Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HEMATOLOGI (PEMBEKUAN DARAH)

DOSEN PENGAMPUH

Ns. Ariska,. S,Kep,.M,Kep

Disusun Oleh : Kelompok 4

Leni juta Domuno _ 2214201105

Trayci Trinita Abraham_2214201187

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

INDONESIA MANADO
KATA PENGANTAR
Shalom ....
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....
Puji dan syukut kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa . Berkat rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah dengan judul “Hematologi”. Tugas
ini diajukan kepada dosen pengampuh NS. ARISKA S.KEP,M.KEP.
Proses pembekuan darah atau koagulasi merupakan mekanisme alami tubuh untuk menghentikan
perdarahan saat terjadi luka atau cedera. Proses ini terbilang kompleks dan melibatkan berbagai
elemen dalam darah. Saat mengalami luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan
menyebabkan perdarahan.
Kami penulis sangat terbuka apabila ada kritik dan saran yang dapat membangun dalam
pembuatan makalah ini terlebih khusus dari dosen pengampuh mata kuliah kami .

Manado ,18 january 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pembekuan darah
A. Proses Pembekuan Darah saat Terjadi Luka atau Cedera
1. Apa itu pembekuan darah
2.Apa saja faktor pembekuan darah
3. Bagaimana proses pembekuan darah
4.Pengobatan gangguan pembekuan darah
5. Komplikasi
6. Pencegahan

BAB III PENUTUP


3.1Kesimpulan
3.2 Saran
3.4 Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemeriksaan hematologi adalah salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk menunjang diagnosis
yang berkaitan dengan terapi dan prognosis. Agar dapat menentukan diagnosis dengan tepat,
diperlukan hasil yang teliti dan cepat. Pemeriksaan hematologi diantaranya terdiri dari pemeriksaan
darah rutin, pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah khusus, dan faal hemostasis (Liswanti,
2014).

Faal hemostasis adalah fungsi tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan keenceran darah,
sehingga darah dapat tetap mengalir di dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding
pembuluh darah, sehingga risiko kehilangan darah dapat dikurangi pada saat terjadinya kerusakan
pembuluh darah (Pramudita dan Mulyasari, 2019).

Pemeriksaan hemostasis merupakan pemeriksaan untuk mengetahui adanya kelainan dalam proses
pembekuan darah yang dapat disebabkan oleh tidak berfungsinya salah satu atau beberapa komponen
utama koagulasi (Nugraha, 2017). Pemeriksaan hemostasis dasar meliputi masa pendarahan, masa
pembekuan, masa protrombin (prothrombin time/PT), masa tromboplastin parsial teraktivasi (activated
partial thromboplastin time/aPTT) (Wirawan, 2011)

1.2 Rumusan Masalah

2.1 Pengertian pembekuan darah


A. Proses Pembekuan Darah saat Terjadi Luka atau Cedera
1. Apa itu pembekuan darah?
2.Apa saja faktor pembekuan darah?
3. Bagaimana proses pembekuan darah?
4.Pengobatan gangguan pembekuan darah?
5. Apa saja Komplikasi pembekuan darah?
6. cara Pencegahan pembekuan darah?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui penyebab pembekuan darah
2. Untuk menambah wawasan mahasiswa untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan hematologi yang
bertujuan untuk mengdiangnosis kelainan darah seperti anemia, kelainan sel darah merah dan penyakit
yang berhubungan dengan kelainan pembekuan darah

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pembekuan darah


Gangguan pembekuan darah adalah kondisi saat terjadinya gangguan dalam proses koagulasi alias
pembekuan darah. Normalnya, darah akan mulai membeku setelah terjadinya cedera untuk mencegah
kamu mengalami kehilangan darah dalam jumlah besar. Beberapa kondisi tertentu dapat memengaruhi
kemampuan darah untuk membeku dan menggumpal dengan baik, sehingga bisa mengakibatkan
perdarahan berat atau berlangsung lama

Trombosit adalah fragmen sel yang ada dalam darah yang membantu proses pembekuan darah dengan
berkumpul di area cedera. Mereka bergabung dengan protein dalam plasma darah untuk membentuk
bekuan darah dan mencegah kebocoran dan cedera. Hal ini membuat koagulasi menjadi pertahanan alami
yang penting terhadap cedera. Namun, beberapa orang mengalami gangguan ini dapat mengakibatkan
pembekuan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

A. Proses Pembekuan Darah saat Terjadi Luka atau Cedera

1 Proses pembekuan darah berperan penting dalam memperbaiki pembuluh darah yang rusak,
sehingga pendarahan bisa berhenti. Prosesnya sendiri melibatkan penyempitan pembuluh darah
untuk membatasi aliran darah. Kemudian, trombosit akan membentuk sumbatan pada pembuluh
darah untuk menghentikan perdarahan. Selanjutnya, fibrin akan menempel dan membentuk
gumpalan yang akan menutup luka, kemudian larut ketika luka sudah sembuh.”

Mengalami luka berdarah adalah hal yang umum yang bisa terjadi baik karena cedera ataupun
kecelakaan. Kondisi tersebut biasanya lebih sering dialami oleh anak-anak mengingat tingkat
aktivitas mereka yang tinggi, tetapi orang dewasa pun juga bisa mengalaminya.
Meskipun darah yang keluar dari anggota tubuh yang terluka tampak mengerikan, tetapi kamu
tidak perlu khawatir. Bila luka berukuran kecil, perdarahan yang terjadi biasanya ringan dan bisa
berhenti dengan sendirinya. Hal itu karena tubuh memiliki kemampuan untuk menghentikan
darah secara alami dengan cara membekukannya. Proses pembekuan darah dikenal juga sebagai
koagulasi. Agar lebih jelas, yuk ketahui proses pembekuan darah yang terjadi saat luka di sini.

1. Apa itu pembekuan darah

antung memompa darah ke seluruh tubuh dengan bantuan arteri, dan pada gilirannya, darah
kembali ke jantung melalui vena. Darah mengalir melalui pembuluh darah untuk mengantarkan
oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan ke berbagai sel dalam tubuh. Namun, bila pembuluh darah
rusak atau robek, maka proses pembekuan darah akan terjadi.

Pembekuan darah atau koagulasi berperan penting dalam memperbaiki pembuluh darah. Dengan
cara tersebut, tubuh bisa memperbaiki kerusakan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi.
Misalnya, ketika kamu terluka dan terjadi kerusakan pada lapisan pembuluh darah, trombosit
akan membentuk sumbatan awal di area yang terkena. Sel darah tersebut kemudian akan
memulai proses pembekuan darah dengan bantuan faktor pembekuan tertentu yang diproduksi di
dalam tubuh.

2.Apa saja faktor pembekuan darah

Faktor pembekuan adalah komponen yang ditemukan dalam plasma yang terkait dengan proses
pembekuan darah. Faktor-faktor ini diberi nama dan nomor berdasarkan penemuannya.

Faktor pembekuan adalah Faktor I (fibrinogen), Faktor II (protrombin), Faktor III (tromboplastin
jaringan atau faktor jaringan), Faktor IV (kalsium terionisasi), Faktor V (faktor labil atau
proakselerin), Faktor VII (faktor stabil atau prokonvertin), dan Faktor VIII (faktor
antihemofilik). Selain itu, faktor koagulasi juga meliputi Faktor IX (komponen tromboplastin
plasma atau faktor Natal), Faktor X (faktor Stuart-Prower), Faktor XI (anteseden tromboplastin
plasma), Faktor XII (faktor Hageman), dan Faktor XIII (faktor penstabil fibrin).

Vitamin K diperlukan organ hati untuk menghasilkan beberapa faktor, seperti Faktor II, VII, IX,
dan X. Kamu bisa mendapatkan asupan vitamin K dari makanan sumber nabati dan hewani.
Flora normal usus juga memproduksi vitamin K.
3. Bagaimana proses pembekuan darah

Perlu diketahui, pembekuan darah adalah bagian dari hemostasis sebagai cara tubuh untuk
menghentikan pendarahan dari pembuluh darah yang terluka. Setelah proses pembekuan darah
selesai, tubuh memiliki mekanisme kendali untuk mengontrol dan membatasi pembekuan. Hal
itu termasuk melarutkan kelebihan gumpalan darah yang tidak diperlukan lagi. Bila ada kelainan
di bagian mana pun dari sistem yang mengontrol pendarahan, maka pendarahan atau pembekuan
yang berlebihan bisa terjadi. Kondisi tersebut berpotensi mengancam jiwa.

Misalnya, bila pembekuan darah terjadi secara berlebihan, hal itu bisa menyebabkan stroke dan
serangan jantung, karena gumpalan darah bisa berjalan dan menyumbat pembuluh darah di organ
tersebut. Sedangkan bila pembekuan darah tidak berjalan dengan baik, bahkan hanya sedikit
cedera pada pembuluh darah saja bisa menyebabkan kehilangan darah yang parah.

Hemostasis memiliki tiga proses utama, yaitu penyempitan pembuluh darah, aktivitas trombosit,
dan aktivitas protein yang terdapat dalam darah (faktor pembekuan).

Berikut ini proses pembekuan darah:

1. Cedera

Fase pertama dari proses pembekuan darah adalah ketika cedera terjadi atau ketika pembuluh
darah rusak. Cedera ini bisa berupa robekan kecil pada dinding pembuluh darah yang
menyebabkan pendarahan.

2. Penyempitan Pembuluh Darah

Tubuh kemudian akan mempersempit pembuluh darah untuk mengontrol kehilangan darah. Hal
ini akan membatasi aliran darah ke daerah yang terkena.

3. Sumbatan Trombosit

Sebagai respons terhadap cedera yang terjadi, tubuh mengaktifkan trombosit. Pada saat yang
sama, sinyal kimia dilepaskan dari kantong kecil di trombosit untuk memanggil sel lain ke area
yang terluka tersebut. Kemudian, mereka akan membuat sumbatan trombosit dengan membentuk
gumpalan bersama-sama. Protein yang disebut faktor von Willebrand (VWF) membantu
trombosit untuk saling menempel.

4. Gumpalan Fibrin

Selanjutnya, faktor pembekuan darah memicu produksi fibrin, yaitu zat kuat seperti untai yang
mengelilingi sumbat trombosit dan membentuk gumpalan fibrin. Selama berhari-hari atau
berminggu-minggu, gumpalan fibrin menguat dan kemudian larut saat dinding pembuluh darah
yang terluka menutup dan sembuh.

4.Pengobatan gangguan pembekuan darah


Pengobatan akan direncanakan berdasarkan jenis gangguan pembekuan darah yang kamu alami
dan keparahan kondisinya. Gangguan darah tidak bisa disembuhkan total, tetapi terapi
pengobatan dapat meredakan gejalanya. Pengobatan terhadap gangguan koagulasi mungkin
melibatkan resep suplemen zat besi, transfusi darah, injeksi pengganti faktor (khususnya untuk
kasus hemofilia).

Perlu diketahui, perawatan biasanya bertujuan untuk mengelola gejala dan mengurangi risiko
komplikasi. Dokter mungkin merekomendasikan satu atau lebih obat yang berupa:

 Obat anti-fibrinolitik untuk mengobati pendarahan setelah melahirkan atau operasi.


 Pil KB untuk mengurangi perdarahan menstruasi.
 Desmopresin.
 Obat imunosupresif.
 Suplemen vitamin K.
 Pengencer darah untuk mengurangi risiko pembekuan pada orang dengan kondisi gangguan
pembekuan darah.
 Inhibitor trombin atau trombolitik.

Dokter juga dapat merekomendasikan perawatan lain, seperti terapi penggantian faktor. Hal ini
melibatkan faktor pembekuan yang hilang menggunakan donor darah atau penggantian dari
laboratorium.

5. Komplikasi
Komplikasi atau efek samping gangguan pembekuan darah dapat menyebabkan perdarahan di dalam
dan luar tubuh. Tubuh dapat kehilangan banyak darah karena beberapa jenis gangguan ini. Dalam
kondisi lainnya, menyebabkan kamu mudah memar atau mengalami perdarah di organ tertentu,
misalnya di otak.
6. Pencegahan
Meluruskan kaki, melakukan pergerakan ringan, hingga berjalan-jalan akan sangat membantu
mencegah terjadinya perlambatan aliran darah yang memicu terjadinya pembekuan darah.
Pencegahan lainnya, yaitu dengan menjaga berat badan ideal. Sebab, salah satu faktor risiko
terjadinya trombosis adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Selain itu, memeriksa riwayat
keluarga apakah ada yang pernah terkena gangguan pembekuan darah juga harus dilakukan.
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Proses pembekuan darah berperan penting dalam memperbaiki pembuluh darah yang rusak,
sehingga pendarahan bisa berhenti. Prosesnya sendiri melibatkan penyempitan pembuluh darah
untuk membatasi aliran darah. Kemudian, trombosit akan membentuk sumbatan pada pembuluh
darah untuk menghentikan perdarahan. \
3.2 Saran
Menghindari pembekuan darah
1.Menerapkan pola hidup sehat seperti, mengomsumsi makanan sehat, mengjaga berat badan,berolaraga
secara teratur, menghindari asap rokok, tidak mengomsumsi minuman beralkohol dan lain-lain

3.4 Daftar pustakan


https://www.halodoc.com>artikel>ini proses pembekuan darah
https://repo.poltekkes Kemkes Bandung

Anda mungkin juga menyukai