Disusun Oleh :
Tingkat : 1A
Syukur Alhamdullilah penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena
atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul
”PRINSIP MORAL DALAM KEPERAWATAN” yang disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari ada banyak hambatan dan
kesulitan. Hambatan dan kesulitan itu akhirnya dapat diatasi karena adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada : Ns. Rahayu Niningasih, S.Kep.,M.Kep. dosen mata kuliah Etika Keperawaran serta
teman-teman yang telah mendukung dalam proses pembuatan makalah ini. Semoga awal baik
yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki keterbatasan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dari pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Tujuan......................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum...........................................................................
1.2.2 TujuanKhusus...........................................................................
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami prinsip moral dalam keperawatan
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami prinsip moral dalam keperawatan, meliputi
1. Autonomy
2. Beneficence
3. Nonmaleficence
4. Justice
5. Fidelity
6. Veracity
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mengetahui prinsip moral autonomy dalam keperawatan
2. Mengetahui prinsip moral beneficence dalam keperawatan
3. Mengetahui prinsip moral nonmaleficence dalam keperawatan
4. Mengetahui prinsip moral justice dalam keperawatan
5. Mengetahui prinsip moral fidelity dalam keperawatan
6. Mengetahui prinsip moral veracity dalam keperawatan
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat
1. Mampu mengontrol pribadi dan dapat mengetahui dan membandingkan
moral-moral yang ada di masyarakat
2. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral
3. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah
4. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat
5. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Menurut KBBI, prinsip adalah asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir,
bertindak, dan sebagainya. Sedangkan moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral sendiri sering
disalahartikan dengan etika, dimana moral biasanya mengacu pada standar pribadi tentang
apa yang benar dan salah dalam peilaku, karakter, dan sikap (Berman, Synder, & Frandsen,
2016). Dari pengertian yang ada, dapat disimpulkan bahwa prinsip moral adalah hal-hal yang
mendasari cara berpikir dan bertindak seseorang ketika akan melakukan sebuah perbuatan.
Dalam keperawatan, prinsip moral mengatur perawat dalam bertindak ketika berhadapan
dengan klien dan melakukan asuhan keperawatan. Prinsip moral diterima secara luas dan
umumnya didasarkan pada aspek kemanusiaan dari masyarakat (DeLaune & Ladner, 2011).
1. Autonomy/Otonomi
Berarti mengatur dirinya sendiri, prinsip moral ini sebagai dasar perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan dengan cara menghargai pasien. Contohnya adalah seorang perawat
apabila akan menyuntik harus memberitahu untuk apa obat tersebut, prinsip otonomi ini
dilanggar ketika seorang perawat tidak menjelaskan suatu tindakan keperawatan yang akan
dilakukannya, tidak menawarkan pilihan misalnya memungkinkan suntikan atau injeksi bisa
dilakukan di pantat kanan atau kiri dan sebagainya. Perawat dalam hal ini telah bertindak
sewenang-wenang pada orang yang lemah.
2. Beneficience
Prinsip beneficience ini oleh Chiun dan Jacobs (1997) dedefinisikan dengan kata lain doing
good yaitu melakukan yang terbaik. Beneficience adalah melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan orang lain, tidak membahayakan pasien. Apabila membahayakan, tetapi menurut
pasien hal itu yang terbaik maka perawat harus menghargai keputusan pasien tersebut,
sehingga keputusan yang diambil perawatpun yang terbaik bagi pasien dan keluarga.
Beberapa contoh prinsip tersebut dalam aplikasi praktik keperawatan adalah, seorang pasien
mengalami perdarahan setelah melahirkan, menurut program terapi pasien tersebut harus
diberikan tranfusi darah, tetapi pasien mempunyai kepercayaan bahwa pemberian tranfusi
bertentangan dengan keyakinanya, dengan demikian perawat mengambil tindakan yang
terbaik dalam rangka penerapan prinsip moral ini yaitu tidak memberikan tranfusi setelah
pasien memberikan pernyataan tertulis tentang penolakanya. Perawat tidak memberikan
tranfusi, padahal hal tersebut membahayakan pasien, dalam hal ini perawat berusaha berbuat
yang terbaik dan menghargai pasien.
3. Justice
Setiap individu harus mendapatkan tindakan yang sama, merupakan prinsip dari justice
(Perry and Potter, 1998 ; 326). Justice adalah keadilan, prinsip justice ini adalah dasar dari
tindakan keperawatan bagi seorang perawat untuk berlaku adil pada setiap pasien, artinya
setiap pasien berhak mendapatkan tindakan yang sama. Contohnya dalam keperawatan di
ruang penyakit bedah, sebelum operasi pasien harus mendapatkan penjelasan tentang
persiapan pembedahan baik pasien di ruang VIP maupun kelas III, apabila perawat hanya
memberikan kesempatan salah satunya maka melanggar prinsip justice ini.
4. Veracity
Menurut Chiun dan Jacobs (1997) sama dengan truth telling yaitu berkata benar atau
mengatakan yang sebenarnya. Veracity merupakan suatu kuajiban untuk mengatakan yang
sebenarnya atau untuk tidak membohongi orang lain atau pasien (Sitorus, 2000).
5. Avoid Killing
Menekankan perawat untuk menghargai kehidupan manusia (pasien), tidak membunuh atau
mengakhiri kehidupan. Thomhson ( 2000 : 113) menjelasakan tentang masalah avoiding
killing sama dengan Euthanasia yang kata lainya tindak menentukan hidup atau mati yaitu
istilah yang digunakan pada dua kondisi yaitu hidup dengan baik atau meninggal. Ketika
menghadapi pasien dengan kondisi gawat maka seorang perawat harus mempertahankan
kehidupan pasien dengan berbagai cara. Tetapi menurut Chiun dan Jacobs (1997 : 40)
perawat harus menerapkan etika atau prinsip moral terhadap pasien pada kondisi tertentu
misalnya pada pasien koma yang lama yaitu prinsip avoiding killing. Pasien dan keluarga
mempunyai hak-hak menentukan hidup atau mati. Sehingga perawat dalam mengambil
keputusan masalah etik ini harus melihat prinsip moral yang lain yaitu beneficience,
nonmaleficience dan otonomy yaitu melakukan yang terbaik, tidak membahayakan dan
menghargai pilihan pasien serta keluarga untuk hidup atau mati. Mati disini bukan berarti
membunuh pasien tetapi menghentikan perawatan dan pengobatan dengan melihat kondisi
pasien dengan pertimbangan beberapa prinsip moral diatas.
6. Fidelity
Diartikan dengan setia pada sumpah dan janji. Chiun dan Jacobs (1997 : 40) menuliskan
tentang fidelity sama dengan keeping promises, yaitu perawat selama bekerja mempunyai
niat yang baik untuk memegang sumpah dan setia pada janji. Prinsip fidelity menjelaskan
kewajiaban perawat untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu kewajiban memperatahankan
hubungan saling percaya antara perawat dan pasien yang meliputi menepati janji dan
menyimpan rahasia serta caring (Sitorus, 2000 : 3). Prinsip fidelity ini dilanggar ketika
seorang perawat tidak bisa menyimpan rahasia pasien kecuali dibutuhkan, misalnya sebagai
bukti di pengadilan, dibutuhkan untuk menegakan kebenaran seperti penyidikan dan sebagain
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai Perawat Prinsip Moral sangatlah penting, prinsip moral adalah hal-hal yang
mendasari cara berpikir dan bertindak seseorang ketika akan melakukan sebuah perbuatan.
Dalam keperawatan, prinsip moral mengatur perawat dalam bertindak ketika berhadapan
dengan klien dan melakukan asuhan keperawatan. Pada umumnya, prinsip-prinsip moral
ada enam, yaitu Autonomy, Beneficience, Justice, Veracity, Avoid Killing, dan Fidelity.
3.2 Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca agar tertarik untuk terus
meningkatkan keingintahuannya terhadap informasi baru yang bermanfaat. Demi
kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya.
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar tertarik untuk
terus meningkatkan keingintahuannya tentang materi Prinsip Moral dan terhadap informasi
baru yang bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya.