Anda di halaman 1dari 3

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PENYAKIT CAMPAK

Disusun oleh :
Umrotul Kasanah (AKF21046) / 4C

POLITEKNIK KESEHATAN PUTRA INDONESIA MALANG


PROGRAM STUDI D3 FARMASI
2023
Nama : Umrotul Kasanah
NIM : AKF21046/4C

CAMPAK
I. Nama Penyakit : Campak
a. Umur : 7 tahun
b. Jenis kelamin : Laki-Laki
c. Alamat : Jl. Polowijen gg III, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
d. Pastofisiologi :
Penyakit campak disebabkan oleh virus rubeola, dari famili Paramyxovirus,
dengan genus Morbillivirus. Virus ini adalah virus RNA yang dikenal hanya
mempunyai satu antigen. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui
saluran pernafasan, dimana mereka memperbanyak diri secara setempat,
kemudian enfeksi menyebar ke jaringan limfoid regional, dimana terjadi
pembelahan diri selanjutnya. Viremia primer menyebarkan virus, yang
kemudian bereplikasi dalam sistem retikuloendotelial. Akhirnya viremia
sekunder bersemai pada permukaan epitel tubuh, termasuk kulit, saluran
pernafasan dan konjungtiva, dimana terjadi replikasi fokal. Campak dapat
bereplikasi dalam limfosit tertentu, yang membantu penyebarannya ke seluruh
tubuh. Sel berinti banyak dengan inklusi intranuklear ditemukan dalam jaringan
limfoid di seluruh tubuh (lifonodus, tosil, apendiks). Peristiwa tersebut di atas
terjadi selama masa inkubasi, yang secara khas berlangsung 9-11 hari tetapi
dapat diperpanjang hingga 3 minggu pada orang yang lebih tua.
Mulai timbulnya penyakit biasanya mendadak dan ditandai dengan koriza
(pilek), batuk, konjungtivitis, demam, bercak koplik dalam mulut. Bercak
koplik-patogonomik untuk campak merupakan ulkus kecil, putih kebiruan pada
mukosa mulut, berlawanan dengan molar bawah. Bercak ini mengandung sel
datia, antigen virus, dan nukleokapsid virus yang dapat dikenali. Selama fase
prodormal, yang berlangsung 2-14 hari, virus ditemukan dalam air mata, sekresi
hidung dan tenggorokan, urin, dan darah. Ruam makulopapular yang timbul
sekitar 14 hari tepat saat antibodi yang beredar dapat dideteksi, viremia hilang,
dan demam turun. Ruam timbul sebagai hasil interaksi sel T imun dengan sel
terinfeksi virus dalam pembuluh darah kecil dan berlangsung sekitar seminggu
(pada pasien dengan cacat imunitas berperantara sel, tidak timbul ruam).
(Sastrawinata, 2008).
II. Uraian Kejadian Penyakit
Pada awalnya anak umur 7 tahun ini tertular teman sebangku disekolahnya yang sedang
sakit campak, dengan tanda-tanda batuk berdahak, pilek dan timbul ruam dibagian
tangan. Setelah 5 hari kemudian anak 7 tahun ini mengalami demam yang sangat tinggi
selama 3 hari, mata merah dan juga batuk berdahak. Pada hari ke-8 anak ini mulai
timbul bercak berwarna merah terang, di bagian tengah berwarna putih keabuan dan
berbentuk tidak teratur. Kemudian dihari ke-9 muncul ruam yang sangat banyak mulai
dari bagian belakang telinga kemudian menyebar ke wajah, leher, hingga dada.
Kemudian pada malam harinya demamnya semakin tinggi ruampun semakin banyak
dan terasa gatal.

III. Penangganan Yang Dilakukan


a. Secara Individu
1. Perbanyak konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
2. Cobalah perbanyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata
masih sensitif terhadap cahaya.
3. Konsumsi obat penurun demam dan pereda sakit serta nyeri. Namun,
bila anak masih berusia di bawah 16 tahun, sebaiknya jangan diberi
aspirin.
4. Perhatikan asupan makanan, konsumsi makanan bergizi seimbang.
Makanan ini berperan penting untuk mengatasi campak pada bayi dan
anak.
5. Jangan takut mandi, hal ini dilakukan untuk mengurangi gatal karena
ruam. Gunakan sabun yang tak mengiritasi kulitnya yang sedang
bermasalah.
b. Secara Masyarakat
1. Hindari kontak fisik dengan orang lain, terutama bagi yang sedang
mengalami gejala penyakit campak.
2. Rajin mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan kegiatan diluar
rumah atau kontak fiik dengan orang lain.
3. Melakukan vaksin campak gondong rubella (MMR)

Anda mungkin juga menyukai