DUSUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Tingkat/Regular : 1/A
Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpah rahmatnya
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di buat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan tentunya makalah ini sangat jauh dari kata sempurnah,untuk itu penyusun sangat
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca,untuk menyempurnakan makalah berikutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR……………………………………………………………………1
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHSAN…………………………………………………………………..3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………....9
3.2 Saran……………………………………………………………………………….9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………....10
BAB I
PENDAHULUAN
Darah merupakan komponen tubuh yang berbentuk cairan yang di butuhkan oleh setiap
organ dan jarigan dalam tubuh.Darah di butuhkan tubuh di karenakan darah merupakan alat
transportasi bagi oksigen dan di dalam darah darah terdapat oksigen .kekuragan darah bagi organ
atau jarigan berarti kekuragan berfungsi jaringan atau kebutuhan oksigen pada organ tersebut.
Kekuragan oksigen tersebut dapat di sebapkan oleh berbagai hal salah satunya ialah
perdarahan.perdarahan yang berlebih tentunya akan menggangu sirkulasi darah dan pemenuhan
kebutuhan tubuh akan oksigen.Dampak yang di timbulkan pun akan beragam bergantung pada
beberapa faktor yang mempegaruhi.
1.3Tujuan
PEMBAHASAN
Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain,berada
dalam konsistensi cair,beredar dalam suatu system tertutup yang di namakan sebagai
pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport di dalam tubuh( handayani &
Wibowo, 2008).
Darah terdiri atas dua komponen,yaitu komponen seluler atau cairan dan komponen sel-
sel darah (Kriswari R, 2014).
a. Komponen seluler
Komponen seluler di sebut plasma/sertum.plasma mengandung 90% air,dan 10%
sisanya adalah bahan-bahan selarut,misalnya ion-ion,glukosa,asam amino,hormon,dan
berbagai macam protein.sertum pada dasarnya sama dengan plasma,tetapi tidak
mengandung fibrinogen(yang merupakan faktor koagulasi/pembekuan darah).
b. Komponen sel darah
Komponen sel darah,terdiri atas Eritrosit(sel darah merah),leokosit(sel darah putih)dan
trombosit(keeping darah)
a. Perdarahan internal
Perdarahan internal adalah perdarahan yang terjadi dalam tubuh,meliputi
1. Perdarahan dikulit dan mukosa:
a) Peteki,peteki adalah perdarahan di bawa kulit kecil seperti titik-titik
b) Ekimosis ad
c) alah perdarahan yang lebih besar di bandingkan peteki
c) Purputra adalah perdarahan berupa bercak-bercak tersebut
d) Hematoma adalah penimbunan darah dalam jaringan .
2. Perdarahan dalam rongga tubuh
a) Hemothorak :perdarahan yang terjadi di rongga thorak
b) Hemoperitonium adalah perdarahn yang terjadi di rongga peritoneum
c) Hemotrosis adalah perdarahan yang terjadi dalam rongga sendi
b. Perdarahan ekternal
Perdarahan eksternal adalah perdaraha yang terjadi di luar tubuh.perdarahan-perdarahan
eksternal adalah sebagai berikut:
1. Perdarahan pada saluran nafas
a) Perdarahan yang terjadi keluar dari lubang hidung di sebut epiktaksis
b) Perdarahan yang terjadi dalam bentuk-bentuk berdarah di sebut hemoptysis.
2. Perdarahan pada saluran pencernaan
a) Perdarahan yang terjadi dalam bentuk muntah darah di sebut hematemesis.
b) Perdarahan segar yang terjadi berasal dari usus di sebut hematosezia.
c) Perdarahan yang terjadi tidak segar berasal dari usus di sebut melena.
3. Perdarahan pada uterus
a) Perdarahan yang terjadi saat mentruasi lebih banyak dari normal (80 ml/hr) di sebut
menoragi.
b) Perdarahan abnormal yang terjadi antara periode atau tidak terkait dengan mentruasi di
sebut metoragi.
Tubuh manusia sering kali mengalami robekan kapiler halus dan kadang-kadang pemutusan
pembuluh darah yang lebih besar.tutbuh harus mampu menghentikan atau mengontrol perdarahan
yang timbul.kontrol perdarahan oleh pembentukan bekuan darah di sebut hemostasis (Corwin
2001)
Pembekuan darah memiliki reaksi mendasar yaitu perubahan protein plasma yang larut,di
mana terjadi pembentukan fibrin yang tidak larut dari fibrinogen (ganong,2008).Rinisiasi
proses koaglasi dapat terjadi melalui salah satu dari dua jalur,yaitu jalur etrinsik dan jalur
intrinsic.Terlepas dari jalur mana yang merupakan proses awal,dua jalur tersebut akan menyatu
dengan dua jalur bersama yang merupakan jalur akhir.Hasil dari proses ini adalah perubahan
faktor koaglasi terlarut yang beredar membentuk bekuan fibrin menyerupai agar-agar dengan
sel darah yang terperangkap,sehingga terbentuk bekuan darah setelah perbaikan jaringan yang
rusak.maka sebagian gumpalan itu akan di musnahkan oleh system fagositik mano nuklir
(Kriswari R,2014).
Pembekuan akan terjadi karena adanya cedera veskular dalam keadaan hemostasis.di awali
dengan vasokontriski (penyempitan pembuluh vaskular) yang merupakan respon langsung
tehadap cedera kemudian di ikuti oleh adhesi trombosit pada kolagen dinding pembuluh yang
terkena cedera.ADP (Adenin difosfat) di lepaskan oleh tombosit yang menyebapkan mereka
mengalami agregasi sejumlah kecil thrombin juga merangsang agregasi trombosit yang berguna
untuk mempecepat reaksi.Faktor III dari membrane trombosit juga mempercepat pembekuan
plasma. Dengan cara ini,terbentuk sumbat trombosit yang kemudian segera di perkuat oleh protein
filamentosa yang di kenal sebagai fibrin.
2.4 Proses Terjadinya Gangguan Sirkulasi Akibat Perdarahan
Pembahsan sebelomnya membuktikan bahwa kelainan dapat terjadi dalam setiap stadium
proses hemostatik.evaluasi meliputi anamnesis yang teliti dan penilaian fisik serta laboratrium
anamnesis yang di peroleh dengan teliti sering mengarahkan pada diagnosis yang tepat dan
pemeriksaan laboratrium yang di perlukan penilaian ini meliputi riwayat keluarga,masalah-
masalah medis yang di sertai,pajanan obat-obatan,episode perdarahan sebelomnya(misalnya
perdarahan “spontan”atau yang berkaitan dengan pembedahan atau pencabutan gigi),dan
kebutuhan akan terapi komponen darah.Beberapa ganguan yang muncul:
1. Telangiakstasia adalah pelebaran kapiler dab vanula yang berukuran 2 atau 3 mm,berupa
bercak makula berwarna ungu sampai merah ungu,yang memucat jika di tekan dan berdarah
jika terkena trauma yang sangat ringan.Bercak-bercak ini paling sering di temukan pada
wajah,bibir,membrane mukosa,ujung-ujung jari.telangiektasia dapat di temukan sebagai
tanda lahir,atau ganguan hemoragik herediter,penyakit Osler-Weber-Rendu.
2. Laba-laba arteri (arterial spiders)merupakan lesi merah terang yang pusatnya berdenyut dan
memancar luar kearah luar seperti benang,memiliki panjang 5-10 mm, sering di temukan
pada wajah,tubuh,di atas garis pinggang.Lesi ini juga memucat jika di tekan bagian
tengahnya dab mencerminkan kelainan vascular,sering di temukan pada penyakit hati.
3. Petekie merupakan lesi hemoragik keungguan datar,bulat,tidak pucat,berdiameter 1-4
mm,yang dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar di sebut purpura.lesi-lesi ini di
temukan pada membran mukosa dan kulit,terutama di daerah yang bebas atau di daerah
yang mendapat tekanan.Hemotoma(lepuh darah)juga dapat di temukan pada membrane
mukosa.Semua lesi ini menunjukan kelainan trombosit,baik dalam jumlah trombosit atau
fungsinya.
4. Ekimosis, memar atau tanda hitam biru,adalah daerah ekstravasasi darah yang luat di dalam
jaringan subkutan dan kulit.Perdarahan baru berwarna biru-hutan dan berubah warna
menjadi hijau coklat dan kuning pada penyembuhan.Walaupun ekimosis yang luat dapat
mencerminkan kelainan trombosit atau ganguan koagulasi atau keduanya.
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Proses perdarahan adalah kondisi mana seseorang kehilangan darah.Darah dapat di
temukan pada organ tubuh dan pembuluh darah.Jika organ tubuh atau pembuluh darah
mengalami kerusakan,darah dapat mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh.Jika darah
mengalir di dalam tubuh,maka kondisi yang di sebut sebagai perdarahan dalam jika darah
mengalir melalui lubang atau kulit pada celah alami tubuh,seperti
vagina,rektum,mulut,hidung,atau telingahnya,maka kondisi ini di sebut sebagai perdarahan
laur.Perdarahan luar dan dalam dapat di sebapkan oleh berbagai faktor ,misalnya penyakit dan
cedera.Tubuh manusia sering kali mengalami robekan kapiler halus dan kadang-kadang
pemutusan pembuluh darah yang lebih besar.Tubuh harus mampu menghentikan atau
mengontrol perdarahan yang timbul.Kontrol perdarahan oleh pembentukan bekuan darah di
sebut hemostasis (Corwin,2001).
1.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu jauh dari sempurna.untuk itu kami dari kelompok,
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I