Narator :
[Setting : UGD]
(Seorang perempuan usia 60 tahun datang ke UGD RS UMM dibawa keluarganya dengan
keluhan lemah tubuh sebelah kanan yang terjadi secara mendadak ketika sedang melihat
acara di TV, dan mengeluhkan sakit kepala terutama sebelah kiri dan disertai muntah)
Perawat :“Permisi ibu, langsung ke bed sebelah sana ya” (menunjuk ke arah bed yang
kosong di UGD sambil membantu menuntun pasien ke bed)
Narator : (Perawat memanggil dokter)
Perawat : “Permisi dokter ada pasien yang baru masuk dengan kelumpuhan sebelah kanan"
Dokter : “Baik, saya segera kesana, bed nomer berapa sus??”
Perawat: bed nomer 2 dok.
Narator : (Dokter dan perawat datang ke bed pasien, dengan kondisi pasien berbaring di
bed)
Dokter : “Assaamualaikum ibu saya dr.Rara yang sedang bertugas di UGD hari ini, permisi
dengan ibu siapa nggih??
Pasien : “Dengan ibu Sri dokter” (berbicara pelo)
Keluarga Pasien : “Saya Safirah, ponakan beliau dokter”
Narator : (Pasien tampak stabil, tidak ada gangguan A-B-C dan penurunan kesadaran)
Dokter meminta kepada perawat untuk dilakukan pemeriksaan TTV)
Dokter : “Sus, minta tolong ya untuk di cek TTV pasien sambil saya anamnesis”
Perawat : “Baik dokter” “Permisi ibu, saya perawat Nanda yang jaga pada siang hari ini
dari jam 14.00 - 20.00. Disini saya akan mengukur tensi, nadi, pernapasan, suhu dan
tingkat kesadaran, ibu. Apakah ibu bersedia? ”
Keluarga pasien : “Sudah lama dokter, waktu saya kecil, tapi ga inget tahun pastinya”
Dari hasil pemeriksaan neurologi didapatkan hasil : Meningeal sign (+), (kaku kuduk +),
parese N.VII (7) dan N.XII (12), pemeriksaan motorik K (Kekuatan otot) ⅖ ⅗ , RF
(Reflek fisiologis) +3/+2, RP (Reflek patologis)-/-, +/- , sensorik hemiparesis dekstra
Narator : (Bu Safirah segera menuju poli farmasi)
(setting : UGD)
Narator : (Obat yang ditebus sudah ada di tangan perawat)
Perawat :“Dokter semua obat sudah ditebus oleh keluarga pasien”
Dokter :“Baik sus, tolong beri manitol drip 100 cc 0,5 gr/kgBB/kali dalam waktu 15-30
menit, 4-6 kali sehari, injeksi nicardipin iv bolus pelan 5mg/jam”
Perawat :“Baik dokter”
"Permisi ibu, saya disini akan memberikan injeksi obat nicardipin yang bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah".
Narator : (Perawat melakukan injeksi obat)
Dokter :“Bu Safirah, karena bu Sri ini masih perlu di observasi, sehingga bu Sri perlu rawat
inap, apakah ibu setuju?
Keluarga pasien :“Oh kira-kira berapa hari dokter?”
Dokter :“Masih kita observasi dulu ya bu, untuk waktunya nanti akan kami
beritahukan kembali,
Keluarga pasien : "Ohh begitu, baik dokter gapapa yang penting tante saya bisa
sembuh"
Dokter : "nggih bu, sekarang ibu bisa mengurus administrasi ke bagian administrasi
rumah sakit untuk mengurus rawat inap bu Sri ya bu”
Pasien : “Bagian kanan tubuh saya masih sulit digerakkan tapi sudah tidak selemas
sebelumnya bu”
Apoteker : “Oh iya bu. Kita masih terus lanjutkan terapinya sama latihan gerak dari
fisioterapis ya bu. Kalau ada keluhan setelah minum obat Bu safira bisa kabari saya atau
perawat ruangan ya bu”
Keluarga pasien :”Baik bu”
[Sehari setelahnya]
Narator : (perawat mengomunikasikan kepada Fisioterapis untuk merekomendasikan
mobilisasi kepada pasien)
Perawat:" assalamu'alaikum. Saya perawat Nanda yang jaga pada pagi ini hendak
melaporkan pasien atas nama ibu Sri usia 60 thn. Datang dengan keluhan lemah tubuh
sebelah kanan, sakit kepala sebelah kiri disertai muntah. Telah dilakukan pemeriksaan
neurologis didapatkan meninggal sign (+), hemiparesis dekstra, dan kelumpuhan N.VII dan
N.XII dekstra, kaku kuduk (-) motorik K ⅖ ⅗ RF+3/+2 +3/+2 dan RP -/- +/-. Riwayat
kebiasaan kurang OR, sudah dilakukan elevasi 20-30 derajat, pasien terpasang nasal canul,
infus dan kateter. Saya dapat pesan dari dokter Rara untuk mengingatkan mbak Widya agar
melakukan rehabilitasi untuk mencegah terjadinya luka decubitus dan melakukan latihan
untuk mengembalikan gerak pada bu Sri
Fisioterapis : “wa'alaikumsalam bu Nanda, baik bu nanda nanti saya kebetulan akan
melakukan visite kepada pasien tersebut pukul 09.00, apakah bertabrakan dengan jadwal
visite bu Nanda dan bu Alfi ya?".
Perawat:" Mungkin bisa ditanyakan ke apoteker, sepertinya kemarin juga mau visite ke
pasien".
Fisioterapis : “Baik Bu Nanda, terimakasih atas informasinya”
Perawat : “Ya, sama-sama mbk Widya”
Narator : (Fisioterapis menghubungi apoteker)
Fisioterapis :”Assalamualaikum Bu Alfi. Saya Widya fisioterapis untuk pasien stroke atas
nama Bu Sri. Saya mau konfirmasi akan melakukan rehabilitasi medik
jam 9.00 nanti. Tadi saya konfrimasi ke Bu Nanda dari perawat dan
ternyata beliau sudah selesai melakukan observasi. Jadi sekarang saya
mau memastikan tidak bertabrakan dengan jadwal visite Bu Alfi.”
Apoteker : “Waalaikumsalam Bu Widya. Saya berencana untuk visite pukul 10.00 pagi ini
bu, karena menyesuaikan jadwal minum obat Bu Sri. Apakah
rehabilitasi mediknya bisa selesai dalam waktu satu jam bu? Kalau
belum selesai visite saya bisa dimundurkan 30-60 menitan kok bu.”
Fisioterapis : “Oh begitu ya Bu Alfi. Rehab mediknya bisa selesai dalam waktu satu jam
kok bu. Terimakasih banyak atas konfirmasinya”
Apoteker : “Ya sama-sama bu Widya”
Narator : (Fisioterapis menuju ruangan dan melakukan rehabilitasi medik)
Fisioterapis : “Selamat pagi Bu Sri, saya Widya fisioterapis yang bertugas pagi ini.
Bagaimana istirahatnya tadi malam bu? Apakah sudah merasa lebih
baik pagi ini?”
Pasien : “ Selamat pagi bu widya. Alhamdullilah sudah mendingan bu”
Fisioterapis : “Alhamdullilah. Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu ya bu. Kemudian akan langsung dilanjutkan dengan latihan.
Nanti ibu lihat ya gerakan apa saja yang saya ajarkan, agar nanti bisa
ibu lakukan bersama keluarga sendiri untuk mengurangi kekakuan
tubuhnya ya bu?”
Pasien : “Baik bu”
Narator : (Fisioterapis melakukan terapi rehab medik)
Fisioterapis : Bu, yang pertama nanti saya pasang alat namanya Electrical Stimulation, nanti
saya pasang beberapa pad di bagian tubuh ibu, nanti rasanya seperti ditarik tarik atau seperti
kesetrum ya bu. Lalu selanjutnya ada gerakan manual yang namanya Propioseptif
Neuromuscular ya, nanti saya gerakkan sambil ibu lihat ya. Lalu ini nanti saya akan pindah
posisi ibu untuk menghindari adanya luka tambahan di bagian yang kurang terkena udara ya
bu. nanti kalau ibu meras tidak nyaman ibu bisa tarik nafas dari hidung dan dikeluarkan dari
mulut sampai ibu merasa relax ya.
Pasien : Iya bu
Fisioterapis : “ Baik, latihan untuk hari ini cukup sampai disini dulu ya bu. Oh iya, Ibu
Safirah saya minta tolong untuk nanti tetap mengingatkan Bu Sri agar
sesekali melakukan gerakan yang tadi sudah dilakukan dan mengganti
posisi paling tidak 2 jam sekali ya bu. Untuk menghindari kelemahan
yang lebih parah”
Keluarga pasien : “ Baik bu”
Fisioterapis : “Kalau begitu saya permisi dulu. Assalamualaikum ”