Anda di halaman 1dari 9

ROPLAY

KEPERAWATAN PALIATIF

Tentang

ROLEPLAY PADA PASIEN DENGAN CHF

OLEH : KELOMPOK 4

1. Amelia Ermi Juwita(203310681)


2. Chyntia Ramadhana F(203310690)
3. Elya khairatunnisa (203310692)
4. Gayatri putri (203310696)
5. Indah novia Hendra(203310698)
6. Putri melati yonita (203310706)
7. Rehan Hertanto (203310709)

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Netti, S.Kep., M. Pd., M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2022/2023
Dokter : Elya khairatunnisa
Perawat 1 :Gayatri putri
Perawat 2 :Melati putri yonita
Pasien : Chyntia Ramadhana F
Suami pasien : Rehan hertanto
Anak pasien : amelia putri yonita
Narator : Indah novia hendra

Skenario Kasus

Seorang pasien perempuan bernama Nn. C berusia 50 tahun dirawat di bangsal


penyakit dalam dengan diagnose medis CHF. Nn. I masuk ke RSUP Dr. M. Djamil
pada tanggal 27 Oktober 2022 pada jam 14.00 WIB datang sendiri, dengan keluhan
sesak nafas disertai dengan nyeri dada yang tidak menjalar dan keringat dingin yang
dirasakan saat istirahat. Pasien tampak lemah dan wajah pucat. Pada saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 29 Oktober 2022 pasien sudah dirawat selama 1 hari.
Keluarga mengatakan pasien masih merasakan sesak, pasien semi fowler, tampak
lemah, akral dingin, pasien terpasang IVFD Nacl 0,9 % 16 tts/menit. Terpasang O2
Nasal kanul 51 t/menit. Pasien sering mengatakan hal-hal yang aneh. Hasil
pemeriksaan TTV yaitu nadi 96 x/menit, TD 140/90 mmHg, pernafasan 38x/menit,
suhu 37,5 C, CRT <2 detik, pasien memiliki riwayat hipertensi sejak 4 tahun yang
lalu. Kesadaran compos mentis GCS 15, E:4 V: 5 M:6.

Di ruang dokter
Perawat 1 : “Selamat pagi dok”
Dokter : “Selamat pagi ners”
Perawat 1 : “Dokter, saya ingin memberitahu bahwa keadaan dari ibu cintia mulai
memburuk dok”
Dokter : “Begini ners, ibu cintia diperkirakan akan menjelang ajal ners. Dan
dalam beberapa hari ini pasien akan mengalami masa terminal ners”
Perawat 1 : “Tindakan apa yang harus dilakukan untuk masalah ini dok?”
Dokter : “Berikan perawatan paliatif ners, terutama pendampingan Psikososial
dan spiritual untuk pasien maupun keluarganya”
Peawat 1 : “Baik dok, terimakasih”
Dokter : “Sama-sama ners”

(Perawat 1 dan perawat 2 mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk


perawatan paliatif dan pendekatan psikososial dan spiritual. Setelah itu,
Perawat 1 melihat kondisi pasien dan melakukan pengkajian GCS terhadap
pasien serta melakukan instruksi yang diberikan oleh dokter)

Perawat 1 : “Selamat pagi buk, Perkenalkan nama saya Gayatri dan ini rekan saya
melati yang akan merawat ibu dari pukul 8 pagi sampai jam 2 siang
nanti. Sebelumnya nama ibu siapa?”
Pasien : “Chyntia ners”
Perawat 1 : “Baik ibu chyntia, bisa sebutkan tanggal lahir nya ibu?”
Pasien : “20 Maret 1985 ners”
Perawat 1 : “Baik ibu, saya liat gelang tangan nya dulu yaa?”

Perawat melakukan verifikasi identitas pasien melalui gelang pasien


Perawat 1 : “Baik ibu, identitasnya sesuai. Bagaimana keadaan ibu dan apa yang
saat ini ibu rasakan?”
Pasien : “Yaa beginilah ners keadaan saya rasanya semakin memburuk saja
ners, saya saat ini hanya bisa pasrah dengan kondisi saya, semenjak
sakit, saya hanya bisa bergantung kepada keluarga saya karna saya
tidak bisa menjalankan aktivitas normal lagi ners”
Perawat 1 : “Ibu harus tetap semangat ya buk, kami disini akan selalu berusaha
merawat ibu agar bisa sembuh kembali”
Pasien : “Iya ners, terimakasih banyak ners”
Perawat 1 : “Sama-sama ibu. Maaf bapak dan adek, boleh saya tahu hubungan
nya dengan pasien”
Suami Pasien : “Saya suami dan ini anak nya ners”
Perawat 1 : “Oh begitu, saya harap keluarga tetap mendukung pasien dalam
menjalankan perawatan nya ya pak dek”
Suami pasien : “Baik ners, kami akan tetap saling mendukung demi kesembuhan istri
saya”
Anak pasien : “Iya saya juga akan selalu mendukung dan menyemangati ibu saya
ners”
Perawat 1 : “Baguslah kalau begitu ibu bapak adek”
Suami Pasien : “Maaf ners, tadi istri saya mengalami sesak nafas ners? Apa istri saya
akan baik - baik saja ners?”
Perawat 1 : “Jadi pak, bu disini saya akan melakukan tindakan pengambilan
darah di tangan bapak bu, untuk menganalisa gas darah bapak bu
supaya kita bisa mengambil tindakan selanjutnya ya bu dan untuk
waktunya sekitar 10 menit bu? Apakah ibu dan bapak bersedia?”
Anak Pasien : “Bersedia Ners”
Pasien : (pasien merespon dengan anggukan)
Perawat 1 : “Baiklah bu saya persiapkan dulu alatnya ya bu”

(Perawat 1 melakukan tindakan kepada pasien sesuai SOP)


(perawat telah selesai melakukan Tindakan pengambilan darah untuk AGD dan
pengkajian GCS kepada pasien )
Perawat 1 : “Baiklah pak, buk, tadi saya pantau saturasi oksigen ibu dan hasil dari
Analisa Gas Darah bahwa PCO2 ibu menurun jadi saya akan
pasangkan oksigen ya bu. Dan saya juga akan memberikan obat
jantung yaitu Lasix 1 ampl 2x1, Ranitidine 50 mg 2x1, serta obat
pereda nyeri kepada ibu ya bu, dan waktunya sekitar 7 menit apakah
bapak dan ibu bersedia?”
Pasien : (pasien tidak merespon)
Suami dan Anak pasien : “Bersedia ners”
Perawat 1 : “Baiklah saya akan melakukan tindakan nya ya bu“

Perawat 1 melakukan tindakan pemasangan oksigen dan pemberian obat


kepada pasien
Perawat 1 : “Baik lah pak ibu dan adek saya telah selesai melakukan tindakannya.
Saya ingin bertanya kepada ibu dan adek, Apakah akhir-akhir ini
kondisi ibu menurun pak, Apa saja yang dialami ibu akhir-akhir ini
pak?”
Suami Pasien : “Istri saya akhir - akhir ini saya lihat terkadang tidak memberikan
saya respon sama sekali ners. Dan kadang saya lihat seperti orang
mengigau kayak berbicara sendiri tapi tidak jelas ners”
Perawat 1 : “Begitu ya pak, ibu dan adek jangan cemas, saya dan dokter beserta
tim lainnya akan terus berusaha melakukan yang terbaik, bapak dan
adek harus terus semangat agar ibu bisa semangat juga melawan
penyakitnya”
Anak pasien : “Iya ners”
Perawat 1 : “Baik pak, buk dan adek, saya permisi terlebih dahulu. Jika ibu perlu
sesuatu bpk dan adek bisa memanggil saya di ruang perawat atau
memencet bel yang ada di sebelah tempat tidur ya buk”

(Perawat 1 meninggalkan ruangan. Perawat 1 datang menghampiri


dokter untuk memberitahukan keadaan pasien. )
Perawat 1 : “Permisi dok” (sambil mengetuk pintu dan masuk keruangan
dokter)
Dokter : “Ya, silahkan masuk. Ada apa ya ners?”
Perawat 1 : “Begini dok, saya ingin memberitahukan pasien Ny. C saya hitung
GCS nya dari hasil hitungannya 15 dok dan dari hasil AGD PCO2
pasien menurun dan juga tekanan darah pasien juga meningkat dok,
dan pasien masih sesak nafas dok dan dari instruksi dokter tadi pasien
sudah saya berikan oksigen RM serta pemberian obat Lasix 1 ampl
2x1, Ranitidine 50 mg 2x1 serta antinyeri dok dan dari keluhan
keluarga pasien juga mulai seperti bergumam dok.”
Dokter : “Ya sudah, kalau begitu nanti saya ke ruangan pasien”
Perawat 1 : “Baik dok”

Dokter dan Perawat 2 menuju ruangan Tn. R


Dokter : “Permisi ibu dan keluarga”
Suami Pasien : “Ya dok.”
Dokter : “Gimana buk keadaannya?”
Anak pasien : “Ya seperti itulah dok, saya merasa ibu saya keadaanya semakin
menurun ya dok? apakah ibu saya akan pergi dok?”
Suami pasien : “Istighfar dek!”
Dokter : “Nggak boleh gitu dek, kita harus yakin kondisi ibu pasti membaik.
Saya dan rekan-rekan saya akan membantu bapak hingga kembali
pulih. Untuk lebih lanjut saya akan melakukan tindakan medis yaitu
pemeriksaan radiologi untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada
komplikasi lainnya buk”
AnakPasien : “Saya sudah tidak tega lagi melihat ibu begini dong, dipasang alat ini
dan itu dok, saya ingin ibu saya cepat sembuh dok tapi saya tidak tega
ibu saya dipasangkan semua alat ketubuh nya dok? Berapa lama lagi
ibu saya harus menanggung semua ini?”
Dokter : “Adek dan bapak harus bersabar dan semangat terus untuk
berjuangan melawan rasa sakit ibu, semua keputusan ada di tangan
tuhan dek pak, kita harus banyak berusaha”

(Faith)
Perawat 2 : “Maaf, ibu dan keluarga agamanya apa?”
Suami pasien : “Islam dok”
Perawat 2 : “Biasanya untuk menenangkan diri ibuk melakukan apa?”
(Aplication)
Suami pasien : “Biasanya saya memutar murottal Qur’an untuk Istri saya”

(Influence + Talk)
Perawat 2 : “Nah, sudah bagus ya pak. ibuk harus sering-sering mendengarkan
murrotal untuk merasa lebih tenang. Dan coba bapk dan adek sering
sering mangaji atau berzikir di dekat bapak ya adek dan ibu”
Anak dan Suami Pasien : “Iyaa ners.”

Anak dan Suami Pasien berzikir di dekat telinga Ibuknya sesuai yang di minta
oleh perawat 2
(Help)
Perawat 2 : “Bagaimana ibuk dek dan bapak? Apakah sudah merasa tenang?”
Pasien : “Sudah ners.”
Dokter : “Baik bu, pak. Nanti silahkan keluarga bapak untuk datang menemui
saya di ruangan membahas tentang prosedur tindakan medis lebih
lanjut”
Suami pasien : “Baik dok.”
Perawat 2 : “Baik bu, pak buk. Kalau begitu saya dan dokter permisi dulu yaa.”
“SETTING”
(Perawat 2 telah mempersiapkan ruangan untuk membicarakan kondisi
pasien dan Dokter ,selain itu juga di siapkan ruangan yang kedap suara serta
menyediakan tisu)
“PERCETTION”
(perawat 2 melakukan pendekatan kepada keluarga pasien tentang
kondisi pasien.)

Dokter : “Selamat siang pak, adek. Perkenalkan nama saya Elya khairatunnisa
bisa di panggil indah. Dan ini perawat melati putri yonita biasa di
panggil melati. Jadi tujuan saya memanggil bapak ingin
menyampaikan beberapa hal terkait kondisi istri ibu”
Suami Pasien : “Ada apa ya dok?”
Perawat 2 : “Bagaimana menurut bapak dengan kondisi pasien?”
Suami pasien : “istri saya agak berbeda beberapa minggu terakhir dok. Dia mulai
tindak merespon ketika saya berbicara dok dan terkadang mengatakan
hal-hal yang aneh”
Dokter : “Apakah Istri ibu pernah mengatakan memiliki keinginan? Sehingga
dapat membantu saya mengetahui keinginannya untuk perawatan?”
Suami pasien : “Nggak ada dok”

“INVITATION”
Dokter : “Jadi, seperti yang saya jelaskan di ruangan suami ibu tadi bahwa
bapak harus melakukan tindakan medis seperti EKG pak, untuk
mengetahui lebih lanjut terkait kondisi ibuk saat ini bu dan supaya bisa
saya melakukan tindakan apa yang diambil setelah ini pak. Jadi
bagaimana pak?”
Suami Pasien : “Sebelum saya membuat keputusan bisa jelaskan kondisi Istri saya?”

“KNOWLEDGE”
Dokter : “Baik bu, setelah kami merawat Istri bapaj dan meninjau catatan
medis nya dan mengevaluasinya hari ini. Saya akan berbagi
pemahaman saya tentang kondisi Istriibu”
Suami pasien : “Tolong jelaskan dengan detail dok”
Dokter : “Kalau Bapak perhatikan, kondisi Istri bapak melemah sejak dia di
rumah sakit terakhir kali. Dan juga pasien sering sesak nafas, mual dan
muntah serta kejang. Pendapat saya, sebaiknya kita melakukan
beberapa tindakan medis untuk meninjau lebih lanjut keadaan Istriibu.”
Anak Pasien : “Tindakan apa saja dok? Apakah jika melakukan tindakan itu ibuk
saya bisa sembuh?”
Dokter : “Kita akan melakukan tindakan EKG untuk mengetahui keadaan
jantung pasien lalu kita akan melakukan pemberian pengobatan lain
berdasarkan hasil EKG nanti bu. Dan untuk kesembuhan mama adek
saya tidak bisa memastikan karena itu semua di atur oleh Tuhan. Kita
hanya bisa berdo’a dan bertawakal dek.”
Anak Pasien : “Jadi, apa yang harus kami lakukan dok, ners?”
Perawat 2 : “Mungkin bapaj dan adek ingin berbicara ke keluarga yang lain dulu?
Dan memikirkan apa yang kita diskusikan tadi?”
Suami pasien : “Saya nggak tau, ini terlalu tiba-tiba” (menangis)
Anak pasien : “pak , kita harus kuat dan yakin pasti ada jalan keluar dari masalah
ini” (sambil memeluk bapak nya)

“EMPHATY”
Perawat 2 : “Saya tau banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan dengan
keluarga. Ini beberapa informasi yang mungkin membantu bapak
untuk membuat keputusan. Saya akan menunggu kabar keputusan dari
ibu untuk satu atau dua hari kedepan pak , jika bapk masih ragu
sewaktu waktu dan ada yang ingin ditanyakan ke saya bapak bisa
temui saya di ruangan Ners station pak, saya akan disana selalu pak"
Anak pasien : “Kami akan berdiskusi dengan keluarga yang lain terlebih dahulu
ners dan akan memberitau nanti nya. Dan saya pasti menginginkan
yang terbaik untuk kondisi mama saya”
“SUMMARY”
Perawat 2 : “Baik dek. Jadi saya akan menunggu keputusan bapak dan keluarga
untuk tindakan lanjutan yang akan di lakukan dan jangan lupa slalu
berikan dukungan yang dapat keluarga berikan untuk istri bapak .
Berikan motivasi kepada Istri bapak untuk melawan penyakitnya”
Suami pasien : “Iya Ners, ”
Perawat 2 : “Saya harap bapak dan adek bisa mendoakan ibunya agar bisa
membantu untuk bapak bisa sembuh kembali pak, dan semoga ada
mukjizat dari Allah”
Suami pasien : “Baik ners, saya pasti selalu mendoakan Istri saya, karena kami tidak
mau kehilangan Ibuk ners”
Perawat 2 : “Baik pak kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya akan kembali
lagi untuk cek perkembangan pasien pak , permisi pak adek”
Suami pasien : “Baik ners, terimakasih banyak”
(perawat meninggalkan pasien dan keluarga )

Anda mungkin juga menyukai