Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP MORAL PRAKTIK KEPERAWATAN GIGI

Disusun Oleh : Kelompok 7

Anggota:
Rahmawati ( P07125221071)
Safvira Ananda Putri ( P07125221073)
Syifa Trimulia ( P07125221075)
Talitha Yusriah (P07125221076)
Yucha Zirda ( P07125221077)
Zahrina ( P07125221078)

Dosen Pembimbing :
Ratna Wilis, SKM, M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES ACEH
PROGRAM SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
dengan judul “Konsep Moral dalam praktik keperawatan” ini dengan penuh
kemudahan.Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas dari ibu Ratna Wilis, SKM,
M.Kes selaku dosen pada mata kuliah Etika Profesi Dan Hukum Kesehatan di Poltekkes
Kemenkes Aceh. Tanpa pertolongan Allah SWT mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui proses
pemecahan dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun Makalah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan.

Aceh, 26 Januari 2022

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5


A. Konsep Moral Dalam Keperawatan ................................................................................ 5
1. Advokasi .................................................................................................................... 5
2. Akuntabilitas .............................................................................................................. 5
3. Loyalitas .................................................................................................................... 6
B. Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Keperawatan ........................................ 6
C. Perilaku Etis Profesional ................................................................................................. 8

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................... 11


Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
Saran .................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang serta
meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula terhadap meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Hal ini
merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama
memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan
komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi.
Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap perawat akan tercermin dalam setiap
langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi
yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta
penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan
keperawatan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :


1. Apa Saja Konsep Moral Dalam Keperawatan ?
2. Bagaimana Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Keperawatan ?
3. Apa Saja Perilaku Etis Profesional ?

1.3 Tujuan Penelitian


Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui dan memahami Konsep Moral Dalam Keperawatan
2. Mengetahui dan memahami Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Keperawatan
3. Mengetahui dan memahami Perilaku Etis Profesional

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Moral Dalam Keperawatan

Etika keperawatan mempunyai berbagai dasar penting seperti advokasi, akuntabilitas,


loyalitas, kepedulian, rasa haru, dan menghormati martabat manusia. Di antara pernyataan ini
yang lazaim termasuk dalam standar praktik keperawatan dan telah menjadi bahan kajian dalam
waktu lama adalah advokasi, akuntabilitas, dan loyalitas .

1. Advokasi

Pada dasarnya peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi


informasi dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat pasien.
Memberi informasi berarti menyediakan penjelasan atau informasi sesuai dengan kebutuhan
pasien. Memberi bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksidan peran nonaksi. Dalam
menjalankan peran aksi, perawat memberikan keyakinan kepada pasien bahwa mereka
mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan
tidak tertekan dengan pengaruh orang lain. Sedangkan peran nonaksi mengandung arti pihak
advokat seharusnya menahan diri untuk tidak mempengaruhi keputusan pasien .

2. Akuntabilitas

Mengandung arti dapat mempertanggung jawabkan suatu tindakan yang dilakukan dan
dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut menyatakan bahwa akuntabilitas
mengandung dua komponen utama, yakni tanggung jawab dan tanggung gugat. Ini berarti
bahwa tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik dan
undang-undang dapat dibenarkan atau absah.
5
3. Loyalitas

Merupakan suatu konsep yang meliputi simpati, peduli, dan hubungan timbal balik
terhadap pihak yang secara professional berhubungan dengan perawat. Ini berarti ada
pertimbangan tentang nilai dan tujuan orang lain sebagai nilai dan tujuan sendiri. Hubungan
professional dipertahankan dengan cara menyusun tujuan bersama, menepati janji, menentukan
masalah dan prioritas, serta mengupayakan pencapaian kepuasan bersama). Loyalitas dapat
mengancam asuhan keperawatan, bila terhadap anggota profesi atau teman sejawat, loyalitas
lebih penting daripada kualitas asuhan keperawatan.

Untuk mencapai kualitas asuhan keperawatan yang tinggi dan hubungan dengan berbagai
pihak yang harmonis, maka aspek loyalitas harus dipertahankan oleh setiap perawat baik
loyalitas kepada pasien, teman sejawat, rumah sakit maupun profesi. Untuk mewujudkan ini,
mengajukan berbagai argumen:
❖ Masalah pasien tidak boleh didiskusikan dengan pasien lain dan perawat harus

bijaksana bila informasi dari pasien harus didiskusikan secara professional.


❖ Perawat harus menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat.

❖ Perawat harus menghargai dan memberi bantuan kepada teman sejawat.

❖ Perawat harus loyal terhadap profesi dengan berperilaku secara tepat saat bertugas.

B. Pelaksanaan Etik Dan Moral Dalam Pelayanan Keperawatan

Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai dan
perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat bisa menjadi sangat frustrasi bila membimbing atau
memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang
sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasien kurang memperhatikan status kesehatannya.
Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat adalah berusaha membantu pasien untuk
mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri.
6
Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang pengusaha yang
sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk sekali
dalam mengelola usahanya. Akibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi
perdarahan lambung yang menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu dia juga
perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai pulih perawat berusaha mengadakan
pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. Namun perawat menjadi kecewa, karena
pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. Kendati
demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini perawat menyusun list pertanyaan
dan mengajukannya kepada pasien tersebut. Pertanyaannya, “Apakah tiga hal yang paling
penting dalam kehidupan bapak dari daftar dibawah ini ?” Pasien diminta untuk memilih atas
pertanyaan berikut.
❖ Bersenang-senang dalam kesendirian (berpikir, mendengarkan musik atau membaca).

❖ Meluangkan waktu bersama keluarga.

❖ Melakukan aktifitas seperti: mendaki gunung, main bola atau berenang.

❖ Menonton televisi.

❖ Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain.

❖ Menggunakan waktunya untuk bekerja.

Langkah berikutnya adalah mengajaknya untuk mendiskusikan prioritas yang dibuat


berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya, dengan mengikuti klarifikasi nilai-nilai sebagai berikut:
1. Memilih: Setelah menggali aspek-aspek berdampak terhadap kesehatan pasen, misalnya
stress yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu aktifitasnya,
maka sarankan kepadanya memilih secara bebas nilai-nilai kunci yang dianutnya. Bila dia
memilih masalah kesehatannya, maka hal ini menunjukkan tanda positif.

2. Penghargaan: Berikan dukungan untuk memperkuat keinginan pasien dan promosikan


nilai-nilai tersebut dan bila memungkinkan dapatkan dukungan dari keluarganya. Contoh:
istri dan anak anda pasti akan merasa senang bila anda memutuskan untuk berhenti
merokok serta mengurangi kegiatan bisnis anda, karena dia sangat menghargai kesehatan
anda.
7
3. Tindakan: Berikan bantuan kepada pasien untuk merencanakan kebiasaan baru yang
konsisten setelah memahami nilai-nilai pilihannya. Minta kepada pasien untuk
memikirkan suatu cara bagaimana nilai tersebut dapat masuk dalam kehidupan sehari-
hari. Kata-kata yang perlu diucapkan perawat/bidan kepada pasiennya: “Bila anda
pulang, anda akan menemukan cara kehidupan yang berbeda, dan anda menyatakan ingin
mulai menggunakan waktu demi kesehatan anda”.

C. Perilaku Etis Profesional

Perawat memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas
berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional. Pengetahuan tentang
perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat, dan berlanjut pada diskusi formal maupun
informal dengan sejawat atau teman. Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat
mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu
memecahkan masalah etika. Dalam hal ini, perawat seringkali menggunakan dua pendekatan:
yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan.
Pendekatan Berdasarkan Prinsip
Pendekatan berdasarkan prinsip, sering dilakukan dalam bio etika untuk menawarkan
bimbingan untuk tindakan khusus. Beauchamp Childress (1994) menyatakan empat pendekatan
prinsip dalam etika biomedik antara lain;
❖ Sebaiknya mengarah langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas

otonomi setiap orang.


❖ Menghindarkan berbuat suatu kesalahan.

❖ Bersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala
konsekuensinya
❖ Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan resiko yang dihadapi.

8
Dilema etik muncul ketika ketaatan terhadap prinsip menimbulkan penyebab konflik dalam
bertindak. Contoh; seorang ibu yang memerlukan biaya untuk pengobatan progresif bagi
bayinya yang lahir tanpa otak dan secara medis dinyatakan tidak akan pernah menikmati
kehidupan bahagia yang paling sederhana sekalipun. Di sini terlihat adanya kebutuhan untuk
tetap menghargai otonomi si ibu akan pilihan pengobatan bayinya, tetapi dilain pihak
masyarakat berpendapat akan lebih adil bila pengobatan diberikan kepada bayi yang masih
memungkinkan mempunyai harapan hidup yang besar. Hal ini tentu sangat mengecewakan
karena tidak ada satu metoda pun yang mudah dan aman untuk menetapkan prinsip-prinsip
mana yang lebih penting, bila terjadi konflik diantara kedua prinsip yang berlawanan.
Umumnya, pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik, hasilnya terkadang lebih
membingungkan. Hal ini dapat mengurangi perhatian perawat terhadap sesuatu yang penting
dalam etika.
Pendekatan Berdasarkan Asuhan
Ketidakpuasan yang timbul dalam pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik
mengarahkan banyak perawat untuk memandang “Care” atau asuhan sebagai fondasi dan
kewajiban moral. Hubungan perawat dengan pasien merupakan pusat pendekatan berdasarkan
asuhan, dimana memberikan langsung perhatian khusus kepada pasien, sebagaimana dilakukan
sepanjang kehidupannya sebagai perawat. Perspektif asuhan memberikan arah dengan cara
bagaimana perawat dapat membagi waktu untuk dapat duduk bersama dengan pasien atau
sejawat, merupakan suatu kewajaran yang dapat membahagiakan bila diterapkan berdasarkan
etika. Karakteristik perspektif dari asuhan meliputi :
❖ Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan;
❖ Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasien

sebagai manusia;
❖ Mau mendengarkan dan mengolah saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang

mengarah pada tanggung-jawab profesional;


❖ Mengingat kembali arti tanggung-jawab moral yang meliputi kebajikan seperti:

kebaikan, kepedulian, empati, perasaan kasih-sayang, dan menerima kenyataan.


9
Asuhan juga memiliki tradisi memberikan komitmen utamanya terhadap pasien dan
belakangan ini mengklaim bahwa advokasi terhadap pasien merupakan salah satu peran yang
sudah dilegimitasi sebagai peran dalam memberikan asuhan keperawatan. Advokasi adalah
memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasien. Hal tersebut
merupakan suatu kewajiban moral bagi perawat, dalam menemukan kepastian tentang dua
sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan asuhan.
Perawat yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktekkan keperawatan profesional dan
tradisi tersebut perlu mengingat hal-hal sbb:
❖ Pastikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh komitmen

utamanya terhadap pasien;


❖ Berikan prioritas utama terhadap pasien dan masyarakat pada umumnya.

❖ Kepedulian mengevaluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi dalam

kesembuhan pasien. Bila menghargai otonomi, perawat atau bidan harus memberikan
informasi yang akurat, menghormati dan mendukung hak pasien dalam mengambil
keputusan.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan dihargai
oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai
keperawatan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban
peran profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis profesional. Sikap etis profesional berarti bekerja
sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan
bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

SARAN
Kita sebagai hamba Allah SWT memiliki kewajiban untuk tunduk kepada-Nya
dan mentaati hukum serta aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Maka dari itu agar kelak kita
tidak mendapatkan kesusahan melainkan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat,
hendaknya kita selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
serta segala sesuatu yang madlarat yakni yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan manusi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Priharjo, Robert, Pengantar Etika Keperawatan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta: 1995


Kusnadi,Adi.(2008).”nilai nilai esensial dalam keperawatan”
Http ://wordpress.com(2011/11/27).
Sumarni,Nani.(2010).” keputusan moral dan teori moral dalam keperawatan.
Bidan.wordpress.com(/2011/11/27).
http://abdullatiefrawas.blogspot.com/2013/11/makalah-etika-keperawatan.html

12

Anda mungkin juga menyukai