Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO PENERAPAN TEORI CARING DALAM PERSIAPAN PASIEN PRE OPRASI

Pemeran

Noven Ilham Yowanda : Suami

Doni Saputra : Perawat administrasi

I Gede Indra Restiana Putra : Perawat 1

Zaid Al Asbana : Dokter

Ratna Anggita Sebagai : Perawat

2 Nurrin Sabrina Sebagai : Pasien

Rayi Larasati : perawat bedah

Aulia Kauri : Narator

“Teknik Komunikasi Terapeutik pada pasien pre operasi”

Pada suatu hari, dipagi hari yang cerah. Seperti biasa suasana pagi hari di RSU
dr.Slamet Hilir mudik para perawat yang sibuk merawat pasien yang sedang sakit. Di salah
satu ruangan , ada seorang pasien bernama Yulvida Dwi Melika berumur 30 tahun menderita
apendiksitis dan harus segera dioperasi.

(Perawat datang membawa thermometer, alat tensi, buku dokumentasi dan obat

antibiotik) Perawat 1 : “Assalamualaikum.”

Pasien : “Waalaikumsalam.”

Perawat 1 : ”Selamat sore , Ibu perkenalkan nama saya Mery Mawarni, hari ini saya
sedang dinas siang diruangan ini dari pukul 14.00 sampai pukul 21.00 dan bila ibu ada
keluhan atau masalah kesehatan ibu bisa menghubungi saya atau perawat lain”

Pasien :”Iya sus”

Perawat 1 :”Ibu boleh saya tau siapa nama ibu?”

Pasien :”Yulvida Dwi Melika Putri “

Perawat 1 :”Wah nama yang cantik seperti orangnya” (HUMOR)


Pasien :”Ahh suster bisa aja”

Perawat 1 :”Ibu biasa dipanggil apa oleh keluarga ibu?”

Pasien :”Saya biasa dipanggil ibu upi”

Perawat 1 :”Oh, baiklah ibu Upi, berapa umur ibu sekarang?”

Pasien :”Umur saya 30 tahun”

Perawat 1 :”Ibu dengan siapa disini ?”

Pasien :”Sama suami saya sus”

Perawat 1 :” bagaimana keadaan ibu hari ini?” (OPEN ENDEED QUESTION)

Pasien :”keadaan saya masih sama seperti kemarin sus”

Perawat 1 :”Maaf bisakah ibu upi menjelaskan lebih rinci bagaimana keadaan ibu
dengan lengkap?” (CLARIVICATION)

Pasien :”Semenjak saya masuk kemarin ke RS ini, saya sudah sangat merasa sakit
dibagian perut , lalu saya demam tinggi, bahkan saya juga mual muntah, semalaman saya
tidak bisa tidur”

Perawat 1 :”Oh iya bu, berdasarkan data pengkajian yang kami dapatkan, ibu
menderita apendiksitis atau sering disebut usus buntu, sakit dibagian perut itu karena
infeksi di umbai cacing ibu” (INFORMING)

Pasien :”Oh begitu yah, duh.. Saya lagi sakit begini, tapi anak saya yang sekarang
SMA ikut neneknya di Bandung.”

Perawat 1 :(Diam) (SILENCE)

Pasien :” Saya tinggal berdua sama suami saya, saya kangen sama anak saya”

Perawat 1 :”Maaf ibu, bisakah kita kembali ke pembicaraan penyakit ibu sekarang”
(FOCUSING)

Pasien :”Oh iya sus, maaf saya jadi ngelantur gini”

Perawat 1 :”Ibu saya akan melakukan pemeriksaan suhu dan tekanan darah,
apakah ibu bersedia?”

Pasien :”Silahkan sus”


Perawat :”Ibu, maaf ya ini thermometernya simpan di ketiak ibu” (sambil memasang
thermometer)

Pasien :”Iyah sus”

Perawat 1 :”Sekarang saya tensi dulu yah bu”

Pasien :”Iya” (perawat menensi pasien)

(Perawat menulis hasil pengkajiannya di sebuah buku yang dibawanya).

(Lalu Datang Dokter ke ruang tersebut)

Dokter :”Assalamualaikum”

Pasien :”Waalaikumsalam”

Dokter :”Bagaimana sus apakah sudah diperiksa suhu dan tekanan darahnya? ”

Perawat 1 :”Sudah dok, Tekanan darahnya 110/80 dan suhunya cukup tinggi yaitu
38,8 derajat celcius dok”

Dokter :”Hmm, Cukup tinggi juga panasnya. Suster, tolong siapkan alat kompres
lalu lakukan kompres pada pasien ini sekarang juga”

Perawat 1 :”Baik dok”

(Perawat pergi keluar untuk mempersiapkan alat kompres)

Dokter :” Ibu saya akan memeriksa kondisi ibu, apakah ibu bersedia?”

Pasin :”Iya silahkan dok”

(Dokter memeriksa kondisi pasien dengan memeriksa denyut jantung menggunakan


stetoskop dan melakukan perkusi, palpasi di bagian abdomen pasien)

Dokter :”Bu apakah bagian ini sakit?” (menekan bagian perut)

Pasien :”Aww sakit dok”

(Dokter selesai memeriksa pasien)

Suami :”Bagaimana dok keadaan istri saya?”

Dokter :”Dilihat dari pengkajian suhu istri bapak cukup tinggi dan hasil tes
pengambilan darah kemarin menunjukan bahwa istri bapak harus segera dilakukan
operasi
apendiktomi yaitu pemotongan apendik atau umbai cacing yang mengalami peradangan.”
(INFORMING)

Suami :”Jadi istri saya harus dioperasi dok? Apakah tidak ada jalan lain
selain operasi?”

Dokter :”Karena usus buntu istri bapak sudah parah sebaiknya segera
dilakukan operasi sebelum kondisinya bertambah parah”

Suami :”Lalu apa yang akan terjadi jika operasinya tidak dilakukan
dok?”

Dokter :”Usus buntu istri bapak akan membesar dan akhirnya akan pecah, jika
pecah kumannya akan menyebar ke usus” (INFORMING)

Suami :”Baiklah jika operasi adalah jalan terbaik bagi istri saya”

Pasien :”Tapi dok apakah operasinya akan terasa sakit dok?”

Dokter :”Tenang saja bu, kami akan memberikan obat bius agar ibu tidak
merasakan sakit saat dioperasi”

Pasien :”Baiklah jika begitu saya bersedia untuk dioperasi”

Dokter :”Oh iya ibu, sebelum dioperasi ibu harus berpuasa selama 12 jam. Berarti
dari mulai sekarang jam 18.00 sampai besok pagi jam 06.00 pagi hari. Untuk jadwal
operasi nanti pagi sekitar jam 08.00 pagi. Harap persiapkan mental dan psikologis ibu”
(INFORMING)

Pasien :”Baik dok”

Dokter :”Pak, bu, saya akan menghubungi pihak rumah sakit untuk
mempersiapkan operasi ibu besok, jadi saya tinggal dulu ya pak bu”

(Sebelum dokter meninggalkan ruangan, dokter bertemu dengan suster yang baru datang
membawa alat kompres).

Dokter :”Sus, pasien yang bernama Yulvida harus dioperasi besok, saya akan
menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan operasi apendiktomi besok.”

Perawat 1 :”Baik dok”

(Dokter meninggalkan ruangan tersebut, dan perawat masuk untuk mengkompres pasien)

Perawat 1 :”Ibu, karena suhu ibu cukup tinggi, saya akan mengkompres ibu, apakah
ibu bersedia?”
Pasien :”Iya”

(Perawat mengkompres pasien)

Perawat 1 :”Ibu, besok akan dilakukan operasi ya bu?”

Pasien :”Iya sus”

Perawat 1 :”Berarti ibu harus puasa ya bu, supaya saat operasi nanti tidak terjadi kerja
usus yang berlebihan dan operasinya berjalan dengan lancar”

Pasien :”Baiklah sus”

Perawat 1 :”Pak, saya tinggal dulu yah. Ini alat kompres saya tinggal disini. Tolong
yah pak setelah ini bapak melanjutkan untuk mengkompres ibu, sampai suhu tubuhnya
menurun. Jika ada sesuatu yang kurang jelas bisa menghubungi saya diruang perawat”

Suami :”Baik sus, terimakasih”

Perawat 1 :”Sama-sama, ibu kalau begitu sekarang ibu istirahat, jangan banyak pikiran
siapkan diri ibu untuk menjalani operasi, semoga cepat sembuh ya bu. Assalamua'alaikum.”

Pasien : “Waalaikkumsalam”

(Keesokan harinya pada pukul 07.00 Pagi, datang seorang perawat yang berbeda dari
perawat pertama, untuk memberitahukan operasi akan dilakukan segera).

Perawat2 :”Assalamualaikum”

Pasien :”Waalaikumsalam”

Perawat2 :”Ibu, perkenalkan nama saya Usman Rahmat. Kebetulan sedang dinas pagi
di ruang ini dari jam 07.00 sampai jam 14.00, jika ibu ada keluhan atau masalah kesehatan
ibu bisa menghubungi saya atau perawat lain”.

Pasien :”Iyah”

Perawat2 :”Ibu dengan siapa disini?”

Pasien :”Saya sendiri, suami saya lagi pulang dulu kerumah”

Perawat2 :”Oh, begitu ya bu. Ibu sebentar lagi ibu akan dilakukan operasi usus buntu
yah bu? Apakah ibu sudah siap?”
Pasien :”Saya agak takut”

Perawat2 :”Tenang saja bu, disini sudah banyak pengalaman dalam melakukan
operasi usus buntu, dan setelah dilakukan operasi Alhamdulillah banyak yang
sembuh”

Pasien :”Hmm, gitu yah. Tapi saya tetap saja takut”

Perawat2 :”Ibu, agar ibu tidak terlalu tegang dan takut. Coba ibu lakukan relaksasi
yaitu tarik nafas dari hidung lalu keluarkan lewat mulut, ulangi selama tiga kali”

Pasien : (menarik nafas lewat hidung dan membuang nafas dari mulut selama 3x)

Perawat2 :”Bagaimana bu setelah melakukan relaksasi apakah ibu merasa lebih


tenang?”

Pasien :”Ya benar juga, saya merasa sedikit lebih tenang”

Perawat :”Bagus, kalau begitu. Oh iya Ibu menurut pengkajian kemarin, suhu ibu
tinggi yah bu?”

Pasien :”Iya”

Perawat2 :”Sekarang saya akan memeriksa suhu ibu apakah ibu bersedia?”

Pasien :”iya” (perawat memasang thermometer)

Perawat2 :”selanjutnya saya akan memeriksa tekanan darah ibu, apakah ibu
bersedia?”

Pasien :”Silahkan”

(Perawat2 menensi pasien)

Perawat2 :”Ibu, setelah saya periksa, Alhamdulillah ya bu. Suhu ibu mendekati
normal, dan tekanan darah ibu juga normal. Sekarang sudah pukul 07.00 . Satu jam lagi akan
dilakukan operasi usus buntu ibu. Persiapkan diri ibu, dan semoga operasinya berjalan
lancar.”

Pasien :”Terimakasih”

Perawat2 :”Sama-sama, saya tinggal dulu ya bu. Assalamualaikum”

Perawat :”Waalaikumsalam”

Satu jam kemudian, perawat 2 mengantarkan pasien dan ke"uarga ke insta"asi


#edah dengan mem#awa pe"engkapan dokumen-dokumen dan

Anda mungkin juga menyukai