Anda di halaman 1dari 10

Kasus dan Skenario

Pasien atas nama Ny. S di ruang rawat inap kelas VIP. Karena pasien sudah terlalu lama
bed rest di rumah sakit sehingga perawat melakukan tindakan keperawatan yaitu pengaturan
posisi supinasi, posisi fowler, dan posisi semi fowler.

Pengaturan Posisi (Mobilisasi) Pasien


Pengaturan Posisi (Mobilisasi) adalah mengubah pasien dalam posisi yang baik dan mengubah
secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek keperawatan yang penting.
Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan mengganggu apabila dilakukan dalam waktu yang
lama.
Tujuan :
1. Mencegah nyeri otot
2. Mengurangi tekanan
3. Mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah superficial
4. Mempertahankan tonus otot dan reflek
5. Mencegah kontraktur otot
Alat dan Bahan :
1. Tempat tidur
2. Bantal
3. Gulungan handuk

Prosedur Tindakan :
1. Tahap Pra Interaksi
 Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
 Siapkan lingkungan pasien
 Mencuci tangan sebelum memasuki ruangan pasien
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa pasien
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi Ibu.”
Pasien : “Waalaikumsalam suster.”
Perawat : “Dengan ibu siapa?”
Pasien : “Bu Sri”
Perawat : “Bu Sri usianya berapa bu?”
Pasien : “51 tahun”
Perawat : “Saya cek dulu ya bu. Dengan ibu Sri usianya 51 tahun ya baik cocok ya bu.”
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Perawat : “Ibu perkenalkan saya Bella, saya dari poltekkes Bandung. Hari ini saya yang
akan merawat ibu dari pukul 07.00 s/d 14.00 siang nanti. Hari ini saya akan melakukan
tindakan yaitu mengatur posisi Ibu. Saya akan membantu dengan tujuan untuk mencegah
nyeri otot, mengurangi tekanan, dan mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah
superficial. Untuk tempatnya disini saja dan untuk waktunya sekitar 5-10 menit.”
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Perawat : “Bagaimana apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Bersedia”
Perawat : “Baik, sebelum dimulai. Apakah ibu muslim?”
Pasien : “Ya muslim”
Perawat : “Mari kita membaca basmallah bersama-sama”
Perawat & Pasien : “Bismillahirahmanirahim”
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
Perawat : “Sebelum saya mulai, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”
Pasien : “Tidak ada sus”
4. Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dan tepat
Perawat : “Baik. Bagaimana bu apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah”
5. Sampaikan pada pasien, apabila pada saat tindakan merasa nyeri atau tidak nyaman untuk
bisa bilang kepada perawat
Perawat : “Baik kita mulai ya bu. Nanti kalau ibu ada sakit atau kurang nyaman boleh
dibilang ya Bu”
Pasien : “Baik sus”
6. Melakukan pengaturan posisi
1) Posisi Supinasi
Posisi supinasi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal.
Tujuan :
a. Untuk pasien pascaoperasi dengan anestesi spinal.
b. Mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi yang tidak tepat.
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
c. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
d. Letakkan bantal kecil di bawah punggung
e. Letakkan gulungan handuk di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
2) Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan
dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan:
a. Mempertahankan kenyamanan.
b. Memfasilitasi fungsi pernapasan / meningkatkan ekspansi paru-paru.
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Dudukkan pasien
c. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur.
d. Letakkan bantal di bawah lutut hingga tumit untuk menghindari tekanan.
3) Posisi Semi Fowler
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk.
Tujuan :
a. Mobilisasi
b. Memberikan perasaan lega pada pasien sesak nafas
c. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang tepat
c. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala pasien jika tubuh bagian atas pasien
lumpuh
d. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien
e. Letakkan bantal di bawah lutut hingga tumit untuk menghindari tekanan
7. Merapikan peralatan
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
Perawat : “Baik ibu, untuk tindakan pengaturan posisi sudah selesai. Bagaimana ibu
perasaannya?”
Pasien : “Sudah lumayan enak sus”
Perawat : “Bagaimana dengan nyerinya ibu apakah sudah berkurang atau masih nyeri?”
Pasien : “Sudah sedikit berkurang sus”
Perawat : “Oh baik ibu. Mungkin untuk tindakan pengaturan posisinya sudah selesai nanti
akan kita coba lagi setiap pagi jam 10.00. Apakah ibu setuju?
Pasien : “Iya setuju”
2. Berpamitan dengan pasien
Perawat : “Baik ibu, untuk mengakhiri tindakan hari ini saya akan membacakan doa untuk
ibu sebelum saya meninggalkan ruangan ini. Mari doa bersama-sama bu.
(Bismillahirahmanirrahim, Allahumma Rabbannaas adz-hibil ba’sa Isfyi Antasy-syaafi’ laa
syifaa’an laa yughaadiru saqaman, Aamiin). Baik ibu, cepat sembuh ya. Saya akan
meninggalkan ruangan ibu, nanti kalau ada apa-apa dengan saya Bella ada di ruangan
perawat. Terima kasih ibu, assalamualaikum”
Pasien : “Waalaikumsalam”
3. Mencuci tangan setelah keluar dari ruangan pasien
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
Kasus dan Skenario

Pasien atas nama Ny. S di ruang rawat inap kelas VIP mengalami stroke. Karena pasien
sudah terlalu lama bed rest di rumah sakit sehingga perawat melakukan tindakan keperawatan
yaitu latihan rentang gerak pasif atau Range Of Motion (ROM) pasif.

ROM atau Range Of Motion


ROM atau Range Of Motion adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
Jenis-Jenis ROM
 Latihan ROM aktif
Latihan dengan meminta klien menggunakan otot untuk melakukan gerak mandiri.
 Latihan ROM aktif dengan pendampingan (active-assisted)
Latihan gerak mandiri dengan dibantu atau didampingi oleh perawat atau tenaga kesehatan lain.
 Latihan ROM pasif
Latihan ROM yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lain kepada klien yang tidak
mampu atau memiliki keterbatasan pergerakan.

Tujuan:
1. Memelihara fleksibilitas dan kemampuan gerak sendi
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengembalikan kemampuan pasien menggerakkan otot
4. Melancarkan peredaran darah

Prosedur Tindakan :
1. Tahap Pra Interaksi
 Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
 Siapkan lingkungan pasien
 Mencuci tangan sebelum memasuki ruangan pasien
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa pasien
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi Ibu.”
Pasien : “Waalaikumsalam suster.”
Perawat : “Dengan ibu siapa?”
Pasien : “Bu Sri”
Perawat : “Bu Sri usianya berapa bu?”
Pasien : “51 tahun”
Perawat : “Saya cek dulu ya bu. Dengan ibu Sri usianya 51 tahun ya baik cocok ya bu.”
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Perawat : “Ibu perkenalkan saya Bella, saya dari poltekkes Bandung. Hari ini saya yang
akan merawat ibu dari pukul 07.00 s/d 14.00 siang nanti. Hari ini saya akan melakukan
rentang gerak terhadap ibu, karena berdasarkan diagnose medis ibu mengalami stroke. Saya
akan membantu dengan tujuan untuk memelihara kemampuan gerak sendi, mengurangi rasa
nyeri, dan memperlancar peredaran darah ibu. Untuk tempatnya disini saja dan untuk
waktunya sekitar 10 menit.”
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Perawat : “Bagaimana apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Bersedia”
Perawat : “Baik, sebelum dimulai. Apakah ibu muslim?”
Pasien : “Ya muslim”
Perawat : “Mari kita membaca basmallah bersama-sama”
Perawat & Pasien : “Bismillahirahmanirahim”
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menanyakan keluhan utama pasien
Perawat : “Untuk sekarang apa yang dikeluhkan ya bu?”
Pasien : “Kaki saya masih terasa kaku”
Perawat : “Apakah masih ada nyeri di seluruh badannya bu?
Pasien : “Masih ada yang nyeri”
4. Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dan tepat
Perawat : “Baik. Bagaimana bu apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah”
5. Sampaikan pada pasien, apabila pada saat tindakan merasa nyeri atau tidak nyaman untuk
bisa bilang kepada perawat
Perawat : “Baik kita mulai ya bu. Nanti kalau ibu ada sakit atau kurang nyaman boleh
dibilang ya Bu”
Pasien : “Baik sus”
6. Melakukan latihan ROM :
1) Leher
 Fleksi : gerakan kepala hingga dagu menyentuh dada.
 Ekstensi : posisikan kepala pada posisi semula atau netral
 Lateral Fleksi : gerakan kepala ke samping kanan dan kiri hingga telinga dan bahu
hampir bersentuhan.
2) Bahu
 Fleksi : letakkan kedua lengan pada sisi tubuh, perlahan angkat lengan ke arah depan
mengarah ke atas kepala, lakukan sesuai batas kemampuan
 Ekstensi : gerakan lengan kembali mengarah kesisi tubuh
 Abduksi : Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
(ke arah samping).
 Adduksi : turunkan kembali lengan mengarah pada tubuh
 Hiperekstensi : pertahankan lengan pada sisi tubuh dengan lurus, lalu perlahan gerakan
lengan ke arah belakang tubuh
 Rotasi internal : lakukan fleksi pada siku 45 derajat, upayakan bahu lurus dan tangan
mengarah ke atas, lalu gerakkan lengan kearah bawah sambil mempertahankan siku
tetap fleksi dan bahu tetap lurus.
 Rotasi eksternal: dengan siku yang dalam keadaan fleksi, gerakkan kembali lengan ke
arah atas hingga jari-jari menghadap ke atas
3) Gerakan siku :
 Fleksi : angkat lengan sejajar bahu. Arahkan lengan ke depan tubuh dengan lurus,posisi
telapak tangan menghadap ke atas, perlahan gerakkan lengan bawah mendekati bahu
dengan membengkokkan pada siku dan upayakan menyentuh pada bahu
 Ekstensi : gerakkan kembali lengan hingga membentuk posisi lurus dan tidak bengkok
pada siku
4) Gerakan lengan :
 Supinasi : rendahkan posisi lengan, posisikan telapak tangan mengarah keatas.
 Pronasi : gerakkan lengan bawah hingga telapak tangan menghadap kebawah.
5) Gerakan pergelangan tangan
 Fleksi : luruskan tangan hingga jari-jari menghadap kedepan, perlahan gerakkan
pergelangan tangan hingga jari-jari mengarah ke bawah
 Extensi : lakukan gerakan yang membentuk kondisi lurus pada jari-jari, tangan dan
lengan bawah
 Abduksi : gerakan pergelangan tangan dengan gerakan kearah ibu jari
 Adduksi : gerakkan pergelangan tangan secara lateral dengan gerakan kearah jari
kelingking
6) Gerakan Jari Tangan
 Abduksi : renggangkan seluruh jari-jari hingga ke 5 jari bergerak saling menjauhi
 Adduksi : gerakkan kembali jari-jari hingga ke 5 jari saling berdekatan
 Oposisi : Sentuhkan masing– masing jari tangan dengan ibu jari tangan
 Sirkumduksi : Memutar ibu jari
7) Gerakan Panggul
 Fleksi : arahkan kaki kedepan dan angkat tungkai perlahan pada posisi lurus
 Ekstensi : turunkan kembali tungkai hingga berada pada posisi sejajar dengan kaki yang
lainnya
 Abduksi : arahkan tungkai dengan lurus menjauhi sisi tubuh kearah samping
 Adduksi : arahkan tungkai dengan lurus mendekati sisi tubuh
 Sirkumduksi : gerakan tungkai dengan melingkar
 Rotasi internal : posisikan kaki denga jari-jari menghadap kedepan, perlahan gerakkan
tungkai berputar kearah dalam
 Rotasi eksternal : arahkan kembali tungkai ke posisi semula yaitu posisi jari kaki
menghadap kedepan
 Hiperekstensi : luruskan tungkai, perlahan gerakan tungkai kearah belakang menjauhi
tubuh
8) Gerakan Lutut
 Fleksi : bengkokkan lutut, dengan mengarahkan tumit hingga dapat menyentuh paha
bagian belakang
 Ekstensi : arahkan kembali lutut hingga telapak kaki menyentuh lantai
9) Gerakan Pergelangan Kaki
 Platarfleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari-jari mengarah kebawah
 Dorsifleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari kaki mengarah keatas, lakukan sesuai
kemampuan
10) Gerakan Jari Kaki
 Fleksi : arahkan jari-jari kaki ke bawah
 Ekstensi : luruskan kembali jari-jari kaki
 Abduksi : regangkan jari-jari kaki hingga jari-jari saling menjauhi
 Adduksi : satukan kembali jari-jari kaki hingga jari-jari saling merapat
7. Merapikan selimut pasien
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
Perawat : “Baik ibu, untuk latihan rentang geraknya sudah selesai. Apakah ada yang sakit
bu?
Pasien : “Ada sus”
Perawat : “Di bagian mana bu yang sakit?”
Pasien : “Di bagian paha”
Perawat : “Oh baik ibu. Mungkin untuk latihan rentang geraknya sudah selesai nanti akan
kita coba lagi setiap pagi jam 10.00. Apakah ibu setuju?
Pasien : “Iya setuju”
2. Berpamitan dengan pasien
Perawat : “Baik ibu, untuk mengakhiri latihan rentang gerak hari ini saya akan membacakan
doa untuk ibu sebelum saya meninggalkan ruangan ini. Mari doa bersama-sama bu.
(Bismillahirahmanirrahim, Allahumma Rabbannaas adz-hibil ba’sa Isfyi Antasy-syaafi’ laa
syifaa’an laa yughaadiru saqaman, Aamiin). Baik ibu, cepat sembuh ya. Saya akan
meninggalkan ruangan ibu, nanti kalau ada apa-apa dengan saya Bella ada di ruangan
perawat. Terima kasih ibu, assalamualaikum”
Pasien : “Waalaikumsalam”
3. Mencuci tangan setelah keluar dari ruangan pasien
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.

Anda mungkin juga menyukai