Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLE PLAY

KOMUNIKASI SBAR DAN TBAK


KELOMPOK 2 MANAJEMEN SAFETY

Cast :
 Karu : Elsa Fuzianti
 Perawat 1 : Eva Novianti
 Perawat 2 : Fena Nila Oktafiona
 Dokter 1 : Fitri Annisa
 Dokter 2 : Farah Nurul Aini
 Analis : Fajrah Annisa Syarifuddin
 Pasien Ny.A : Fitria Handayani Nengsih
 Pasien Ny.B : Fitri Diani
 Keluarga Pasien 1 : Inaka Rahmawati
 Keluarga Pasien 1 : Huda Husyada
 Narator : Diaz Aida Utami
 Editor : Ervina dan Gebby Gebriela M
Perawat : selamat siang bu
Keluarga : siang suster
Perawat: bagaimana keadaannya hari ini
Pasien : saya merasa sakit sus bagian yang habis di operasi
Keluarga : iya dari semalam anak saya merasa nyeri terus suster
Perawat : baik di sini saya akan melakukan tindakan latihan tarik nafas
Keluaga : tujuannya untuk apa sus
Perwat: iya ibu jadi tujuannya agar pasien merasa lebih nyaman dan rasa nyerinya bisa
berkurang
Keluarga : oh seperti itu ya sus
Perawat : iya ibu
Perawat : bagaimana apakah Ade bersedia ?
Pasien : bersedia sus
Perawat melakukan tindakan(tapi ga diliatin)

BAGIAN 1

1
Pada suatu hari di rumah sakit kasih ibu terlihat karu sedang membagi tugas dinas pada
perawat (Eva) dan perawat (Fena) yang bertugas pada pagi hari ini. Karu membagi perawat
menjadi 2 untuk merawat pasien di ruangan Dahlia dan ruang Melati.

Karu : “Assalamualaikum, selamat pagi rekan-rekan”


Perawat 1dan 2 : “Waalaikumsalam, kak”
Karu : “Baiklah pada pagi hari ini saya akan membagi tugas ya, Perawat 1
menangani pasien Ny.A diruang Dahlia, dan perawat 2 menangani pasien Ny.B diruang
Melati.
Perawat 1 dan 2 : “Baik kak terima kasih”
Karu : “Ya sama-sama, selamat bekerja, jika perlu bantuan silahkan bisa
menghubungi saya”

(Setelah membagi tugas kepada perawat, perawat langsung mendapat panggilan telepon dari
petugas Lab. Petugas lab memberikan informasi terkait dengan hasil lab pasien yang nantinya
juga akan diberikan kepada dokter. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi SBAR
dan TBAK)

Perawat 1 : “Selamat pagi, (nama rumah sakitnya) dengan perawat (nama perawat nya
nanti), ada yang bisa saya bantu?
Analis : “selamat pagi saya (nama yang jadi analis) dari laboratorium ingin
menyampaikan hasil lab pasien atas nama Ny.A dengan No.Rm 099807, mohon di catat ya
bu.
Perawat 1 : “Baik, tunggu sebentar”
Analis : “Sudah siap bu?”
Perawat 1 : “sudah”
Analis : “Pasien atas nama Ny.A No.RM 099807, hasil lab HB= 3,5; AL : 12 ; AT =
178, Hasil kesimpulan Dr.Sp.Pk adalah Anemia Mikrositik Hipokromik dan Leukositosis,
segera dikonsulkan dengan DPJP.
Analis : Mohon dikonfirmasi ulang informasinya bu”
Perawat : “Pasien atas nama Ny. A, usia 24 tahun dengan RM 099807 dengan hasil lab
Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl. Hasil kesimpulan Dr.Sp.Pk adalah Anemia
Mikrositik Hipokromik dan Leukositosis, segera dikonsulkan dengan DPJP.
Analis : “ya sudah benar bu, terima kasih”
2
Perawat 1 : “Baik, terima kasih Kembali”

BAGIAN 2
Perawat : “Assalamualaikum, mohon maaf mengganggu waktunya, apakah benar ini
dengan dokter (nama yang jadi dokter)?
Dokter : “waalaikumsalam, iya benar
Perawat : “saya perawat (nama) dari ruangan Dahlia RS. Kasih Ibu ingin melaporkan
keadaan pasien yang bernama Ny.A umur 24 tahun dengan RM 099807, tanggal masuk 5
november 2020 sudah 3 hari perawatan. Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler
sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3L/ menit 15 menit yang lalu. Obat injeksi
diuretic 3x1 amp. TD 150/80 mmHg, RR 30x/menit, Nadi 100x/menit, odema ekstremitas
bawah dan asites. DPJP : dr.(nama), diagosa medis : gagal ginjal kronik, kesadaran
composmentis, bunyi nafas rongki, hasil lab terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237
mg/dl.
Dokter : “iya sus ada apa?
Perawat 1 : “saat ini pasien masih merasa sesak, namun saya sudah melakukan Tindakan
yang sudah dilakukan posisi semi fowler sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen
3L/ menit 15 menit yang lalu”
Dokter : “Baik, tetap posisikan pasien dengan posisi semi fowler dan tolong berikan
pasien oksigen NRM”
Perawat 1 : “baik dok saya ulangi rekomendasi dari dokter. tetap posisikan pasien dengan
posisi semi fowler dan tolong berikan pasien oksigen NRM”
Dokter 1 : “Iya benar suster”
Perawat 1 : baik terima kasih dokter, assalamualaikum”
Dokter 1 : “Waalaikumsalam”
(Setelah melaporkan kepada dokter meggunakan komunikasi SBAR dan TBAK, perawat
langsung melakukan tindakan kepada pasien.)

Kamar 2A
Perawat 1 : “Assalamualaikum, selamat pagi Ny.B, bagaimana keadaannya hari ini bu?”
Pasien Ny.1 : Waalaikumsalam, saya masih merasa sesak sus sedikit sus”
Perawat 1 : “Baiklah bu disini saya perawat (nama) akan melakukan Tindakan pemberian
oksigen NRM tujuannya agar ibu merasa lebih nyaman dan mudah untuk bernafas, kita
kontrak waktu sekitar 20 menit ya bu, bagaimana apakah ibu bersedia”
3
Pasien Ny.A : “baik suster saya bersedia”
Perawat 1 : “Baik ibu kita mulai Tindakan ya,”

Kamar 2B
Perawat 1 : selamat siang ibu, adek
Keluarga : siang suster
Perawat 1 : bagaimana keadaan dek fitri hari ini?
Pasien : saya masih merasa sesak sus
Keluarga : Iya dari semalam anak saya sesak nafas terus suster
Perawat 1 : baik, kalo begitu saya akan melakukan tindakan semi Fowler ya bu
Keluaga : tujuannya untuk apa sus?
Perawat 1 : iya ibu jadi tujuannya agar pasien merasa lebih nyaman dan mudah untuk
bernafas
Keluarga : oh seperti itu ya sus
Perawat 1 : iya ibu
Perawat 1 : bagaimana apakah Ade bersedia ?
Pasien : bersedia sus
(Perawat melakukan tindakan semi fowler)

KASUS 2
(Kasus ke 2 dengan diagnosa medis Post operasi apendiksitis. Terlihat perawat sedang
berkomunikasi mengenai kondisi pasien dengan dokter dengan metode SABR DAN TBAK)

Perawat 2 : “Assalamualaikum, mohon maaf mengganggu waktunya, apakah benar ini


dengan dokter (nama yang jadi dokter)?
Dokter 2 : “waalaikumsalam, iya benar
Perawat 2 : “saya perawat (nama) dari ruangan Melati RS. Kasih Ibu ingin melaporkan
keadaan pasien yang bernama Ny.B umur 30 tahun, tanggal masuk 2 november 2020 sudah 3
hari perawatan, DPJP : dr.(nama), SpPD, diagosa medis : Post operasi apendiksitis. Nyeri
tetap ada selama dirawat bagian bekas operasi pasien terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit,
kesadaran composmentis. Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 15, ureum 237
mg/dl.
Dokter 2 : “iya sus, ada apa?”

4
Perawat 2 : Ny.B, merasakan nyeri berat pada bekas operasinya dikarenakan pasien
mengkonsumsi makanan pedas Ketika makan semalam. Saya sudah menganjurkan pasien
Latihan Tarik napas untuk mengurangi rasa nyerinya dan saya berikan analgetic.
Dokter 2 : “nah, tolong terapi Latihan Tarik nafas diteruskan ya sus, berikan juga obat
antiemetic parenteral untuk mengurangi rasa nyeri di bekas operasi ibu tersebut.
Perawat 2 : “Baik dok, saya ulangi rekomendasi dari dokter. Latihan Tarik nafas
diteruskan dan berikan obat antiemetic parenteral untuk mengurangi rasa nyeri.
Dokter 2 : “Iya sus benar”
Perawat 2 : “Baik terima kasih dokter atas waktunya, Assalamualaikum”
Dokter 2 : “Waalaikumsalam.

(Setelah melaporkan kepada dokter meggunakan komunikasi SBAR dan TBAK dan
menerima rekomendari tindakan dari dokter, perawat langsung melakukan tindakan kepada
pasien.)

Kamar 2C

PERAWAT 2 : “Assalamualaikum, selamat pagi Ny.B, bagaimana keadaannya hari ini bu?”
PASIEN Ny.B : Waalaikumsalam, saya masih merasa sesak sus sedikit sus”
PERAWAT 2 : “Baiklah bu disini saya perawat (nama) akan melakukan Tindakan natihan
nafas dalam, tujuannya agar ibu merasa lebih nyaman dan mengurangi sesak pada ibu, kita
kontrak waktu sekitar 20 menit ya bu, bagaimana apakah ibu bersedia”
PASIEN Ny.B : “baik suster saya bersedia”
PERAWAT 2 : “Baik ibu kita mulai Tindakan ya,”

Kamar 2D
Perawat 2 : selamat siang bu
Keluarga : siang suster
Perawat 2 : bagaimana keadaannya hari ini
Pasien : saya merasa sakit sus bagian yang habis di operasi
Keluarga : iya dari semalam anak saya merasa nyeri terus suster
Perawat 2 : baik di sini saya akan melakukan tindakan latihan tarik nafas
Keluaga : tujuannya untuk apa sus

5
Perawat 2 : iya ibu jadi tujuannya agar pasien merasa lebih nyaman dan rasa nyerinya
bisa berkurang
Keluarga : oh seperti itu ya sus
Perawat 2 : iya ibu
Perawat 2 : bagaimana apakah Ade bersedia ?
Pasien : bersedia sus
Perawat melakukan tindakan tarik napas dalam

(Siang hari sebelum sip dinas berakhir, karu mengumpulkan perawat (eva) dengan perawat
(fena), karu meminta lapiran dan berkas berkas hasil tindakan keperawatan yang dilakukan
perawat kepada pasien.)

KARU : “selamat siang rekan-rekan sekalian?”


PERAWAT 1 dan 2 : “waalaikumsalam kak”
KARU : “bagaimana ada kendala kah saat bertugas dan bagaimana keadaan
pasien saat ini?”
PERAWAT 1 : “alhamdulillah untuk pasien NY.A di ruangan dahlia tidak ada
kendala dalam melakukan Tindakan keperawatan dan kondisi pasien saat ini sudah lebih baik
setelah dilakukan Tindakan, ini berkas-berkas pasien Ny.A kak,”
KARU : “baik terima kasih perawat 1, bagaimana dengan perawat 2”
PERAWAT 2 : “ alhamdulillah untuk pasien NY.B di ruangan Melati juga tidak ada
kendala dalam melakukan Tindakan keperawatan dan kondisi pasien saat ini sudah lebih baik
setelah dilakukan Tindakan, ini berkas-berkas pasien Ny.B kak,”
KARU : “baik terima kasih rekan-rekan semuanya, nanti akan saya cek
Kembali untuk berkas-berkasnya,”
PERAWAT 1 dan 2 : “terima kasih Kembali kak,”

(Komunikasi SBAR dan TBAK adalah komunikasi evektif yang digunakan


Sekian vidio role play dari kelompok kami mengenai komunikasi SBAR DAN TBAK)

Anda mungkin juga menyukai