Anda di halaman 1dari 14

Campak

Dhiah Ayu Retno Palupi


Campak
Definisi : Campak/Rubeola/Morbili ialah
penyakit virus akut,sangat menular yang ditandai
3 stadium,yaitu stadium Prodomal,
Stadium Erupsi,stadium Konvalensi. Nama lain
campak:

- Rubella
- Morbilli
- Measles
- Campak
- Gabagen
Etiologi
Virus campak ( paramyxovirus)

1.Golongan paramyxovirus,genus virus


morbili

2.Di secret nasofaring,darah dan air


d kemih

3.Virus aktif dalam suhu ruangan selama


24 jam,virus sensitive terhadap panas dan
dingin

4.Virus dapat diinaktifkan pada suhu 30C


dan -20C,sinar matahari,eter,tripsin dan
beta propiolakton
Manifestasi klinik
Tanda gejala berdasarkan stadium manifestasi klinik:
1.Stadium prodomal
Biasanya berlasung 4-5 hari,ditandai dengan panas,lesu
batuk
dan mata memerah.
2.Stadium Erupsi
Batuk pilek bertambah,suhu badan meningkat panas
tinggi,
kadang kejang- kejang disusul timbulnya bercak merah
yang
sepesifik ,3-7 hari demam.
3.Stadium Konvalensi
Erupsi(bercak- bercak) berkurang meninggalkan bekas
kecoklatan yang disebabkan hiperpipmentation,tetapi
Patofisiologi
 Virus campak ditularkan melalui droplet dan masuk system pernafasan
 virus berkoloni dan bereplikasi (memperbanyak diri) (selama 3 hari)
 Lalu virus menuju ke limfoid regional dan terjadi pembelahan
diri/memperbanyak diri (selama 5-7 hari)  yang sering di sebut dengan
viremia primer yang artinya virus bereplikasi dalam system
retikuloendotelial
 Virus lalu menuju pembuluh darah dan berhenti ke pada epitel
nasofaring, kulit, dan konjungtiva  terjadilah viremia sekunder yang
artinya terjadi replikasi fokal selama 9-11 hari  terjadi masa inkubasi
 Muncul gejala batuk, pilek, demam, bercak koplik pada mukosa pipi
(fase prodromal 4-5 hari)
 Muncul ruam maculopapular pada kulit (fase erupsi selama 3-7 hari)
 Setelah 3 hari ruam muncul akan berangsur menghilang
Pathway
Epidemiologi

- Penularaan awal masa massa


prodromal sampai 4 hari
setelah muncul ruam secara
droplet infection.
- - Usia terbanyak < 12 bulan
- - 1 – 4 tahun dan 5 – 14 tahun.
Komplikasi
Kompliksi campak:

1. Otitis media

2. Ensefalitis akut

3. Bronkopneumonia

4. Hemiplegi

5. Paraplegi

6. Afasia
Pemeriksaan penunjang

Virus campak dapat ditelusuri melalui


isolasi terhadap virus diswab/usap
tenggorok pada lapisan mukosa
hidung.pemeriksaan senalogi didapatkan
19M spesifik.Sediaan apus dapat
menujukkan adanya limfosit abnormal
serta pemeriksaan imunologis lainnya
yang juga dapat membantu (Bagi Ilmu
Kesehatan Anak)
PENATALAKSANAAN
Pengobatan bersifat suportif,terdiri dari:
1.Pemberian cariran yang cukup
2.kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuainkan dengan tingkat kesadaran dan
adanya koplikasi
3.Suplemen nutrisi
4.Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder
5.Anti konvulsi apabila terjadi kejang
6.Pemberian vitamin A(400.000IU)
Campak tanpa Komplikasi:
1.Hindari penularan
2.Tirah baring di tempat tidur
3.Vitamin A 100.000 IU,apabila disertai malnutrisi dilanjutkan1500 IU tiap hari
4.Diet makanan cukup cairan,kalori yang memadai.
Campak dengan Komplikasi:
1.Bila campaknya ringan ,anak cukup dirawat dirumah
2.Anak campak perlu dirawat ditempat tersendiri agar tidak
menularkan penyakit kepada yang lain
3.Beri penderita asupan makanan bergizi seimbang dan cukup untuk
meningkatkan daya tahan tubuhnya
4.Pengobatan secara simtomatik sesuai dengan gejala yang ada
5.Antipiretik:parasetamol 7,5-10mg/kgBB/kali,interval 6-8 jam
6.Ekspektoran:gliseri guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6
jam,dosis masimum 600 mg/hari.
7.Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu,narcotic
antitussive(codein)tidak boleh digunakan.
8.Vitamin terutama vitamin A dan C vitamin A pada stadium kataral
sangat bermanfaat
9.Mukolitik bila perlu
Diagnosa keperawatan
1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan
organisme virulen
2. Tidakefektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penumpukan spuntum
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya
rush
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
5. Gangguan aktifitas berhubungan dengan isolasi dari
kelompokan sebaya
INTERVENSI
1. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan organisme virulen
- Intervensi :
• Tempatankan anak pada tempat khusus
• Batasi pengunjung
• Pertahankan tindakan septik dan aseptic
• Pertahankan isolasi yang ketat dirumah sakit
• Pertahan istirahat selama prioder prodomal
• Berikan anti biotik sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi sekunder

2. Tidak efektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan spuntum


- Intervensi :
• Kaji ulang terus pernapasan(irama,kedalaman,suara napas,pengunaan obat
pernapasan)
• Kaji ulang tanda tanda vital (denyut nadi,ira dam frekuansi)
• Berikan posisi tempat tidur semi fowler atau fowuler
• Bantu klien untuk melakukan aktifvitas sehari hari sesuai dengan kemampuannya
• Anjurkan anak untuk banyak minum
• Berikan terapi inhalasi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai