................................................8
2.1 Riwayat Sister Callista Roy...................................................................8
2.2 Konsep Teori Roy Adaptation Model (RAM)........................................9
2.2.1. Asumsi dari teori system :.........................................................9
2.2.2. Asumsi dari Teori Melson:........................................................9
2.2.3. Asumsi dari humanisme..........................................................10
2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Sister Calista Roy..........................10
2.3.1 Manusia......................................................................................10
2.3.2 Lingkungan..................................................................................12
2.3.3 Sehat...........................................................................................12
2.3.4 Keperawatan...............................................................................12
Bab III PROSES KEPERAWATAN...................................................................13
3.1 Proses Keperawatan............................................................................13
3.1.1 Tahap I: Pengkajian Keperawatan...............................................13
3.1.2 Diagnosa Keperawatan...............................................................15
3.1.3 Penentuan Tujuan.......................................................................16
3.1.4 Intervensi....................................................................................16
3.1.5 Evaluasi.......................................................................................17
BAB IV PENUTUP.............................................................................................18
4.1 Kesimpulan......................................................................................... 18
4.1 Saran................................................................................................... 18
Daftar Pustaka...................................................................................................... 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Keperawatan sebagai suatu profesi yang sampai saat ini masih dianggap
profesi yang kurang eksis, kurang profesional, bahkan kurang menjanjikan
dalam hal finansial. Oleh karena itu keperawatan harus berusaha keras untuk
menunjukkan pada dunia luar, di luar dunia keperawatan bahwa keperawatan
juga bisa sejajar dengan profesi – profesi lain. Tugas ini akan terasa berat
bila perawat-perawat Indonesia tidak menyadari bahwa eksistensi
keperawatan hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras perawat itu sendiri
untuk menunjukkan profesionalismenya dalam memberikan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan keperawatan baik kepada individu, keluarga
maupun masyarakat Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi
keperawatan adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan
5
keperawatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Model
keperawatan Roy, dikenal dengan model “adaptasi” dimana Roy memandang
setiap manusia pasti mempunyai potensi untuk dapat beradaptasi terhadap
stimulus baik stimulus internal maupun eksternal dan kemampuan adaptasi
ini dapat dilihat dari berbagai tingkatan usia. Aplikasi proses keperawatan
menurut konsep teori Roy di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun
sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan
keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan
keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada
klien adalah penerapan konsep teori Roy.
Oleh karena itu, kami memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji
lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori
Sister Callista Roy di lapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui
apakah teori Roy dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan
keperawatan/ asuhan keperawatan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2.1 Deskirpsi
2.2 Etiologi
8
2.3.1 Manusia
1. Konsep system
2.3.2 Lingkungan
Stimulus yang berasal dari individu dan sekitar individu
merupakan elemen dari lingkungan, menurut Roy. Lingkungan
didefinisikan oleh Roy adalah “ Semua kondisi, keadaan dan pengaruh-
pengaruh disekitar individu yang dapat mempengaruhi perkembangan
dan perilaku individu dan kelompok “(Roy and Adrews, 1991 dalam
Nursing Theory : 260) . Dalam hal ini Roy menekankan agar lingkungan
dapat didesign untuk meningkatkan kemampuan adaptasi individu atau
meminimalkan resiko yang akan terjadi pada individu terhadap adanya
perubahan.
2.3.3 Sehat
Roy mendefinisikan sehat adalah “A State and a process of being
and becoming an integrated and whole person”. Integritas individu dapat
ditunjukkan dengan kemampuan untuk mempertahankan diri, tumbuh,
reproduksi dan “mastery”. Asuhan keperawatan berdasarkan model Roy
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan individu dengan cara
meningkatkan respon adaptifnya.
10
2.3.4 Keperawatan
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa tujuan keperawatan
menurut Roy adalah meningkatkan respon adaptif individu dan
menurunkan respon inefektif individu, dalam kondisi sakit maupun sehat.
Selain meningkatkan kesehatan di semua proses kehidupan, keperawatan
juga bertujuan untuk mengantarkan individu meninggal dengan damai.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perawat harus dapat mengatur stimulus
fokal, kontekstual dan residual yang ada pada individu, dengan lebih
menitikberatkan pada stimulus fokal, yang merupakan stimulus tertinggi.
11
BAB III PROSES KEPERAWATAN
12
Stimuli focal merupakan perubahan perilaku yang dapat
diobservasi. Perawat dapat melakukan pengkajian dengan
menggunakan pengkajian perilaku yaitu: keterampilan melakukan
observasi, melakukan pengukuran dan interview.
b. Identifikasi stimuli kontekstual
Stimuli kontekstual ini berkontribusi terhadap penyebab
terjadinya perilaku atau presipitasi oleh stimulus focal. Sebagai
contoh anak yang di rawat dirumah sakit mempunyai peran
perilaku yang inefektif yaitu tidak belajar. Focal stimulus yang
dapat diidentifikasi adalah adanya fakta bahwa anak kehilangan
skedul sekolah. Stimulus.
13
3.1.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut teori adaptasi Roy didefinisikan
sebagai suatu hasil dari proses pengambilan keputusan berhubungan
dengan kurang mampunya adaptasi. Diagnosa keperawatan dirumuskan
dengan mengobservasi tingkah laku klien terhadap pengaruh lingkungan.
Menurut Roy (1991) ada 3 metode dalam membuat diagnosa
keperawatan :
1. Physiological model
a. Oksigenasi: Hipoksia/shock, Kerusakan ventilasi,
Ketidakadequat pertukaran gas, Perubahan perfusi jaringan,
Ketidakmampuan dlm proses kompensasi pada perubahan dan
kebutuhan oksigen
e. Proteksi
f. Sense
14
h. Fungsi neurologi
i. Fungsi endokrin
1. Hidup
2. Tumbuh
15
3.1.4 Intervensi
Intervensi keperawatan dilakukan dengan tujuan , mengubah atau
memanipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual, juga
difokuskanpada koping individu atau zona adaptasi, sehingga seluruh
rangsang sesuai dengan kemampuan individu untuk beradaptasi.
3.1.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian efektifitas terhadap intervensi
keperawatan sehubungan dengan tingkah laku pasien. Perawat harus
mengkaji tingkah laku pasien setelah diimplementasi. Intervensi
keperawatan dinilai efektif jika tingkah laku pasien sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan.
16
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1 Saran
17
Daftar Pustaka
Joan Minata Haumahu, J., & Aziz Anwar, M. (2023). PROSES ADAPTASI DAN
MEKANISME KOPING PASIEN KANKER PARU MENURUT TEORI CALLISTA ROY
Adaptation Process and Coping Mechanisms of Lung Cancer Patients According
to Callista Roy’s Theory in Salatiga, Central Java.
https://doi.org/10.33023/jikep.v9i2.1541. DI akses 21 September 2023
Lestari Lilis, & Ramadhaniyati. (2018). Buku Falsafah dan Teori Keperawatan. 1–145.
https://www.google.com/search?q=Buku%2520Falsafah%2520dan%2520Teori
%2520Keperawatan.pdf&oq=Buku%2520Falsafah%2520dan%2520Teori
%2520Keperawatan.pdf&aqs=chrome..69i57.817j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-
8. Di Akses 21 September 2023
18