Pasien atas nama Ny. S di ruang rawat inap kelas VIP. Karena pasien sudah terlalu lama
bed rest di rumah sakit sehingga perawat melakukan tindakan keperawatan yaitu pengaturan
posisi supinasi, posisi fowler, dan posisi semi fowler.
Prosedur Tindakan :
1. Tahap Pra Interaksi
Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
Siapkan lingkungan pasien
Mencuci tangan sebelum memasuki ruangan pasien
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa pasien
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi Ibu.”
Pasien : “Waalaikumsalam suster.”
Perawat : “Dengan ibu siapa?”
Pasien : “Bu Sri”
Perawat : “Bu Sri usianya berapa bu?”
Pasien : “51 tahun”
Perawat : “Saya cek dulu ya bu. Dengan ibu Sri usianya 51 tahun ya baik cocok ya bu.”
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Perawat : “Ibu perkenalkan saya Bella, saya dari poltekkes Bandung. Hari ini saya yang
akan merawat ibu dari pukul 07.00 s/d 14.00 siang nanti. Hari ini saya akan melakukan
tindakan yaitu mengatur posisi Ibu. Saya akan membantu dengan tujuan untuk mencegah
nyeri otot, mengurangi tekanan, dan mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah
superficial. Untuk tempatnya disini saja dan untuk waktunya sekitar 5-10 menit.”
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Perawat : “Bagaimana apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Bersedia”
Perawat : “Baik, sebelum dimulai. Apakah ibu muslim?”
Pasien : “Ya muslim”
Perawat : “Mari kita membaca basmallah bersama-sama”
Perawat & Pasien : “Bismillahirahmanirahim”
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Memberikan kesempatan pada pasien untuk bertanya
Perawat : “Sebelum saya mulai, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”
Pasien : “Tidak ada sus”
4. Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dan tepat
Perawat : “Baik. Bagaimana bu apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah”
5. Sampaikan pada pasien, apabila pada saat tindakan merasa nyeri atau tidak nyaman untuk
bisa bilang kepada perawat
Perawat : “Baik kita mulai ya bu. Nanti kalau ibu ada sakit atau kurang nyaman boleh
dibilang ya Bu”
Pasien : “Baik sus”
6. Melakukan pengaturan posisi
1) Posisi Supinasi
Posisi supinasi adalah posisi pasien berbaring terlentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal.
Tujuan :
a. Untuk pasien pascaoperasi dengan anestesi spinal.
b. Mengatasi masalah yang timbul akibat pemberian posisi yang tidak tepat.
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Baringkan klien terlentang mendatar di tengah tempat tidur.
c. Letakkan bantal di bawah kepala dan bahu klien.
d. Letakkan bantal kecil di bawah punggung
e. Letakkan gulungan handuk di bawah kaki, mulai dari lutut sampai tumit.
2) Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan
dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan:
a. Mempertahankan kenyamanan.
b. Memfasilitasi fungsi pernapasan / meningkatkan ekspansi paru-paru.
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Dudukkan pasien
c. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur.
d. Letakkan bantal di bawah lutut hingga tumit untuk menghindari tekanan.
3) Posisi Semi Fowler
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk.
Tujuan :
a. Mobilisasi
b. Memberikan perasaan lega pada pasien sesak nafas
c. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara kerja :
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang tepat
c. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala pasien jika tubuh bagian atas pasien
lumpuh
d. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien
e. Letakkan bantal di bawah lutut hingga tumit untuk menghindari tekanan
7. Merapikan peralatan
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
Perawat : “Baik ibu, untuk tindakan pengaturan posisi sudah selesai. Bagaimana ibu
perasaannya?”
Pasien : “Sudah lumayan enak sus”
Perawat : “Bagaimana dengan nyerinya ibu apakah sudah berkurang atau masih nyeri?”
Pasien : “Sudah sedikit berkurang sus”
Perawat : “Oh baik ibu. Mungkin untuk tindakan pengaturan posisinya sudah selesai nanti
akan kita coba lagi setiap pagi jam 10.00. Apakah ibu setuju?
Pasien : “Iya setuju”
2. Berpamitan dengan pasien
Perawat : “Baik ibu, untuk mengakhiri tindakan hari ini saya akan membacakan doa untuk
ibu sebelum saya meninggalkan ruangan ini. Mari doa bersama-sama bu.
(Bismillahirahmanirrahim, Allahumma Rabbannaas adz-hibil ba’sa Isfyi Antasy-syaafi’ laa
syifaa’an laa yughaadiru saqaman, Aamiin). Baik ibu, cepat sembuh ya. Saya akan
meninggalkan ruangan ibu, nanti kalau ada apa-apa dengan saya Bella ada di ruangan
perawat. Terima kasih ibu, assalamualaikum”
Pasien : “Waalaikumsalam”
3. Mencuci tangan setelah keluar dari ruangan pasien
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.
Kasus dan Skenario
Pasien atas nama Ny. S di ruang rawat inap kelas VIP mengalami stroke. Karena pasien
sudah terlalu lama bed rest di rumah sakit sehingga perawat melakukan tindakan keperawatan
yaitu latihan rentang gerak pasif atau Range Of Motion (ROM) pasif.
Tujuan:
1. Memelihara fleksibilitas dan kemampuan gerak sendi
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengembalikan kemampuan pasien menggerakkan otot
4. Melancarkan peredaran darah
Prosedur Tindakan :
1. Tahap Pra Interaksi
Baca catatan keperawatan dan catatan medis pasien
Siapkan lingkungan pasien
Mencuci tangan sebelum memasuki ruangan pasien
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa pasien
Perawat : “Assalamualaikum, selamat pagi Ibu.”
Pasien : “Waalaikumsalam suster.”
Perawat : “Dengan ibu siapa?”
Pasien : “Bu Sri”
Perawat : “Bu Sri usianya berapa bu?”
Pasien : “51 tahun”
Perawat : “Saya cek dulu ya bu. Dengan ibu Sri usianya 51 tahun ya baik cocok ya bu.”
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
Perawat : “Ibu perkenalkan saya Bella, saya dari poltekkes Bandung. Hari ini saya yang
akan merawat ibu dari pukul 07.00 s/d 14.00 siang nanti. Hari ini saya akan melakukan
rentang gerak terhadap ibu, karena berdasarkan diagnose medis ibu mengalami stroke. Saya
akan membantu dengan tujuan untuk memelihara kemampuan gerak sendi, mengurangi rasa
nyeri, dan memperlancar peredaran darah ibu. Untuk tempatnya disini saja dan untuk
waktunya sekitar 10 menit.”
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
Perawat : “Bagaimana apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Bersedia”
Perawat : “Baik, sebelum dimulai. Apakah ibu muslim?”
Pasien : “Ya muslim”
Perawat : “Mari kita membaca basmallah bersama-sama”
Perawat & Pasien : “Bismillahirahmanirahim”
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privasi pasien
2. Mencuci tangan
3. Menanyakan keluhan utama pasien
Perawat : “Untuk sekarang apa yang dikeluhkan ya bu?”
Pasien : “Kaki saya masih terasa kaku”
Perawat : “Apakah masih ada nyeri di seluruh badannya bu?
Pasien : “Masih ada yang nyeri”
4. Menempatkan pasien pada posisi yang nyaman dan tepat
Perawat : “Baik. Bagaimana bu apakah posisinya sudah nyaman?”
Pasien : “Sudah”
5. Sampaikan pada pasien, apabila pada saat tindakan merasa nyeri atau tidak nyaman untuk
bisa bilang kepada perawat
Perawat : “Baik kita mulai ya bu. Nanti kalau ibu ada sakit atau kurang nyaman boleh
dibilang ya Bu”
Pasien : “Baik sus”
6. Melakukan latihan ROM :
1) Leher
Fleksi : gerakan kepala hingga dagu menyentuh dada.
Ekstensi : posisikan kepala pada posisi semula atau netral
Lateral Fleksi : gerakan kepala ke samping kanan dan kiri hingga telinga dan bahu
hampir bersentuhan.
2) Bahu
Fleksi : letakkan kedua lengan pada sisi tubuh, perlahan angkat lengan ke arah depan
mengarah ke atas kepala, lakukan sesuai batas kemampuan
Ekstensi : gerakan lengan kembali mengarah kesisi tubuh
Abduksi : Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien dan pegang tangan pasien
dengan tangan lainnya. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya ke arah perawat
(ke arah samping).
Adduksi : turunkan kembali lengan mengarah pada tubuh
Hiperekstensi : pertahankan lengan pada sisi tubuh dengan lurus, lalu perlahan gerakan
lengan ke arah belakang tubuh
Rotasi internal : lakukan fleksi pada siku 45 derajat, upayakan bahu lurus dan tangan
mengarah ke atas, lalu gerakkan lengan kearah bawah sambil mempertahankan siku
tetap fleksi dan bahu tetap lurus.
Rotasi eksternal: dengan siku yang dalam keadaan fleksi, gerakkan kembali lengan ke
arah atas hingga jari-jari menghadap ke atas
3) Gerakan siku :
Fleksi : angkat lengan sejajar bahu. Arahkan lengan ke depan tubuh dengan lurus,posisi
telapak tangan menghadap ke atas, perlahan gerakkan lengan bawah mendekati bahu
dengan membengkokkan pada siku dan upayakan menyentuh pada bahu
Ekstensi : gerakkan kembali lengan hingga membentuk posisi lurus dan tidak bengkok
pada siku
4) Gerakan lengan :
Supinasi : rendahkan posisi lengan, posisikan telapak tangan mengarah keatas.
Pronasi : gerakkan lengan bawah hingga telapak tangan menghadap kebawah.
5) Gerakan pergelangan tangan
Fleksi : luruskan tangan hingga jari-jari menghadap kedepan, perlahan gerakkan
pergelangan tangan hingga jari-jari mengarah ke bawah
Extensi : lakukan gerakan yang membentuk kondisi lurus pada jari-jari, tangan dan
lengan bawah
Abduksi : gerakan pergelangan tangan dengan gerakan kearah ibu jari
Adduksi : gerakkan pergelangan tangan secara lateral dengan gerakan kearah jari
kelingking
6) Gerakan Jari Tangan
Abduksi : renggangkan seluruh jari-jari hingga ke 5 jari bergerak saling menjauhi
Adduksi : gerakkan kembali jari-jari hingga ke 5 jari saling berdekatan
Oposisi : Sentuhkan masing– masing jari tangan dengan ibu jari tangan
Sirkumduksi : Memutar ibu jari
7) Gerakan Panggul
Fleksi : arahkan kaki kedepan dan angkat tungkai perlahan pada posisi lurus
Ekstensi : turunkan kembali tungkai hingga berada pada posisi sejajar dengan kaki yang
lainnya
Abduksi : arahkan tungkai dengan lurus menjauhi sisi tubuh kearah samping
Adduksi : arahkan tungkai dengan lurus mendekati sisi tubuh
Sirkumduksi : gerakan tungkai dengan melingkar
Rotasi internal : posisikan kaki denga jari-jari menghadap kedepan, perlahan gerakkan
tungkai berputar kearah dalam
Rotasi eksternal : arahkan kembali tungkai ke posisi semula yaitu posisi jari kaki
menghadap kedepan
Hiperekstensi : luruskan tungkai, perlahan gerakan tungkai kearah belakang menjauhi
tubuh
8) Gerakan Lutut
Fleksi : bengkokkan lutut, dengan mengarahkan tumit hingga dapat menyentuh paha
bagian belakang
Ekstensi : arahkan kembali lutut hingga telapak kaki menyentuh lantai
9) Gerakan Pergelangan Kaki
Platarfleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari-jari mengarah kebawah
Dorsifleksi : gerakan pergelangan kaki hingga jari kaki mengarah keatas, lakukan sesuai
kemampuan
10) Gerakan Jari Kaki
Fleksi : arahkan jari-jari kaki ke bawah
Ekstensi : luruskan kembali jari-jari kaki
Abduksi : regangkan jari-jari kaki hingga jari-jari saling menjauhi
Adduksi : satukan kembali jari-jari kaki hingga jari-jari saling merapat
7. Merapikan selimut pasien
4. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan
Perawat : “Baik ibu, untuk latihan rentang geraknya sudah selesai. Apakah ada yang sakit
bu?
Pasien : “Ada sus”
Perawat : “Di bagian mana bu yang sakit?”
Pasien : “Di bagian paha”
Perawat : “Oh baik ibu. Mungkin untuk latihan rentang geraknya sudah selesai nanti akan
kita coba lagi setiap pagi jam 10.00. Apakah ibu setuju?
Pasien : “Iya setuju”
2. Berpamitan dengan pasien
Perawat : “Baik ibu, untuk mengakhiri latihan rentang gerak hari ini saya akan membacakan
doa untuk ibu sebelum saya meninggalkan ruangan ini. Mari doa bersama-sama bu.
(Bismillahirahmanirrahim, Allahumma Rabbannaas adz-hibil ba’sa Isfyi Antasy-syaafi’ laa
syifaa’an laa yughaadiru saqaman, Aamiin). Baik ibu, cepat sembuh ya. Saya akan
meninggalkan ruangan ibu, nanti kalau ada apa-apa dengan saya Bella ada di ruangan
perawat. Terima kasih ibu, assalamualaikum”
Pasien : “Waalaikumsalam”
3. Mencuci tangan setelah keluar dari ruangan pasien
4. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan.