KEPERAWATAN PALIATIF
Tentang
OLEH : KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING :
2022/2023
Dokter : Elya khairatunnisa
Perawat 1 :Gayatri putri
Perawat 2 :Melati putri yonita
Pasien : Chyntia Ramadhana F
Suami pasien : Rehan hertanto
Anak pasien : amelia putri yonita
Narator : Indah novia hendra
Skenario Kasus
Di ruang dokter
Perawat 1 : “Selamat pagi dok”
Dokter : “Selamat pagi ners”
Perawat 1 : “Dokter, saya ingin memberitahu bahwa keadaan dari ibu cintia mulai
memburuk dok”
Dokter : “Begini ners, ibu cintia diperkirakan akan menjelang ajal ners. Dan
dalam beberapa hari ini pasien akan mengalami masa terminal ners”
Perawat 1 : “Tindakan apa yang harus dilakukan untuk masalah ini dok?”
Dokter : “Berikan perawatan paliatif ners, terutama pendampingan Psikososial
dan spiritual untuk pasien maupun keluarganya”
Peawat 1 : “Baik dok, terimakasih”
Dokter : “Sama-sama ners”
Perawat 1 : “Selamat pagi buk, Perkenalkan nama saya Gayatri dan ini rekan saya
melati yang akan merawat ibu dari pukul 8 pagi sampai jam 2 siang
nanti. Sebelumnya nama ibu siapa?”
Pasien : “Chyntia ners”
Perawat 1 : “Baik ibu chyntia, bisa sebutkan tanggal lahir nya ibu?”
Pasien : “20 Maret 1985 ners”
Perawat 1 : “Baik ibu, saya liat gelang tangan nya dulu yaa?”
(Faith)
Perawat 2 : “Maaf, ibu dan keluarga agamanya apa?”
Suami pasien : “Islam dok”
Perawat 2 : “Biasanya untuk menenangkan diri ibuk melakukan apa?”
(Aplication)
Suami pasien : “Biasanya saya memutar murottal Qur’an untuk Istri saya”
(Influence + Talk)
Perawat 2 : “Nah, sudah bagus ya pak. ibuk harus sering-sering mendengarkan
murrotal untuk merasa lebih tenang. Dan coba bapk dan adek sering
sering mangaji atau berzikir di dekat bapak ya adek dan ibu”
Anak dan Suami Pasien : “Iyaa ners.”
Anak dan Suami Pasien berzikir di dekat telinga Ibuknya sesuai yang di minta
oleh perawat 2
(Help)
Perawat 2 : “Bagaimana ibuk dek dan bapak? Apakah sudah merasa tenang?”
Pasien : “Sudah ners.”
Dokter : “Baik bu, pak. Nanti silahkan keluarga bapak untuk datang menemui
saya di ruangan membahas tentang prosedur tindakan medis lebih
lanjut”
Suami pasien : “Baik dok.”
Perawat 2 : “Baik bu, pak buk. Kalau begitu saya dan dokter permisi dulu yaa.”
“SETTING”
(Perawat 2 telah mempersiapkan ruangan untuk membicarakan kondisi
pasien dan Dokter ,selain itu juga di siapkan ruangan yang kedap suara serta
menyediakan tisu)
“PERCETTION”
(perawat 2 melakukan pendekatan kepada keluarga pasien tentang
kondisi pasien.)
Dokter : “Selamat siang pak, adek. Perkenalkan nama saya Elya khairatunnisa
bisa di panggil indah. Dan ini perawat melati putri yonita biasa di
panggil melati. Jadi tujuan saya memanggil bapak ingin
menyampaikan beberapa hal terkait kondisi istri ibu”
Suami Pasien : “Ada apa ya dok?”
Perawat 2 : “Bagaimana menurut bapak dengan kondisi pasien?”
Suami pasien : “istri saya agak berbeda beberapa minggu terakhir dok. Dia mulai
tindak merespon ketika saya berbicara dok dan terkadang mengatakan
hal-hal yang aneh”
Dokter : “Apakah Istri ibu pernah mengatakan memiliki keinginan? Sehingga
dapat membantu saya mengetahui keinginannya untuk perawatan?”
Suami pasien : “Nggak ada dok”
“INVITATION”
Dokter : “Jadi, seperti yang saya jelaskan di ruangan suami ibu tadi bahwa
bapak harus melakukan tindakan medis seperti EKG pak, untuk
mengetahui lebih lanjut terkait kondisi ibuk saat ini bu dan supaya bisa
saya melakukan tindakan apa yang diambil setelah ini pak. Jadi
bagaimana pak?”
Suami Pasien : “Sebelum saya membuat keputusan bisa jelaskan kondisi Istri saya?”
“KNOWLEDGE”
Dokter : “Baik bu, setelah kami merawat Istri bapaj dan meninjau catatan
medis nya dan mengevaluasinya hari ini. Saya akan berbagi
pemahaman saya tentang kondisi Istriibu”
Suami pasien : “Tolong jelaskan dengan detail dok”
Dokter : “Kalau Bapak perhatikan, kondisi Istri bapak melemah sejak dia di
rumah sakit terakhir kali. Dan juga pasien sering sesak nafas, mual dan
muntah serta kejang. Pendapat saya, sebaiknya kita melakukan
beberapa tindakan medis untuk meninjau lebih lanjut keadaan Istriibu.”
Anak Pasien : “Tindakan apa saja dok? Apakah jika melakukan tindakan itu ibuk
saya bisa sembuh?”
Dokter : “Kita akan melakukan tindakan EKG untuk mengetahui keadaan
jantung pasien lalu kita akan melakukan pemberian pengobatan lain
berdasarkan hasil EKG nanti bu. Dan untuk kesembuhan mama adek
saya tidak bisa memastikan karena itu semua di atur oleh Tuhan. Kita
hanya bisa berdo’a dan bertawakal dek.”
Anak Pasien : “Jadi, apa yang harus kami lakukan dok, ners?”
Perawat 2 : “Mungkin bapaj dan adek ingin berbicara ke keluarga yang lain dulu?
Dan memikirkan apa yang kita diskusikan tadi?”
Suami pasien : “Saya nggak tau, ini terlalu tiba-tiba” (menangis)
Anak pasien : “pak , kita harus kuat dan yakin pasti ada jalan keluar dari masalah
ini” (sambil memeluk bapak nya)
“EMPHATY”
Perawat 2 : “Saya tau banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan dengan
keluarga. Ini beberapa informasi yang mungkin membantu bapak
untuk membuat keputusan. Saya akan menunggu kabar keputusan dari
ibu untuk satu atau dua hari kedepan pak , jika bapk masih ragu
sewaktu waktu dan ada yang ingin ditanyakan ke saya bapak bisa
temui saya di ruangan Ners station pak, saya akan disana selalu pak"
Anak pasien : “Kami akan berdiskusi dengan keluarga yang lain terlebih dahulu
ners dan akan memberitau nanti nya. Dan saya pasti menginginkan
yang terbaik untuk kondisi mama saya”
“SUMMARY”
Perawat 2 : “Baik dek. Jadi saya akan menunggu keputusan bapak dan keluarga
untuk tindakan lanjutan yang akan di lakukan dan jangan lupa slalu
berikan dukungan yang dapat keluarga berikan untuk istri bapak .
Berikan motivasi kepada Istri bapak untuk melawan penyakitnya”
Suami pasien : “Iya Ners, ”
Perawat 2 : “Saya harap bapak dan adek bisa mendoakan ibunya agar bisa
membantu untuk bapak bisa sembuh kembali pak, dan semoga ada
mukjizat dari Allah”
Suami pasien : “Baik ners, saya pasti selalu mendoakan Istri saya, karena kami tidak
mau kehilangan Ibuk ners”
Perawat 2 : “Baik pak kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya akan kembali
lagi untuk cek perkembangan pasien pak , permisi pak adek”
Suami pasien : “Baik ners, terimakasih banyak”
(perawat meninggalkan pasien dan keluarga )