Anda di halaman 1dari 5

PSIKOSOSIAL DAN BUDAYA KEPERAWATAN

ILUSTRASI KASUS SERTA STRATEGI PELAKSANAAN DAN


STRATEGI KOMUNIKASI (SPSK)

Oleh
Kelompok 8
1. I Gede Jaya Suputra (19.321.3013)
2. Ni Kadek Meira Diantari (19.321.3025)
3. Ni Made Ananda Candra Rahmitha Putri Kepakisan (19.321.3035)
4. Ni Wayan Nopita Sari (19.321.3046)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGARAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2020
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
SP-1 Pasien : Gangguan Komunikasi Verbal
Pertemuan Ke-1

Ilustrasi Kasus :
Ibu Muntana (M) berusia 70 tahun, warga negara Indonesia datang ke IGD dengan
keluhan sesak nafas dan nyeri dada, tekanan darahnya 150/90 mmHg, denyut
jantung 82x/menit, RR 22x/menit. Kemudian ibu tersebut dipindahkan ke ruangan
pasien. Ibu M bisa sedikit Bahasa Indonesia dan lebih biasa berkomunikasi dengan
bahasa daerah yaitu Bahasa Bali. Ketika akan diperiksa tekanan darah dan ECG ibu
M bersedia melepas baju namun kesulitan bila harus membukanya sendiri. Anak
perempuan dari Ibu M yang mengantarkan Ibu M ke rumah sakit juga ada urusan
kantor sehingga harus meninggalkan Ibu M di ruang pemeriksaan.

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Ny. M terlihat kesulitan dalam mengungkapkan maksud dari dirinya karena
Ny. M hanya bisa menggunakan Bahasa Indonesia sedikit dan berbiasa
menggunakan bahasa Bali. Kesulitan tersebut membuat Ny. M kesulitan
jika harus membuka baju, Ibu M juga kebingungan mencari cara untuk
mengungkapkannya kepada perawat karena ada permasalahan di bahasa.
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Komunikasi Verbal
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu untuk membuka baju secara mandiri
b. Pasien mampu untuk mengintruksikan kepada perawat mengenai
apa yang ingin disampaikannya
4. Tindakan Keperawatan
a. Membantu pasien agar pasien mampu mengungkapkan apa yang
ingin disampaikannya

2
b. Membantu pasien untuk membuka baju untuk melakukan prosedur
pemeriksaan tekanan darah dan ECG

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapuetik
Perawat : “Selamat pagi Ibu. Perkenalkan nama saya Perawat Nanda.
Saya adalah Mahasiswa keperawatan STIKes Wira Medika
Bali yang sedang praktek disini. Saya praktek disini selama
1 Minggu. Nama ibu siapa ya?”
Pasien : “Napi maksudne nggih?”
Perawat : “Nggih ibu, tiang ulangi nggih. Pesengan titian Perawat
Nanda nggih bu. Tetujone tiang meriki antuk meriksa
kesehatan ibu nggih”.
Pasien : “Ohh kenten nggih, nggih durusang gek Perawat”.
b. Evaluasi / Validasi
Perawat : “Ibu hari mangkin wenten keluhan napi nggih?”
Pasien : “Keluhan tiange wantah sesak nafas tiange kambuh lan dada
tiang rasane nyeri gek, perasaan tiang ten tenang gek
mawinan nyeri dada puniki”.

c. Kontrak

Topik
Perawat : ”Nggih ibu, disini tiang akan melakukan prosedur Tindakan
keperawatan untuk memeriksa tekanan darah dan EKG,
apakah ibu bersedia?
Pasien : ”Suster jagi meriksa tiang kenten?”
Perawat : “Nggih, kenten bu, tiang jagi meriksa kondisi ibu nika”.

Waktu

3
Perawat : ”Nggih ibu, untuk waktu yang tiang perlukan sekitar kurang
lebih 20 menit nggih bu?”.
Pasien : “Nggih gek perawat, ten kenapi. Tiang bersedia”.
Tempat
Perawat : “Nggih ibu, untuk tempat pemeriksaan akan tiang lakukan di
ruangan niki nggih bu”.
Pasien : “Nggih gek” .

5. Tahap Kerja (langkah- langkah tindakan keperawatan).


Perawat : ”Nggih ibu, mangkin titian akan memeriksa tensi ibu dan
melakukan pemeriksaan EKG nggih“
Pasien : ”Nggih gek”
Perawat :”Ibu mangkin tiang jagi ngecek tensi ibu nggih, permisi ibu
tiang meraba pembuluh darah pada sku bagian
dalam,selanjutnya tiang naikkan nggih lengan baju ibu”
(150/90 mmHg)
Pasien :”Nggih gek”
Perawat : “Ibu permisi nggih tiang jadi melakukan pengecekan jantung
ibu, bu bisa tolong buka bajunya nggih?
Pasien : “Napi maksudne nike nggih gek?
Perawat : “Ibu dados buka bajune dumun nggih, tiang jagi meriksa
jantung ibu nggih”.
Pasien : “Nggih gek, tiang keweh mukak baju pedidi”
Perawat : “Nggih ibu tiang bantu” (Perawat Nanda terlihat mmbantu
pasien untuk membuka baju, kemudian Perawat Nanda
melakukan prosedur EKG)

3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1. Evaluasi klien subjektif
Perawat :”Napi yang ibu rasakan mangkin setelah tiang meriksa ibu
nggih? “

4
Pasien :”Perasaan tiang lega gek mawinan gen sampun meriksa
tiang”

2. Evaluasi perawat/ objektif


Perawat :”Ibu sampun mengikuti intruksi tiang dengan baik bu
sehingga pemeriksaan ibu dapat berjalan dengan lancar”
Pasien :”Nggih gek”

b. Tindak lanjut klien


Perawat :”Bu, benjang titiang jagi ngecek tensi ibu, tiang mohon
kerjasama ibu nggih”
Pasien : ”Nggih gek”

c. Kontrak yang akan datang


Topik
Perawat :”Nggih ibu, benjang tiang jagi memeriksa tensi ibu lagi
nggih”
Pasien :”Nggih gek”
Waktu
Perawat : ”Nggih bu, benjang tiang jagi meriksa tensi ibu jam 5
semengan nggih bu ”
Pasien : ”Nggih gek”
Tempat
Perawat :”Nggih bu benjang tiang ke ruangan niki malih nggih untuk
meriksa kondisi ibu”
Pasien :”Nggih gek”
Perawat :”Sadurung titiang jagi ke ruangan titiang, napi ibu jagi
wenten metaken”
Pasien :”Ten gek”
Perawat : “Nggih ibu, tiang jagi ke ruangan perawat dumun nggih”
Pasien :” Nggih gek”

Anda mungkin juga menyukai