PRAKTEK LABORATORIUM
Disusun oleh
Kelas 1B transfer
1. Kasus
Seorang pasien datang dengan keluhan muntah-muntah dan buang air besar. Saat ini
kondisinya lemah, turgor kulit turun, mata cowong, tekanan darah 90/70 mmHg.
Pasien mengalami dehidrasi sedang dan direncanakan dilakukan rehidrasi pemberian
terapi intravena.
2. Kondisi Pasien
Data Subjektif :
• Pasien mengatakan muntah lebih dari 3 kali
SP KOMUNIKASI
Fase Pra Interaksi
(Mengumpulkan data tentang klien, yaitu melihat, mempelajari status pasien dan
melihat operan atau buku laporan perawat yang tugas sebelumnya)
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum. Selamat pagi, Mba
Perkenalkan nama saya Nur’aini Comala Dewi, mahasiswa dari UMJ,
disini saya yang akan bertugas merawat mba dari jam 08:00 - 12:00
ya. Bisa mba sebutkan nama mba dan tanggal lahir mba (sambil
konfirmasi pada gelang yang dipakai).
Pasien : Putri Rahayu, 4 Maret 2004
Perawat : Mba senangnya dipanggil dengan nama apa?
Pasien : Putri
Evaluasi dan Validasi
Perawat : Baik mba, bagaimana kabarnya pagi ini? Apakah mba semalam bisa
tidur nyenyak atau tidak?
Pasien : Perut saya masih sakit sus
Perawat : Kapan saat nyerinya datang yang mba rasakan?
Pasien : Pada saat malam hari, dan ketika saya beraktivitas
Kontrak Waktu
Perawat : Baik, sesuai waktu yang kita janjikan, hari ini kita akan melatih cara
mengontrol nyeri. Yang bertujuan agar nyeri yang mba rasakan bisa
dikontrol dan meminimalisir nyeri yang mba rasakan. Apakah mba
bersedia dengan tindakan yang akan kita lakukan? kegiatan ini
membutuhkan aktu sekitar 15 menit saja Mba?
Pasien : Baik sus, saya bersedia
Perawat : Apakah ada yang mba tanyakan terlebih dahulu
Pasien : Tidak ada sus.
Fase Kerja
Perawat : Mba, kemarin kita sudah melatih relaksasi nafas dalam dan
memberikan obat nyeri untuk mba, lalu sekarang kita akan melatih
mengontrol nyeri. Caranya dengan memberikan posisi nyaman agar
meminimalisir nyeri
Pasien : Baik sus
Perawat : Mba bisa melakukan posisi semi fowler atau tiduran dengan badan
aga mendongkak ke depan, agar mba rileks. Lalu mba bisa lakukan
teknik relaksasi nafas dalam yang sudah di ajarkan. Apakah mba
masih ingat cara melakukannya dengan benar?
Pasien : Masih ingat sus, caranya tarik nafas dan tahan selama 3-5 detik, lalu
hembuskan selama 3 kali kan sus?
Perawat : Betul. Hebat sekali mba masih mengingatnya. Nanti dibarengkan
dengan posisi rileks mba ya. Saya praktikan terlebih dahulu (perawat
mempraktikannya). Apakah mba sudah paham dengan apa yang saya
praktikan?
Pasien : Oooh, Paham sus.
Perawat : Coba sekarang mba praktikkan (pasien mempraktikannya)
Fase Terminasi
Evaluasi Subjektif
Perawat : Bagaimana perasaan mba setelah mengontrol nyerinya? Apakah
masih nyeri?
Pasien : Sudah aga mendingan sus
Perawat : Kalau saya kasih nilai 1-10, skala nilai nyerinya berapa mba?
Pasien : 4 sus
Evaluasi Objektif
Perawat : Sekarang coba mba praktikkan cara mengontrol nyeri yang tadi saya
praktikkan untuk meminimalisir nyerinya
Pasien : Baik sus (mempaktikkan),
Perawat : Mba hebat sekali
SP KOMUNIKASI
Fase Pra Interaksi
(Mengumpulkan data tentang klien, yaitu melihat, mempelajari status pasien dan
melihat operan atau buku laporan perawat yang tugas sebelumnya)
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat : Assalamualaikum. Selamat pagi, Bu
Perkenalkan nama saya Nur’aini Comala Dewi, mahasiswa dari UMJ,
disini saya yang akan bertugas merawat ibu dari jam 08:00 - 12:00 ya.
Bisa ibu sebutkan nama ibu dan tanggal lahir ibu (sambal konfirmasi
pada gelang yang dipakai).
Pasien : Dengan Siti Yuniati, 4 Februari 1970
Perawat : Ibu senangnya dipanggil dengan nama apa?
Pasien : Ibu Yuni
Kontrak
Perawat : Baik Ibu, saya mengerti kondisi Ibu, kita sekarang akan bercakap-
cakap lebih lanjut mengenai pentingnya pentingnya nutrisi bagi tubuh,
terutama mengenai asupan gizi Ibu.
Pasien : Iya Bu
Perawat : Bagaimana kalau kita bercakap-cakapnya 10 menit saja Bu? Atau
jika Ibu ingin, kita bisa mengobrol lebih lama lagi. Maksimal 15
menit. Bagaimana Ibu, Ibu bersedia?
Pasien : Bersedia Bu, tetapi cukup 10 menit saja Bu.
Perawat : Baik, karena Ibu telah bersedia, kita berbincang-bincang disini saja
ya Bu. Mengingat kondisi Ibu juga masih lemas, Ibu bersedia?
Pasien : baik Bu.
Fase Kerja
Perawat : Baik Ibu, sekarang kita mulai lagi bercakap-cakapnya ya. Ibu jangan
takut ataupun merasa canggung dengan saya. Sebelumnya Ibu telah
bercerita pada saya bahwa Ibu merasa mual-mual ketika makan, dan
hanya menghabiskan seperdelapan porsi, benar Ibu?
Pasien : Iya Bu.
Perawat : Kalau saya boleh tahu, Ibu tahu manfaat makanan bagi tubuh?
Pasien : Yang saya tahu makanan adalah sumber energy bagi tubuh.
Perawat : Benar Bu, makanan adalah sumber energi yang paling penting bagi
tubuh. Energi dibutuhkan untuk beraktivitas, jika kita tidak makan,
maka kita tidak akan memiliki energi yang cukup untuk beraktivitas
Bu.
Pasien : Mengapa kita merasa lemas Bu?
Perawat : Sebab tubuh kita tidak cukup energi untuk bergerak Bu, kita dapat
menggerakkan tubuh karena kita mempunyai energi yang cukup bagi
tubuh.
Pasien : Selain itu apa fungsi makanan Bu?
Perawat : Disamping itu, makanan juga berguna untuk menjaga kesehatan
tubuh kita Bu.
Pasien : Menjaga bagaimana Bu?
Perawat : Makanan seperti sayuran dan buah-buahan berfungsi sebagai zat
pengatur di dalam tubuh. Dalam sayuran dan buah-buahan terdapat
banyak vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, misalnya vitamin A,
yang penting bagi kesehatan mata. Disamping itu, juga terdapat
vitamin c yang membantu dalam meningkatkan ketahanan tubuh
terhadap infeksi.
Pasien : Apa sakit itu bisa dicegah melalui makanan Bu?
Perawat : Tentu saja Bu, sakit bisa dicegah apabila daya tahan tubuh kita baik.
Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang.
Pasien : Makanan seperti apa dikatakan sehat dan seimbang Bu?
Perawat : Makanan sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. Makanan sehat itu mengandung gizi yang
seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik dikonsumsi tubuh.
Makanan sehat dan bergizi seimbang bukan berarti harus mahal dan
enak Bu.
Pasien : Apa ada akibatnya apabila tubuh kita kekurangan zat-zat makanan
Bu?
Perawat : Apabila makanan yang dikonsumsi kurang mempunyai asupan gizi
yang baik maka pertumbuhan tubuh akan menjadi lambat dan mudah
terserang penyakit. Tubuh kita menjadi sering lemas.
Pasien : Seperti saya sekarang ya Bu?
Perawat : Iya Bu.. jadi Ibu paham sekarang mengapa Ibu lemas?
Pasien : Paham Bu.
Perawat : Apa yang menyebabkan Ibu lemas?
Pasien : Saya kekurangan energy, akibat asupan makanan kurang Bu, padahal
saya sedang sakit.
Perawat : Bagus sekali Bu, saya senang Ibu mengerti sekarang.
Pasien : Iya Bu
Terminasi
Evaluasi Subjektif
Perawat : Setelah kita berbincang-bincang, bagaimana perasaan Ibu saat ini?
Pasien : Sudah lebih tenang
Evaluasi Objektif
Perawat : Coba Ibu sebutkan Kembali manfaat makanan bagi tubuh
Pasien : (pasien menjelaskan)
Perawat : Wah, Ibu hebat sekali.