Anda di halaman 1dari 7

Modul keperawatan anak 2019

CAMPAK
PENGERTIAN
Campak disebut juga morbili / measles. Penyakit ini di sebabkan oleh virus
yang disebut virus campak dan termasuk golongan paramyxovirus.

PENYEBAB
Campak adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus golongan
paramyxovirus. Replikasi virus memerlukan waktu 24 jam. Jumlah virus dalam
darah mencapai puncaknya pada hari ke 11-14 setelah terpapar dan kemudian
menurun cepat 2-3 hari kemudian.

KARAKTERISTIK VIRUS CAMPAK


a. MORFOLOGI
Virus campak atau morbili adalah virus RNA anggota famili
paramyxoviridae. Secara morfologi tidak dapat dibedakan dengan virus
lain anggota famili paramyxovirodae. Virion campak terdiri atas
neklueokapsid berebentuk heliks yang dikelilingi oleh selubung virus.
Virus campak punya 6 protein structural, 3 diantaranya tergabung
dengan RNA dan membentuk nukleokapsid yaitu : Pospoprotein (p),
protein hemaglutinin (H), dan protein matrix (M), protein F dan H
mengalami glikolisis sedangkan protein M tidak. Protein F bertanggung
jawab terhadap fusi virus dengan membrane sel virus, sedangkan protein
M berinteraksi dengan kapsid berperan pada proses maturasi virus.

b. ETIOLOGI
Virus campak punya satu tipe antigen yang bersifat stabil, yang
strukturnya mirip dengan virus penyebab parotitis epidimis dan para
influenza. Virus tersebut ditemukan dalam sekresi nasofaring , darah dan
air kemih, paling tidak selama periode prodromal dan untuk waktu singkat
setelah munculnya ruam kulit pada suhu ruangna, virus tetap aktif selama
34 jam.
c. ISOLASI VIRUS CAMPAK
Virus ini dapat diisolasi dari biakan primer jaringan ginjal jernih
manusia atau kera rhesus. Perubahan sitoptik biasanya terlihat dalam 5-10
hari. Antibodi yang beredar dalam darah dapat dideteksi pada saat
munculnya ruam-ruam kulit. Cara yang paling baik adalah mengisolasi
virus pada sel limfosit marmoset B95 Manusia, sel ginjal fetus atau sel
ginjal kera.Virus campak dapat diinaktivasi dengan terkena cahaya, panas
dan Ph ekstrem, virus dapat disimpan dalam jangka waktu lama pada sel.

d. EFEK SITOPATIK VIRUS CAMPAK ( CPE )


Pada kultur sel, virus campak menyebabkan sitopatik yang berbeda
yaitu yang pertama terbentuknya (Multi nucley syncytia) yang
mengandung beberapa yang tergabung menjadi satu. Kedua, terjadi bentuk
sel terinfeksi dari polygonal menjadi stella sel denditrik. Sel ini tidak
emngalami fusi tapi berdasarkan kepekaan (reflectility) terhadap sel.

PENULARAN

Created by Wesiana S.Kep,Ns 1


Modul keperawatan anak 2019

Penularan biasanya secara droplet (percikan) melalui udara lewat batuk,


bersin dan tangan kotor. Menularnya mulai 1-2 hari sebelum timbul gejala klinis
sampai 4 hari setelah timbul ruam.

GEJALA-GEJALA
 Demam tinggi, paling tinggi dicapai setelah 4 hari.
 Bintik putih pada bagian dalam pipi disebelah depan gigi premolar.
 Mata merah, berair
 Tenggorokan sakit
 Hidung meler atau pilek
 Nyeri otot
 Nyeri fobia (rentan terhadap cahaya atau silau)
 Pada anak-anak terdapat muntah-muntah dan diare.
 Sesak nafas
 Batuk yang khas kering dan keras
 Munculnya ruam merah pada sekujur tubuh, Bintik yang khas ini muncul
dimulai di belakang telinga, leher, dan wajah dalam waktu 1-2 hri kemudian
menyebar ke seluruh kulit, sedangkan ruam di wajah mulai menular. Pada
puncak penyakit penderita merasa sakit, ruamnya meluas.

DIAGNOSA
Diagnosa bisanya ditegakkan berdasarkan temuan klinis atau gejala pada
tahap awal. Sulit untuk menegakkan diagnosa campak, tapi bila berhasil dapat
menemukan bercak koplik, maka diagnosa dini dapat ditegakkan.
Hal-Hal yang membantu penegakkan diagnosa :
1. Riwayat kontak dengan penderita campak.
2. Gejala demam, batuk dan pilek
3. Konjungtivitis ( radang mata, mata jadi merah, bengkak, keluar air mata
yang banyak dan silau, bila mata sering digosok-gosok bisa terjadi lecet
dan infeksi sekunder bakteri yang bila dibiarkan bisa timbul kebutuhan.

Created by Wesiana S.Kep,Ns 2


Modul keperawatan anak 2019

4. Kopliks spots ( kemerahan dengan putih ditengah ) di selaput lender pipi


yang tampak 1-2 hari sebelum timbulnya rash.
5. Timbulnya Makukilla papulla yaitu timbulnya masa ruam berupa bercak
merah, yang berukuran kecil disebut “papulla” bercampur dengan
ukuran yang melebar disebut “makulla”.
6. Bercak barwarna kehitaman pada kulit setelah sembuh.

KOMPLIKASI
1. Inspeksi telinga bagian tengah (otitis medulla purulenta) adalah radang telinga
(conjo) gendang telinga jadi merah dan bocor sehingga nanah keluar dari
lubang telinga.
2. Bronkhitis
3. Pneumonia (infeksi paru-paru)
4. Anarexia
5. Enteritis (mencret dan muntah)
6. Ensefalitis (radang otak)
7. Campak yang menyerang pada orang yang mengidap penyakit menaun.
8. Campak yang menyerang pada orang yang mengidap penyakit ginjal
9. Limfodenopati = menyebabkan kematian karena kurang gizi dan penanganan
yang lambat.
10. Infeksi pada jantung.
STADIUM CAMPAK
1. Stadium Inkubasi => berlangsung ± 10-12 hari disertai dengan sedikit
tanda-tanda atau gejala.
2. Stadium Prodromal => yang disertai suatu enantema (bercak kordik) pada
mukosa pipi dan faring, demam ringan hingga sedang, konjungtivitis ringan,
coryza dan batuk yang bertambah berat.
3. Stadium akhir => disertai ruam-ruam kulit berbentuk inkulopapuler muncul
berurutan mulai dari leher dan muka, badan, lengan serta tungkai diiringi
dengan demam tinggi.

TINDAKAN DOKTER
 Menyingkirkan komplikasi bila ada
 Mengobati komplikasi bila ada
 Menuju rumah sakit bila perlu.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
A. SEROLOGI
Teknik pemeriksaan yang dapat digunakan adalah :
 Fiksasi komplemen
 Inhibisi Hemaglutinasi
 Metode antibody fluoresensi tidak langsung.
B. PATOLOGI ANTOMI
 Hiperplasia folikuler yang nyata.
 Sentrum germanativum yang besar
 Sel warthin-
- sel dantia berinti Gnyle yang terbesar secara acak.
- Sel ini memeiliki nucleus eosinafilik dan jisim inklusi dalam
sitoplasma
- Sel ini merupakan tanda-tanda patognomonik campak.

Created by Wesiana S.Kep,Ns 3


Modul keperawatan anak 2019

C. PADA BERCAK KOPLIK DIJUMPAI


 Nekrosis
 Neutrofil
 Neovaskularisasi

PENGOBATAN
a. PERAWATAN
- istirahat yang cukup
- dipisahkan dari yang lain sampai sembuh
- jika tinggal di rumsh, tidak keluar rumah.
b. MAKANAN
Cukup banyak cairan dan kalori
c. OBAT YANG DIBERIKAN
- Simtomatik
- Obat antiseptic (anti panas)
- Antitusif (anti batuk)
- Antikonuulsif (anti kejang)
- Antibiotika (tanda infeksi sekunder oleh bakteri)

TAHAPAN PEMBERANTASAN CAMPAK


Pemberantasan campak meliputi bebrapa tahapan, dengan criteria pada tiap
tahap yang berbeda :
a. Tahap Reduksi Campak yang dibagi dalam dua tahap :
 Tahap pengendalian campak
 Tahap pencegahan KLB (kejadian Luar Biasa)
b. Tahap Eliminasi
Pada tahap ini, cakupan imunisasi sudah sangat tinggi ( > 95 % ) dan
daerah-daerah dengan cakupan imunisasi rendah sudah sangat kecil
jumlahnya.
c. Tahapan Eradikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus campak sudah tidak
ditemukan.

REDUKSI CAMPAK
Tujuan reduksi campak
Reduksi campak bertujuan menurunkan angka insidens campak sebesar 90 %
dan angka kematian campak sebesar 95 % dari angka sebelum program
imunisasi campak dilaksanakan.
Reduksi campak sendiri memiliki lima strategi, yaitu :
 Imunisasi rutin 2 x, pada bayi umur 9-11 bulan dan anak sekolah dasar
kelas I ( belum dilaksankan secara nasional ) dan imunisasi tambahan
serta suplemen.
 Surveilans campak.
 Penyelidikan dan Penanggulangan KLB.
 Manajemen kasus
 Pemeriksaan laboratorium.

RESPON IMUNITAS TERHADAP INFEKSI CAMPAK


a. Respon Imun Terhadap Infeksi Alam

Created by Wesiana S.Kep,Ns 4


Modul keperawatan anak 2019

Respon sel limfosit T dan sel limfosit B terhadap ke enam protein virus
campak dapat terdeteksi pada indeksi akut primer. Antibodi Ig Maka
terbentuk dan mencapai puncaknya 7-10 hari setelah timbulnya Rash,
kemudian akan menurun dengan cepat, dan menghilang 4 minggu
kemudian. Peran antibody dalam menetralisasi virus akan evektif terutama
untuk virus yang bebas atau virus dalam sirkulasi.

b. Respon Imun Terhadap Imunisasi


Imunisasi adalah suatu cara meningkatkan kekebalan seseorang secara
aktif terhadap suatu antigen.
Tujuan imunisasi adalah mencegah penyakit tertentu pada sekelompok
argan atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia, seperti
penyakit cacar.

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI RESPON IMUN


1. Usia Saat Imunisasi
Waktu yang optimal untuk vaksinasi campak bervariasi dari 3-6 bulan ampai
pada umur 12 bulan atau lebih di Negara lainnya.
2. Adanya Antibodi Maternal
Dapat mencegah infeksi virus campak dan sakit campak klinis. Antibodi
maternal berasal dari ibu yang terinfeksi virus campak secara alami akan
memberikan perlindungan pada bayi sampai umur 6-12 bln. Selama bayi
masih punya kekebalan dari ibu maka bayi akan aman dari penyakit campak,
sehingga dengan imunisasi pada umur 9 bulan di harapkan titer antibody yang
terbentuk setelah imunisasi dapat maksimal.
3. Status Gizi
Bayi dengan gizi buruk akan memetebolisme antibody maternal untuk
mempertahankan kesediaan protein, sehingga dengan cepat akan menurunkan
antibody maternal tersebut.
4. Penyakit yang Diderita
Wito menyarankan sebaiknya imunisasi campak tidak diberikan pada anak
yang sedang menderita penyakit akut. Imunisasi campak dapat memperparah
penyakit pada orang terinfeksi HIV, oleh karena itu imunisasi campak
disarankan secara rutin pada anak terinfeksi HIV tanpa gejala dan pada orang
dewasa yang tidak mempunyai imunitas terhadap campak.
5. Faktor Vaksin
Kemampuan vaksin campak merangsang respon imun di pengaruhi oleh
STRAIN yang digunakan, dosis, penyimpanan dan cara pemberian vaksin.
- Penyimpanan vaksin yang jelek berdampak pada rendahnya efikasi vaksin,
meskipun telah dibuat dalam bentuk baku kering. Vaksin campak yang telah
dilarutkan masih sensitive terhadap panas dan sinar matahari.
- Pemberian vaksin non parental lebih efektif merangsang terbentuknya Ig A,
karena virus vaksin dapat berreplikasi di epitellium pernafasan tanpa di
pengaruhi antibody maternal.
- Pemberian vaksin secara Aerosol menghasilkan serokonversi titer yang sama
tinggi dengan pemberian secara subkutan.

Created by Wesiana S.Kep,Ns 5


Modul keperawatan anak 2019

IMUNISASI CAMPAK

Tujuan imunisasi campak


adalah mencegah penyakit campak pada sekelompok orang atau bahkan
menghilangkan penyakit tertentu di dunia,
Dosis, selang waktu pemberian, dan efek samping dari vaksin campak
 Umur 9 bln
 pada umumnya vaksinasi pada bayi yang berumur ≤ 9 bln tidak
dapat menghasilkan kekebalan yang baik karena gangguan dari
antibody (kekebalan) yang dibawa sejak lahir (di peroleh dari
ibunya sewaktu bayi dalam kandungan)
 Dosis : 0,5 ml
 Cara : suntikan secara subkutan biasanya di lengan kiri bagian
atas.
 Jumlah suntikan : 1x
Dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin yang lain,
tapi tidak dicampur dalam satu semprit dengan vaksin lain.
 Efek Samping Vaksin Campak
 panas dan kemerahan
 Anak-anak mungkin panas selama 1-3 hari setelah 1 mg, setelah
penyuntikan, kadang-kadang disertai kemerahan seperti
penderita campak ringan.
 Hal ini harus diberitahukan pada ibu gar jika 1mg setelah
penyuntikan panasnya masih tinggi supaya diberi ¼ tablet
antipiretik dan beri keyakinan bahwa bila anaknya kena penyakit
campak akibatnya jauh labih berat bila di bandingkan efek
samping vaksinasi campak.

Bentuk sediaan vaksin campak


 Diskripsi
Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.
Mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus CAM 70, dan
tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan 30 mcg residu
erythromycin, berbentuk vaksin beku kering yang harus di larutkan
hanya dengan pelarut steril yang tersedia secara terpisah untuk tujuan
tersebut.
 Indikasi
Untuk imunisasi aktif terhadap penyakit campak.
 Efek samping
Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan
selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hr setelah vaksinasi.
 Kontra indikasi
- mal nutrisi
- Demam ringan
- Infeksi ringan pada saluran pernafasan
- Diare
- Wanita hamil (tapi terhadap janin belum diketahui)
- Gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma / generalized
malignancy.

Created by Wesiana S.Kep,Ns 6


Modul keperawatan anak 2019

 Penyimpanan & kadaluarsa


Vaksin campak beku-kering harus disimpan pada suhu di bawah 8ºc
(kalau kemungkinan di bawah 0ºc di freezer ) sampai ketika vaksin
akan digunakan. Tingkat stabilitas akan lebih jika vaksin (non pelarut)
di simpan pada suhu -20ºc. Pelarut tidak boleh dibekukan tapi
disimpan pada kondisi sejuk sampai ketika akan digunakan, vaksin
harus terlindungi dari sinar matahari.
kadaluarsa : 2 tahun
 Kemasan
Vaksin tersedia dalam kemasan vial 10 dosis + 5 ml pelarut dalam
ampul.

.DAFTAR PUSTAKA

 Behrman,M.D.Richard .E,Vaughan,Victor .C.1992.NELSON Ilmu Kesehatan


Anak bag:2.Jakarta.EGC

 Direktorat jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan


Lingkungan Pemukiman, Modul Latihan Petugas
Imunisasi.Jakarta.Departemen kesehatan RI

 George,Dkk.1992.Imunisasi Dalam Praktek.Jakarta.Hipokrates


 Suraatmaja, Drajat. 1991.Imunisai.Jakarta.Arcan

Created by Wesiana S.Kep,Ns 7

Anda mungkin juga menyukai