Anda di halaman 1dari 24

ASSALAMUALAIKUM

WR.WB
CAMPAK

RIRIN
MOH JUHRI LATAE
2
Latar Belakang
Campak dalam sejarah anak telah dikenal sebagai
Campak adalah salah satu penyakit infeksi yang
pembunuh terbesar, meskipunadanya vaksin telah
dapat dicegah dengan imunisasidan masih masalah
dikembangkan lebih dari 30 tahun yang lalu,
kesehatan di Indonesia. Penyakit ini umumnya
virus campak ini menyerang 50 juta orang setiap
menyerang anak umur dibawah lima tahun (Balita)
tahun dan menyebabkan lebih dari 1 juta kematian.
akan tatapi campak bisa menyerang semua umur.

3
PENGERTIAN CAMPAK
Campak yang disebut juga dengan measles atau rubeola merupakan
suatu penyakit Infeksi akut yang sangat menular,disebabkan oleh
paramixovirus yang pada umumnya menyerang anak-anak. Penyakit ini
ditularkan dari orang ke orang melalui percikan liur (droplet)yang
terhirup Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang
ditandai dengan 3 stadium,

4
3 STADIUM PENYAKIT CAMPAK
1. Stadium kataral 2. Stadium erupsi 3. Stadium konvalesensi

Di tandai dengan enantem Ditandai dengan ruam Ditandai dengan hilangnya


(bercak koplik) pada mukosa makuler yang muncul ruam sesuai urutan
bukal dan faring, demam berturut-turut pada leher dan munculnya ruam, dan
ringansampai sedang, muka, tubuh,lengan dan kaki terjadi hiperpigmentasi.
konjungtivitis ringan, koryza, dan disertai oleh demam
dan batuk. tinggi.

5
ETIOLOGI
▸ Campak disebabkan oleh virus RNA dari famili paramixoviridae, genus
Morbillivirus.Selama masa prodormal dan selama waktu singkat sesudah ruam
tampak, virusditemukan dalam sekresi nasofaring, darah dan urin. Virus dapat
aktif sekurang-kurangnya 34 jam dalam suhu kamar.Virus campak dapat diisolasi
dalam biakan embrio manusia atau jaringan ginjal kerarhesus. Perubahan sitopatik,
tampak dalam 5-10 hari, terdiri dari sel raksasa multinukleus dengan inklusi
intranuklear. Antibodi dalam sirkulasi dapat dideteksi bila ruam muncul.

6
Patofisiologi
Lesi campak terdapat di kulit, membran mukosa nasofaring, bronkus, dan saluran
cerna dan pada konjungtiva. Eksudat serosa dan proliferasi sel mononuklear dan
beberapa sel polimorfonuklear terjadi disekitar kapiler. Ada hiperplasi
limfonodi, terutama pada apendiks. Pada kulit, reaksi terutama menonjol
sekitar kelenjar sebasea dan folikelrambut. Bercak koplik pada mukosa bukal
pipi berhadapan dengan molar II terdiri dari eksudat serosa dan proliferasi sel
endotel serupa dengan bercak pada lesi kulit.Bronkopneumonia dapat
disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder.

7
Gejala Klinis
Masa inkubasi 10-20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang dibagi
dalam 3 stadium, yaitu:
• Stadium kataral (prodormal).

Stadium ini berlangsung selama 4-5 hari disertai gambaran klinis seperti
demam,malaise, batuk, fotopobia, konjungtivitis, dan coryza. Menjelang akhir
dari stadium kataral dan 24 jam sebelum timbul enantem, terdapat bercak
koplik berwarna putih kelabu sebesar ujung jarum dan dikelilingi oleh
eritema.

8
naiknya suhu badan. Diantara macula terdapat kulit yang normal.
Mula-mula eritema timbul dibelakang telinga, bagian atas lateral
tengkuk sepanjang rambut dan bagian belakang bawah.

9
Stadium konvalesensi

Erupsi berkurang menimbulkan bekas yang berwarna lebih tua atau


hiperpigmentasi (gejala patognomonik) yang lama kelamaan akan hilang
sendiri. Selain itu ditemukan pula kelainan kulit bersisik. Hiperpigmentasi ini
merupakan gejala patognomonik untuk morbilli.

10
Komplikasi
Pada penyakit campak terdapat resistensi umum yang menurun
sehingga dapat terjadi alergi (uji tuberkulin yang semula positif
berubah menjadi negatif). Keadaan ini menyebabkan mudahnya
terjadi komplikasi sekunder seperti:

11
Bronkopnemonia

Bronkopneumonia dapat disebabkan oleh virus campak atau oleh


pneumococcus, streptococcus, staphylococcus. Bronkopneumonia ini
dapat menyebabkan kematian bayi yang masih muda, anak dengan
malnutrisi energi protein, penderita penyakit menahun seperti tuberkulosis,
leukemia dan lain-lain. Oleh karena itu pada keadaan tertentu perlu
dilakukan pencegahan.

12
Komplikasi neurologis

Kompilkasi neurologis pada morbili seperti hemiplegi,


paraplegi, afasia, gangguan mental, neuritis optica dan
ensefalitis.

13
Encephalitis morbili akut

Encephalitis morbili akut ini timbul pada stadium eksantem,


angka kematian rendah. Angka kejadian ensefalitis setelah infeksi
morbili ialah 1:1000 kasus, sedangkan ensefalitis setelah vaksinasi
dengan virus morbili hidup adalah 1,16 tiap 1.000.000 dosis.

14
SSPE
(Subacute Scleroting panencephalitis)

SSPE yaitu suatu penyakit degenerasi yang jarang dari susunan


saraf pusat. Ditandai oleh gejala yang terjadi secara tiba-tiba
seperti kekacauan mental, disfungsi motorik, kejang, dan koma.
Perjalan klinis lambat, biasanya meninggal dalam 6 bulan sampai 3
tahun setelah timbul gejala spontan.

15
Pencegahan Penyakit Campak

• Imunisasi aktif.

Imunisasi campak awal dapat diberikan pada usia 12-15 bulan tetapi
mungkin diberikan lebih awal pada daerah dimana penyakit terjadi
(endemik). Imunisasi aktif dilakukan dengan menggunakan strain
Schwarz dan Moraten. Vaksin tersebut diberikan secara subcutan dan
menyebabkan imunitas yang berlangsung lama.

16
Imunisasi pasif.

Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum


konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma
adalah efektif untuk pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat
dicegah dengan menggunakan imunoglobulin serum dengan dosis 0,25
mL/kg diberikan secara intramuskuler dalam 5 hari sesudah pemajanan
tetapi lebih baik sesegera mungkin.

Isolasi

Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena


17
Isolasi

Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang


terkena penyakit campak dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian
pula bagi penderita campak untuk diisolasi selama 20-30 hari guna
menghindari penularan lingkungan sekitar.

18
Campak di Indonesia
Program Pencegahan dan pemberantasan Campak di Indonesia pada saat ini
berada pada tahap reduksi dengan pengendalian dan pencegahan KLB. Hasil
pemeriksaan sample darah dan urine penderita campak pada saat KLB
menunjukkan Igm positip sekitar 70% – 100%. Insidens rate semua kelompok
umur dari laporan rutin Puskesmas dan RumahSakit selama tahun 1992 –
1998 cenderung menurun, terutama terjadi penurunan yang tajam pada
kelompok umur = 90%) dan merata disetiap desa masih merupakan strategi
ampuh saat ini untuk mencapai reduksi campak di Indonesia pada tahun
2000.
19
Tahapan pemberantasan Campak meliputi beberapa tahapan, dengan
kriteria pada tiap tahap yang berbeda-beda yaitu :

1.Tahap reduksi

2.Tahap eliminasi

3.Tahap eradikasi

20
Tujuan Reduksi Campak

Reduksi campak bertujuan menurunkan angka insidens campak sebesar


90% dan angka kematian campak sebesar 95% dari angka sebelum
program imunisasi campak dilaksanakan. Di Indonesia, tahap reduksi
campak diperkirakan dengan insiden menjadi 50/10.000 balita, dan
kematian 2/10.000 (berdasarkan SKRT tahun 1982).

21
Angka Insidens

Insidens campak di Indonesia selama tahun 1992 – 1998 dari data


rutin Rumah sakit dan Puskesmas untuk semua kelompok umur
cenderung menurut dengan keleng kapan laporan rata-rata Puskesmas
kurang lebih 60% dan Rumah sakit 40%. Penurunan Insidens paling
tajam terjadi pada kelompok umur Kejadian Luar Biasa (KLB).

22
Kesimpulannya

Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular, secara epidemiologi penyebab utama
kematian terbesar pada anak. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh virus RNA
dari famili paramixoviridae, genus Morbillivirus, yang ditularkan secara droplet. Gejala
klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium
konvalesensi. Campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif
dan isolasi penderita.

23
Thanks!
WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

24

Anda mungkin juga menyukai