Anda di halaman 1dari 6

Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Pasien Nyeri

Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan latiham nafas dalam

Kasus

An. S umur 12 tahun dirawat di RS. sejak 2 hari yang lalu dengan diagnose medis post op
appendektomi. Pasien mengatakan sakit pada luka jahitan bekas operasi hilang timbul, klien
tampak memegangi area perut bagian kanan bawah , klie juga tampak meringis kesakitan ,
klien mengatakan merasakan nyeri pada perut bagian bawah, klien tampak lemah, skala nyeri
5.

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjectif
- Klien mengatakan sakit pada luka bekas operasi hilang timbul
- Klien mengatakan merasakan nyeri pada perut bagian bawah sebelah kanan.
Data objektif
- Klien tampak memegangi perut bagian bawah
- Klien tampak lemah
- Skala nyeri 5
2. Diagnosa keperawatan
Nyeri akut
3. Tujuan khusus
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam klien tidak mengalami nyeri ,
dengan kriteria hasil : mampu mengontrol nyeri , melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri , menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang, tanda vital dalam rentang normal, tidak mengalami
gangguan tidur.

B. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
Perawat : Selamat pagi adek. Masih ingat sama saya suster citra dek. Saya perawat
disini yang bertugas merawat adek pagi hari ini dari jam 7 pagi sampai dengan
jam 2 siang nanti di ruangan ini. Maaf dek, apakah benar dengan adek susanti ?
adek senang nya di panggil apa ?
Klien : Selamat pagi suster, iya benar suster saya senang di panggil susi
2. Evaluasi / validasi
Perawat : bagaimana perasaan adek saat ini ?
Klien : baik suster tapi perut saya nyeri hilang timbul kalau nyeri nya timbul sakit
sekali suster.
3. Kontrak
Perawat : Baik dek sesuai janji kita kemarin , maka hari ini saya akan
mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam pada adek, waktunya 10-15 menit.
Tindakan ini akan saya lakukan disini saja ya dek? Bagaimana adek dan ibu
apakah sudah siap ?
Klien dan ortu os : baik suster boleh.
4. Tujuan
Baik adek , ibu latihan nafas dalam ini di lakukan dengan tujuan untuk
mengurangi rasa nyeri adek sehingga nyeri yang adek alami bisa berkurang.

C. Fase Kerja
Perawat : Apakah adek sudah siap ?
Klien : sudah suster
Perawat : Mari sebelum nya saya akan mengatur posisi adek ya ? sekarang adek
silahkan duduk di pinggir tempat tidur, saya akan memberikan bantal dan adek harus
memegang bantalnya ya dek? Sekarang saya akan mencontohkan terlebih dahulu
setelah itu adek yang akan mempraktekkan nya ya dek ?
Klien : baik suster
Perawat : pertama Tarik nafas panjang lewat hidung sebanyak banyak nya , kemudian
tahan sebentar sebentar lalu hembuskan melalui mulut secara pelan pelan sambil perut
di kecilkan. Apakah adek sudah mengerti ?
Klien : sudah suster
Perawat : Kalau sudah mengerti coba adek lakukan ya , nanti saya bantu adek. Tarik
nafas ya dek, kemudian tahan sebentar dan lalu hembuskan secara perlahan – lahan
melalui mulut ya dek. Bagus dek. Saya rasa adek sudah mengerti. Latihan nafas dalam
dilakukan ya dek , agar bisa mengurangi nyeri yang adek rasakan.
D. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan adek ? apakah adek sudah merasa nyaman ?
- Evaluasi objektif
Bagaimana adek, apakah adek bisa mempraktekkan lagi latihan nafas dalam ?
2. Rencana tindak lanjut
Jika adek merasa nyeri lagi , ibu bisa lakukan teknik relaksasi nafas dalam pada
anak nya ya bu, berulang – ulang sampai adek merasakan nyeri tersebut tidak
timbul lagi.
3. Kontrak yang akan dating
Perawat : Baik dek, terima kasih atas kerja samanya yang baik dari adek dan ibu,
nanti saya akan kembali lagi untu memeriksa tanda-tanda vital adek setelah
latihan tadi, waktunya 5 – 10 menit saja dan nanti disini saja tempatnya ya dek ?
Klien : baik suster terima kasih.
Perawat : Baik adek dan ibu kalau begitu saya pamit dulu ya ,selamat pagi.
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Pasien Hipertermi

Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan Memberikan kompres hangat

Kasus

An. M dirawat di RS. sejak 1 hari yang lalu dengan diagnose medis Dengue Fever. Orang tua
Pasien mengatakan badan anak nya panas tidak turun pdahal sudah di kasi obat , klien tampak
rewel, badan teraba hangat kuat , observasi ttv suhu 38,5 derajat celcius, RR : 24 x/menit
Nadi : 120 x/menit.

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Data subjectif
- Ortu os mengetakan anak nya demam, badan nya teraba panas, rewel.
Data objektif
- Klien tampak rewel
- Tubuh teraba hangat
- Observasi suhu 38,5 derajat celcius
2. Diagnosa keperawatan

Hipertermi

3. Tujuan khusus
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam klien tidak mengalami demam
berulang , dengan kriteria hasil : suhu tubuh dalam rentang normal 36-37,5. Os
tidak rewel lagi dan TTV dalam batas normal.

B. Fase orientasi
1. Salam terapeutik
Perawat : Selamat pagi ibu. saya suster citra , Saya perawat disini yang bertugas
merawat adek pagi hari ini dari jam 7 pagi sampai dengan jam 2 siang nanti di
ruangan ini. Maaf bu, apakah benar nama anak nya Muhammad Zikri ? adek
biasa di panggil siapa ?
Ibu Klien : Selamat pagi suster, iya benar suster biasa anak saya di panggil zikri
2. Evaluasi / validasi
Perawat : bagaimana bu perasaan anak nya pagi ini, apakah semalam bisa tidur
anaknya bu ?
Ibu Klien : Anak saya rewel suster badan nya panas, turun sebentar panas lagi
semalam tidurnya kurang nyenyak suster.
3. Kontrak
Perawat : Baik bu karena anak nya sudah kita berikan obat penurun panas dan
masih demam, maka hari ini saya akan memeberikan kompres hangat pada adek,
waktunya kurang lebih 10 menit. Tindakan ini akan saya lakukan disini saja ya
bu? Bagaimana adek dan ibu apakah sudah siap ?
Ibu klien : baik suster boleh.
4. Tujuan
Baik ibu memberikan kompres hangat ini di lakukan dengan tujuan untuk
menurunkan suhu tubuh anaknya ya bu.

C. Fase Kerja
Perawat : Apakah ibu dan anak nya sudah siap ?
Ibu Klien : sudah suster
Perawat : Mari sebelum nya saya akan mengatur posisi adek ya ? sekarang adek
silahkandi baringkan ya bu, saya sudah membawa air hangat dan waslap,boleh
pakaian adek nya di ganti dengan yang agak tipis bu, dan sekarang boleh di lepaskan
dulu pakaiannya. saya akan memberikan kompres hangat pada area kening, lipatan
paha dan axila/ ketek anak nya ya bu.
Ibu Klien : baik suster
Perawat : melihat saya mengompres seperti ini apakah ibu sudah mengerti ?
Ibu Klien : sudah suster
Perawat : Kalau sudah mengerti coba ibu lakukan ya , nanti saya bantu ibu. Dan
kompres hangat ini bisa ibu ulangi jika badan anak nya terasa hangat kembali. Dan
pastikan air untuk mengompres hangat.
Ibu klien : baik suster
D. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana kondisi anak nya bu apakah panas nya turun atau berkurang,
apakah anak nya masih rewel ?
- Evaluasi objektif
Bagaimana ibu apakah bisa mempraktekkan kompres hangat yang saya
ajarkan tadi ?
2. Rencana tindak lanjut
Jika anaknya demam lagi, ibu bisa lakukan kompres hangat ini, berulang –
ulang sampai suhu tubuh anak nya turun dan tidak demam lagi ya bu.
3. Kontrak yang akan dating
Perawat : Baik bu, terima kasih atas kerja samanya yang baik dari adek dan
ibu, nanti saya akan kembali lagi untu memeriksa tanda-tanda vital adek
setelah di berikan kompres hangat, waktunya 5 – 10 menit saja dan nanti disini
saja tempatnya ya bu ?
Klien : baik suster terima kasih.
Perawat : Baik adek dan ibu kalau begitu saya pamit dulu ya ,selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai