OLEH
KELAS 2B KELOMPOK 5 :
PRODI SANITASI
2022/2023
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan
oleh virus.campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini ditandai
dengan gejala awal demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudian diikuti
dengan bercak kemerahan pada kulit (rash). Campak biasanya menyerang anak-anak
dengan derajat ringan sampai sedang. Penyakit ini dapat meninggalkan gejala sisa
kerusakan neurologis akibat peradangan otak (enselafitis). Rash timbul dimulai dari
dahi dan belakang telinga, kemudian menyebar ke muka, badan dan anggota badan.
Pada kulit yang gelap rash kadang-kadang sulit dilihat. Khusus untuk Campak setelah
3-4 hari rash mulai menghilang meninggalkan bercak hiperpigmentasi yang bertahan
1-2 minggu, diakhiri dengan kulit mengelupas (halus).
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus campak atau measles. Bagi
penderita campak, virus campak ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan saat
mereka bersin dan batuk. Virus campak akan menulari siapa pun yang menghirup
percikan cairan tersebut. Virus campak bisa bertahan di permukaan selama beberapa
jam, akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada benda benda. Saat menyentuh
benda yang sudah terkena percikan virus campak, lalu menempelkan tangan ke
hidung atau mulut, orang lain bisa ikut terinfeksi. Campak lebih sering menimpa
anak-anak berusia di bawah lima tahun. Tetapi pada dasarnya semua orang bisa
terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang belum
mendapat vaksinasi campak. Maka dari itu, memungkinkan virus campak juga
menyerang orang dewasa.
Tingkat penularan Campak sangat tinggi tanpa program imunisasi attack ratte
mencapai 93,5 per 1000 kelahiran hidup.Kekebalan maternal yang dibawa anak
berangsur-angsur berkurang sampai hilang daya proteksinya rata-rata pada umur 9
bulan. Komplikasi terjadi pada 30% penderita berupa otitis media, conjunctivitis
berat, enteritis dan pneumonia. Komplikasi ini sering dijumpai pada penderita campak
dengan gizi kurang. Case fatality rate (CFR) 3,5% dan dapat mencapai 40% pada
2
penderita dengan gizi buruk. Imunitas terhadap campak dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya gizi. Gizi yang baik menunjukkan serokonversi terhadap
imunisasi campak lebih tinggi dibandingkan dengan gizi buruk. Kematian campak
sering terjadi pada penderita yang malnutrisi dengan Case fatality rate 3,5% dan dapat
mencapai 40% pada penderita dengan gizi buruk. Pemberian vitamin A dosis tinggi
pada bayi, ibu masa nifas maupun penderita campak dapat menurunkan CFR.
Dari data insidens Campak dan angka serokonversi terhadap vaksin campak
berdasarkan kelompok umur di negara yang sedang berkembang, pemberian imunisasi
pada umur 8-9 bulan diprediksi dapat menimbulkan serokonversi pada sekurang-
kurangnya 85% bayi dan dapat mencegah sebagian besar kasus dan kematian. WHO
merekomendasikan pemberian imunisasi pada umur 9 bulan untuk program imunisasi
rutin di Negara berkembang.Dengan pemberian satu dosis vaksin Campak, insidens
Campak dapat diturunkan lebih dari 90%. Namun karena Campak merupakan
penyakit yang sangat menular, masih dapat terjadi wabah pada anak usia sekolah
meskipun 85-90% anak sudah mempunyai imunitas. Oleh karena itu, untuk program
eradikasi Campak diperlukan pemberian ulangan vaksinasi pada usia sekitar 5-7
tahun. Tujuannya adalah untuk menekan jumlah individu yang rentan terjangkit
Campak sampai dibawah 1%.
B.PERMASALAHAN
3
6. Bagaimana masa inkubasi penyakit campak?
7. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan serta pengobatan penyakit campak?
C.TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
A.TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi Campak
mata merah (conjunctivitis). Penyakit campak adalah infeksi virus yang sangat
menular, dan menyebabkan gangguan pernapasan serta sistem kekebalan tubuh.
Campak juga memiliki istilah lain, seperti rubella, morbili, atau measles.
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada saluran
pernapasan. Penyakit campak ini sangat menular (infeksius) dan dapat menimbulkan
komplikasi serius pada anak-anak apabila tidak ditangani sesegera mungkin. Walau
demikian, campak adalah penyakit yang bisa dicegah atau tergolong ke dalam jenis
PD3I (Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi). Campak biasa menyerang
anak-anak, dengan derajat keparahan ringan hingga berat. Berdasarkan buku
Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia karya Soegeng
Soegijanto (2016: 93), campak juga dapat berubah menjadi penyakit berbahaya yang
dapat menyebabkan kematian.Campak dapat menyebabkan kematian, apabila disertai
komplikasi pneumonia, diare, serta meningitis. WHO menyatakan bahwa komplikasi
dapat terjadi, tergantung pada usia dan kondisi predisposisi penderita, seperti usia
muda, nutrisi, dan kondisi yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.
5
Pengertian Penyakit Campak Menurut Para Ahli
Penyakit virus akut , menular yang di tandai dengan 3 stadium yaitu stadium
prodromal (kataral), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang di
manifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik (Ilmu Kesehatan
Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
2.Morbili (1992)
Penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama
ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta
nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC, 2000).
3.Campak (1993)
Penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari seseorang yang
terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner & Suddart, vol 3, 2001).
1. Bentuk Virus
Virus berbentuk bulat dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140 nm dan di
bungkus oleh selubung luar yang terdiri dari lemak dan protein. Di dalamnya
terdapat nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari bagian protein yang
mengelilingi asam nukleat (RNA ), merupakan struktur heliks nucleoprotein
dari myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan pendek, satu protein
yang berada di selubung luar muncul sebagai hemaglutinin.
6
2.Ketahanan Virus
2. Struktur Antigenik
Infeksi dengan virus campak merangsang pembentukkan neutralizing antibody,
complement fixing antibody, dan haemagglutinine inhibition antibody.
Imunoglobulin kelas IgM dan IgG muncul bersama-sama diperkirakan 12 hari
setelah infeksi dan mencapai titer tertinggi sekitar 21 hari. Kemudian IgM
menghilang dengan cepat sedangkan IgG tinggal tidak terbatas dan jumlahnya
terukur, sehingga IgG menunjukkan bahwa pernah terkena infeksi walaupun
sudah lama. Antibodi protektif dapat terbentuk dengan penyuntikan antigen
haemagglutinin murni.
7
Karakteristik agent untuk penyakit campak adalah sebagai berikut:
a. Ainfektivitas
Infektivitas adalah masa transisi mulai dari individu terpapar (eksposed) hingga
terkena infeksi (infected). Penyakit campak termasuk penyakit menular yang
memiliki sifat infektivitas yang tinggi. Rata-rata durasi infeksi di estimasikan
selama 7 hari sedangkan refrensi lain mengatakan selama 9 hari. Angka
infektivitas dapat diturunkan dari rata-rata periode laten yang mana untuk
penyakit campak diestimasi selama 12 hari.
b. Patogensistas
Patogenesitas adalah kesanggupan organisme menimbulkan reaksi klinik
khususnya patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang. Pada
penyakit campak termasuk memiliki kategori patogenisitas yang tinggi.
c. Virulensi
Virulensi adalah kemampuan agent untuk menghasilkan reaksi patologis berat
yang menyebabkan kematian. Menurut Ismah (2018), virulensi agent penyakit
campak termasuk dalam kategori rendah.
8
5. Timbul bercak merah pada kulit, mulai dari belakang telinga menjalar
ke bagian wajah
9
terinfeksi sejak 4 hari sebelum timbul gejala hingga 4 hari setelah gejala
mereda.
Infeksi campak bisa berlangsung selama beberapa minggu, mulai 7 -14 hari
saat seseorang terpapar virus.namun, masa inkubasi terjadi pada 7-18 hari.gejala awal
campak muncul ketika 1-3 hari pertama sakit. Masa tunas/ inkubasi penyakit
berlangsung kurang lebih 10 – 20 hari dan kemudian timbul gejala-gejala yang di bagi
dalam 3 stadium, yaitu :
10
7. Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Campak
A.Pencegahan
1.Pencegahan Primer
a) Penyuluhan
b) Imunisasi (Imunisasi Aktif dan Imunisasi Pasif)
c) Isolasi
2.Pencegahan Sekunder
3.Pencegahan Tersier
11
B.Pengobatan
Sampai saat ini tidak tersedia obat antivirus khusus untuk campak. Komplikasi
berat akibat campak dapat dicegah melalui tindakan suportif dengan memastikan
asupan nutrisi dan cairan adekuat, mengatasi dehidrasi bila terjadi. Antibiotik hanya
diberikan bila dicurigai terdapat infeksi bakterial sekunder, atau terdapat penyulit
seperti radang telinga tengah dan pneumonia. Semua anak yang didiagnosis campak
harus mendapatkan suplementasi vitamin A sebanyak 2 dosis. Terapi Vitamin A
terbukti menurunkan angka morbiditas dan mortalitas sehingga World Health
Organization (WHO) menganjurkan pemberian vitamin A kepada semua anak
dengan campak, dimana elemen nutrisi utama yang menyebabkan kegawatan morbili
bukanlah protein dan kalori melainkan vitamin A. Ketika terjadi defisiensi vitamin
A pada kasus morbili maka akan menyebabkan kebutaan dan kematian. Oleh
karena itu vitamin A diberikan dalam dosis yang tinggi.
Campak dapat sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan.Namun,untuk
membantu meredahkan gejala,penderita disarankan untuk melakukan upaya-upaya
berikut:
12
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Penyakit campak adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, penyakit ini
sangat mudah menular. Penularan melalui saluran napas melalui butiran liur di udara yang
keluar pada saat penderita batuk dan bersin. Menurut etiologinya campak disebabkan oleh
virus RNA dari family paramixoviridae, genus Morbilivirus , yang ditularkan secara droplet.
Gejala klinis campak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium erupsi dan stadium
konvalesensi. Campak dapat dicegah dengan melakukan imunisasi secara aktif, pasif dan
isolasi pada penderitanya. Komplikasi berat akibat campak dapat dicegah melalui tindakan
suportif dengan memastikan asupan nutrisi dan cairan adekuat, mengatasi dehidrasi bila
terjadi. Semua anak yang didiagnosis campak harus mendapatkan suplementasi vitamin A
sebanyak 2 dosis.
B.SARAN
Selalu menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.Serta
harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak dan balita perlu mendapatkan
asupan gizi yang cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih baik. Jika anak belum
waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal tertentu dokter menunda pemberian
imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau orang lain
yang sedang demam dan jika sudah terkena penyakit ini sebaiknya secepatnya berobat dan
jika dalam kondisi yang lebih akut sebaiknya perlu dirujuk ke rumah sakit. Selain itu,untuk
penderita campak dan orang yang merawatnya disarankan untuk tidak berbagi alat
makan,rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,serta membersihkan perabotan
ruman dengan disinfektan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.sarolangunkab.go.id/berita-penyakit-campak-rubella-mr.html
https://www.rsuppersahabatan.co.id/artikel/read/campak
https://kumparan.com/kabar-harian/sifat-penyakit-campak-yang-menyerang-anak-
anak-1wmtxDjGHlu
https://www.kompasiana.com/listyafe/60d96e43152510338308a5b2/karakteristik-dan-
cara-penularan-penyakit-campak
buku Epidemiologi Penyakit Menular: Riwatyat, Penularan, dan Pencegahan karya Victor
Trismanjaya Hulu dkk (2020: 21).
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1985. Buku Kuliah 2 Ilmu KEsehatan Anak FKUI.
Jakarta
https://eprints.uny.ac.id/49338/1/15%20BAB%201.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43741/2/Bong_Stevana_DE_G2A009108_BAB_I_KTI_(2).pdf
Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia karya Soegeng Soegijanto
(2016: 93),
14