2. Nazhua Choirunnisa
3. Nabila Careva
4. Nashwa Anira
5. Aditia Fikri
6. Naufal Zakirullah Z
SMAN 14 PEKANBARU
Dalam pengerjaan tugas ini kami masih menghadapi kesulitan dan hambatan. Namun dengan
bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak kami dapat menyelesaikannya dengan baik untuk itu
kami ucapkan terima kasih. Kami menyadari bahwa penyusunan tugas laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna
penulisan tugas yang lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga tugas kami dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.3. TUJUAN.........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................1
3.1. KESIMPULAN...............................................................................................................9
3.2. SARAN...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
Mengalami luka berdarah adalah hal yang umum yang bisa terjadi baik karena cedera ataupun
kecelakaan. Kondisi tersebut biasanya lebih sering dialami oleh anak-anak mengingat tingkat
aktivitas mereka yang tinggi, tetapi orang dewasa pun juga bisa mengalaminya.
Meskipun darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka tampak mengerikan, tetapi kamu
tidak perlu khawatir. Bila luka berukuran kecil, perdarahan yang terjadi biasanya ringan dan bisa
berhenti dengan sendirinya. Hal itu karena tubuh memiliki kemampuan untuk menghentikan
darah secara alami dengan cara membekukannya. Proses pembekuan darah dikenal juga sebagai
koagulasi.
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian
ini sebagai berikut:
1.3. TUJUAN
2. Dapat menyebutkan serta menjelaskan apa saja faktor faktor pembekuan darah
1
BAB II PEMBAHASAN
Perlu diketahui, pembekuan darah adalah bagian dari hemostasis sebagai cara tubuh untuk
menghentikan pendarahan dari pembuluh darah yang terluka. Setelah proses pembekuan darah
selesai, tubuh memiliki mekanisme kendali untuk mengontrol dan membatasi pembekuan. Hal
itu termasuk melarutkan kelebihan gumpalan darah yang tidak diperlukan lagi. Bila ada kelainan
di bagian mana pun dari sistem yang mengontrol pendarahan, maka pendarahan atau pembekuan
yang berlebihan bisa terjadi. Kondisi tersebut berpotensi mengancam jiwa.
Misalnya, bila pembekuan darah terjadi secara berlebihan, hal itu bisa menyebabkan stroke dan
serangan jantung, karena gumpalan darah bisa berjalan dan menyumbat pembuluh darah di organ
tersebut. Sedangkan bila pembekuan darah tidak berjalan dengan baik, bahkan hanya sedikit
cedera pada pembuluh darah saja bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah.
Hemostasis memiliki tiga proses utama, yaitu penyempitan pembuluh darah, aktivitas trombosit,
dan aktivitas protein yang terdapat dalam darah (faktor pembekuan).
1. Cedera
Fase pertama dari proses pembekuan darah adalah ketika cedera terjadi atau ketika pembuluh
darah rusak. Cedera ini bisa berupa robekan kecil pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan pendarahan.
Tubuh kemudian akan mempersempit pembuluh darah untuk mengontrol kehilangan darah. Hal
ini akan membatasi aliran darah ke daerah yang terkena.
3. Sumbatan Trombosit
Sebagai respons terhadap cedera yang terjadi, tubuh mengaktifkan trombosit. Pada saat yang
sama, sinyal kimia dilepaskan dari kantong kecil di trombosit untuk memanggil sel lain ke area
yang terluka tersebut. Kemudian, mereka akan membuat sumbatan trombosit dengan membentuk
gumpalan bersama-sama. Protein yang disebut faktor von Willebrand (VWF) membantu
trombosit untuk saling menempel.
2
4. Gumpalan Fibrin
Selanjutnya, faktor pembekuan darah memicu produksi fibrin, yaitu zat kuat seperti untai yang
mengelilingi sumbat trombosit dan membentuk gumpalan fibrin. Selama berhari-hari atau
berminggu-minggu, gumpalan fibrin menguat dan kemudian larut saat dinding pembuluh darah
yang terluka menutup dan sembuh
1. (Fibrinogen)
Protein plasma yang disintesis di hati dapat berubah menjadi fibrin(reaksi protein yang sangat
kompleks).
2. (protrombin)
Protrombin adalah sebuah zat yang larut dan dihasilkan di hati. Dari trombin proses pembekuan
dilanjutkan dengan mengubah fibrinogen yang larut dalam plasma darah menjadi fibrin.
3
Trombokinase adalah sebuah protein yang terdapat pada jaringan sub-endotelial, keping darah
dan sel darah putih, dan penting untuk reaksi kimiawi yang mengubah zimogen berupa
protrombin menjadi trombin. Trombokinase juga sering disebut sebagai tromboplastin.
Kalsium darah adalah kalsium yang berada dalam darah dan jaringan lunak. Kadar kalsium darah
harus dikontrol dalam batas kadar yang sempit untuk mendapatkan fungsi fisiologinya yang
normal.
Kalsium terionisasi adalah bentuk fisiologis aktif dari kalsium. Kalsium terionisasi diperlukan
untuk aktivasi tromboplastin dan untuk konversi protombin menjadi trombin.
5. Vitamin k
Fungsi vitamin K dalam hal ini adalah membantu proses pengubahan protrombin menjadi
trombin, yaitu salah satu protein yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Tanpa
adanya asupan vitamin K yang cukup, proses pembekuan darah menjadi terhambat.
Darah adalah cairan dalam tubuh yang berfungsi untuk menghantarkan hormone, nutrisi dan
oksigen ke seluruh tubuh manusia. Selain itu, darah juga bertugas untuk mengangkat racun yang
4
ada di dalam tubuh. Darah manusia terdiri dari berbagai jenis sel yang mengapung dalam cairan
yang disebut plasma, yaitu:
• Sel darah merah yang mengalirkan oksigen ke berbagai jaringan di tubuh Anda dan
mengeluarkan karbon dioksida.
Meskipun setiap orang pasti memiliki darah, tetapi golongan darah setiap orang berbeda-
beda.Yang membuat darah setiap orang berbeda adalah kombinasi unik dari molekul protein
yang dimiliki, yang disebut antigen dan antibodi.Jadi , golongan darah adalah sebuah sistem
klasifikasi untuk menggolongkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi tertentu
pada permukaan sel darah merah.
Penting untuk mengetahui golongan darah ,karena termasuk upaya persiapan apabila kamu atau
keluargamu membutuhkannya dalam situasi darurat. Ini alasan pentingnya mengetahui golongan
darah:
1.Transfusi darah
Salah satu tujuan utama mengetahui tipe darah adalah untuk keperluan transfusi darah. Golongan
darah yang tidak cocok antara penerima dan donor dapat menyebabkan reaksi imunologis yang
serius dan bahkan mengancam nyawa. Dalam situasi darurat atau perawatan medis, mengetahui
tipe darah memungkinkan petugas medis untuk memberikan darah yang sesuai dan kompatibel
secara tepat waktu.
2.Transplantasi organ
Kecocokan golongan darah antara penerima dan donor organ penting agar transplantasi berhasil.
Jika golongan tidak cocok, tubuh dapat menolak organ transplantasi.
3. Identifikasi medis
Manfaat lainnya adalah membantu dokter untuk mengidentifikasi penyakit. Dalam keadaan
darurat atau saat tidak mampu berkomunikasi secara verbal, informasi mengenai tipe darah bisa
menjadi petunjuk dokter dalam memberikan perawatan yang tepat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa golongan darah seseorang dapat memengaruhi reaksi
terhadap obat-obatan tertentu. Hal ini bisa membantu dokter dalam memilih dosis dan jenis obat
yang paling tepat.
5
Apa Risiko Penyakit yang Sesuai Dengan Tipe Darah?
Berikut adalah beberapa risiko penyakit yang berkaitan dengan tipe darah tertentu:
Tipe Darah A
•Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemilik tipe darah A lebih berisiko mengalami
risiko penyakit jantung koroner.
•Tipe darah A juga telah lebih berisiko mengalami kanker lambung, terutama kanker
jenis tertentu seperti kanker lambung difus.
Tipe Darah B
•Sama seperti tipe darah A, penelitian menunjukkan bahwa individu dengan tipe darah B
lebih berpotensi mengidap penyakit jantung koroner.
•Tipe darah B juga lebih berisiko mengalami infeksi bakteri Helicobacter pylori, yang
dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti tukak lambung dan gastritis.
Tipe Darah AB
•Individu dengan tipe darah AB mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit jantung
koroner.
•Tipe darah AB juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pankreas. Ketahui
pula 4 Macam Komponen Darah Manusia dan Fungsinya.
Tipe Darah O:
•Selain itu, beberapa penelitian juga telah mengaitkan tipe darah O dengan risiko lebih
rendah terhadap kanker lambung.
Ada beberapa sistem golongan darah yang paling umum dikenal diantaranya :
Faktor Rhesus (Rh) adalah jenis protein yang terdapat di luar sel darah merah. Protein ini
diwariskan secara genetik atau diturunkan dari orangtua. Penggolongan darah sistem rhesus
ditemukan oleh Karl Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940, setelah melakukan riset dengan
menggunakan darah kera rhesus (macaca mulatta).
6
setiap manusia memiliki golongan darah yang berbeda-beda, yaitu A, B, O, atau AB. Setiap
golongan darah tersebut kembali dibedakan berdasarkan kandungan protein Rhesus (Rh).
• Jika mengandung faktor Rh, golongan darah Anda digolongkan sebagai Rhesus positif (Rh+),
biasanya ditandai dengan simbol (+) di belakang golongan darah Anda (contoh: A+, B+, AB+,
O+).
• Jika tidak mengandung protein Rh, golongan darah Anda digolongkan sebagai rhesus negatif
(Rh-), biasanya ditandai dengan simbol (-) di belakang golongan darah Anda (contoh: A-, B-,
AB-, dan O-).
Jika dikombinasikan dengan sistem rhesus, maka ada 8 jenis golongan darah, yaitu:
A RhD positif (A +)
B RhD positif (B +)
RhD positif (O +)
Protein rhesus adalah sesuatu yang didapat dari faktor keturunan. Berikut beberapa faktor
kemungkinan tentang golongan Rh :
- Jika dari ayah memiliki rhesus positif (Rh+) dan ibu juga memiliki rhesus positif (Rh+) maka
anaknya akan mendapat rhesus positif (Rh+)
- Jika dari pihak ayah memiliki rhesus positif (Rh+) dan ibu memiliki rhesus negatif (Rh-) maka
kemungkinannya bisa saja sang anak mendapatkan rhesus positif (Rh+) dari ayah, atau bisa pula
mendapatkan rhesus negatif (Rh-) dari ibu
- Jika ayah dan ibu sama-sama memiliki rhesus negatif (Rh-), maka anaknya juga akan mendapat
rhesus negatif (Rh-)
7
2.5 PENGGOLONGAN DARAH ABO
Sistem klasifikasi ABO menggolongkan darah menjadi empat jenis, yaitu A, B, AB, dan O.
Penggolongan ini didasari pada keberadaan antigen dan antibodi A dan B dalam darah. Menurut
BPMPK Kemdikbud, penggolongannya adalah sebagai berikut: Golongan darah A, memiliki
genotipe IAIA atau IAIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A (aglutinogen
A), dan plasma darahnya mampu membentuk antibodi β (aglutinin β). Golongan darah B
memiliki genotipe IBIB atau IBIO. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen B
(aglutinogen B), dan plasma darahnya mengandung antibodi α (ataglutinin α) Golongan darah
AB memiliki genotipe IAIB. Golongan darah ini eritrositnya mengandung antigen A dan
Antigen B. Namun, golongan darah AB tidak memiliki antibodi atau aglutinin, baik α maupun β
Golongan darah O memiliki genotipe IOIO. Golongan darah ini tidak memiliki antigen baik A
maupun B dalam eritrositnya. Namun, golongan darah O plasma darahnya memiliki antibodi.
8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya adalah proses pembekuan darah berperan penting dalam memperbaiki
pembuluh darah yang rusak, sehingga pendarahan bisa berhenti. Prosesnya sendiri melibatkan
penyempitan pembuluh darah untuk membatasi aliran darah. Kemudian, trombosit akan
membentuk sumbatan pada pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan
3.2 SARAN
Sebaiknya kepada para pembaca memahami isi makalah tersebut, sehingga para pembaca dapat
mengerti apa isi makalah tersebut, tapi tidak hanya mengerti akan isi makalah ini tetapi pembaca
juga akan mendapatkan suatu ilmu yang sangat bermanfaat yang nantinya dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halodoc.com/artikel/ini-proses-pembekuan-darah-saat-terjadi-luka-atau-
cedera#:~:text=Prosesnya%20sendiri%20melibatkan%20penyempitan%20pembuluh,larut
%20ketika%20luka%20sudah%20sembuh.%E2%80%9D
10