Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN
LIDYA HALL, CATRINE KOLCABA DAN JEAN WATSON
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar
Dosen pengampuh : Hj. Zubaidah. SST. S.Kep. MPH

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

Alia Ulfa 20221440122007 Alya Agusfina 20221440122008


Khairunnisa 20221440122049 Laili Bahriah 20221440122052
M. Alfianoor 20221440122055 M.Aptri Fakihani 20221440122056
Nor Azizah 20221440122102 Noorwinda Agustina 20221440122106
Nova Aisyah 20221440122107 Novianda 20221440122108
Wanda Dwi F 20221440122150 Widya Muza Puspita 20221440122151
Devi Wahyuningtyas 20221440122017 Elsa 20221440122021
Febtri Yani 20221440122028 Futri Anggraeni 20221440122031
M. Helman Ridhana 20221440122059 M.Iqbal Ridho 20221440122060
Nadya Haliza 20221440122086 Namira Oktapiani 20221440122087
Nanda Permata Sari 20221440122088 Nurul Hidayah 20221440122114
Nurul mawaddah 20221440122115 Putri Nabilla Pratama 20221440122116
Rabiatul Adawiyah 20221440122118 Faddillah Bimantara.T20221440122048

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN INTAN MARTAPURA
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya
sehingga makalah ini bisa diselesaikan dengan baik. Penyusunan makalah ini tidak bisa
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari banyak pihak. Atas rahmat dan hidayah–Nya lah
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Lidya Hall, Catrine
Kolcaba dan Jean Watson” tepat waktu.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Zubaidah SST. S.Kep. MPH yang
telah memberikan tugas ini kepada kami. Ada banyak hal yang bisa kami pelajari melalui
penelitian dalam makalah ini.
Makalah berjudul “Teori Keperawatan Lidya Hall, Catrine Kolcaba dan Jean Watson”
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Keperawatan Dasar di STIKes Intan
Martapura. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Teori konsep model keperawatan Lidya Hall, Catrine Kolcaba dan Jean
Watson.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak.

Martapura, 29 September 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
1.4 Manfaat.............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Pengertian Keperawatan...................................................................................................3
2.2 Tujuan Keperawatan.........................................................................................................3
2.3 Proses Keperawatan..........................................................................................................3
2.4 Teori Keperawatan............................................................................................................4
2.5 Manfaat Keperawatan.......................................................................................................7
2.6 Dasar Pemikiran Keperawatan..........................................................................................8
2.7 Pelaksanaan Keperawatan.................................................................................................8
2.8 Dalam Teori Konsep Model Keperawatan........................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 Simpulan.........................................................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak teori-konsep model keperawatan yang telah dikembangkan para ahli
keperawatan, dimana teori-konsep model kepertawatan merupakan suatu cara untuk
memandang, menilai situasi kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam mendapatkan
informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang terjadi dan apa yamg harus
dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam praktik penelitian dan proses belajar-
mengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, disaji dan dikembangkan
untuk memperkuat profesi keperawatan. Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan
baik secara teoritis maupun empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga
perawat dapat memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut. Dalam memberikan
pelayanan keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh Lidya
Hall, Catrine Kolcaba dan Jean Watson.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keperawatan?
2. Apa tujuan keperawatan?
3. Bagaimana proses keperawatan?
4. Apa saja teori keperawatan?
5. Apa saja manfaat keperawatan?
6. Bagaimana dasar pemikiran keperawatan?
7. Bagaimana teori konsep model keperawatan?
1.3 Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian adalah Mampu menerapkan model dan bentuk praktik
keperawatan dalam asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, serta kelompok serta
mampu memahami pengertian, tujuan, proses, teori, manfaat, dasar pemikiran,
pelaksanaan dalam teori konsep model keperawatan.
b. Tujuan Khusus
Mampu mendeskripsikan berbagai bahan kajian yang ditugaskan :

1
1) Model praktek keperawatan dan Teori konsep model keperawatan :
a) Lidya Hall
b) Cathrine Kolcaba
c) Jean Watson
1.4 Manfaat
Manfaat proses keperawatan terbagi menjadi tiga bagian yaitu : manfaat umum, manfaat
pasien dan manfaat perawat. Ketiga manfaat tersebut akan didapatkan ketika perawat
mempelajari, memahami dan mempraktikkan konsep dasar proses asuhan keperawatan.
a. Manfaat Umum
Manfaat umum yang didapatkan antara lain yaitu untuk mengembangkan status
kesehatan klien, untuk menilai efektifitas, efesiensi dan produktifitas asuhan keperawatan
yang diberikan, untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan, sebagai
umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan
serta me-nunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam proses keperawatan.
b. Manfaat Pasien
Asuhan yang diterima bermutu dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan
perawatan yang sistematis dan berdasar ilmiah, sehingga asuhan keperawatan yang
diterima oleh klien akan memiliki standar mutu yang baik karena memiliki standar
standar ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Manfaat Perawat
Peningkatan otonomi, percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Keperawatan
Keperawatan adalah merupakan bentuk layanan kesehatan yang profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berbasis ilmu dan kiat keperawatan
yang berbentuk layanan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual Komprehensif yang ditujukan bagi
Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia (Simamora, 2019).
2.2 Tujuan Keperawatan
Tujuan keperawatan menurut Potter & Perry (2017) adalah sebagai berikut:
a. Mempraktikkan metode pemecahan masalah dalam praktik keperawatan.
b. Menggunakan standar untuk praktik keperawatan.
c. Memperoleh metoda yang baku dan sesuai, rational dan sistematis dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien.
d. Memperoleh metoda yang dapat digunakan dalam segala situasi.
e. Memperoleh hasil asuhan keperawatan dengan kualitas tinggi.
2.3 Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah aktivitas yang mempunyai maksud yaitu praktik keperawatan
yang dilakukan dengan cara yang sistematik (Nursalam, 2019). Selama melaksanakan proses
keperawatan, perawat menggunakan dasar pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji
status kesehatan klien, membuat penilaian yang bijaksana dan mendiagnosa,
mengidentifikasi hasil akhir kesehatan klien dan merencanakan, menerapkan dan
mengevaluasi tindakan keperawatan yang tepat guna mencapai hasil akhir tersebut
(Nursalam, 2020).
Proses keperawatan adalah salah satu metoda efektif pemecahan masalah yang dilakukan
perawat terhadap klien dengan pendekatan metodologi ilmiah. Asuhan keperawatan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis, sistimatis, dinamis dan
terstruktur (Rohmah, 2017). Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis
dan terorganisir dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang berfokus pada
respon individu terhadap gangguan kesehatan yang dialami (Simamora, 2019).

3
2.4 Teori Keperawatan
a. Teori Lidya Hall
1) Care (Lingkaran Kepedulian)
Pada lingkaran kepedulian ini perawat yang profesional akan menyediakan
kebutuhan pasien. Ketika kepedulian (Care) berfungsi, perawat menerapkan
pengetahuan yang alami dan ilmu pengetahuan biologi yang menjadi dasar ilmu
keperawatan yang kuat. Perawat harus menciptakan suasana yang nyaman pada diri
pasien, sehingga pasien itu menganggap perawat mampu menghibur dan mampu
memberi kenyamanan.
2) Core (Lingkaran inti)
Pada lingkaran inti ini perawat yang profesional dalam hubungannya dengan
pasien bisa membantu pasien untuk menyatakan perasaan/penyakit yang dideritanya.
Intinya perawat harus memperdulikan pasien untuk kesembuhan pasien. Perawat yang
profesional dengan menggunakan teknik berhubungan/berhadapan langsung dengan
pasien guna untuk melihat status kesehatan sekarang dan yang akan datang.
3) Cure (Lingkaran keperawatan)
Kepedulian perawat terhadap pasien yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan
cara pengobatan suatu penyakit, sehingga tidak hanya peduli berhadapan langsung
dengan pasien tapi juga cara merawatnya. Perawat yang profesional adalah perawat
yang bisa membantu si pasien agar cepat sembuh sehingga dapat meringankan beban
keluarga.
Hubungan Care, Core, dan Cure merupakan lingkaran dalam teori ini saling berkaitan
dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Kemampuan care, core, dan cure harus
dimiliki oleh seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Care merupakan
kepedulian seorang perawat dalam merawat pasien untuk mencapai kesembuhan. Core
adalah kemampuan terapeutik seorang perawat dan kemampuan untuk bekerjasama
dengan tenaga kesehatan lain, sedangkan cure berkaitan dengan bagaimana cara
mengobati dan merawat pasien. Sehingga seorang perawat dalam suatu rangkaian proses
keperawatan harus mampu memadukan ketiga aspek ini untuk mendapatkan asuhan
keperawatan yang optimal.

4
b. Teori Catrine Kolcaba
1) Pengertian Teori Catrine Kolcaba
Kolcaba (2003) menjabarkan keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan
kenyamanan, perancangan kenyamanan digunakan untuk mengukur suatu kebutuhan,
dan penilaian kembali untuk mengukur kenyamanan setelah dilakukan implementasi.
Penilaian awal dan penilaian kembali dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika
perawat menanyakan kenyamanan pasien. Secara objektif seperti observasi
penyembuhan luka, perubahan nilai laboratorium, atau perubahan perilaku. Penilaian
juga dapat melalui penilaian skala melalui penglihatan atau daftar pertanyaan, yang
mana keduanya telah dikembangkan oleh kolcaba.
2) Jenis teori keperawatan menurut kolcaba
Kolcaba mengembangkan teori kenyamanan melalui tiga jenis :
a) Induksi terjadi ketika penyamarataan dibangun dari suatu kejadian yang diamati
secara specifik, disini perawat dengan sungguh-sungguh melakukan praktek dan
dengan sungguh-sungguh menerapkan keperawatan sebagai disiplin, sehingga
mereka menjadi terbiasa dengan konsep implisit atau eksplisit, terminologi dan
dalil.
b) Pengurangan adalah suatu format dari pemikiran logis dimana kesimpulan
spesifik berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum, prosesnya dari yang
umum ke yang spesifik. Langkah mengurangi pengembangan teori
mengakibatkan teori kenyamanan dapat dihubungkan dengan konsep lain untuk
menghasilkan suatu teori. Kerja dari tiga ahli teori keperawatan diperlukan untuk
mendefinisikan kenyamanan, oleh karena itu Kolcaba lebih dulu melihat ditempat
lain untuk bekerja secara bersama.
c) Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide, bermanfaat untuk
memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji.
Pemikiran jenis ini diterapkan di dalam bidang dimana tersedia sedikit teori.
Seperti pada kasus hasil riset, dimana saat ini berpusat pada pengumpulan data
dasar untuk mengukur hasil dan berhubungan pada pengeluaran untuk jenis
keperawatan, medis, institusi,atau masyarakat. Penambahan suatu kerangka teori
keperawatan untuk riset hasil akan meningkatkan area penelitian keperawatan

5
karena praktek dasar teori memungkinkan perawat untuk mendesain intervensi
yang sama dan selaras dengan hasil yang diinginkan.
3) Aspek kenyamanan menurut kolcaba
Menurut Kolcaba (2003) aspek kenyamanan terdiri dari :
a) kenyamanan fisik berkenaan dengan sensasi tubuh yang dirasakan oleh individu
itu sendiri.
b) kenyamanan psikospiritual berkenaan dengan kesadaran internal diri yang
meliputi konsep diri, harga diri, makna kehidupan, seksualitas hingga hubungan
yang sangat dekat dan lebih tinggi.
c) kenyamanan lingkungan berkenaan dengan kondisi lingkungan dan pengaruh dari
luar kepada manusia seperti temperatur, warna, suhu, pencahayaan dan lain-lain.
d) kenyamanan sosial kultural berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga,
dan sosial atau masyarakat (keuangan, perawatan kesehatan individu, kegiatan
religius, dan tradisi keluarga).
Meningkatnya kebutuhan rasa nyaman diartikan bahwa, seseorang telah
mendapatkan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan dan bantuan secara
umum dalam aplikasinya pemenuhan kebutuhan rasa nyaman adalah bebas dari rasa
nyeri (Potter & Perry, 2017). International Association for Study of Pain (IASP),
menyatakan nyeri adalah sensori subjektif dan emosional yang tidak menyenangkan
didapat dari keterkaitan dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan. Teori “specificity suggest”
menyatakan bahwa nyeri adalah sensori spesifik yang muncul karena adanya injuri
dan informasi ini didapat melalui sistem saraf perifer dan sentral melalui reseptor
nyeri saraf.
Nyeri secara umum terdiri dari nyeri akut dan nyeri kronis (a) nyeri akut
merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi
enam bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot dan cemas (b) nyeri
kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan biasanya berlangsung
dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari enam bulan meliputi nyeri terminal,
sindrome nyeri kronis dan psikosomatik (Ali, 2018). Skala penilaian numerik
(Numerical Rating Scales, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi

6
kata dengan menggunakan Nordic Body Map (NBM) merupakan suatu garis lurus
yang mewakili intensitas nyeri dan dengan NBM dinilai dengan (1) tidak nyeri, (2)
agak nyeri, (3) nyeri, (4) nyeri sekali.
c. Teori Jean Watson
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human
Science and Human Care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan
adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan yang asalnya dari humanistic
perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan
juga dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem nilai, serta menggunakan
seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini ternyata merupakan salah satu dari
kebutuhan manusia dalam merawat pasien.
1) Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya
secara interpersonal.
2) Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat
memuaskan Kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3) Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah
perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4) Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja,
tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5) Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan
kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik
untuk dirinya saat itu.
6) Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan
keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang
perilaku manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan
bantuan/pertolongan kepada mereka yang sakit.
7) Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
2.5 Manfaat Keperawatan
Manfaat kegunaan proses keperawatan menurut Simamora (2019) adalah sebagai berikut:
a. Manfaat untuk pasien
1) Mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu, efektif dan efisien.

7
2) Pasien bebas mengemukakan pendapat tentang kebutuhannya untuk mempercepat
penyembuhan.
3) Proses penyembuhan dapat dipercaya dan pasien mendapat kepuasan.
b. Manfaat untuk tenaga keperawatan
1) Kemampuan intelektual dan teknis tenaga keperawatan dapat berkembang meliputi
kemampuan berfikir kritis analitis maupun kemampuan keterampilan teknis.
2) Meningkatkan kemandirian perawat.
3) Kepuasan yang dirasakan pasien akan meningkatkan citra perawat dimata
masyarakat.
c. Manfaat untuk institusi kesehatan
1) Banyak pasien sehingga pembiayaan meningkat, yang akan berdampak pada
peningkatan mutu pelayanan dan kesejahteraan tenaga kesehatan.
2) Citra rumah sakit bertambah dimata masyarakat.
d. Manfaat untuk masyarakat
Masyarakat akan memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas.
Perawat dalam mengelola asuhan keperawatan dan diagnosa keperawatan harus memiliki
kompetensi.
2.6 Dasar Pemikiran Keperawatan
Keilmuan Dasar Keperawatan berfokus pada ilmu yang membentuk pemahaman
paradigma, profesi keperawatan, dan konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia serta
pemahaman akan beberapa teori keperawatan. Selain itu, kelompok keilmuan ini juga
berfokus pada pemahaman konsep diri dan keluarga, konsep kecemasan dan kehilangan,
konsep berubah dan dinamika kelompok, konsep sistem dan pendekatan sistem, serta konsep
etik dan hukum dalam keperawatan (Hidayat, 2019).
Sementara itu, Keilmuan Keperawatan Dasar berfokus pada kemampuan berpikir kritis
untuk menyelesaikan masalah dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia.
2.7 Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan atau implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana keperawatan
oleh perawat dan pasien (Rohmah, 2017). Pelaksanaan keperawatan adalah pengelolaan dan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.

8
Pedoman implementasi keperawatan menurut Simamora (2019) sebagai berikut:
a. Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan dilakukan setelah memvalidasi
rencana.
Validasi menentukan apakah rencana masih relevan, masalah mendesak, berdasar
pada rasional yang baik dan diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan
yang sedang diimplementasikan, baik oleh pasien, perawat atau yang lain, berorientasi
pada tujuan dan hasil. Tindakan selama implementasi diarahkan untuk mencapai tujuan.
b. Keterampilan interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan dengan kompeten dan
efisien di lingkungan yang sesuai.
Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan keterampilan ini secara efisien
guna menjalankan rencana. Kesadaran diri dan kekuatan serta keterbatasan perawat
menunjang pemberian asuhan yang kompeten dan efisien sekaligus memerankan peran
keperawatan profesional.
c. Keamanan fisik dan psikologis pasien dilindungi.
Selama melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis dipastikan
dengan mempersiapkan pasien secara adekuat, melakukan asuhan keperawatan dengan
terampil dan efisien, menerapkan prinsip yang baik, mengindividualisasikan tindakan dan
mendukung pasien selama tindakan tersebut.
d. Dokumentasi tindakan dan respon pasien dicantumkan dalam catatan perawatan
kesehatan dan rencana asuhan.
Dokumentasi dalam catatan perawatan kesehatan terdiri atas deskripsi tindakan yang
diimplementasikan dan respon pasien terhadap tindakan tersebut. Tindakan yang tidak
diimplementasikan juga dicatat disertai alasan. Dokumentasi rencana asuhan untuk
meningkatkan kesinambungan asuhan dan untuk mencatat perkembangan pasien guna
mencapai kriteria hasil.
2.8 Dalam Teori Konsep Model Keperawatan
Teori keperawatan yang saat ini dikembangkan dan diterapkan dalam keperawatan baik
untuk keperluan pendidikan maupun praktek keperawatan menggunakan empat model.
Semua model tersebut menggambarkan konsep yang sama yaitu:
a. Orang yang menerima asuhan keperawatan
b. Lingkungan (masyarakat)

9
c. Kesehatan (sehat/sakit, kesehatan dan penyakit)
d. Keperawatan dan peran perawat (tujuan/sasaran, peran dan fungsi)
Teori-teori keperawatan yang ada saat ini semuanya dibangun atas empat konsep yang
menghasilkan suatu model keperawatan. Model keperawatan tersebut digunakan dalam
praktik, penelitian ataupun pengajaran. Karena keperawatan digunakan dalam hal teori maka
model konsep keperawatan harus dikenalkan dan dapat dipahami oleh profesi perawat.
Meskipun keempat teori itu digunakan dalam setiap teori keperawatan namun pengertian dan
hubungan antara yang satu dan yang lain berbeda.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
a. Teori Lidya Hall
Kemampuan care, core, dan cure harus dimiliki oleh seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Care merupakan kepedulian seorang perawat dalam
merawat pasien untuk mencapai kesembuhan. Core adalah kemampuan terapeutik
seorang perawat dan kemampuan untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain,
sedangkan cure berkaitan dengan bagaimana cara mengobati dan merawat pasien.
Sehingga seorang perawat dalam suatu rangkaian proses keperawatan harus mampu
memadukan ketiga aspek ini untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang optimal.
b. Teori Catrine Kolcaba
Keperawatan adalah penilaian kebutuhan akan kenyamanan, perancangan
kenyamanan digunakan untuk mengukur suatu kebutuhan, dan penilaian kembali untuk
mengukur kenyamanan setelah dilakukan implementasi. Penilaian awal dan penilaian
kembali dapat dinilai secara subjektif, seperti ketika perawat menanyakan kenyamanan
pasien. Secara objektif seperti observasi penyembuhan luka, perubahan nilai
laboratorium, atau perubahan perilaku.
c. Teori Jean Watson
Fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor care/perhatian pada perawatan
yang asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu
pengetahuan. Dalam keperawatan dikembangkan filosofi kemanusiaan, dan sistem sistem
nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik. Teori Jean Watson ini ternyata
merupakan salah satu dari kebutuhan manusia dalam merawat pasien.
3.2 Saran
Untuk menjadi perawat yang profesional kita harus tahu tentang sejarah perkembangan
keperawatan, karena dengan mengetahui model konsep teori keperawatan kita dapat
mengetahui sampai dimana perkembangan keperawatan pada masa dahulu dan dimana letak
kekurangan dan kelebihan keperawatan pada masa dahulu sehingga kita bisa memperbaiki
kekurangan tersebut hingga menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin. (2018). Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta : Widya Medika
Hidayat, A. Aziz, A. (2019). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2020). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2019). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek. Jakarta :
Salemba Medika
Potter & Perry. (2017). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan Praktek.
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Rohmah, N. dan Walid, S. (2017). Proses keperawatan, teori dan aplikasi dilengkapi dengan
petunjuk praktis penyusunan proses keperawatan dan dokumentasi NANDA-
NOCNIC. Arrus Media : Yogyakarta.
Simamora, R. H. (2019). Menjadi Perawat yang CIH’HUY. Surakarta : Kekata Publisher

12

Anda mungkin juga menyukai