Di Susun Oleh :
Kelompok 2
Moh.Ikwan Ririn
Munirah Sopia
Nuraini
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada
Dalam menyusun makalah ini kami banyak mendapatkan hambatan dan rintangan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak hambatan ini bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Terlepas dari semua itu kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi susunan maupun tata bahasa.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................................ 1
3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 8
3.2. Saran.............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pengambilan keputusan etik yang menjadi bagian tugas rutin perawat. Peran perawat
ditantang ketika harus berhadapan dengan masalah dilema etik, untuk memutuskan
mana yang benar dan salah; apa yang dilakukannya jika tak ada jawaban benar atau
salah; dan apa yang dilakukan jika semua solusi tampak salah.Dilema etik dapat
pemilihan keputusan tepat diantara dua atau lebih prinsip etis. Penetapan keputusan
terhadap satu pilihan, dan harus membuang yanglain menjadi sulit karena keduanya
memenuhi semua kriteria. Berhadapan dengan dilema etis bertambah pelik dengan
adanya dampak emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
ditemui dilema etik, misalnya pada kasus dibawah ini yang kami akan bahas.
1.3 Tujuan
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dilema etik merupakan situasi yang di hadapi oleh seseorang dimana ia harus
orang lain (klien, (klien, keluarga, keluarga, dan profesi profesi kesehat kesehatan
lain). Dalam lain). Dalam membuat keputusan, bukan keputusaasan, bukan keputusan
yang paling benar yang paling benar yang akan yang akan diambil tapi keputusan
mana yang paling baik karena dalam dilema etik tidak ada benar maupun yang salah.
a. Otonomi (Autonomi)
hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Salah
2
b. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan begitu dapat
c. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk
terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang benar untuk
dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga klien rawat yang memerlukan
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien. Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada dokter secara tertulis
menolak pemberian transfuse darah dan ketika itu penyakit perdarahan (melena)
pemberian transfuse darah. akhirnya transfuse darah ridak diberikan karena prinsi
nonmaleficince.
e. Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh
untuk meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat,
3
saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan
informasi yang ia ingin tahu. Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai
macam fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan
alasan tersebut dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter
harus diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan
g. Confidentiality (Kerahasiaan)
Dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna keperluan
pengobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area
4
2.3 Model Penyelesaian Dilema Etik
Kerangka pemecahan dilema etik banyak diutarakan oleh para ahli dan pada
a. Pengkajian
Hal petama yang perlu diketahui perawat adalah “adakah saya terlibat
b. Perencanaan
Untuk merencanakan dengan tepat dan berhasil, setiap orang yang terlibat
5
c. Implementasi
adalah menjaga agar komunikasi tak memburuk, karena dilema etis seringkali
marah, dan emosi kuat yang lain. Pengaruh perasaan ini dapat menyebabkan
d. Evaluasi
treatment medik, dan fakta sosial dapat dipakai untuk mengevaluasi ulang
situasi dan akibat treatment perlu untuk dirubah. Komunikasi diantara para
tersebut, yaitu:
dilemma
6
f. Menetapkan tindakan yang tepat.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berbagai permasalahan etik dapat terjadi dalam tatanan klinis yang melibatkan
interaksi antara klien dan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara
nasibnya, dan penerapan terapi yang tidak ilmiah dalam mengatasi permasalah klien.
Dalam membuat keputusan terhadap masalah dilema etik, perawat dituntut dapat
mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan diri perawat dan tidak
bertentang dengan nilai-nilai yang diyakini klien. Pengambilan keputusan yang tepat
diharapkan tidak ada pihak yang dirugikan sehingga semua merasa nyaman dan mutu
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/289080236/MAKALAH-Dilema-Etik
https://gustinerz.com/8-prinsip-etika-dalam-keperawatan/
Lubis sofyan 2009. Mengenal hak konsumen dan pasien. Jakarta. Pustaka Yusticia