Anda di halaman 1dari 9

Roleplay Komunikasi Pada Pasien Lansia

Dengan Penyakit Rematik

Kelompok :

Wahyu Dwi Ilba (205140145P)

Ahmad Khaironi (205140143P)

Ananda Muthia (205140118P)

Safira Anggraini (205140121P)

Clara Chintia Dewi (205140134P)

Puput Novita Sari (205140144P)


UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2020/2021

Konteks/Lingkungan :

1. Fisik (ruangan dimana komunikasi berlangsung) : Ruangan mawar kamar no 2


2. Social-psikologi (tata hubungan diantara mereka yang terlibat peran a yang dijalankan
orang) : formalitas
3. Temporal (waktu) : 22 Januari 2021 Pukul

Disuatu rumah sakit diruangan mawar kamar nomor dua terdapat pasien lansia bernama
Bpk.Budi yang berumur 70 tahun, Bpk.Budi menderita penyakit rematik. Pada tanggal 22
Januari 2021 pukul 08.00 datang perawat yang akan melakukan tindakan keperawatan kepada
bpk.budi yaitu terapi mobilitas dan pemberian kompres hangat. Perawat 1 mendatangi bpk.budi
diruangan perawatan.

Fase Orientasi

Perawat 1 : Selamat pagi

Keluarga : Selamat pagi sus


Perawat 1 : Permisi, apakah benar ini bapak yang bernama bapak budi utomo? (sambil
mengecek gelang identitas) (verbal)

Pasien : Iya sus, (sambil tersenyum) (umpan balik)

Perawat 1 : Kakek.. perkenalka saya perawat Julian yang bertugas pada pagi hari ini.

Pasien : Oh iya sus (menganggukan kepala)

Perawat 1 : Gimana kek tidurnya nyenyak semalam?

Pasien : Enggak sus, sakit semua badan saya rasanya pegal linu

Perawat 1 : Makannya banyak kan kek?

Pasien : Ya lumayan lah sus 2 piring saja

Fase Kerja

Perawat 1 : Oh begitu ya kek. Jadi begini kek saya disini akan melakukan terapi untuk
melatih kekuatan otot dan sendi kakek. Juga memeriksa seberapa skala nyeri yang dialami oleh
kakek. Mungkin sekitar 10-15 menit kek. Apakah kakek bersedia?

Pasien : Nanti diapakan ini saya sus?

Perawat 1 : Jadi begini kek saya akan melatih gerak kakek, agar otot dan sendi kakek tidak
kaku.

Pasien : Oh begitu ya, sakit tidak?

Perawat 1 : Tidak kok kek. Mungkin akan terasa seperti ditarik dipersendian kakek. Tetapi
setelah diterapi nanti persendian kakek jadi lebih nyaman dan enak kek. Bagaimana, kakek
bersedia?

Pasien : (menganggukkan kepala mengisyaratkan setuju sambil tersenyum) (umpan


balik)

Perawat 1 : Baik kalau begitu, kakek bisa mengisi tanda tangan disini ya.
Pasien pun mengisi info consent dengan bukti tanda tangan persetujuan.

Perawat 1 : Untuk keluarga bisa diperhatikan latihan gerakan yang akan saya lakukan ya,
jadi kakek tetap bisa latihan saat di rumah

Anak pasien : Baik sus akan saya perhatikan

Perawat 1 pun mulai melakuakan terapi latihan mobilitas kepada Bpk. Budi dan sambil
melatih gerakan juga memberi contoh kepada anak pasien berapa kali untuk gerakan tiap pasang
badan.

Perawat 1 : Jadi tiap tangan dan kaki ini bisa dilatih 5-8 kali gerakan ya bu

Anak pasien : Oh iya sus, itu menggerakannya pelan pelan saja atau agak keras ya sus?

Perawat 1 : Pelan saja bu. Kalau agak keras takutnya nanti kakek malah merasa nyeri

Setelah itu perawat menunjukkan latihan mengangkat tangan sebisanya dari kake.

Perawat 1 : Jadi ini diangkat begini bud an sebisanya kakek saja. Kalau kakek merasa tidak
kuat tidak usah ditarik sampai atas

Anak pasien : Ohh baik sus

Setelah perawat selesai melakukan terapi latihan mobilitas, perawat meminta keluarga
pasien untuk mempraktekkan gerakannya apakah sudah faham atau belum.

Perawat 1 : Bagaimana bu, sudah paham gerakannya tadi?

Anak pasien : Iya sus

Perawat 1 : Bisa ibu ulangi lagi gerakan apa saja?

Lalu si anak pasien mengulangi gerakan yang telah dicontohkan oleh perawat dengan
runtut dan jika ad yang terlupakan langsung dibenarkan oleh perawat.

Fase Terminasi
Perawat 1 : Nah kakek, latihannya sudah selesai dan keluarga kakek sudah bisa melatih
kakek nanti jika sudah dirumah. Bagaimana perasaan kakek apakah lebih nyaman dan enakan
setelah diterapi kek?

Pasien :Iya sus sudah lebih enakan. Sudah tidak telalu nyeri lagi jika digerakkan (sambil
tersenyum) (Efek)

Perawat 1 : Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya. Nanti kalau ada apa apa bisa tekan
bel ini atau memanggil perawat diruangan

Anak pasien : Iya sus terimakasih (tersenyum) (Respon)

Setelah perawat 1 keluar dan tiba diruangan perawat. Perawat 1 dan Perawat 2
mendatangi dokter untuk memberikan hasil terapi

Perawat 1 : Selamat pagi dok

Dokter : Pagi sus silahkan masuk

Perawat 1 : Jadi begini dok, saya telah melakukan terapi mobilitas pada Bpk. Budi

Dokter : Lalu bagaimana hasilnya sus?

Perawat 1 : Sudah semakin membaik dok dan lebih mudah digerakkan dari pada yang lalu

Dokter : Baiklah kalau begitu. Sus tolong lanjutkan pemberian obat natrium dikloflenak
sesuai dosis

Perawat 2 : Baik dok

Perawat 1 dan perawat 2 keluar dari ruangan dokter.

Fase Orientasi

Lalu tak lama kemudian perawat 2 yang juga sedang bertugas dating keruangan Tn.B,
perawat 2 datang dengan menggunakan troli peralatan untuk mengompres

Perawat 2 : Selamat pagi


Keluarga : Selamat pagi sus

Perawat 2 : Permisi, apakah benar ini bapak yang bernama bapak Budi utamo? (sambil
mengecek gelang identitas) (verbal)

Pasien : Iya sus (sambil tersenyum) (umpan balik)

Perawat 2 : Kakek, perkenalkan saya perawatan Laksmi yang juga bertugas pada pagi hari
ini.

Pasien : Oh iya sus (menganggukkan kepala)

Perawat 2 : Bagaimana kek rasanya, apa sudah berkurang nyeri dipersendiannya?

Pasien : Alhamdulillah agak mendingan sus setelah tasi terapi oleh suster Julian

Perawat 2 : Wah iya kek. Lalu bagaimana kek obatnya apa sudah diminum?

Pasien : Sudah sus

Fase Kerja

Perawat 2 : Jadi begini kek saya disini akan memberikan kompres air hangat selama 10-15
menit kepada kakek supaya membantu menenangkan nyeri sendi dan otot kakek. Apakah kakek
bersedia?

Pasien : Wah saya suka itu sus kalau dikompres air hangat. Biasanya dirumah juga suka
dibuatkan oleh anak saya. Kadang juga berendam air hangat. Saya mau sus (sambil
menagnggukan kepala)

Perawat 2 : Baiklah kalau begitu kek. Kakek bisa mengisi tanda tangan disini ya.

Pasien : (menganggukan kepala mengisyaratkan setuju samba tersenyum) (umpan balik


berupa komunikasi non verbal)

Pasien pun mengisi info consent dengan bukti tanda tangan persetujuan.

Perawat 2 : Saya persiapkan dahulu ya kek


Pasien : Iya sus

Setelah sudah menyiapkan kebutuhan untuk kompres air hangat, perawat 2 siap untuk
memberikan kompres air hangat.

Perawat 2 : Kek, ini kompres air hangatnya diletakkan di bawah lutut dan dileher ya kek.
Saya bantu angkat kepala kakek ya.

Pasien : Iya sus

Setelah memasang kompres air hangat maka perawat 2 meniggalkan ruangan.

Perawat 2 : Baik bu, ini kompres air hangat nya sudah saya letakkan dipersendian kakek
yang terasa nyeri. Saya tinggal keruangan dulu ya bu, setelah 15 menit pemasangan kompres
maka saya akan dating keruangan ini lagi

Anak pasien : Oh begitu, baik sus

Setelah 15 menit pemasangan kompres air hangat, perawat 2 datang kembali keruangan
Bpk. Budi untuk mengambil kompres air hangat.

Perawat 2 : Selamat pagi kek, bu

Pasien : Pagi sus

Perawat 2 : Saya perawat yang memasang kompres air hangat untuk kakek tadi. Sudah 15
menit sejak diberikan kepada kakek dan sekarang saya akan melepaskannya ya kek

Pasien : Oh baik sus

Fase Terminasi

Setelah melepaskan kompresi air hangat, maka perawat 2 memberitahu kepada keluarga
untuk meneruskan pemberian obat sampai kakek sembuh
Perawat 2 : Bagaimana kek rasanya setelah diberi kompres air hangat, apakah lebih terasa
nyaman dan nyerinya berkurang?

Pasien : Iya sus badan saya lebih segar dan lebih mendingan (efek)

Perawat 2 : Baiklah jika begitu. Bu, resep obatnya itu bisa digunakan sampai kakek sembuh
ya bu

Anak pasien : Tapi sus, apakah tidak bisa diganti dengan obat yang lain atau diberi obat
tambahan? Karena kok saya melihat kakek tidak sembuh secara cepat (persepsi)

Perawat 2 : Oh tidak perlu bu, karena dikhawatirkan kalau kakek mengkonsumsi obat lebih
banyak maka hasilnya tidak baik untuk tubuh kakek. Dan obat yang diberikan ini memang
hasilnya tidak langsung sembuh begitu bu tapi secara bertahap kondisi kakek insyaallah akan
semakin baik

Anak pasien : Oh begitu ya sus. Baiklah saya mengerti (respon)

Perawat 2 : Yasudah kalau begitu saya permisi dulu ya kek/bu. Nanti saya atau perawat yang
bertugas akan sering sering melihat perkembangan kakek. Jika ada yang dibutuhkan segera bisa
keruangan perawat atau tekan bel ini ya bu.

Anak pasien : Iya sus terimakasih

Perawat 2 : Iya bu

Perawat pun meniggalkan ruangan. Setelah 5 hari dirawat inap, Bpk. Budi pun
diperbolehkan pulang dan rawat jalan dirumah karena kondisinya semakin membaik.

Evaluasi/panilaian tentang komunikasi : Dari hasil komunikasi tersebut, Bpk. Budi menerima
perawatan sehingga proses keperawatan berjalan dengan baik dan kesehatannya cepat pulih.

Media Transmisi : Berupa suara diruangan.

NOTE :

Anda mungkin juga menyukai