Anda di halaman 1dari 10

ROPLAY

KEPERAWATAN PALIATIF

Tentang

ROPLAY PADA PASIEN DENGAN CEDERA KEPALA BERAT

OLEH : KELOMPOK 4

1. Amelia Ermi Juwita(203310681)


2. Chyntia Ramadhana F(203310690)
3. Elya khairatunnisa (203310692)
4. Gayatri putri (203310696)
5. Indah novia Hendra(203310698)
6. Putri melati yonita (203310706)
7. Rehan Hertanto (203310709)

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Yudistira Afconnery,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2022/2023
1) Fase pre interaksi
a. Cek catatan perawatan dan catatan medis pasien
b. Siapkan dan cek alat-alat :
 Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter dan humadifier
 Nasal kanul, Selang oksigen
 Vaselin/ jelly (pelumas)
 Bengkok, kassa dan tissu pembersih
2) Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Perkenalkan diri
c. Identifikasi& validasi identitas pasien
d. Tanyakan keluhan dan kaji keadaan spesifik klien
e. Jelaskan pada klien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, tujuan
dan prosedurnya
f. Jelaskan kontrak waktu, tempat dan perkiraan lama prosedur
g. Beri kesempatan pada klien untuk bertanya
h. Minta persetujuan klien/keluarga (informed consent)
3) Fase kerja
a. Persiapan lingkungan: tutup jendela/gorden atau pasang sampiran untuk
menjaga privasi klien
b. Kaji fungsi pernafasan klien, adanya tanda hipoksia, dan hasil analisis gas
darahn klien
c. Kaji kondisi mulut dan hidung klien (bila kotor, bersihkan)
d. Persiapan pasien : atur posisi semi fowler
e. Cuci tangan dan dekatkan alat
f. Cek cairan humadifier
g. Pakai sarung tangan
h. Sambungkan nasal kanul ke selang oksigen dan hubungkan kesumber
oksigen yang sudah dihumidifikasi
i. Hidupkan flow meter (putar kekiri) dan berikan oksigen sesuai kecepatan
aliran yang diprogramkan.
j. Cek apakah udara mengalir, dengan meletakkan ujung kanula dipunggung
tangan perawat atau di pipi perawat
k. Letakkan ujung kanula ke dalam lubang hidung dan atur lubang kanula yang
elastis sampai kanula benar-benar pas menempati hidung dan nyaman bagi
klien
l. Beri fiksasi pada kanula, posisikan selang dengan menyelipkan slang didaun
telinga, gunakan kassa untuk melapisi antara daun telinga dengan slang
(mencegah iritasi)
m. Monitor cuping,septum dan hidung luar terhadap adannya gangguan
integritas mukosa/kulit hidung setiap 8 jam
n. Cek kanul kecepatan aliran, humidifier, & sumber oksigen tiap 8 jam
o. Pertahankan level air pada botol humidifier setiap waktu
p. Cuci tangan
4) Fase terminasi
a. Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan (subjektif dan objektif)
b. Berikan reinforcement positif pada klien atas kerjasamanya
c. Rencana tindak lanjut
d. Kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya
e. Akhiri kegiatan dengan baik dan salam terapeutik
Dokter : Indah Novia Hendra
Perawat 1 : Amelia Ermi Juwita
Perawat 2 : Gayatri Putri
Pasien : Rehan Hertanto
Istri pasien : Elya Khairatunnisa
Anak pasien :Putri Melati Yonita
Narator : Chyntia Ramadhani

Skenario Kasus

Seorang laki-laki bernama Tn.R berusia 55 tahun dirawat di bangsal penyakit


dalam dengan diagnose medis CKB. Dikarenakan pasien sebulan yang lalu
mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan terjadinya cedera berat pada
pasien. Dilihat dari saturasi oksigen pasien sesak nafas. Pasienjuga mengalami mual
dan muntah. Pasien terlihat memar dan bengkak di sekitar kedua mata, sulit berbicara,
sesak nafas, mudah lelah, mual dan muntah, keluar darah dari mulut dan hidung.
Pasien sering mengatakan hal-hal yang aneh. Pada pemeriksaan laboratorium nadi
100x/menit, TD 100/60 mmHg, suhu 37,9 C, capillary refill time >3 detik, pasien
terdapat edema serebral, GCS : E:1 M :1 V : 1.

Perawat 1 : “Selamat pagi dok”


Dokter : “Selamat pagi ners”
Perawat 1 : “Dokter, saya ingin memberitahu bahwa keadaan dari pak rehan
memburuk dok”
Dokter : “Begini ners, pak Rehan diperkirakan akan menjelang ajal ners. Dan
dalam beberapa hari ini pasien akan mengalami masa terminal ners”
Perawat 1 : “Tindakan apa yang harus dilakukan untuk masalah ini dok?”
Dokter : “Berikan perawatan paliatif ners, terutama pendampingan Psikososial
dan spiritual untuk pasien maupun keluarganya”
Peawat 1 : “Baik dok, terimakasih”
Dokter : “Sama-sama ners”
(Perawat 1 dan perawat 2 mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk
perawatan paliatif dan pendekatan psikososial dan spiritual. Setelah itu,
Perawat 1 melihat kondisi pasien dan melaukan pengkajian GCSterhadap
pasien serta melakukan instruksi yang diberikan oleh dokter. )
Perawat 1 : “Selamat pagi pak, Perkenalkan nama saya Amelia dan ini rekan saya
Gayatri yang akan merawat bapak dari pukul 8 pagi sampai jam 2
siang nanti. Sebelumnya nama bapak siapa?”
Pasien : (Hanya melihat kearah perawat)
Perawat 1 : “Baik bu, Boleh saya tau nama ibu dan suami ibu siapa?”
Istri Pasien : “Nama saya Elya dan nama suami saya Rehan ners”
Perawat 1 : “Baik bu. Bapak saya liat gelang tangan nya dulu yaa?”
Pasien : (Pasien tidak memberikan respon)
Perawat 2 : “Baik pak, identitas bapak sesuai. Bagaimana keadaan bapak saat
ini?”
Pasien : (pasien tidak merespon)
Istri Pasien : “Maaf ners, suami saya tadi tiba tiba kejang ners? Apa suami saya
akan baik - baik saja ners?”
Perawat 1 : “Jadi pak,bu disini saya akan melakukan tindakan pengambilan darah
di tangan bapak bu, untuk menganalisa gas darah bapak bu supaya kita
bisa mengambil tindakan selanjutnya ya bu dan untuk waktunya sekitar
10 menit bu? Apakah ibu dan bapak bersedia?
Istri Pasien : bersedia Ners
Pasien : (pasien tidak merespon)
Perawat : “ baiklah bu saya persiapkan dulu alatnya ya bu”(Perawat 1 melakukan
tindakan kepada pasien sesuai SOP)

(perawat telah selesai melakukan Tindakan pengambilan darah untuk AGD dan
pengkajian GCS kepada pasien )
Perawat 1 : “Baiklah pak, buk, tadi saya pantau saturasi oksigen bapak dan hasil
dari Analisa Gas Darah bahwa PCO2 bapak meningkat bu jadi saya
akan pasangakan oksigen ya bu. Dan saya juga akan memberikan obat
anti kejang, obat antihipertensi dan obat pereda nyeri kepada bapakya
bu, dan waktunya sekitar 15 menit apakah bapak dan ibu bersedia?”
Pasien : (pasien tidak merespon)
Istri dan Anak pasien : “bersedia ners”
Perawat 1 : “Baiklah saya akan melakukan tindakan nya ya bu dan adek “
Perawat 1 melakukan tindakan pemasangan oksigen dan pemberian obat
kepada pasien
Perawat 1 : “baik lah pak ibu dan adek saya telah selesai melakukan tindakanny.
Saya ingin bertanya kepada ibu dan adek, Akhir-akhir ini kondisi
bapak menurun buk, Apa saja yang dialami bapak akhir-akhir ini bu?”
Istri Pasien : “Suami saya kan koma ners trus dokter menganjurkan saya untuk
lebih sering sering mengajak suami saya untuk berbicara supaya suami
saya bisa cepat pulih ners. Dan suami saya biasanya dia memberikan
respon misalnya saya cerita sedih dia bisa nangis ners. Tapi akhir -
akhir ini saya lhat suami saya tidak memberikan saya respon sama
sekali ners. Dan suami saya saya lihat seperti orang mengigau kayak
berbicara tapi tidak jelas ners”
Perawat 1 : “begitu ya bu, ibu dan adek jangan cemas, saya dan dokter beserta
tim lainnya akan terus berusaha melakukan yang terbaik untuk bapak
ya bu dan adek.dan ibu dan adek harus terus semangat agar bapak bisa
semangat juga melawan penyakitnya”
Anak pasien : iya ners
Perawat 1 : “Baik pak,buk dan adek, saya tinggalkan bapak. Jika bapak perlu
sesuatu ibu dan adek bisa memanggil saya di ruang perawat atau
memencet bel yang ada di sebelah tempat tidur bapak. Baik pak buk
saya tinggalkan pak buk”

(Perawat 1 meninggalkan ruangan. Perawat 1 datang menghampiri


dokter untuk memberitahukan keadaan pasien. )
Perawat 1 : “Permisi dok” (sambil mengetuk pintu dan masuk keruangan
dokter)
Dokter : “Ya, silahkan masuk. Ada apa ya ners?”
Perawat 1 : “Begini dok, saya ingin memberitahukan pasien Tn. R saya hitung
GCSnya dari hasil hitungannya 3 dok dan dari hasil AGD PCO2 pasien
meningkat dan juga tekanan darah pasien juga meningkat dong,dan
pasien juga tiba tiba kejang juga dok dan dari instruksi dokter tadi
pasien sudah saya berikan oksigen NRM serta pemberian obat anti
kejang, antihipertensi dan antinyeri dok dan dari keluhan keluarga
pasien juga mulai seperti bergumam dok.”
Dokter : “Ya sudah, kalau begitu nanti saya ke ruangan pasien”
Perawat 1 : “Baik dok”

Dokter dan Perawat 2 menuju ruangan Tn. R


Dokter : “Permisi bapak dan keluarga.”
Istri Pasien : “Ya dok.”
Dokter : “Gimana pak keadaannya?”
Anak pasien : “ya seperti itulah dok, saya merasa bapak saya keadaanya semakin
menurun ya dok?apakah bapak saya akan pergi dok?”
Istri pasien : “Istighfar dek!”
Dokter : “Nggak boleh gitu dek, kita harus yakin kondisi bapak pasti
membaik. Saya dan rekan-rekan saya akan membantu bapak hingga
kembali pulih. Untuk lebih lanjut saya akan melakukan tindakan medis
yaitu CT scan kepala bapak untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada
komplikasi lainnya pak.”
AnakPasien : “saya sudah tidak tega lagi melihat bapak begini dong, dipasang alat
ini dan itu dok, saya ingin bapak saya cepat sembuh dok tapi saya tidak
tega bapak saya dipasangkan semua alat ketubuhnya dok? Berapa lama
lagi bapak saya harus menanggung semua ini?”
Dokter :“adek dan ibu harus bersabar dan semangat terus untuk berjuangan
melawan rasa sakit bapak, semua keputusan ada di tangan tuhan dek
ibu, kita harus banyak berusaha”
(Faith)
Perawat 2 : “Maaf, ibu dan keluarga agamanya apa?”
Istri pasien : “Islam dok”
Perawat 2 : “Biasanya untuk menenangkan diri bapak melakukan apa?”
(Aplication)
Istri pasien : “Biasanya saya memutar murottal Qur’an untuk suami saya”

(Influence + Talk)
Perawat 2 : “Nah, sudah bagus ya bu. Bapak harus sering-sering mendengarkan
murrotal untuk merasa lebih tenang. Dan coba ibu dan adek sering
sering mangaji atau berzikir di dekat bapak ya adek dan ibu”
Anak dan istri Pasien : “Iyaa ners.”
Anak dan Istri Pasien berzikir di dekat telinga bapaknya sesuai yang di minta
oleh perawat 2
(Help)
Perawat 2 : “Bagaimana pak dek dan ibu? Apakah sudah merasa tenang?”
Pasien : “Sudah ners.”
Dokter : “Baik bu, pak. Nanti silahkan keluarga bapak untuk datang menemui
saya di ruangan membahas tentang prosedur tindakan medis lebih
lanjut”
Istri pasien : “Baik dok.”
Perawat 2 : “Baik bu, pak buk. Kalau begitu saya dan dokter permisi dulu yaa.”
“SETTING”
(Perawat 2 telah mempersiapkan ruangan untuk membicarakan kondisi
pasien dan Dokter ,selain itu juga di siapkan ruangan yang kedap suara serta
menyediakan tisu)
“PERCETTION”
(perawat 2 melakukan pendekatan kepada keluarga pasien tentang
kondisi pasien.)

Dokter : “Selamat siang bu, adek. Perkenalkan nama saya Indah Novia Hendra
bisa di panggil indah. Dan ini perawat Gayatri Putri biasa di panggil
Gayatri. Jadi tujuan saya memanggil ibu ingin menyampaikan
beberapa hal terkait kondisi suami ibu”
Istri Pasien : “Ada apa ya dok?”
Perawat 2 : “Bagaimana menurut ibu dengan kondisi pasien?”
Istri pasien : “Suami saya agak berbeda beberapa minggu terakhir dok. Dia mulai
tindak merespon ketika saya berbicara dok dan terkadang mengatakan
hal-hal yang aneh”
Dokter : “Apakah suami ibu pernah mengatakan memiliki keinginan?
Sehingga dapat membantu saya mengetahui keinginannya untuk
perawatan?”
Istri pasien : “Nggak ada dok”

“INVITATION”
Dokter : “Jadi, seperti yang saya jelaskan di ruangan suami ibu tadi bahwa
bapak harus melakukan tindakan medis seperti CT Scan di kepala
bapak bu untuk mengetahui lebih lanjut terkait kondisi bapak saat ini
bu dan supaya bisa saya melakukan tindakan apa yang diambil setelah
ini bu. Jadi bagaimana bu?”
Istri Pasien : “Sebelum saya membuat keputusan bisa jelaskan kondisi suami
saya?”

“KNOWLEDGE”
Dokter : “Baik bu, setelah kami merawat suami ibu dan meninjau catatan
medis nya dan mengevaluasinya hari ini. Saya akan berbagi
pemahaman saya tentang kondisi suami ibu”
Istri pasien : “Tolong jelaskan dengan detail dok”
Dokter : “Kalau ibu perhatikan, kondisi suami ibu melemah sejak dia di rumah
sakit terakhir kali. Dan juga pasien sering sesak nafas, mual dan
muntah serta kejang. Pendapat saya, sebaiknya kita melakukan
beberapa tindakan medis untuk meninjau lebih lanjut keadaan suami
ibu.”
Anak Pasien : “Tindakan apa saja dok? Apakah jika melakukan tindakan itu bapak
saya bisa sembuh?”
Dokter : “Kita akan melakukan tindakan CT Scan untuk mengetahui keadaan
cedera di kepala pasien lalu kita akan melakukan pemberian
pengobatan lain berdasarkan hasil CT scan nanti bu. Dan untuk
kesembuhan papa adek saya tidak bisa memastikan karena itu semua di
atur oleh Tuhan. Kita hanya bisa berdo’a dan bertawakal dek.”
Anak Pasien : “Jadi, apa yang harus kami lakukan dok, ners?”
Perawat 2 : “Mungkin ibu dan adek ingin berbicara ke keluarga yang lain dulu?
Dan memikirkan apa yang kita diskusikan tadi?”
Istri pasien : “Saya nggak tau, ini terlalu tiba-tiba” (menangis)
Anak pasien : “Bu, kita harus kuat dan yakin pasti ada jalan keluar dari masalah ini”
(sambil memeluk ibu nya)

“EMPHATY”
Perawat 2 : “Saya tau banyak yang harus dipertimbangkan dan dipikirkan dengan
keluarga. Ini beberapa informasi yang mungkin membantu ibu untuk
membuat keputusan. Saya akan menunggu kabar keputusan dari ibu
untuk satu atau dua hari kedepan Bu, jika ibu masih ragu sewaktu
waktu dan ada yang ingin ditanyakan ke saya ibu bisa temui saya di
ruangan Ners station Bu, saya akan disana selalu bu"
Anak pasien : “Kami akan berdiskusi dengan keluarga yang lain terlebih dahulu
ners dan akan memberitau nanti nya. Dan saya pasti menginginkan
yang terbaik untuk kondisi ayah saya”
“SUMMARY”
Perawat 2 : “Baik dek. Jadi saya akan menunggu keputusan ibu dan keluarga
untuk tindakan lanjutan yang akan di lakukan dan jangan lupa slalu
berikan dukungan yang dapat keluarga berikan untuk suami ibu.
Berikan motivasi kepada suami ibu untuk melawan penyakitnya”
Istri pasien : “Iya Ners, ”
Perawat 2 : “Saya harap ibu dan adek bisa mendoakan bapak agar bisa membantu
untuk bapak bisa sembuh kembali bu, dan semoga ada mukjizat dari
Allah”
Istri pasien : “Baik ners, saya pasti selalu mendoakan suami saya, karena kami
tidak mau kehilangan bapak ners”
Perawat 2 : “Baik ibu kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya akan kembali
lagi untuk cek perkembangan pasien ibu, permisi ibu adek”
Istri pasien : “Baik ners, terimakasih banyak”
(perawat meninggalkan pasien dan keluarga )

Anda mungkin juga menyukai