Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PATOFISIOLOGI PERDARAHAN DAN PEMBEKUAN

DOSEN PEMBIMBING : Fransiskus S. Onggang, Skep.Ns.MSc

DUSUSUN OLEH

KELOMPOK 7

Tingkat/Regular : 1/A

Prodi : D-III Keperawatan

1. Emilia Diana (PO5303201220780)


2. Emilia Susanti Mone (PO5303201220781)
3. Ester Tesalonika Dethan (PO5303201220782)
4. Febriani Robo (PO5303201220783)
5. Felisisima M. K. Makin PO53032012784)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
2023/2024
KATA PENGATAR

Puji dan syukur dihaturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat limpah rahmatnya
penyusun mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini di buat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan tentunya makalah ini sangat jauh dari kata sempurnah,untuk itu penyusun sangat
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca,untuk menyempurnakan makalah berikutnya.

Akhir kata,penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan inspirasi

maupun manfaat terhadap pembaca.

Kupang ,25 februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR……………………………………………………………………1

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………2

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………2


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHSAN…………………………………………………………………..3

2.1 Konsep patofisiologi perdarahan dan pembekuan…………………………………..3

2.2 etiologi perdaraha…………………………………………………………………..3

2.3 proses koagulasi darah……………………………………………………………..5

2.3. mekanisme pembekuan darah (mekanisme koaglasi)……………………………...6

2.4 proses terjadinya ganguan sirkulasi akibatk perdarahan……………………………7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..9

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………....9

3.2 Saran……………………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………....10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Darah merupakan komponen tubuh yang berbentuk cairan yang di butuhkan oleh setiap
organ dan jarigan dalam tubuh.Darah di butuhkan tubuh di karenakan darah merupakan alat
transportasi bagi oksigen dan di dalam darah darah terdapat oksigen .kekuragan darah bagi organ
atau jarigan berarti kekuragan berfungsi jaringan atau kebutuhan oksigen pada organ tersebut.

Kekuragan oksigen tersebut dapat di sebapkan oleh berbagai hal salah satunya ialah
perdarahan.perdarahan yang berlebih tentunya akan menggangu sirkulasi darah dan pemenuhan
kebutuhan tubuh akan oksigen.Dampak yang di timbulkan pun akan beragam bergantung pada
beberapa faktor yang mempegaruhi.

Pembekuan darah merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghetikan


perdarahan,pembekuan darah di perlukan tubuh untuk menjaga agara darah tidak keluar.Namun
pembekuan darah tidak berjalan dengan efektif apabila perdarahan yang terjadi dalam volume
besar dan terjadi secara cepat.karena itulah konsep perdarahan dan pembekuan darah saling
berkaitan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep patofisiologi perdarahan dan pembekuan?


2. Bagaimana etiologi perdarahan?
3. Bagaimana proses koagulasi darah?
4. Bagaimana proses terjadinya gangguan sirkulasi akibat perdarahan?

1.3Tujuan

1. Mampu menjelaskan konsep patifisiologi perdarahan dan pembekuan.


2. Mampu memahami konsep patifisiologi perdarahan dan pembekuan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 perdarahan dan pembekuan

Darah adalah jaringan tubuh yang berbeda dengan jaringan tubuh lain,berada
dalam konsistensi cair,beredar dalam suatu system tertutup yang di namakan sebagai
pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport di dalam tubuh( handayani &
Wibowo, 2008).
Darah terdiri atas dua komponen,yaitu komponen seluler atau cairan dan komponen sel-
sel darah (Kriswari R, 2014).

a. Komponen seluler
Komponen seluler di sebut plasma/sertum.plasma mengandung 90% air,dan 10%
sisanya adalah bahan-bahan selarut,misalnya ion-ion,glukosa,asam amino,hormon,dan
berbagai macam protein.sertum pada dasarnya sama dengan plasma,tetapi tidak
mengandung fibrinogen(yang merupakan faktor koagulasi/pembekuan darah).
b. Komponen sel darah
Komponen sel darah,terdiri atas Eritrosit(sel darah merah),leokosit(sel darah putih)dan
trombosit(keeping darah)

Proses pendarahan adalah kondisi di mana seseorang kehilangan darah.darah dapat di


temukan pada organ tubuh dan pembuluh darah.jika organ tubuh atau pembuluh darah
mengalami keruskan,darah dapar mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh.jika
darah mengakir di dalam tubuh,maka kondisi yang di sebut sebagai pendarahan dalam jika
darah mengalir melalui lubang pada kulit atau celah alami tubuh,seperti
vagina,rectum,mulut,hidung,atau telinga,maka kondisi ini di sebut sebagai perdarahan
luar.perdarahan dalam dan luar di sebapkan oleh berbagai faktor,misalnya penyakit dan
cedera.perdarahan dapat terjadi di seluruh bagian tubuh .Namun,tubuh memiliki motode
tersendiri untuk mencegah terjadinya perdarahan yang parah,yaitu hemostatis.ketika tubuh
mendeteksi bahwa ada darah yang mengalir dari pembuluh darah yang pecah,tubuh akan
membekukan darah untuk menutup luka dan menghentikan aliran darah selain itu tubuh akan
memulai proses.Perdarahan adalah keluarnya darah dari system kardiovaskular yang dapat di
sertai dengan menimbunan darah dalam jaringan atau ruang tubuh atau di sertai keluarnya
darah dari tubuh dengan jumlahnya yang bermacam-macam mulai dari sedikit samapi
mengakibtakan kematian.ada berbagai jenis perdarahan anatara lain sebagai berikut:

a. Perdarahan internal
Perdarahan internal adalah perdarahan yang terjadi dalam tubuh,meliputi
1. Perdarahan dikulit dan mukosa:
a) Peteki,peteki adalah perdarahan di bawa kulit kecil seperti titik-titik
b) Ekimosis ad
c) alah perdarahan yang lebih besar di bandingkan peteki
c) Purputra adalah perdarahan berupa bercak-bercak tersebut
d) Hematoma adalah penimbunan darah dalam jaringan .
2. Perdarahan dalam rongga tubuh
a) Hemothorak :perdarahan yang terjadi di rongga thorak
b) Hemoperitonium adalah perdarahn yang terjadi di rongga peritoneum
c) Hemotrosis adalah perdarahan yang terjadi dalam rongga sendi
b. Perdarahan ekternal
Perdarahan eksternal adalah perdaraha yang terjadi di luar tubuh.perdarahan-perdarahan
eksternal adalah sebagai berikut:
1. Perdarahan pada saluran nafas
a) Perdarahan yang terjadi keluar dari lubang hidung di sebut epiktaksis
b) Perdarahan yang terjadi dalam bentuk-bentuk berdarah di sebut hemoptysis.
2. Perdarahan pada saluran pencernaan
a) Perdarahan yang terjadi dalam bentuk muntah darah di sebut hematemesis.
b) Perdarahan segar yang terjadi berasal dari usus di sebut hematosezia.
c) Perdarahan yang terjadi tidak segar berasal dari usus di sebut melena.
3. Perdarahan pada uterus
a) Perdarahan yang terjadi saat mentruasi lebih banyak dari normal (80 ml/hr) di sebut
menoragi.
b) Perdarahan abnormal yang terjadi antara periode atau tidak terkait dengan mentruasi di
sebut metoragi.
Tubuh manusia sering kali mengalami robekan kapiler halus dan kadang-kadang pemutusan
pembuluh darah yang lebih besar.tutbuh harus mampu menghentikan atau mengontrol perdarahan
yang timbul.kontrol perdarahan oleh pembentukan bekuan darah di sebut hemostasis (Corwin
2001)

2.2 Etiologi perdarahan

proses pendarahan adalah kondisi di mana seseorang kehilangan darah.Darah dapat di


temukan pada organ tubuh dan pembuluh darah.Jika organ tubuh atau pembuluh darah mengalami
kerusakan,darah dapat mengalir dengan bebas di dalam atau du luar tubuh.Jika darah mengalir di
dalam tubuh,maka kondisi yang di sebut sebagai perdarahan dalam jika darah mengalir melalui
lubang pada kulit atau celah alami tubuh,seperti vagina,rectum,mulut,hidung,atau telingahnya
makan kondisi ini di sebut sebagai perdarahan luar.perdarah dalam dan luar dapat di sebapkan
oleh berbagai faktor,misalnya penyakit dan cedera.Berbagai penyebap terjadinya perdarahan
antara lain sebagai berikut:
a. Kerusakan pembulu darah
Kerusakan pembuluh darah dapat di sebapkan oleh banyak faktor di antaranya terjadi
penyumbatan pembuluh darah akibat penyakit kronis seperti hipertensi,hiperglikemia,dn
diabetes yang dapat menyebapkan pembuluh darah rusak dan mengalami pengerasangan
akibat menimbunan lemak(Arterosklerosis).perdarahan yang terjadi pada seseorang
meimbulkan akibat yang dapat di bedakan menjadi :
1. Perdarahan lokal dalah perdarahan yang terjadi akibat penekanan pada suatu area.
2. Perdarahan sistemik akibat dari perdarahan yang terjadi sesuai dengan besar kecilnya
perdarahan dan waktu kejadian perdarahan.Sebagai contoh akan terjadi syok sebagai akibat
dari perdarahan besar dan waktunya cepat.Sebaliknya akan terjadi anemia sebagai akibat
terjadinya perdarahan kecil dan waktunya lama.
b. Trauma
Perdarahan juga dapat di sebapkan oleh adanya trauma.biasanya trauma terjadi karena adanya
interaksi dengan benda luar tubuh misalnya benda tajam yang mengkibatkan pembuluh darah
rusak dan mengeluarkan darah.
c. Proses patologik
Proses patologik termasuk dalam etiologi perdarahan karena beberapa penyakit yang di
sebapkan oleh beberapa mikroganisme dapat menyebapkan perdarahan,misalnya pada orang
yang terkena virus ebola.
d. Penyakit yang berhubungan dengan ganguan pembekuan darah
Hemophilia merupakan penyakit yang berhubungan dengan ganguan pembekuan darah.Jadi
penderita hemophilia akan kesulitan melakukan proses penyembuhan luka akibat darahnya
yang sukar membeku sehingga terjadi perdarahan yang bila tidak di tanggani segera dapat
mengakibtkan kematin.
e. Kelainan pembuluh darah
Kelainan pada pembuluh darah dapat menggangu proses peredaran darah bahkan
menyebapkan perdarahan.Contohnya varises yang merupakan suatu gejala di mana terjadinya
pelebaran pembuluh darah vena yang menyebapkan tergangunya peredaran darah.Apabila
varises terjadi di sekitar anus akan mengakibatkan wasir yang penderitanya kemungkinan
akan mengalami perdarahan saat melakukan buang air besar

2.3 Proses koagulasi darah

Pembekuan darah memiliki reaksi mendasar yaitu perubahan protein plasma yang larut,di
mana terjadi pembentukan fibrin yang tidak larut dari fibrinogen (ganong,2008).Rinisiasi
proses koaglasi dapat terjadi melalui salah satu dari dua jalur,yaitu jalur etrinsik dan jalur
intrinsic.Terlepas dari jalur mana yang merupakan proses awal,dua jalur tersebut akan menyatu
dengan dua jalur bersama yang merupakan jalur akhir.Hasil dari proses ini adalah perubahan
faktor koaglasi terlarut yang beredar membentuk bekuan fibrin menyerupai agar-agar dengan
sel darah yang terperangkap,sehingga terbentuk bekuan darah setelah perbaikan jaringan yang
rusak.maka sebagian gumpalan itu akan di musnahkan oleh system fagositik mano nuklir
(Kriswari R,2014).

Pembekuan akan terjadi karena adanya cedera veskular dalam keadaan hemostasis.di awali
dengan vasokontriski (penyempitan pembuluh vaskular) yang merupakan respon langsung
tehadap cedera kemudian di ikuti oleh adhesi trombosit pada kolagen dinding pembuluh yang
terkena cedera.ADP (Adenin difosfat) di lepaskan oleh tombosit yang menyebapkan mereka
mengalami agregasi sejumlah kecil thrombin juga merangsang agregasi trombosit yang berguna
untuk mempecepat reaksi.Faktor III dari membrane trombosit juga mempercepat pembekuan
plasma. Dengan cara ini,terbentuk sumbat trombosit yang kemudian segera di perkuat oleh protein
filamentosa yang di kenal sebagai fibrin.
2.4 Proses Terjadinya Gangguan Sirkulasi Akibat Perdarahan

Pembahsan sebelomnya membuktikan bahwa kelainan dapat terjadi dalam setiap stadium
proses hemostatik.evaluasi meliputi anamnesis yang teliti dan penilaian fisik serta laboratrium
anamnesis yang di peroleh dengan teliti sering mengarahkan pada diagnosis yang tepat dan
pemeriksaan laboratrium yang di perlukan penilaian ini meliputi riwayat keluarga,masalah-
masalah medis yang di sertai,pajanan obat-obatan,episode perdarahan sebelomnya(misalnya
perdarahan “spontan”atau yang berkaitan dengan pembedahan atau pencabutan gigi),dan
kebutuhan akan terapi komponen darah.Beberapa ganguan yang muncul:
1. Telangiakstasia adalah pelebaran kapiler dab vanula yang berukuran 2 atau 3 mm,berupa
bercak makula berwarna ungu sampai merah ungu,yang memucat jika di tekan dan berdarah
jika terkena trauma yang sangat ringan.Bercak-bercak ini paling sering di temukan pada
wajah,bibir,membrane mukosa,ujung-ujung jari.telangiektasia dapat di temukan sebagai
tanda lahir,atau ganguan hemoragik herediter,penyakit Osler-Weber-Rendu.
2. Laba-laba arteri (arterial spiders)merupakan lesi merah terang yang pusatnya berdenyut dan
memancar luar kearah luar seperti benang,memiliki panjang 5-10 mm, sering di temukan
pada wajah,tubuh,di atas garis pinggang.Lesi ini juga memucat jika di tekan bagian
tengahnya dab mencerminkan kelainan vascular,sering di temukan pada penyakit hati.
3. Petekie merupakan lesi hemoragik keungguan datar,bulat,tidak pucat,berdiameter 1-4
mm,yang dapat bergabung menjadi lesi yang lebih besar di sebut purpura.lesi-lesi ini di
temukan pada membran mukosa dan kulit,terutama di daerah yang bebas atau di daerah
yang mendapat tekanan.Hemotoma(lepuh darah)juga dapat di temukan pada membrane
mukosa.Semua lesi ini menunjukan kelainan trombosit,baik dalam jumlah trombosit atau
fungsinya.
4. Ekimosis, memar atau tanda hitam biru,adalah daerah ekstravasasi darah yang luat di dalam
jaringan subkutan dan kulit.Perdarahan baru berwarna biru-hutan dan berubah warna
menjadi hijau coklat dan kuning pada penyembuhan.Walaupun ekimosis yang luat dapat
mencerminkan kelainan trombosit atau ganguan koagulasi atau keduanya.

Berikut adalah proses terjadinya gangguan sirkulasi akibat perdarahan:

1) Pembuluh darah penyempit


Ketika tubuh terluka dan mengeluarkan darah,artinya terjadi kerusakan pembuluh darah,saat
itu juga pembuluh darah akan mengejang,sehingga terjadi vasokontriksi atau penyempitan
pembuluh darah.
2) Sumbatan dari trombosit terbentuk
Pada bagian pembuluh darah yang rusak,trombosit akan segera menempel dan membentuk
sumbatan agar tidak banyak darah yang keluar.agar proses pembentukan sumbatan dapat di
lanjutkan ketahap berikutnya,trombosit akan menghasilkan zat kimia tertentu untuk
mengundang trombosit-trombosit lainnya.
3) Faktor koagulasi membentuk bekuan darah
Disaat yang bersamaan faktor-faktor koagulasi atau pembekuan akan membentuk reaksinya
di sebut dengan kaskade koagulasi.Pada kaskade koagulasi,faktor pembekuan fibrinogen
akan di ubah menjadi benang-benang halus yang di sebut dengan fibrin ini akan bergabung
trombosit untuk memperkuat sumbatan.
4) Proses pembekuan darah berhenti
Agar pembekuan darah tidak terjadi secara berlebihan,faktor koagulasi akan berhenti
bekerja dan trombosit di ambil kembali oleh darah.Setelah luka beransur-ansur
membaik.Benang fibrin yang sebelomnya terbentuk pun akan hancur,sehingga tidak ada lagi
sumbatan pada luka.
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Proses perdarahan adalah kondisi mana seseorang kehilangan darah.Darah dapat di
temukan pada organ tubuh dan pembuluh darah.Jika organ tubuh atau pembuluh darah
mengalami kerusakan,darah dapat mengalir dengan bebas di dalam atau di luar tubuh.Jika darah
mengalir di dalam tubuh,maka kondisi yang di sebut sebagai perdarahan dalam jika darah
mengalir melalui lubang atau kulit pada celah alami tubuh,seperti
vagina,rektum,mulut,hidung,atau telingahnya,maka kondisi ini di sebut sebagai perdarahan
laur.Perdarahan luar dan dalam dapat di sebapkan oleh berbagai faktor ,misalnya penyakit dan
cedera.Tubuh manusia sering kali mengalami robekan kapiler halus dan kadang-kadang
pemutusan pembuluh darah yang lebih besar.Tubuh harus mampu menghentikan atau
mengontrol perdarahan yang timbul.Kontrol perdarahan oleh pembentukan bekuan darah di
sebut hemostasis (Corwin,2001).

1.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu jauh dari sempurna.untuk itu kami dari kelompok,
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Sylvia Anderson price,Lorraine McCarty Wilson,patofisiologi:Konsep Klinis proses-proses


penyakit, Ed.6-jakarta :EGC,2005.

http://bppsdmk.kemkes go.id/pusdiksdmk/Wp-content/uploads/2018/09/Hemostasis SC pdf


http://repository.unimus .ac.id/1275/3/BAB%20II.pdf

BAB I

Anda mungkin juga menyukai