Disususn Oleh:
Kelompok 3
JURUSAN KEPERAWATAN
2022
PADA PASIEN TERMINAL
Kanker Payudara
PEMERAN
Pada suatu hari disebuah ruang mawar kelas 1 ada pasien bernama Ny. A yang terbaring
lemah tak berdaya. Dia adalah seorang pasien penderita kanker payudara yang mendapatkan
vonis dokter bahwa kanker pasien sudah berada distadium akhir.
Perawat 1 : “Selamat pagi bu, perkenalkan saya perawat Tri yang berjaga pada shift
pagi hari ini, saya disini untuk mengantar ibu pemeriksaan USG. Apakah
ibu bersedia.”
Pasien : “Pagi sus, bersedia”
Perawat 1 : Bagaimana kabar ibu hari ini?”
pasien : “Baik suster”
Perawat 1 : “Apakah benar dengan ibu A, boleh saya lihat gelang namanya?”
Pasien : “Iya benar sus, boleh “
Perawat 1 : “Baik sesuai janji yang sudah kita buat kemarin, hari ini ibu akan
melakukan pemeriksaan USG Payudara ya bu. Apakah ibu sudah siap
untuk menjalani pemeriksaan hari ini? “
pasien : “Saya sudah siap sus, tapi saya agak cemas apakah pemeriksaannya akan
sakit ?”
Perawat 1 : “Baiklah…Ibu tenang saja pemeriksaannya tidak sakit kok, mari saya
antar ke ruang pemeriksaannya”
Pasien : “Ayo sus”
Perawat 1 :” Selamat pagi, saya disini untuk mengantarkan ibu A untuk pemeriksaan
USG pada Payudara”
Analis : “Iya baik silahkan pasienya di bawa masuk”
(Pemeriksaan telah selesai dilakukan dan analis memanggil perawat untuk membawa pasien
kembali ke ruang rawat)
Analis : “Baik pemeriksaan sudah selesai, untuk hasilnya beberapa menit lagi
keluar. Silahkan di tunggu hasilnya ya bu, nanti akan saya sampaikan ke
dokter penanggung jawab ibu A”
(klien menangis dan suaminya merangkulnya, perawatpun diam sejenak untuk memberikaan
kesempatan pada pasien untuk meluapkan perasaannya)
Perawat 2 :“Ini coba ibu minum terlebih dahulu supaya lebih tenang” (sambil
memberikan minuman yang ada dimeja)
Suami Pasien : “Terimakasih sus” (sambil memberikan minum ke isterinya)
: “Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan sutuasi yang sulit bagi
bapak dan ibu, tapi ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu
ketahui, supaya kita bisa segera merencanakan tindakan yang harus
dilakukan selanjutnya” (sambil menyodorkan tisu pada pasien)
Suami Pasien : “Saya ingin yang terbaik untuk isteri saya sus”
: “Ada pak, terapi untuk kanker seperti radiasi atau kemoterapi dan ada
juga operasi untuk mengagkat jaringan yang sudah terkena kanker agar
tidak menyebar ke bagian lain”
Pasien : “Saya sedih dan takut jika umur saya tidak panjang lagi”
Perawat 2 : “Saya paham perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa
seperti ini, banyak keluarga yang mendukung terutama suami ibu. Ibu
harus tetap semangat dan yakin bahwa kondisi ibu akan membaik, urusan
maut kita serahkan saja kepada Tuhan” (sambil memegang pundak pasien)
Pasien : “Tapi kenapa sus harus saya yang terkena penyakit ini bukan yang lain,
penyakit ini tidak bisa di sembuhkan sus” (sambil menangis)
Perawat 2 : “Begini bu segala sesuatu sudah diatur oleh Allah yang maha kuasa, sakit
itu adalah ujian dan cobaan dari Allah, sakit juga merupakan penggugur
dosa-dosa bu, jadi ibu harus perbanyak ibadah kepada Allah, seperti
berzikir, sedekah dan menambah sholat sunnah”
Pasien : “Iya sus (masih menangis )
Suami Pasien : “Begini sus saya dan Isteri saya siap untuk menjalani pengobatan guna
kondisi yang lebih baik”
Perawat 2 : “Baik, artinya bapak dan ibu setuju untuk mengikuti pengobatan tahap
selanjutnya”
Pasien : “Iya sus kami setuju”
Perawat 2 : “Baik bapak ibu cukup sampai disini pembicaraan kita hari ini,
selanjutnya dokter akan menyampaikan apa saja yang akan ibu lakukan,
beberapa jam kedepan saya akan mengecek lagi kondisi ibu ya”
Pasien : “Iya sus, terimakasih banyak”
Perawat 2 : “Sama-sama, kalau begitu saya permisi dulu ya “ ( sambil berjabat tangan
dan tersenyum meninggalkan ruangan)