Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM


KEPERAWATAN
“Komunikasi Terapeutik dalam Tahap Pengkajian”

DOSEN PENGAMPU:
Ns. Sidaria, M.Kep

DISUSUN OLEH:
Afiyah Nurzaimah 2111312008
Fitriana Rovi Auliarahmi 2111312014
Kholiza Asriana Sinaga 2111312005

Kelompok B3
Kelas A2 2021

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Pasien : Kholiza Asriana Sinaga
Perawat 1 : Fitriana Rovi Auliarahmi
Perawat 2 : Afiyah Nurzaimah

Kondisi Pasien
Ada seorang pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum, tepatnya di ruangan Melati yang
bernama Ibu A, dia berusia 35 tahun, diketahui Ibu A mengidap penyakit diarea. Pasien
tersebut terlihat lemas, mengeluh pusing, warna kulit terlihat pucat, dan tugor kulit menurun.
Saat pemeriksaan TTV, diketahui suhu 36℃, nadi: 74x/ menit, dan TD: 100/60 mmHg. Serta
diketahui keluarga Ibu A memiliki riwayat penyakit anemia. Berdasarkan hal-hal tersebut,
pasien dicurigai memiliki anemia akibat kekurangan zaf besi.
Diagnosa : Perfusi perifer tidak efektif b.d kekurangan volume cairan d.d warna kulit pucat
dan tugor kulit menurun
Rencana keperawatan:
 Melakukan pengkajian dan pemeriksaan terhadap konsisi klien saat ini
 Mendengarkan ungkapan perasaan klien
Tujuan :
 Mengidentifikasi masalah yang terjadi bersama klien saat ini
 Menjelaskan kepada klien penyebab dari kondisinya saat ini

SP komunikasi
1. Fase Orientasi
 Salam terapeutik:
Perawat 1 & 2 : “Assalamualaikum, selamat pagi bu.”
Pasien : “Waalaikumsallam, selamat pagi juga”
Perawat 1 : “Sebelumnya perkenalkan nama saya Fitriana Rovi Auliarahmi, bisa
dipanggil nurse Yana dan ini rekan saya, bu.”
Perawat 2 : “Perkenalkan bu nama saya Afiyah Nurzaimah , biasa dipanggi nurse Fiyah
Apakah benar dengan Ibu Ija?”
Pasien : “Benar nurse, saya Ibu Ija:
 Evaluasi dan validasi
Perawat 1 : “ Bagaimana kabarnya hari ini buk?”
Pasien : “Masih merasa pusing nurse, terutama saat bangun tidur dan mau berdiri,
kadang kayak mau jatuh gitu nurse”
Perawat 2 : ”kalau tidurnya bagaimana bu? Apa juga terganggu?”
Pasien : “Kalau tidurnya saya rasa tidak masalah nurse, tapi kadang saya merasa
masih mengantung walau sudah tidur nurse”
 Kontrak
Perawat 1 : “Baik bu, jika begitu kami ingin mengajak ibu untuk berbincang-bincang
dan melakukan pemeriksaan terhadap ibu terkait keluhan yang ibu alami saat
ini, apa boleh bu?
Pasien : “Boleh nurse, tapi nanti ngapaian aja ya nurse?”
Perawat 1: “Nanti saya akan melakukan pemeriksaan TTV ibu yang terdiri dari suhu,
denyut nadi, dan tekanan darah. Selagi saya memeriksa nanti rekan saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan untuk mencari lebih tahu penyebab keluhan,
ibu.”
Perawat 2 : ”Iya buk, untuk tindakannya akan dilakukan di ruangan ini dengan kurung
waktu kurang lebih 30 menit, bu”
Pasien : “Kalau begitu boleh nurse, saya bersedia”

2. Fase kerja
Perawat 1: “Baik bu, pertama say akan mengukur suhu tubuh ibu dengan memasukkan
termometer ini ke ketiak ibu. Apakah perlu saya bantu, bu?
Paseien : “Tidak nurse, saya bisa melakukanya sendiri” (membeikan thermometer)
Perawat 1:”Baik bu, tolong di tangan kanan ya bu”
Pasien : “Baik, nurse”
Perawat 1: ”Sambil menunggung hasil termometer keluar, saya akan memeriksa denyut
nadi ibu. Boleh saya pegang tangan kirinya bu?”
Pasien : “Boleh nurse” (memberikan tangan kirinya)
Perawat 2: “Baik ibu, selagi rekan saya memeriksa ibu, saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan bu, saya harap ibu tidak keberatan”
Pasien : “Boleh nurse, silakan”
Perawat 2 : ”Baik buk, terkait masalah ibu sebelumnya yaitu diare, bagaimana pola buang
air besar ibu?”
Pasien : “Sedikit mendingan nurse, kemarin saya sudah BAB 3x dalam sehari”
Perawat 2 : “Begitu ya bu, kalau rasa pusing yang ibu bilang tadi bisa ibuk jelaskan lebih
jelas bagaimana yang ibu rasakan?”
Pasien : “Rasa pusingnya seperti berdenyut nurse, saat saya ingin berdiri tiba-tiba
penglihatan saya menggelap sebentar dan nggak kuat berdiri seperti goyang gitu
nurse”
Perawat 2 : “Apa hal itu ibu rasakan hanya saat bangun tidur dan saat ingin
berdiri? Pasien : “Iya nurse, benar”
Perawat 1 : “Permisi bu, saya izin mengambil termometer nya ya. (mengambil
termometer) Baik bu, saya sudah mengukur suhu dan denyut nadinya, sekarang
saya akan mengukur tekanan darah ibu. Boleh saya pegang tangannya lagi bu”
Pasien : “Oke, boleh nurse”
Perawat 2: “Baik bu, mari kita lanjutkan. Tadi ibu juga ada mengeluh tetap mengantuk
walau sudah tidur ya bu?”
Pasien : ”Iya nurse, badan saya terasa lemas walau sudah istirahat, apalagi saat siang hari”
Perawat 2: “ apakah keluarga ibu punya riwayat penyakit anemia juga buk?”
Pasien : “ ada buk, ayah saya juga menderita anemia sus”
Perawat 1 : “ baik buk, saya sudah selesai mengukur tekanan darah ibuk, tekanan darah
ibuk 90/70. tensi ibuk termasuk rendah ya buk, dari data yang sudah ada
kemungkinan ibu mengalami anemia”
Pasien : “ begitu ya sus, selanjutnya apa yang harus saya lakukan sus?”
3. Fase terminasi
 Evaluasi subjektif/objektif
Perawat 1 : “sebelumnya kami akan mendiskusikan dulu tentang hal ini dengan dokter,
lalu kami akan kesini lagi untuk memberi tahu diagnosa medis ibuk”
Pasien : “jadi saya hanya perlu menunggu ya sus?”
Perawat 1 : “ iya buk, sekitar 1 jam lagi saya akan kemari lagi untuk memeberi tahukan
tentang penyakit ibuk”
Pasien :” baik sus”
 Rencana tindak lanjut
Perawat : ” setelah saya nanti menjelaskan tentang penyakit ibu, saya akan memberikan
asuhan keperawatan kepada ibuk”
Pasien : ”baik sus, terimakasih sus”
Perawat : “Baik buk, sama sama buk”
 Kontrak yang akan datang
Perawat : ”saya akan kembali sekitar satu jam lagi ya buk, jika ada yang ibuk ingin
tanyakan atau butuhkan ibu bisa memencet bel yang ada di samping bed ya bu,
saya permisi buk, assalamualaikum”
Pasien : ”baik sus, waalaikumussalam”

Anda mungkin juga menyukai